Anda di halaman 1dari 22

DINAS PEKERJAAN UMUM

KOTA LUBUK LINGGAU


LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN MASTERPAN KAWASAN
PERKANTORAN PETANANG

KAWASAN EKSISTING

TAHUN ANGGARAN 2015


KONSULTAN PERENCANA :

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Laporan Antara ini merupakan tahap pertengahan dalam proses penyusunan dan
perencanaan Stadion Silampari Kota Lubuklinggau. Laporan ini terwujud berkat kerjasama
antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau dengan konsultan yang dipercaya
menysusun perencanaan tersebut.
Secara garis besar Laporan Antara ini mencakup beberapa hal pokok antara lain,
eksisting lokasi, eksisting fungsional, analisa fungsional, konsep desain, dan hasil desain
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta
memberi masukan sehingga dapat tersusunnya buku laporan ini. Cukup disadari bahwa
dalam penyusunan Laporan Antara ini masih terdapat beberapa kekurangan, namun harapan
kami semua semoga Laporan Antara ini dapat bermanfaat bagi pembangunan di Kota
Lubuklinggau pada umumnya dan Pengembangan Stadion Silampari pada khususnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Lubuk Linggau, Oktober 2015

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Umum .......................................................................................................................... 1
B. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
C. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Lingkup Proyek ........................................................................................................ 2
BAB II - KEGIATAN PERENCANAAN ......................................................................... 3
BAB III - TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN ....................................................... 5
BAB IV BIAYA ........................................................................................................................ 6
A. Biaya Perencanaan. ...................................................................................................... 6
B. Sumber Dana................................................................................................................ 6
BAB V KELUARAN ..................................................................................................... 7
BAB VI - KRITER IA ....................................................................................................... 9
A. Kriteria Umum ............................................................................................................. 9
B. Kriteria Khusus ............................................................................................................ 11
BAB VII - AZAS-AZAS ................................................................................................... 12
BAB VIII - PROSES PERENCANAAN ........................................................................... 13
BAB IX - MASUKAN ....................................................................................................... 15
A. Informasi ...................................................................................................................... 15
B. Tenaga ahli ................................................................................................................... 15
BAB X - PROGRAM KERJA ............................................................................................ 20
DAFTAR TABEL
Tabel 9.1 tenaga Ahli Sipil ................................................................................................. 15
Tabel 9.2 tenaga Ahli Arsitektur ......................................................................................... 16
Tabel 9.3 tenaga Ahli Mekanikal ........................................................................................ 16
Tabel 9.4 tenaga Ahli Elektrikal ......................................................................................... 17
Tabel 9.5 tenaga Ahli Struktur ............................................................................................ 17
Tabel 10.1 Tabel Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 20

DAFTAR GAMBAR
Gambar 8.1 lokasi eksisting Kantor Walikota & DPRD Lubuklinggau ............................. 13
Gambar 8.2 lokasi eksisting Bangunan DPRD Lubuk Linggau ......................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
1. Kegiatan Penyusunan Masterpan Kawasan Perkantoran Petanang Perlu
dilaksanakan mengingat Perencanaan Pembangunan sarana pendukung di area
PERKANTORAN PETANANG Kota Lubuklinggau adalah kegiatan mendesain atau
merencanakan sarana dan prasarana penunjang pusat pelayanan di lingkungan area
Kantor Walikota Kota Lubuklinggau yang dalam perkembangan kegiatan tersebut
diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam melakukan
aktifitas serta memenuhi estetika lingkungan yang memadai sehingga dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam pemanfaatannya.
2. Setiap bangunan Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi/bangunannya, andal dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya.
3. Setiap bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik- baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak darisegi mutu, biaya,
dan criteria administrasi.
4. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan Negara dan prasarana lingkungannya
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku profesional.
5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan proyek

B. Latar Belakang
Pembangunan Kota Lubuklinggau telah berjalan dengan pesat seiring dengan
segala permasalahan yang dihadapinya dan menuntut ditetapkannya langkah-langkah
yang

dapat

mengantisipasi

perkembangan

Kota,

sekaligus

memecahkan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Untuk itu diperlukan Manajemen


Strategis yang

diharapkan dapat

mengelola dan mengembangkan Kota

Lubuklinggau sebagai kota transit

ke arah yang lebih

maju menujuKota

Metropolitan.
Dilihat dari lingkungan perkantoran yang ada dan dengan disesuaikan dengan
zaman sekarang maka perlu diadakan perbaikan pada aset- asset milik pemerintah yang
ada.Guna dari pada perbaikan ini adalah untuk menunjang kinerja yang ada pada
pemerintahan. Salahsatu aset pemerintah yang perlu diperbaiki untuk menunjang
fasilitas kantor tersebut adalah dengan mengadakanPenyusunan Masterplan Kawasan
Perkantoran Petanang dengan menyesuaikan dengan anggaran yang ada pada alokasi
tahun 2015.

