Anda di halaman 1dari 48

PERAN PPNI

DALAM PENINGKATAN MUTU KEPERAWATAN MELALUI


KOMITE KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT*)

Rita Sekarsari
Ketua II PP PPNI

*)Disampaikan Pada Seminar Nasional Perumahsakitan


PERSI JAWA TIMUR
Hotel Shangrila, 18 April 2012

Rita Sekarsari
No

Pendidikan

AKPER DEPKES RI 1985

S1 PSIK UI 1993

S2 Monas Uni Melbourne 2001

Pengakuan Ns Sp KV 2011

S3 FIK UI 2010 , candidate doctor

NO

Organisasi saat ini

Ketua II PP PPNI 2010-2016

President INKAVIN 2012-2017

Ketua Kolegium Keperawatan Spesialis


Kardiovaskula 2010 - 2016

Surveyor KARS

Pengurus MTKI 2011- 2016

Pengurus ARSPI

No

Pekerjaan

Ketua Sub Komite Keperawatan RSJPDHK


2005- sd saat ini

Manajer Instalasi Rawat Inap RSJPDHK


2001 -2007

Ka Ru ICU RSJPDHK 1993- 2001

Supervisi Keperawatan RSJPDHK 19932009

Koordinator DIKLAT POST BASIC 19932001

Kontak :
ritaakbar@yahoo.com
Ph: 08151626004

Profesi Keperawatan

ILMU
Standar &
Kode Etik

PRAKTIK
Kompetensi
Kewenangan

Dasar
Hukum

MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN
1.
2.

KOMPETENSI
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT-PASIEN

AUDIT KEPERAWATAN

MENILAI KOMPETENSI
PERAWAT

MELALUI UJI KOMPETENSI BAGI


PERAWAT YG BARU LULUS

MELALUI CPD/PK2B BAGI PERAWAT


YG SDH PRAKTIK Permenkes 1796

KEWENANGAN KLINIS
PERAWAT DITENTUKAN OLEH

SERTIFIKAT KOMPETENSI

STR

REKOMENDASI PPNI

SIP

PK2B

Skema Kerangka Kerja


Kompetensi Perawat

KERANGKA KERJA KOMPETENSI


PERAWAT INDONESIA

PRAKTIK PROFESIONAL, ETIS, LEGAL, PEKA BUDAYA

AKONTABILITAS

PRAKTIK ETIS PEKA BUDAYA

PRAKTIK LEGAL

PEMBERIAN ASUHAN DAN MANAJEMEN


PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN

PENGKAJIAN

EVALUASI

IMPLEMENTASI

PROMOSI KESEHATAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

PELAYANAN KESEHATAN
INTERPERSONAL

DELEGASI DAN SUPERVISI

KESELAMATAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN KUALITAS PERSONAL & PROFESSIONAL

PENGEMBANGAN PROFESI

PENINGKATAN KUALITAS

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Pelayanan RS &
Keperawatan
Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan RS

Pelayanan
Keperawatan

Melaksanakan Misi RS
Risk Mngmt + Quality
Kep. Posisi Kunci
24 Jam
Karyawan >>
Anggaran >>
Pel. Komplementer
Kontribusi Unik:
Konstan
Berkelanjutan
Koordinatif
Advokatif

UU No.36 Tahun 2009

Tenaga Kesehatan :
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

Pasal 23 :
Tenaga kesehatan berwenang utk

menyelenggarakan yankes.
Kewenangan utk menyelenggarakan
yankes dilakukan sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki (Ayat 1&2)
Dlm menyelenggarakan yankes, tenaga

kesehatan wajib memiliki izin dari


pemerintah

Pasal 24
Tenaga kesehatan harus memenuhi

ketentuan kode etik, standar profesi, hak


pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan dan standar prosedur
operasional.
Ketentuan mengenai kode etik dan

standar profesi diatur oleh organisasi


profesi.

Pasal 63
penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengendalian,
pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan
atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya.

Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan


berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

UU No 44/2009 Tentang Rumah Sakit


Pasal 33
ttg Organisasi RS
(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi
yang efektif, efisien, dan akuntabel
(2) Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri
atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan,
unsur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan
keuangan.

