Anda di halaman 1dari 2

ABORTUS

1. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum usia kehamilan 20-22 minggu dan berat
janin kurang dari 500 gram yang mengakibatkan kematian janin

Penyebab abortus
a. Factor ibu
1). Infeksi akut : virus (cacar, rubella, hepatitis, herpes simplex),bakteri (salmonella tphy),
parasit (plasmodium).
2). Infeksi kronis : sifilis, TB paru aktif, keracunan (keracunan tembaga, air raksa, timah).
3). Penyakit kronis : hipertensi, nepritis, diabetes, anemia berat, penyakit jantung.
4). Gangguan fisiologis : syok, ketakutan.
5). Trauma fisik
6). Usia ibu saat hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 30 tahun (usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun). Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara
emosional dan fisik belum matang, selain itu pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang
masih muda tergantung pada orang lain. Abortus dapat juga terjadi pada ibu yang tua
usianya meskipun mereka telah berpengalaman, namun kondisi badan dan kesehatannya
sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin intra uterin.
7). Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat: jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat
menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik (menyebabkan abortus), persalinan lama
dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik.

Factor janin :
Dimana terjadi gangguan pertumbuhan pada zigot, embrio atau plasenta contohnya
abnormal pembentukan plasenta, kelainan kromosom (monosomi, trisomi).

c. Factor eksternal :
Dapat disebabkan oleh radiasi, obat-obatan,merokok, alcohol, kopi, dan bahan kimia.

Tanda dan gejala abortus


a. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.
b. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah, kesadaran menurun, tekanan
darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal
atau meningkat.
c. Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi.
d. Rasa mules atau kram perut didaerah atas simpisis, sering nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus. Tanda dan gejala abortus
a. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.

b. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah, kesadaran menurun, tekanan
darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal
atau meningkat.
c. Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi.
d. Rasa mules atau kram perut didaerah atas simpisis, sering nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus.

Abortus inkomplit
Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Apabila plasenta (seluruhnya atau sebagian)
tertahan di uterus, cepat atau lambat akan terjadi perdarahan yang merupakan tanda utama
abortus inkomplit

Pencegahan abortus
a. Usia ibu untuk hamil dan bersalin tidak boleh kurang dari 20 tahun dan lebih dari 30
tahun.
b. Pentingnya untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum hamil untuk mendeteksi adanya
masalah-masalah kesehatan atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
c. Kehamilan harus direncanakan, sudah siap secara emosional dan fisik untuk menjadi
orangtua.
d. Mengatur jarak kehamilan dan bersalin agar tidak terlalu dekat.
e. Pemeriksaan kehamilan secara teratur di polindes atau puskesmas.
f. Selama hamil trimester I atau hamil muda harus istirahat yang cukup, makan makanan
yang bergizi dan teratur, menghindari diri dari trauma fisik, pemeriksaan kehamilan secara
teratur, menghindari bahaya radiasi, tidak mengkonsumsi obat-obatan bebas, tidak
mengkonsumsi bahan makanan/minuman yang mengandung bahan kimia, tidak merokok,
minum kopi dan minuman beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai