Anda di halaman 1dari 55

PENGERTIAN PERIKATAN,

PERJANJIAN DAN KONTRAK


Perjanjian

Perikatan

Hukum saja
Hukum

Sesuai hukum
Hukum +
Perbuatan manusia
Melawan hukum

Fakta Hukum

Tindakan Manusia

Fakta Hukum Semata


Kelahiran;
Kematian;
Persaudaraan.

Tindakan manusia lainnya,


Tindakan Materiil

Perbuatan melawan hukum

Fakta Hukum

Tindakan Hukum

Tindakan Hukum Sepihak


Wasiat;
Penolakan harta peninggalan

Tindakan Hukum Berganda

Keputusan rapat

Perjanjian

Perjanjian (kontrak)

Pasal 1331 KUHPerdata:


Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain
atau lebih.

Subekti:
Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di
mana seorang berjanji kepada seorang lain
atau di mana dua orang itu saling berjanji
untuk melaksanakan sesuatu hal.

UNSUR-UNSUR PERJANJIAN
(KONTRAK)

pihak-pihak yang kompeten;


pokok yang disetujui;
pertimbangan hukum;
perjanjian timbal balik;
hak dan kewajiban timbal balik.

Subjek Hukum dalam Perjanjian

Subjek Hukum adalah pendukung hak


dan kewajiban,

Manusia.
Badan hukum.

Kemampuan dalam membuat


perjanjian dengan menafsirkan Pasal
1330 KUHPerdata secara a contrario
(Negatif).
Digolongkan orang-orang yang cakap
(bekwaamheid) adalah:

Orang-orang yang sudah dewasa.


Mereka yang tidak di bawah pengampuan.

Syarat sahnya suatu perjanjian

Pasal 1320 KUHPerdata:


sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya;
kecakapan untuk membuat suatu
perjanjian;
suatu hal tertentu;
suatu sebab yang halal.

Syarat sahnya suatu perjanjian

Syarat pertama dan kedua di atas


dinamakan syarat-syarat subjektif
(Perjanjian dapat dibatalkan: Voidable /
vernietigbaarheid.

syarat ketiga dan keempat merupakan


syarat-syarat obyektif (Perjanjian Batal
demi hukum: Void/ nietig.

SISTEM HUKUM PERJANJIAN


DALAM
KUHPERDATA

sistem terbuka, artinya memberikan


kebebasan kepada para pihak (dalam
hal menentukan isi, bentuk, serta
macam perjanjian) untuk mengadakan
perjanjian akan tetapi isinya selain
tidak bertentangan dengan perundangundangan, kesusilaan, dan ketertiban
umum, juga harus memenuhi syarat
sahnya perjanjian

ASAS HUKUM DALAM HUKUM


PERJANJIAN (KONTRAK)

konsensualitas di mana persetujuanpersetujuan dapat terjadi karena persesuaian


kehendak (konsensus) para pihak;
kekuatan mengikat persetujuan menegaskan
bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah
merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam
persetujuan yang mereka adakan;
asas kebebasan berkontrak: di mana para pihak
diperkenankan membuat suatu persetujuan sesuai
dengan pilihan bebas masing-masing.

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK

Asas
Kebebasan
Berkontrak
(Freedom
of
Contract)
Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi:
Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk
menutup atau tidak menutup perjanjian.
Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana akan
ditutup suatu perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan
perjanjian.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1338 KUHPerdata.

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK
Asas Konsensualitas (Consensus)

Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian,


yang ditandai dengan apa yang dikehendaki pihak
yang satu juga dikehendaki oleh pihak lainnya.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.
Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal
(pasal 1321 KUHPerdata) yaitu:
.Paksaan (dwang);
.Kekhilafan (dwaling);
.Penipuan (bedrog).

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK
Asas Mengikat sebagai Undang-undang (pacta
sunt servanda)

Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua


belah pihak seperti mengikatnya sebuah undangundang (pasal 1338 KUHPerdata)

Asas Itikad Baik (Good Faith)

Blacks Law Dictionary memberikan pengertian itikad


baik adalah:
in or with good faith; honestly, openly, and
sincerely; without deceit or fraud. Truly; actually;
without simulation or pretense.

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)

Prof. Mr. P.L. Wry memberikan arti itikad baik dalah


hukum perjanjian adalah:
. Bahwa kedua belah pihak harus berlaku yang
satu terhadap yang lain seperti patut saja antara
orang-orang sopan, tanpa tipu daya, tanpa tipu
muslihat, tanpa cilat-cilat, akal-akal, tanpa
mengganggu pihak lain, tidak dengan melihat
kepentingan sendiri saja, tetapi juga dengan melihat
kepentingan pihak lain

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)

Prof. Subekti, SH merumuskan itikad baik sebagai


berikut:
Itikad baik diwaktu membuat suatu perjanjian
berarti kejujuran. Orang yang beritikad baik menaruh
kepercayaan sepenuhnya kepada pihak lawan, yang
dianggapnya jujur dan tidak menyembunyikan
sesuatu yang buruk yang dikemudian hari dapat
menimbulkan kesulitan-kesulitan.

Pasal 1338 ayat 3KUHPerdata:


Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan
itikad baik

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)
Kesimpulan:

Itikad baik adalah suatu sikap batin atau keadaan


kejiwaan manusia yang:
Jujur;
Terbuka (tidak ada yang disembunyikan atau
digelapkan);
Tulus ikhlas;
Sungguh-sungguh.

ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM


PERANCANGAN KONTRAK

Fungsi Itikad Baik dalam kontrak.

Rumusan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, dapat


disimpulkan bahwa itikad baik harus digunakan
pada saat pelaksanaan suatu kontrak. Hal ini
berarti bahwa pada waktu kontrak dilaksanakan,
selain ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
dalam kontrak yang wajib ditaati oleh para pihak,
melainkan juga itikad baik sebagai ketentuanketentuan yang tidak tertulis. Jadi, itikad baik
berfungsi menambah (aanvullend) ketentuanketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak di dalam kontrak.

Hukum Perjanjian
(Kontrak)

NEGOSIASI KONTRAK

Blacks
Law
Dictionary:
Negotiation
is
process
of
submission and consideration of
offers until acceptable offer is made
and accepted..
Proses untuk menyerahkan dan
mempertimbangkan
penawaranpenawaran sampai suatu penawaran
diterima.

Sifat Negosiasi kontrak

Positif: Negosiasi yang kooperatif, jika para


pelaku negosiasi hendak mencapai suatu
kontrak yang bersifat kerjasama. Jadi, sifat
positif itu diperoleh dari maksud orang untuk
memulai sesuatu yang baru dan menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat.
Negatif: Negosiasi yang kompetitif, jika para
pelaku negosiasi hendak mencapai suatu
perdamaian. Suatu negosiasi untuk mencapai
perdamaian bersifat negatif karena melalui
negosiasi itu orang hendak mengakhiri sesuatu
yang negatif, yaitu perselisihan atau sengketa
itu.

KODE ETIK DAN PERILAKU


NEGOSIASI
Win-Win Attitude:
Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa
negosiasi kontrak itu sedapat mungkin pada
akhirnya akan menghasilkan suatu kontrak
yang menguntungkan secara timbal balik.
Right or wrong my client/ Gaya Soviet:
Umumnya dilakukan oleh orang berpekara,
walaupun cara ini sebaiknya dihindari.
Alasannya dengan cara seperti ini siapa yang
mau berhadapan dengan orang yang hanya
mau menang sendiri, yang membuat orang
enggan untuk bernegosiasi lebih lanjut.

STRATEGI DASAR DALAM TEKNIK


NEGOSIASI

Membangun kepercayaan.
Memenangkan commitment.
Mengelola tentangan.
Mengkompromikan jalan keluar.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Pemahaman akan latar


belakang transaksi

latar belakang yang merupakan


keinginan dari para pihak untuk
mengadakan transaksi yang akan
dirumuskan dalam bentuk kontrak
menetapkan judul atau titel dari
suatu kontrak yang mencerminkan
esensi ketentuan-ketentuan dari
kontrak yang bersangkutan

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Pemahaman akan latar


belakang transaksi
Yang diperlukan adalah:
.Wawasan bidang transaksi yang akan
dirumuskan;
.Pengetahuan dan kemampuan berpikir
secara yuridis.
Kurangnya kemampuan, pengetahuan dan
wawasan berakibat kerugian yang besar,
karena transaksi yang dituju menjadi bias

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Pengenalan dan pemahaman


akan para pihak

harus mengenal mitranya dengan baik.


Pengenalan mitra dengan baik, para pihak
akan mengetahui identifikasi mitra,
sehingga dapat diketahui apa usaha yang
dimilikinya, seberapa canggih kemampuan
profesionalnya, berapa besar pangsa pasar
yang dikuasainya, pengalamannya.
Dengan mengetahui secara baik, barulah
para pihak dapat bekerjasama.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Pengenalan dan pemahaman


akan objek transaksi

Bisnis apa yang akan dijalani bersamasama dengan mitra ?


Prosedur kerja apa yang harus dilalui ?
Bagaimana cara kerja unsur-unsurnya ?
Bagaimana viability atau tingkat
kemungkinan sukses dari bisnis ini ?

