D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NIKE
NIM : 2005. 029
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Medis
1. Defenisi
Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada sklera, selaput
lendir kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin.
Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan
efek patologi
Kemicterus ialah ensefalopati bilirubin yang biasanya ditemukan pada
neonatus cukup bulan dengan ikterus berat dan disertai hemolitik berat
dan pada autopsi ditemukan bercak bilirubin pada otak.
(Asrining, Surasmi, 2003; 57 58)
Hiperglilirubin adalah peningkatan konsentrasi bilirubin serum tak
terkonjugasi ditunjukkan dengan iketerik; disebabkan oleh gangguan
hemolitik, infeksi, defisiensi enzim ibu memakan sulfonamid atau
salisilat atau polisitemia.
(Tucker, Susan Martin, 1999; 893)
2. Metabolisme Bilirubin
Meningkatnya kadar bilirubin dapat disebabkan produksi yang berlebihan,
sebagian besar bilirubin berasal dari destruksi eritrosit yang menua.
Peningkatan kadar bilirubin pada hari-hari pertama kehidupan, dapat
terjadi pada sebagian besar neonatus. Hal ini disebabkan karena tingginya
kadar eritrosit neonatus dan umur eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari)
dan fungsi hepar yang belum matang. Peningkatan bilirubin amnion dapat
3. Tipe-tipe Ikterik
Fisiologis
-
Patologis
-
Derajat
ikterik
1
(rata-rata)
Kepala sampai leher
5,4
8,9
9,4
11,8
11,4
15,8
13,3
lutut
4
Kepala,
badan,
extremtias
sampai
dihasilkan
pemberian
minum
dan
kunjungan
orangtua
untuk
6. Potensial Komplikasi
Ikterik ASI
Depresi
Koma
Letargic
Penurunan refleks moro
Hipotonia
Tak ada refleks rooting
Mata berputar kebawah
Hipertonia
Hipoglikemia
Distress pernafasan
Hipotermia/hipertermia
Konjungtivitas
Letargi, malas
Sirkulasi
Mungkin pucat, menandakan anemia
Bertempat tinggal diatas ketinggian 5000 ft
Eliminasi
Bising usus hipoaktif
Pasase mekonium mungkin lambat
Feses mungkin lunak/coklat kehijauan selama pengeluaran bilirubin
Urin gelap pekat, hitam kecoklatan (sindrom bayi bronze)
Makanan/cairan
Riwayat pelambatan/ makan oral buruk, lebih mungkin disusui daripada
menyusu baru/palpasi abdomen dapat menunjukkan pembesaran limfa, hepar
Neurosensori
Sefalolematoma besar mungkin terlihat pada satu atau kedua tulang parietal
yang berhubungan dengan trauma kelahiran/extraksi vacum
Edema umum, hepatosplenomegali, atau hidrops fetalis mungkin ada dengan
incompatibilitas Rh berat.
Kehilangan refleks moro mungkin terlihat
Opistotonus dengan kekakuan lengkung punggung, fontanel menonjol,
menangis lirih, aktivitas kejang (tahap krisis)
Pernafasan
Riwayat asfiksia
Seksualitas
Mungkin pratern, bayi kecil untuk usia gestasi (SA), bayi dengan retardasi
pertumbuhan intra uterus (IVGR), atau bayi besar untuk usia gestasi (LGA),
seperti bayi dengan ibu diabetes.
Trauma kelahiran dapat terjadi berkenaan dengan stres dingin, asfiksia,
hipoksia, asidosis, hipoglikemia, hipoproteinemia
Terjadi lebih sering pada pria daripada bayi wanita
Penyuluhan/pembelajaran
Dapat mengalami hipotiroidisme kongenital, atresia bilier, fibrosis kistik
Faktor ibu, seperti ibu diabetes, mencerna obat-obatan, inkompatibilitas
Rh/ABD penyakit infeksi.
Faktor penunjang intrapartum seperti persalinan praterm, kelahiran dengan
ekstraksi vacum, induksi oksitoksin, pelambatan pengkleman tali pusat, atau
trauma kelahiran.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes coomb pada tali pusat BBL (+), menandakan adanya Ab, Rh positif.
Bilirubin total : kadar direk (terkonjugasi) bermakna jika melebihi 1,0 1,5
mg/dl. Protein serum total : kadar kurang dari 3,0 g/dl
Hitung darah lengkap : Hb mungkin rendah kurang dari 149/dl karena
hemolisis.
Glukosa : Kadar Dextrosia mungkin 45% glukosa darah lengkap < 30 mg/dl
tes glukosa serum < 40 mg/dl.
Daya ikat karbondioksida : penurunan kadar menunjukkan hemolisis
INTERVENSI KEPERAWATAN (Tucker, Susan Martin; 894-895 dan Doenges Marilynn E; 694-704)
No
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
Dx
1 Tujuan : Pasien mendapat - Berikan makan awal sesuai instruksi atau therapi yang tepat jika
dibutuhkan
mempercepat
transkutan
-
segera
Bayi
baru
dipajankan
bilirubin
Untuk
mengetahui
adanya
peningkatan
Untuk
menentukan
peningkatan
kadar
Untuk
membedakan
ikterik
fisiologis
setelah lahir
-
ekskresi
bilirubin
meningkatkan
kadar bilirubin
- Periksa kadar bilirubin dengan bilirubinometri -
Kriteria hasil:
Untuk
dalam feses
ekskresi
bilirubin
Rasionalisasi
Mendeteksi
tentukan
- Kolaborasi
peningkatan
risiko
10
adanya
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
Rasionalisasi
dukungan
emosional
fototherapy
selama
berkunjung, -
biasanya
melebihi
bilirubin
yang
Keluarga
melindungi anak
menunjukkan
tentang - Tenangkan keluarga bahwa kulit akan menjadi normal kembali
tidak
perlu
dan
potensi
jinak
dari
ikterik
dan -
Tujuan : Pasien tidak - Tutup mata bayi dengan menggunakan kain mengalami
komplikasi
karena fototherapy
terlalu
atau keluarga
sifat
dengan
- Tekankan
berhubungan
fototherapy
Untuk meningkatkan interaksi antara bayi
Kriteria hasil
induksi
pemahaman
kecepatan
11
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Kriteria hasil:
Intervensi
Rasionalisasi
ada bukti iritasi mata, - Ubah posisi dengan sering terutama selama -
dehidrasi, ketidakstabilan
tubuh
Tujuan:
Diare
terjadi
Kriteria hasil:
- Konsistensi
kulit
tidak - Laksanakan fototherapy sesuai anjuran
- Pantau suhu bayi, peningkatan suhu tubuh sangat memungkinkan indiaksi untuk diare
BAB - Pantau feses bayi, konsistensi dan frekuensi
Kriteria hasil:
lembek
- BAB 3-4 x/hari
dengan
frekuensi
sering, -
Transfusi
sukar
yang
terlalu
dingin
12
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
- Turgor kulit elastis
Intervensi
Rasionalisasi
mukosa
lembab
Tujuan : Integritas kulit - Tidurkan bayi tanpa pakaian 20 cm dibawah -
tetap utuh
bayi
lampu
Kriteria hasil:
Area
bokong,
13
Mendeteksi adanya
kerusakan integritas
kulit
-
BAB II
TINJAUAN KASUS
I.
Ruang/Kamar
Tgl. Masuk
: 27 Desember 2007
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas bayi
1. Nama
Tgl.lahir/jam
Jenis kelamin
: Perempuan
2. Nama ibu/umur
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Protestan
Alamat
: D3
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Protestan
Alamat
14
B. Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan bahwa selama hamil ibu jarang memeriksakan
kehamilannya ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya hanya
3 x selama hamil. Periksa I dilakukan di klinik Azizah dekat rumah
ibu, untuk mengetahui apakah kehamilan ibu positif. Periksa II dan
III dilakukan ibu setelah ibu memperkirakan bahwa bulan desember
merupakan
bulannya/saatnya
untuk
melahirkan
anaknya.
Ibu
15
D. Pemeriksaan Fisik
a. Observasi
-
b. Kepala
-
Lingkar kepala : 34 cm
c. Mata
Mata kanan dan kiri simetris, tidak ditemukan adanya perdarahan
konjungtiva dan kotoran pada anak sclera ikterik
d. Wajah : dalam keadaan ikterus.
e. Hidung : Tidak ditemukan adanya pernafasan cuping hidung,
hidung dalam keadaan bersih tidak ada mukus.
16
Saat diberi minum susu dari dot, bayi malas menghisap tiap
kali diberi minum hanya mampu menghabiskan 10 cc.
17
Bayi sudah BAK dengan frekuensi sering dan warna merah bubuk
teh.
n. Extremitas:
-
18
G. Pemeriksaan laboratorium
Kadar bilirubin total 14 mg/dl
Gol darah bayi : O
Gol darah ibu : O
2. Pengelompokan Data
Data subjektif:
-
Ibu mengatakan ketuban pecah pukul 09.00 tetapi hingga pukul 12.30
bayi juga belum lahir.
Data objektif
-
KU: seluruh tubuh bayi ikterus mulai dari wajah, extremtias atas dan
bawah
Sclera ikterik
Wajah ikterik
19
Saat diberi minum susu melalui dot bayi malas menghisap, setiap
kali diberi minum hanya mampu menghabiskan 10 cc.
BAK : warna merah bubuk the dan frekuensi sering tapi sedikit
Pemeriksaan laboratorium
Bilirubin total
II.
Analisa Data
Sign/symptom
Etiologi
Problem
Peningkatan kadar Resiko
tinggi
DS:
-
ASI
therapy)
Ibu
mengatakan
ketuban
pecah
20
Sign/symptom
Bilirubin total
Etiologi
Problem
an volume cairan
DO:
-
kaki kanan
DS:
-
Kurangnya
tahuan
bagaimana
prognosis penyakit
cara
perawatan
bayi
anak
peng-
setelah lahir
infor Kurang
21
tentang
Sign/symptom
segera sembuh dan dibawah pulang
Etiologi
Problem
DO:
-
: Bayi D. Naibaho
No. RM : 00-17-46-93
Umur
: 6 hari
22
No
Diagnosa keperawatan
Dx
1 Resiko tinggi cedera (SSP dan efek samping
light
therapy)
berhubungan
Tanggal
Ditemukan Teratasi
Paraf
27-12-07
dengan
therapy 48 jam
Resiko
kekurangan
volume
cairan
27-12-07
F.
G.
23
27-12-07
Tanggal
No
Dx
perawatan Diagnosa
bayi keperawatan
setelah
lahir,
Ibu
K
Paraf
A
F.
lusuh
G.
24
Tanggal
27-12-07
No. RM
: 00-17-46-93
Umur : 6 hari
dr. merawat
No
Dx
1
Tujuan/kriteria hasil
Tujuan:dengan
meng- -
Intervensi
Tinjau
catatan
Rasionalisasi
intrapartum
terhadap -
Kondisi
klinis
menyebabkan
ketuban dini.
darah-otak,
Paraf
tersebut
dapat
pembalikan
barier
memungkinkan
ikatan
bilirubin
tingkat
Kriteria hasil
meningkatkan
terhadap
menurunkan
F.
Kadar
bilirubin
dibawah 12 mg/dl
-
terpisah
pada
resiko
keterlibatan SSP
Asfiksia
ikterik
atau
jambu
asidosis
Bebas
dari
kulit/ jaringan
cedera -
petunjuk adanya
Pertahankan
bayi
tetap
asfiksia
hangat
dan
asidosis
atau
dan -
G.
sering
25
Tanggal
No
Tujuan/kriteria hasil
Dx
Intervensi
Rasionalisasi
katkan
kadar
bersirkulasi
Paraf
bilirubin
dengan
bebas
yang
(tidak
berikatan)
urobilinogen,
terhadap
tanda-tanda
enterohepatik
Dapatkan
kadar
hipoglikemia.
dextrostix
sesuai
indikasi
turunkan
sirkulasi
bilirubin
dan
dengan
meningkatkan
pasase
lemak
pelepas-energi,
yang
perhatikan
dapat
kemungkinan
26
hipo-
F.
mengakibatkan
ikterik.
Satu
G.
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
Rasionalisasi
albumin
membawa
Paraf
gram
16
mg
bayi pratern.
Mendeteksi
mukosa
Perkiraan
oral,
bagian
posterior
dari
bukti/derajat
derajat
ikterik,
ikterik
adalah
Ikterik
27
fisiologis
biasanya
tampak
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
akibat ASI atau patologis
Rasionalisasi
Paraf
dan
dihemolisis,
sehingga
melepaskan
bilirubin,
produk
Mencegah
28
kemungkinan
kerusakan
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
Rasionalisasi
dapat
menyebabkan
Paraf
iritasi,
abrasi
Mencegah
kemungkinan
kerusakan
pemberian therapy
mencegah
pemajanan
Membantu
terhadap
dan encer
kemungkinan
kerusakan
Kolaborasi :
29
iritasi
atau
mencegah
iritasi
dan
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
-
Rasionalisasi
Paraf
pada
jaringan
subkutan
sehingga
Penurunan
pada
kadar
bilirubin
kebutuhan
transfusi tukar.
Untuk memaksimalkan
hari
bayi
mampu
terhadap
pemasukan
M
O
mempertahankan hidrasi
bay kehausan
36,50C
30
Tanggal
No
Tujuan/kriteria hasil
Dx
Intervensi
Rasionalisasi
Kriteria hasil:
genital
Bayi
mempunyai
daya
hisap
kuat,
setiap
yang kali
Seluruh
tubuh
kembali
berwarna
cawo matang
-
Warna
kekuningan
Fluktuasi
terjadi
sekali
feses
Perhatikan
menyebabkan dehirasi
tanda-tanda
masukan
dehidrasi.
cairan
pada
suhu
sebagai
dan
tubuh
respon
dapat
F.
terhadap
evaporasi
G.
dapat
peroral
sedikitnya 25%
-
Tingkatkan
feses
Paraf
serta
Kolaborasi
keefektifan therapy
dakan
fototherapy,
Pantau
pemeriksaan
laboratorium -
urine
kehijauan
keefektifan
menandakan
31
Tanggal
No
Tujuan/kriteria hasil
Dx
Intervensi
Rasionalisasi
menandakan
Paraf
kebutuhan
terhadap
F.
