BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merencanakan
kemiskinan menjadi saudara kembar yang selalu bersamaan menjadi topik dan kata
kunci dari upaya pembangunan.
Keberdayaan masyarakat oleh Sumodiningrat (1997: 67) diartikan sebagai
kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun
keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Karena itu pemberdayaan dapat
disamakan dengan perolehan kekuatan dan akses terhadap sumber daya untuk mecari
nafkah.
Pemberdayaan juga adalah kemampuan masyarakat untuk mendapatkan akses
atau control atas sumberdaya hidup yang penting. Demikian pula menurut Riyanto
(2005: 50): (i) Pemberdayaan adalah suatu proses yang menyangkut hubunganhubungan kekuatan yang berubah antara individu, kelompok dan lembaga-lembaga
sosial; (ii) Pemberdayaan juga merupakan pembagian kekuatan yang adil sehingga
meningkat kesadaran politis dan kekuasaan kelompok yang lemah serta memperbesar
pengaruh mereka terhadap proses dan hasil-hasil pembangunan; (iii) Selain itu
pemberdayaan adalah proses perubahan pribadi karena masing-masing individu
mengambil tindakan atas nama diri mereka sendiri dan kemudian mepertegas kembali
pemahamannya terhadap dunia tempat tinggalnya.
2. Model Pemberdayaan
Agar empowerment berhasil diterapkan, maka suatu organisasi perlu
memperhatikan tujuh variable yaitu (1) Envision: memimpikan, mampu merumuskan
tujuan organisasi dengan jelas; (2) Educate: mendidik; (3) Eliminate: menghapus,
menghilangkan
segala
halangan
bagi
proses
pemberdayaan;
(4)
Express,
10
yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan
kearifan local; dan (g) meningkatnya inovasi dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna,
informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat (Tim Pengendali PNPM,
2008: 11).
Adapun proses pemberdayaan masyarakat yang diterapkan dalam PNPM
Mandiri adalah sebagaimana gambar 2.1, sebagai berikut:
III
Pemetaan Swadaya:
A. Pencacahan RTM
B. Merumuskan kebutuhan
C. Memetakan potensi yang dpt utk
II memecahkan masalah
Mengenali Kemiskinan:
a. Identifikasi kemiskinan
b. Kesepakatan kriteria miskin
V
Penyusunan Rencana:
1. Membahas berbagai kebutuhan
Pembangunan
2. Menyepakati prioritas pembangunan
c. Merumuskan masalah
VI
Pelaksanaan Kegiatan:
a. Pembentukan tim-timpelaksana dan
pemantau kegiatan di desa/kelurahan
I
Sosialisasi awal dan
Musyawarah Masyarakat:
1. Kegiatan sosialisasi
2.
IV
Pengorganisasian Masyarakat:
Adanya lembaga/kelompok keswadayaan
masyarakat yang dibentuk, diakui, dan
dikelola oleh masyarakat secara transparan
dan bertanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan bersama
b.
VII
Pedoman Umum PNPM Mandiri
Perdesaan
Pemanfaatan & Pemeliharaan
Hasil Kegiatan
E. Pengelolaan & pemeliharaan
pelayanan & prasarana yg sudah
dibangun/dilaksanakan
11
atau seven empowerment (7E) lebih sesuai untuk mewakili model pemberdayaan
masyarakat dalam PNPM Mandiri Perdesaan.
Olehnya itu maka dengan menggunakan model evaluasi CIPPO dan konsep
pemberdayaan 7E, maka pelaksanaan program pemberdayaan dalam PNPM Mandiri
Perdesaan akan dapat dievaluasi untuk mengungkap atau menemukan fakta rill
terhadap
keterlibatan
masyarakat,
efektifitas,
faktor-faktor
pendukung
dan
25
F. Kerangka Pikir
F.
G.
H.
25
J.
I.
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian tentang
26
L.
27
M.