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Penyusunan garis besar


transaksi

skema transaksi yang transparan dan


konklusif
Proyek merupakan setimbun
tindakan dan langkah yang harus
dilaksanakan itu dirumuskan dalam
kontrak sebagai deretan dari aneka
hak dan kewajiban yang timbal balik
sifatnya.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Penyusunan garis besar


transaksi

Perlu diketahui mana hulu dan hilir


nya dari transaksi yang akan
dilaksanakan.
Menghindari petualang dalam transaksi
bisnis, sebuah pertanyaan muncul Do
we have a case, or not ? (Apakah kita
memang menghadapi kasus, atau
sebenarnya tidak terdapat kasus ?).

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Perumusan pokok-pokok
kontrak

Mana pesan yang menonjol, yang


merupakan pokok dari suatu kontrak.
Dalam keadaan ideal, pesan pokok
dari para pihak bersifat
komplementer, dalam arti pesan
pokok dari yang satu mengimbangi
pesan pokok dari pihak yang lain.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Perumusan pokok-pokok kontrak

Contoh: jual beli dengan objek pabrik.


Pihak penjual ingin menjual pabriknya
dan mengharapkan harga yang sepadan
dengan nilai pabrik itu, sementara pihak
pembeli ingin membeli pabrik tersebut
dengan nilai yang dianggapnya sepadan
dengan keuntungan yang bisa
diperolehnya melalui pabrik itu.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Perumusan pokok-pokok
kontrak

Setelah pesan pokok yang


menonjol, kemudian langkah
selanjutnya merumuskan pokokpokok dari suatu kontrak

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Perumusan pokok-pokok
kontrak

Pokok-pokok tersebut harus


dirumuskan dengan cermat dan
akurat, karena. Hal ini dikarenakan:
Pertama, rumusan tentang pokokpokok
kontrak
itu
menentukan
keruntutan (kesinambungan logis)
dari
ketentuan-ketentuan
pelaksanaan dari suatu kontrak.

PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS

Perumusan pokok-pokok
kontrak

Kedua, keruntutan itu menentukan, apakah


hubungan timbal balik dari berbagai hak dan
kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak
ditetapkan secara adil dan masuk akal.
Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena
kadang-kadang dapat terjadi bahwa suatu
pihak memang hendak mempecundangi
pihak lain jauh hari sebelum mereka benarbenar saling mengikatkan diri.

ANATOMI KONTRAK

Judul Kontrak (Heading/Contract


Title)
Judul kontrak harus dapat
mengidentifikasikan inti kontrak yang
syarat-syarat, ketentuan-ketentuan
atau klausula-klausulanya diatur di
dalamnya.
Korelasi dan relevansi antara judul dan
isi kontrak.

ANATOMI KONTRAK

Tempat dan tanggal penandatanganan kontrak


Standar pembukaan dari kontrak
pada umumnya memuat tempat
dan tanggal penanda-tangan
kontrak. Terkadang tunduk pada
keharusan formal tertentu, misal
pada akta jual beli tanah, akta
notarial

ANATOMI KONTRAK

Tempat dan tanggal penandatanganan kontrak


Tanggal penanda-tanganan kontrak dapat
menentukan keabsahan kapasitas para
pihak serta keabsahan dari kesepakatankesepakatan yang dicapai oleh para
pihak. Alasannya, kesepakatankesepakatan itu hanya sah bila tidak
bertentangan dengan hukum yang
berlaku pada tanggal penanda-tangan
kontrak

ANATOMI KONTRAK

KOMPARISI (Belanda : Comparitie,


yang berarti penghadapan).
Istilah ini sebenarnya digunakan untuk
menandai suatu bagian pembukaan dari
akta-akta notaris, dan karena bagian itu
memang menyebutkan pihak-pihak
yang menghadap notaris.
Komparisi memuat identifikasi dari para
pihak yang melibatkan dan
mengikatkan diri di dalam suatu kontrak

ANATOMI KONTRAK

Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak adalah


subjek hukum, yang diklasifikasikan sebagai
manusia dan badan hukum.
Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia dan
badan hukum harus memenuhi syarat kecakapan
bertindak (bekwaamheid). Kecakapan manusia
harus dibuktikan dengan identitasnya. Akan tetapi
untuk menjadi pihak dalam suatu kontrak,
seseorang yang mewakili suatu badan hukum
sebagai subjek hukum harus memenuhi syarat
tambahan, yaitu bahwa dia juga memiliki
wewenang bertindak (bevoegdheid)

ANATOMI KONTRAK

RECITALS (PertimbanganPertimbangan Umum Kontrak).

Berisikan kondisi umu dari para pihak


yang akan membuat suatu kontrak,
berisikan kemampuan modal,
teknologi, pengalaman yang handal,
pangsa pasar dan sebagainya.