G.
transfusi tukar.
*
3
indikasi
Berikan informasi
x pertemuan orangtua
meningkatkan
mampu
dan
dari
untuk
menjelaskan
bagaimana
keadaan
implikasi
hiperbilirubinemia.
bayinya
tentang
masa
tipe-tipe -
datang
Anjurkan
Kriteria hasil:
-
Ibu
pemahaman,
dan
menjelaskan
Diskusikan
penatalaksanaan
dirumah -
Pemahaman
orang
tua
membantu
mengembangkan
mereka
ikterik
membantu
melaksanakan
Ibu
menjelaskan
mampu
32
kerjasama
orangtua
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
bagaimana
Intervensi
Rasionalisasi
cara
dengan
perawatan bayi
tepat
pentingnya
Paraf
dan
semua
mengenali
aspek
program
F.
G.
pemahaman
Mempertahnakan
pemutusan menyusui.
penatalaksanaan
-
pentingnya
supaya
terapi.
orangtua
berdasarkan informasi
-
Diskusikan
kemungkinan
dihubungkan
dan
palsi
mental,
koordinasi
kebutuhan
terhadap
efek-efek -
pengkajian
Kerusakan
neurologis
serebral,
retardasi
buruk
kesulitan
33
F.
Tanggal
No
Dx
Tujuan/kriteria hasil
Intervensi
Rasionalisasi
Paraf
G.
34
No. RM:00-17-46-93
Umur : 6 hari
Tgl/
Jam
Implementasi
Evaluasi
No. Dx
28-12-07 07.30 - Memasukkan bayi kedalam Jam 13.30 Wib
1
Paraf
covus dan diberi penyinaran S: (light therapy) selama 48 jam. O:-Terpasang light therapi
Bayi
dimasukkan
covus
dalam
ditutup
kedalam
keadaan
mata
oleh
kain
hitam
-Sclera ikterik
menghabiskan
50cc
dengan P:Lanjutkan
oral
tindakan
sklera
bayi.
rencana
dan
F.
Ssclera
35
G.
Tgl/
No. Dx
2
Jam
Implementasi
07.30 - Memasang
kain
Evaluasi
Paraf
berwarna S: -
ber-
tidak
tepat
terpasang
M
O
-Tidak ada
10.00 - Memberi
bayi
minum
susu
P:Lanjutkan
rencana
tindakan
F.
G.
kemerahan,
berwarna
kehitaman.
Membersihkan
dengan
BAB
area
perineal
menggunakan
kapas
infeksi
didaerah
perineal
12.00 - Memberikan penjelasan kepada S:ibu mengatakan akan
ibu bahwa kuning yang ada
36
melakukan
penjelasan
Tgl/
No. Dx
Jam
Implementasi
Evaluasi
Paraf
komsumsi
cukup
ASI
pada
yang
bayi
tidak
sehingga
anggukkan
yang
saluran
mengakibatkan
N
I
K
tubuh
dari
rencana
tubuh
dari
empedu
tindakan
bayi
mengalir
kesaluran darah.
F.
ASI
kepada
walaupun
ada
bayi
untuk
supaya
ibu
tetap
kepada
ibu
jika
37
G.
Tgl/
No. Dx
Jam
Implementasi
tidak
tembus
mengatakan
Evaluasi
sinar.
Paraf
Ibu
bahwa
segala
ibu.
Kepala
ibu
sambil
mengangguk-anggukkan
29-12-07 07.30 - Memantau perkembangan bayi, Jam 13.30 Wib
1
I
K
wajah mulai kurang menguning S: sclera sudah agak putih.light O:-Light therapy masih
therapy masih tetap terpasang
terpasang
sebanyak
50cc.
-Sclera
sudah
agak
G.
putih
A:Masalah belum teratasi
F.
bayi
sebanyak
50cc
rencana
tindakan
warna
sudah
mulai
07.30 - Memasang
kain
berwarna S: -
ada
tanda
infeksi
dengan
disanggah
38
dua P:Lanjutkan
rencana
Tgl/
No. Dx
Jam
Implementasi
Evaluasi
bantal kecil
- Memberi
bayi
Paraf
tindakan
minum
susu
yang kuat
dan
juga
disekitar
tanda infeksi
12.00 - Mengingatkan
A
kembali
menjelas
jelaskan
G.
39
tindakan
F.
rencana