Pasal13
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di
Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan
Standarprofesi
Standar pelayanan rumah sakit
Standar prosedur operasional yang berlaku
Etika profesi
Menghormati hak pasien dan
Mengutamakan keselamatan pasien

Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan
1.Tata kelola Rumah Sakit (Good Hospital
Governance)
2.Tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance)

Dengan demikian
Rumah sakit seyoganya mempunyai komite
keperawatan yang menjamin tata kelola klinis
(clinical governance) untuk melindungi pasien.
Setiap tenaga keperawatan dikendalikan dengan
mengatur kewenangan klinisnya (clinical privilege)
untuk melakukan tindakan keperawatan
Hanya tenaga perawat yang memenuhi syaratsyarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah
yang boleh melakukan tindakan keperawatan dan
atau tindakan medis (delegasikan)

Pengaturan Kewenangan Klinis Dilakukan


Dengan :
1. Mekanisme pemberian ijin untuk melakukan
tindakan keperawatan (entering to the profession)
2. Kewajiban memenuhi syarat-syarat kompetensi
dan perilaku tertentu untuk mempertahankan
kewenangan klinis tersebut (maintaining
professionalism)
3. Pencabutan ijin (expelling from the profession).

Komite Keperawatan
Komite adalah wadah non struktural
yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi yang dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis
kepada pimpinan rumah sakit dalam
rangka peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan kesehatan.

Tiga Tugas Utama


Komite Keperawatan

1
Rekomendasi pemberian ijin untuk
melakukan tindakan keperawatan
(entering to the profession)
sub-komite kredensial.

2
Memelihara kompetensi dan perilaku
tenaga keperawatan ( maintaining
professionalism sub-komite mutu
profesi melalui audit keperawatan
dan pengembangan profesi
berkelanjutan ( continuing
professional development )

3
Rekomendasi penangguhan
kewenangan klinis tertentu hingga
pencabutan ijin melakukan tindakan
keperawatan (expelling from the
profession) sub-komite disiplin.

Kewenangan Komite Keperawatan


Memberikan rekomendasi rincian kewenangan
klinis (delineation of clinical privilege)
Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis
(clinical appointment)
Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan
klinis (clinical privilege) tertentu; dan memberikan
rekomendasi perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of clinical privilege)

Kewenangan Komite Keperawatan


Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
keperawatan
Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan
berkelanjutan
Memberikan pendampingan (preceptorship); dan
memberikan rekomendasi pemberian tindakan etik disiplin

Kredensial Perawat di Rumah Sakit


Pemberian authority (privilege) oleh
Direktur Rumah Sakit kepada seorang
klinisi untuk melakukan tindakan
keperawatan dan atau tindakan medis
dilingkungan rumah sakit tersebut.
Delineasi (rincian) jenis tindakan yang
diijinkan didasarkan pada rekomendasi
mitra bestari (peer group)

Kewenangan Klinis
(clinical privilege)
Kewenangan klinis untuk melakukan tindakan
keperawatan dan atau tindakan medis
tertentu dalam lingkungan sebuah rumah
sakit berdasarkan penugasan yang diberikan
Direktur/Kepala Rumah Sakit.

Surat Penugasan
(Clinical Appointment)
Surat yang diterbitkan oleh Kepala
Rumah Sakit kepada seorang tenaga
keperawatan untuk melakukan tindakan
keperawatan dan atau tindakan medis
dirumah sakit tersebut berdasarkan
daftar kewenangan klinis yang
ditetapkan baginya.

Surat Penugasan
(Clinical Appointment)
Dalam

batas batas sesuai dengan


yang tercantum dalam clinical
privilege

Diterbitkan

berdasarkan mekanisme
credentialing oleh mitra bestari

TARGET KREDENSIAL
Setiap perawat memiliki surat
clinical appointment dari Direksi
Rumah Sakit sesuai dengan
clinical privilege berdasarkan
mekanisme credentialing

Rincian Kewenangan Klinis


(Herkutanto, 2011)

Delineation of clinical privilage (semua staf)


Borang borang rekomendasi mitra bestari
trntang lingkup kewenangan klinis perawat
dibidang asuhan keperawatan tertentu
Ditandatangani oleh mitra bestari dan staf
perawat yang dikredensial

Rincian Kewenangan Klinis


(Herkutanto, 2011)