ANATOMI KONTRAK

RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan
Umum Kontrak). Contoh Kontrak
Franchise
a.tempat dimana franchisor
membangun sistem yang unik dan
berhasil bertahan untuk
mengoperasikan bisnis, identifikasi dari
bisnis serta sistem franchise
b.menggambarkan merek dagang, jasa,
dan tanda-tanda lain, copy rights, logo,
pembeda lannya.

ANATOMI KONTRAK

RECITALS (PertimbanganPertimbangan Umum Kontrak).


Contoh Kontrak Franchise
c.menggambarkan seluruh tanda
pembeda yang tergambar dalam
bangunan milik franchisor
d.menggambarkan
sistem
franchise yang ada, serta atribut
bisnis

KETENTUAN-KETENTUAN
POKOK KONTRAK

HAK

DAN

KEWAJIBAN

PARA

PIHAK.

Hubungan
antara
hak
dan
kewajiban, serta hubungan antara
perangkat hak dan kewajiban di
antara para pihak seyogyanya
merupakan hubungan yang logis

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK

Pernyataan dan jaminan.


Masa berlakunya kontrak, berupa:
Titik awal masa laku ditentukan
berdasarkan dua kemungkinan berikut
ini:tanggal
penanda tangan kontrak;
ini:t
atau tanggal dipenuhinya syarat-syarat
tertentu (conditions precedent).
Titik akhir masa laku: titik akhir masa
laku dapat ditentukan berdasarkan:

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK

Akhir masa laku yang disepakati (agreed


expiry). Berakhirnya masa laku suatu
kontrak pada tanggal yang disepakati
biasanya didasarkan pada anggapan bahwa
pada saat tersebut tujuan kontrak telah
tercapai.
Pengakhiran (termination). Pengakhiran
suatu kontrak bisa juga dilakukan sebelum
berakhirnya masa laku dari kontrak tersebut
pada tanggal yang semula disepakati
bersama.

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK

.Pengakhiran yang bersifat mendahului


ini dapat dikembalikan pada tiga sebab
berikut ini:

Cedera janji (default) yang dilakukan oleh


salah satu pihak yang memberi alasan
kepada pihak lainnya untuk mengakhiri
atau membatalkan berlakunya kontrak;
Keadaan kahar (force majeure) yang
dialami oleh salah satu atau semua pihak
pada suatu kontrak dan yang berlangsung
secara
berkepanjangan
sehingga
mendorong para pihak untuk sepakat
mengakhiri kontrak yang mengikat mereka;

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK

.Pengakhiran yang bersifat mendahului


ini dapat dikembalikan pada tiga sebab
berikut ini:

Ketentuan
hukum
yang
mengatasi
kehendak dan kesepakatan para pihak,
yang dapat terjadi jika misalnya pada suatu
ketika lahir undang-undang yang melarang
dibuatnya kontrak-kontrak tertentu.

ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
Hukum yang dipilih oleh para pihak.
Forum yang dipilih.
Bahasa resmi yang digunakan untuk
penafsiran kontrak.
Pemberitahuan atau komunikasi.

LAMPIRAN- LAMPIRAN
KONTRAK

Annex: lampiran.
Schedule: jadual pelaksanaan kontrak.
Supplement:
ketentuan-ketentuan
tambahan untuk pelaksanaan kontrak.
Exhibits:
berisi jadual, spesifikasi
teknis, desain-desain, peta lokasi,
dan sebagainya.

AMANDEMEN

Amandemen adalah perubahan yang


dilakukan terhadap perubahan suatu
kontrak yang telah berlaku dan mengikat
para pihak karena telah mereka tanda
tangani dan/atau telah memenuhi syaratsyarat berlakunya (conditions precedent).

AMANDEMEN

Oleh karenanya amandemen itu dapat


mengakibatkan perubahan-perubahan
berikut ini:

Perubahan dari para pihak yang terlibat pada


kontrak, dan karena itu boleh disebut sebagai
perubahan subjektif atau contract assignment
(pengalihan kontrak.
Perubahan dari isi kontrak, dan dengan demikian
meliputi perubahan dari hak dan kewajiban, serta
bisa juga perubahan dari ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak, dan
karena itu disebut sebagai perubahan objektif.

AMANDEMEN
Instrumen amandemen:
Suatu amandemen hanya berlaku jika
disepakati oleh para pihak, kesepakatan
itu perlu ditegaskan juga. Karena itu
dalam praktik, suatu amandemen selaku
ditegaskan secara tertulis yang dapat
mengambil bentuk:

Lampiran tambahan pada kontrak.


Kontrak tambahan yang menjadi bagian dari
kontrak utama; atau
Mengganti seluruh naskah kontrak.

Anda mungkin juga menyukai