Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Putu Gede Gandhara

NRP : 114114505
Tugas Review jurnal

Artikel jurnal yang berjudul Effects of Smoking Cessation on Hormonal Levels in


Men merupakan original article dengan jenis cohort study. Berdasarkan penulisan jurnal,
artikel jurnal ini telah menggunakan struktur sesuai dengan pedoman yang ditetapkan dimana
terdapat komponen judul, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, diskusi/
pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, pada bagian abstrak ditulis dengan istilah summary.
Latar belakang

dilakukannya

penelitian ini

dimaksudkan

bahwa

merokok

menyebabkan adiksi atau ketergantungan akibat pengaruh zat aktif nikotin yang dapat
mempengaruhi reseptor asetilkolin di susunan saraf pusat, berdasarkan penelitian sebelumnya
dikatakan bahwa perokok kronis cenderung memiliki masalah pada kesuburan (fertilitas)
namun di penelitian lain disebutkan bahwa smoking cessation (berhenti merokok) justru
terjadi penurunan level hormon testosteron disebabkan smoking cessation dapat berpengaruh
pada aktivitas HPA yang berakibat pada penurunan serum kortisol dimana merupakan
prekursor dari hormon steroid salah satunya testosteron.
Review penelitian sebelumnya:

English,2001 dengan artikel jurnal berjudul: Effect of cigarette smoking on levels of


bioavailable testosterone in healthy men menyatakan bahwa pengaruh rokok
terhadap level hormon testosteron pada fraksi biologik aktif tidak signifikan namun

mungkin berpengaruh pada level testosteron bebas akibat dari perubahan level SHBG
Svartberg dan Jorde, 2007 dengan artikel jurnal berjudul: Endogenous testosterone
levels and smoking in men. The fifth Troms study menyatakan bahwa testosteron
total dan testosteron bebas meningkat secara signifikan apabila semakin sering
merokok dalam sehari.

Metode penelitian :
Dilakukan penelitian dengan menggunakan subjek 76 laki-laki perokok yang
memutuskan untuk berhenti merokok. Subjek pada penelitian ini tidak memiliki riwayat
endocrinopathy tidak mendapatkan pengobatan steroid. Umur rata-rata subjek yaitu 39,3

(11,5) tahun dengan BMI 26,5 (3,8) kg/m 2 yang merokok rata rata 2410 rokok perhari
pada saat memulai penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati kadar hormon
testosteron, DHEA, DHEAS, kortisol di dalam darah dan BMI subjek selama setahun dimana
subjek sedang melakukan terapi berhenti merokok dengan menggunakan nikotin patches.
Sampling dilakukan pada pagi hari sesuai dengan ritme sirkadian dari hormon. Pada
penelitian ini subjek dibagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok gagal yang berhenti
merokok, kelompok yang berhasil berhenti hanya 6 minggu saja, kelompok yang berhasil
berhenti merokok.
Gagasan pokok :

Adanya penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh perokok kronis terhadap


kesuburan laki-laki sedangkan ada penelitian yang lain mengatakan perubahan
hormon yang berkaitan dengan kesuburan tidak signifikan berpengaruh apabila

dibandingkan yang merokok dengan yang tidak merokok


Nikotin menyebabkan penurunan nafsu makan yg berakibat pada penurunan BMI
Pada studi ini, pengaruh berhenti merokok terhadap sistem reproduksi laki-laki tidak
signifikan bila dibandingkan sebelum sampai setelah diamati selama setahun. Tidak
ada korelasi antara berhenti merokok dan pertambahan berat badan

Kesimpulan :
Mengenai artikel jurnal ini, telah disebutkan bahwa masih adanya keterbatasan seperti
karakter masing-masing perokok, preanalitik dan analitik erorr. Penelitian masih memerlukan
waktu pengamatan yang lebih panjang dari 1 tahun untuk mengamati level testosteron dan
SHBG.

Anda mungkin juga menyukai