Merinci semua jenis tindakan dalam lingkup


spesialisasi tertentu
Perawat yang akan diberi kewenangan klinis
mengisi tindakan medis yang akan dilakukannya
dengan mencantumkan kode (self assessment)
Peer group menilai setiap kewenangan klinis
yang diminta, dan merespon dengan
mencantumkan kode yang sesuai kompetensinya
berdasarkan buku putih (white paper)

White Paper ( Buku Putih )


(Herkutanto, 2011)

Bukan standar keperawatan, BUKAN SOP/clinical pathway


Memuat kriteria kapan seorang perawat dianggap kompeten untuk
melakukan asuhan keperawatan tertentu dengan aman
* syarat2 kualifikasi pendidikan/ pelatihan/ jumlah kasus yang telah
ditangani, keikut sertaan dalam organisasi profesi / seminar
Merupakan tolok ukur / acuan bagi mitra bestari dalam proses
kredensial seseorang praktisi layak diberi CP asuhan keperawatan
tertentu
Setiap Rumah sakit menyusun sendiri dengan mengacu pada
standar profesi

PERAN PPNI

Organisasi Keperawatan
Sedang melakukan penyesuaian mendasar
menuju suatu organisasi profesi
Harus didukung oleh semua fihak yang
berhubungan / berkepentingan dg organisasi ini
pd akhirnya akan menguntungkan masyarakat
sbg penerima pelayanan-asuhan keperawatan
professional.

Peran PPNI Komite Keperawatan

Mengkawal standar praktik profesi


(Standar Praktik, Standar Kinerja Professional,
Standar Kompetensi, Standar Pendidikan dan
Kode Etik perawat) sudah ada

Mengintegrasikan sistem pengendalian mutu


keperawatan sebagai bagian dari sistem
pelayanan kesehatan yang komprehensif dan
berkesinambungan (continuity of care)

Peran PPNI Komite Keperawatan

Mengintegrasikan Sistem Pendidikan


Berkelanjutan bagi Perawat/Ners Klinik
(PK2BP)/CPD dalam konteks sistem jenjang karir
professional dan penghargaan

Mengkawal Sistem Jenjang Karir Professional


Perawat/Ners Klinik menjadi kebijakan nasional
dan diimplementasikan dalam tatanan pelayanan
kesehatan dengan lingkungan kerja yang positif
dan staffing level yang rasional.

Peran PPNI Komite Keperawatan

Mengembangkan model lingkungan praktik


keperawatan yang positif bebas dari tindak
kekerarasan dan terlindungi dari risiko kerja.

Memfasilitasi penyelesaian masalah etik secara


berjenjang melalui PPNI Tingkat Komisariat/
Kabupaten / Kota / Provinsi / Pusat

Mengkawal kebijakan/peraturan
terkait Komite Keperawatan
Draft PERMENKES BIRO HUKOR

Memfasilitasi Pedoman Komite


Keperawatan Draft BIRO HUKOR

Pada Sarana Kesehatan, Perawat harus


mempunyai :
1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
2. Dukungan dari sejawat, pimpinan, lingkungan
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja
4. Sumber yang tepat untuk praktik secara efektif
5. Iklim organisasi yang terbuka dan kondisi kerja
yang kondusif

Peran Perawat/Ners Optimal

Menjadi Perawat Professional


adalah Pengabdian Luhur

Daftar Kompetensi Perawat Vokasi


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Melakukan pengukuran tanda-tanda vital


Melakukan tindakan kegawatdaruratan dlm rangka penyelematan Jiwa
Melakukan tindakan keperawatan dalam upaya mempertahankan jalan
nafas
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan oksigen ***
Melakukan Askep dengan masalah Tuberkulosis
Melakukan Askep dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi dara ***
Melakukan Askep dalam Upaya mempertahankan suhu tubuh
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit ***
Melakukan pemberian obat secara aman dan tepat sesuai intruksi dari tim
medis yang berwenang.***
Melakukan askep dalam pemberian darah secara aman ***
Melakukan askep terapi intravena sesuai instruksi yang berwenang ***
Melakukan askep dlm upaya pemeliharaan akses insersi kateter perifer
dan sentral ***
Melakuak askep dengan masalah kardiovaskular ***

