Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya keberadaan memban luar sel dalam klasifikasi bacteria

Walaupun pada dasarnya bacteria dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu
gram positif dan gram negatif, namun berdasarkan pewarnaan Gram, sistem
klasifikasi ini menjadi ambigu jika didasarkan pada tiga aspek utama seperti hasil
pewarnaan, kelompok taksonomi, dan struktur terluar pembungkus (amplop)
bacteria, yang mana tidak begitu sesuai bagi beberapa spesies bakteri. Respon
pewarnaan gram positif dan gram negatif juga bukan merupakan satu-satunya
karakteristik yang dapat dijadikan acuan, karena kedua jenis bacteria ini sendiri
tidak dibentuk oleh kelompok filogenetik yang koheren. Namun walaupun respon
pewarnaan Gram merupakan kriteria empiris, pada dasarnya pewarnaan itu
berdasarkan pada perbedaan yang jelas antara struktur dan komposisi kimiawi pada
dinding sel bakteri yang ditandai oleh keberadaan lipida di membrane terluarnya.
Semua bakteri gram positif dilapisi oleh single-unit membrane lipid yang
berupa peptidoglikan, dan biasanya rata-rata ketebalannya sekitar 20-80nm,
dimana peptidoglikan ini bertanggung jawab dalam mempertahankan hasil warna
pada pewarnaan Gram. Namun sering ditemukan beberapa kasus dimana bacteria
yang menghasilkan warna gram negatif pada hasil pewarnaanya, namun
menunjukkan karakteristik khas gram positif seperti contohnya Micoplasmas, hal ini
diperkirakan terjadi karena terlalu tipisnya lapisan peptidoglikan bacteria atau
karena ketidakmampuan bakteri dalam mempertahan pewarnaan Gramnya yang
disebabkan oleh komposisi dinding selnya. Bagi bakteri yang memiliki satu lapisan
membrane, bakteri ini disebut juga sebagai bakteri monoderm atau monoderm
prokariot.
Sebaliknya, bakteri gram negative biasanya diselubungi oleh dua lapis
membrane yaitu membrane sitoplasma dan membrane luar, diantara kedua lapisan
ini kita hanya dapat menemukan satu lapisan tipis peptidogligan yang ketebalannya
hanya berkisar 2-3nm. Keberadaan membrane luar dan membrane bagian dalam
pada sel bakteri gram negative menjelaskan bahwa ada jarak diantara kedua
membrane tersebut, jarak antara kedua memban seing ddisebut sebagai
periplasmic space atau periplasmic compartment. Bacteria gram negative dasi awal
memang telah tercipta sebagai bacteria yang membrannya berlapisan ganda
( diderm bacteria). Perbedaaa antara monoderm dan diderm bacteria biasanya
ditandai oleh jumlah protein yang dimilikinya ( seperti DnaK, GroEL). Dari kedua
kelompok bacteria yang berbeda struktur ini, bakteri monodermlah (gram positif)
yang menunjukkan bahwa bakteri ini hidup sejak dahulu kala. Dan berdasarkan
beberapa observasi, bakteri gram negative terbukti cukup resistern terhadap
antibiotic, tidak seperti bakteri gram positif. Bakteri gram negative telah
menunjukkan bahwa kebaradaan membrane terluar dari kedua lapisan membrane
yang dimilikanya itu berfungsi sebagai pelindung mekanik sel untuk melawan zat
antibiotic. Namun dalam beberapa kasus pembagian kelompok bacteria dapat pula
ditemukan bakteri yang cukup unik, seperti contohnya bakteri seperti Deinococcus
yang menghasilkan warna Gram positif saaat pewarnaan membuktikan bahwa

bakteri ini memiliki lapisan tebal peptidoglikan, namun saat diteliti lagi ternyata
bakteri ini juga memiliki lapisan luar membrane ganda sel yang menunjukkan
bahwa bakteri ini juga termasuk bakteri gram negative, karena hal tesebut bakteri
Deinococcus akhirnya dianggap sebagai bakteri intermdiet, dimana bakteri ini
bepda pada posisi transisi antara bakteri monoderm ( gram positif) dan bakteri
diderm ( gram negative). Jika dikaji ebih jauh lagi ternyata bakteri diderm ( gram
negative) dapat dibedakan lagi menjadi bakteri diderm yang membrane luarnya
mengandung lipopolisakaida dan bakteri diderm yang membrannya tersusun oleh
asam mycolic.

Anda mungkin juga menyukai