C. Maksud dan Tujuan


Maksudnya agar Kantor dan lingkungannya tertata dengan baik dengan fasilitas
pendukung yang dibutuhkan di sekitarnya. Dengan mendasar kerangka acuan kerja
ini konsultan perencana membuat suatu dokumen kegiatan Penyusunan Masterpan
Kawasan Perkantoran Petanang. Adapun

tujuan pembuatan dokumen tersebut

adalah sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan fisik dilapangan sehingga


diperoleh efisiensi dan efektifitas dan bangunan yang handal.

D. Lingkup Proyek.
1. Lingkup Kegiatan/Proyek adalah : Penyusunan Masterpan Kawasan Perkantoran
Petanang.
2. Lingkup Pekerjaan adalah Penyusunan Masterpan Kawasan Perkantoran Petanang
yang meliputi:
- Pekerjaan Interior
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Asitektur
- Pekerjaan Elektrikal
- PekerjaanMekanikal

BAB II
KEGIATAN PERENCANAAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah


berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007, yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan
gedung negara yang terdiri dari:

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,membuat


interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah
daerah setempat mengenai peraturan daerah / perijinan bangunan.
B. Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana termasuk program dan
konsep ruang, perkiraan biaya.

C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:


1. Rencana arsitektur / interior bangunan dan uraian konsep yang mudah di mengerti
oleh pemberi tugas.
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya (bila disain
mengakibatkan terjadinya perubahan / berpengaruh terhadap struktur).
3. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya (bila disain
mengakibatkan terjadinya perubahan / berpengaruh terhadap struktur).
4. Perkiraan biaya.

D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat:


1. Gambar-gambar detail arsitektur / interior, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. RencanaKerjadan Syarat- syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan.

E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pemimpin Proyek di dalam


menyusun

dokumen

pelelangandan

membantu Panitia Pengadaan menyusun

program dan pelaksanaan pengadaan.


F. Membantu Panitia Pengadaan

pada waktu

penjelasan

pekerjaan, termasuk

menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun


kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugastugas yang sama apabila
terjadi lelang ulang.
G. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti:
1.

Melakukan

penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada

perubahan.
2.

Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa


pelaksanaan konstruksi.

3.

Memberikan saran-saran.

4.

Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

BAB III
TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

A. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan


yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut:


1. Hasil

karya perencanaan

yang

dihasilkan

harus

memenuhi persyaratan

standar hasilkarya perencanaan yang berlaku.


2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasanbatasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

BAB IV
BIAYA
A. Biaya Perencanaan.
1.

Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana mengikuti pedoman


dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara yaitu:
a. Bila terdapat pekerjaan non-standar, maka dihitung secara orang, bulan dan
biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billingrate yang
berlaku.
b. Pengaturan komponen pembiayaan pada butiran diatas adalah dipisahkan antara
bangunan standar dan non-standar serta harus terbaca dalam suatu rekapitulasi
akhir yang menyebut angka dan huruf,
c. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.
d. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pemimpin Proyek dan Konsultan Perencana.

2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a.

Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang

b.

Materi dan penggandaan laporan,

c.

Pembelian dan atau sewa peralatan,

d.

Sewa kendaraan,

e.

Biaya rapat-rapat,

f.

Jasa dan over head Perencanaan,

g.

Pajak dan iuran daerah lainnya.

B. Sumber Dana.
Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada : Kantor Dinas Pu
Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015.

BAB V
KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerjaini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, minimal meliputi:
A. Tahap Konsep Rencana Teknis
1.

Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan


kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan.

2.

Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan


antar ruang, orang,barang dan lain- lain.

3.

Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil survey fisik dan data
pengguna, peraturan-peraturan,dan lain- lain.

B. Tahap Pra-rencanaTeknis
1. Gambar- gambar Pra-rencana.
2. Perkiraan biaya pembangunan.
3. Garis besar rencanakerja dansyarat- syarat (RKS).
4. Hasil Konsultasi Rencana dengan pengguna.

C. TahapPengembangan Rencana
1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft rencana anggaran biaya.
4. Draft rencana kerja dan syarat- syarat (RKS).

D. Tahap Rencana Detail


1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
2. Rencana kerja dan syarat- syarat (RKS)
3. Bill Of Quantity (BQ).
4. Rencana anggaran biaya (RAB).
5. Laporan Perencanaan arsitektur/interior, struktur, utilitas, lengkap dengan
perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

6. CD
7. Maket
8. Dokumentasi

E. Tahap Pelelangan
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
2. Laporan bantuan teknis dan administrative pada waktu pelelangan.

F. Tahap Pengawasan Berkala


1. Laporan pengawasan berkala.
2. Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan
peralatan/perlengkapan/bangunan (bila ada).