Daftar Kompetensi Perawat Vokasi


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Melakukan askep dg masalah Syok ***


Melakukan askep pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang
terpasang monitoring invasif hemodinamik.***
Melakukan askep dengan masalah edema serebral ***
Melakukan askep dengan masalah tekanan intra kranial ***
Melakukan askep dengan masalah metabolik ***
Melakukan askep dengan masalah hipoglikemi dan hiperglikemi ***
Melakukan askep dengan masalah kanker ***
Melakukan askep dengan masalah persepsi sensori, visual dan auditori ***
Melakukan askep perioperatif ***
Melakukan kesiapan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan perawatan ***
Melakukan askep pre-intra dan post anestesi ***
Melakukan askep dengan masalah reaksi anafilaksis ***
Melakukan askep dalam upaya menangani nyeri ***
Melakukan askep dalam upaya mempertahankan keutuhan (Integritas) kulit ***

Daftar Kompetensi Perawat Vokasi


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

Melakukan askep luka ***


Melakukan askep dengan masalah konstipasi ***
Melakukan askep dengan masalah diare ***
Melakukan askep dalam pemenuhan nutrisi peroral
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi entral ***
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal
Melakukan askep dalam pemenuhan mobilisasi
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
Melakukan askep dengan masalah stress ***
Melakukan askep pencegahan terhadap kekerasan ***
Melakukan askep pencegahan bunuh didri ***
Melakukan askep dlm upaya peningkatan konsep diri ***
Melakukan askep untuk menstimulasi tumbang bayi dan anak ***
Melakukan askep dengan masalah kesehatan bayi dan balita ***

Daftar Kompetensi Perawat Vokasi


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
43.
44.
45.
46.
47.

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.

Melakukan askep maternitas dan kesehatan perempuan ***


Melakukan askep dengan masalah kesehatan imun ***
Melakukan askep dengan masalah HIV/AIDS ***
Melakukan askep dengan prinsip keselamatan pasien ***
Medlakukan upaya pencegahan yang mengancam kondisi keselamatan
dan keamanan melalui langkah-langkah precautions/kewaspadaan yang
tepat ***
Melakukan program Pengendalian Infeksi nosokomial ***
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan
klien dan peralatan ***
Melakukan askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Melakukan askep untuk mempersiapkan klien dalam prosedur
diagnostik dan penatalaksanaannya ***
Melakukan askep dengan menggunakan teknologi informasi efektif dan
tepat.
Melakukan askep dengan masalah dimensia ***
Melakukan tindakan keperawatan komplementer ***

Daftar Kompetensi Perawat Vokasi


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
55.
56.
57.
58.
59.
60.

61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.

Melakukan askep dengan memberdayakan potensi klien dan lingkungan


(terapi modalitas keperawatan)***
Melakukan askep dengan masalah sosial, kultural dan spiritual ***
Melakukan penerimaan Klien barfu untuk memfasilitasi kesinambungan
pelayanan/asuhan ***
Melakukan askep dengan masalah kebutuhan khusus ***
Melakukan askep pada kelompok khusus (kesehatan sekolah, kesehatan
kerja, lansia, lembaga pemasyarakatan dll) ***
Melakukan askep dengan masalah kesehatan difasilitas pelayanan/asuhan
keperawatan (home care, nursing home/residensial health care), fasilitas
pelayanan/asuhan kesehatan bergerak ***
Melakukan askep dalam menghadapi proses berduka ***
Melakukan askep menjelang dan sesuudah kematian ***
Melakukan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan ***
Melakukan askep melalui upaya promosi dan prevensi (primer, sekunder,
tersier)***
Melakukan surveillance untuk kepentingan askep ***
Melakukan Imunisasi sesuai program pemerintah ***
Melakukan penggunaan alat kontrasepsi sesuai program pemerintah ***

Daftar Kompetensi Ners


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
1.

Mengelola pemeriksaan tanda-tanda vital

2.

Melakukan tindakan kegawatdaruratan dlm rangka penyelamatan


Jiwa

3.

Mengelola Askep dalam upaya mempertahankan kelancaran


jalan nafas

4.

Mengelola Askep dalam pemenuhan kebutuhan oksigen

5.

Mengelola Askep dengan masalah Tuberkulosis

6.

Mengelola Askep dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah

7.

Mengelola Askep dalam Upaya mempertahankan suhu tubuh

8.

Mengelola Askep dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan


elektrolit

9.

Melakukan Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat


secara aman dan tepat.

10.

Mengelola Askep dalam pemberian darah secara aman

11.

Mengelola Askep terapi intravena sesuai instruksi yang


berwenang

12.

Mengelola Askep dlm upaya pemeliharaan akses insersi kateter


perifer dan sentral

Daftar Kompetensi Ners


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
14.

Mengelola Askep dg masalah Syok

15.

Melakukan pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang


terpasang monitoring invasif hemodinamik.

16.

Mengelola Askep dengan masalah edema serebral

17.

Mengelola Askep dengan masalah tekanan intra kranial

18.

Mengelola Askep dengan masalah metabolik

19.

Mengelola Askep dengan masalah hipoglikemi dan hiperglikemi

20.

Mengelola Askep dengan masalah kanker

21.

Mengelola Askep dengan masalah persepsi sensori, visual dan


auditori

22.

Mengelola Askep perioperatif

23.

Mengelola kesiapan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan


perawatan

24.

Mengelola Askep pre-intra dan post anestesi

25.

Mengelola Askep dengan masalah reaksi anafilaksis

26.

Mengelola Askep dalam upaya menangani nyeri

27.

Mengelola Askep dalam upaya mempertahankan keutuhan


(Integritas) kulit

Daftar Kompetensi Ners


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.

Mengelola askep luka


Mengelola askep dengan masalah konstipasi
Mengelola askep dengan masalah diare
Mengelola askep dalam pemenuhan nutrisi peroral
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi entral
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal
Mengelola askep dalam pemenuhan mobilisasi
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
Mengelola askep dengan masalah stress
Mengelola askep pencegahan terhadap kekerasan
Mengelola askep pencegahan bunuh didri
Mengelola askep dlm upaya peningkatan konsep diri
Melakukan askep untuk menstimulasi tumbang bayi dan anak
Mengelola askep dengan masalah kesehatan bayi dan balita

Daftar Kompetensi Ners


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
43.
44.
45.
46.
47.

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.

Mengelola askep maternitas dan kesehatan perempuan


Mengelola askep dengan masalah kesehatan imun
Mengelola askep dengan masalah HIV/AIDS
Mengelola askep dengan prinsip keselamatan pasien
Mengelola upaya pencegahan yang mengancam kondisi keselamatan
dan keamanan melalui langkah-langkah precautions/kewaspadaan yang
tepat
Mengelola program Pengendalian Infeksi nosokomial
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan
klien dan peralatan
Mengelola askep dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Mengelola askep untuk mempersiapkan klien dalam prosedur
diagnostik dan penatalaksanaannya
Mengelola askep dengan menggunakan teknologi informasi efektif dan
tepat.
Mengelola askep dengan masalah dimensia
Mengelola tindakan keperawatan komplementer

Daftar Kompetensi Ners


dalam Implementasi Asuhan Keperawatan
55.
56.
57.
58.
59.
60.

61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.

Mengelola askep dengan memberdayakan potensi klien dan lingkungan (terapi


modalitas keperawatan)
Mengelola askep dengan masalah sosial, kultural dan spiritual
Mengelola penerimaan Klien barfu untuk memfasilitasi kesinambungan
pelayanan/asuhan
Mengelola askep dengan masalah kebutuhan khusus
Mengelola askep pada kelompok khusus (kesehatan sekolah, kesehatan kerja,
lansia, lembaga pemasyarakatan dll)
Mengelola askep dengan masalah kesehatan difasilitas pelayanan/asuhan
keperawatan (home care, nursing home/residensial health care), fasilitas
pelayanan/asuhan kesehatan bergerak
Mengelola askep dalam menghadapi proses berduka
Mengelola askep menjelang dan sesuudah kematian
Mengelola pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
Mengelola askep melalui upaya promosi dan prevensi (primer, sekunder, tersier)
Mengelola surveillance untuk kepentingan askep
Melakukan Imunisasi sesuai program pemerintah
Melakukan penggunaan alat kontrasepsi sesuai program pemerintah

Anda mungkin juga menyukai