BABA VI
KRITERIA
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan

disesuaikan

berdasarkan fungsi dan kompleksitasbangunan,yaitu:


a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:


a. Menjamin terwujudnya tatar uang yang dapat memberikan kesimbangan dan
keserasian terhadap lingkungannya.
b. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

c. Persyaratan Struktur Bangunan:


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan,
c. Menjamin kepentingan manusia

dari kehilangan

atau kerusakan benda

yang disebabkan oleh perilaku struktur,


d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan KetahananTerhadap Kebakaran:


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa,secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:
i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

10

ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

e. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :


a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam menunjang
terselenggaranya
b. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam banguanan gedung sesuai dengan
fungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkordinasian udara.


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,baik alam maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.

g. Persyaratan Pencahayaan:
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara
secara baik.

h. Persyaratan Hidrologi.
a. Mengumpulkan data curah hujan Rata-rata.
b. Mengamati tata guna lahan.
c. Menginventarisasi bangunan drainase existing.
d. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
e. Membuat rencana kerja untuk survey detail.

11

f. Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang mungkin berpengaruh


terhadap

konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi

pertimbangan dalam perencanaan berikut.

i. PersyaratanTopografi.
Pengukuran topografi dilakukan pada Rencana lokasi Kolam Retensi dengan
mengadakan

tambahan

pengukuran

detail

pada

tempat

yang

memang

memerlukannya. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan sebagai berikut:


a. Pengukurantitik kontrol horizontal danvertical.
b. Pengukuransituasi. Pengukuran penampang memanjang dan melintang dilokasi yang
diperlukan.
c. Perhitungan dan penggambaran peta topografi.

B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi
fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya:
a. Penyusunan DED Rehab kantor Walikota merupakan Kegiatan perencanaan lanjutan
dari perencanaan awal yang tertunda maka dari segi bentuk dan tampilannya serta
keamanan konstruksinya diharapkan mampu menunjang dalam pemanfaatan
Saranadan Prasarana.
b. Kebutuhan daripada fungsi bangunan hamper sama dengan sebelumnya, akan tetapi
standar teknisnya diharapkan menyamai standar teknis sesuai dengan peruntukan.

12

BAB VII
AZAS-AZAS

Selain dari criteria di atas dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:

A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak


berlebihan.

B. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada ketahan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada

kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik

danfungsi social bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada


masyarakat.

C. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan


pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya di usahakan serendah
mungkin.

D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat


dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

E. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan,dan


menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

13

BAB VIII
PROSES PERENCANAAN

A. PROSES PRENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
Pengelola Proyek.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,antara dan pokok
yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang
ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka

waktu

pelaksanaan,khususnya

sampai

diserahkannya

dokumen

perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 90 (Sembilan puluh) Hari


Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

B. AREA CAKUPAN PEKERJAAN


Dibawah ini adalah lokasi eksisting yang terdapat di kawasan yang akan di
bangun.

Gambar 8.1 lokasi eksisting Kantor Walikota & DPRD Lubuklinggau

14

Gambar 8.2 lokasi eksisting Bangunan DPRD Lubuk Linggau

15

BAB IX
MASUKAN
C. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencariin formasi yang
dibutuhkan selain dari informas iyang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaranian formasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya,baik yang berasal dari pemberi tugas, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

D. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tujuannya,konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segilengkap (besarnya) proyek maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan
perencanaan minimal terdiri dari;
1. Ketua Tim (Team Leader)

Profesi /

Kemampuan

Kualifkasi

Keahlian

Teknis /

Tenaga Ahli

AhliTeknik
Bangunan

Pendidikan

Pengalaman

Minimal

Kerja
Minimal

Ket

Manajerial
TeamLeader

AhliMadya

Gedung

S1,Teknik
Sipil

7Tahun

1Org,
SKA

Tabel 9.1 tenaga Ahli Sipil

Tugas utama ketua tim adalah bertanggung jawab padahal-hal berikut:

Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil


yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
sertamencapai hasil yang diharapkan.

Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data,


pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.

16

2. Tenaga Ahli Arsitektur


Pengalaman
Profesi/Keahlia
n

Arsitek

Kemampuan

Kualifkasi

Teknis/Manajeri TenagaAhli
al
TenagaAhli
Aresitektur

Pendidikan

Kerja

Minimal

Minimal

S1,Teknik

Ahlimuda

Arsitektur

5Tahun

Ket

1 Org,
SKA

Tabel 9.2 tenaga Ahli Arsitektur

Tugas utama adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:

Merencanakan,bangunandi bidangarsitektur.

Melakukan perhitungan kebutuhan ruang dan luasan bangunan.

Menentukan tata ruang, bentuk eksterior, warna dan pemilihan spesifikasi bahan
material arsitektur.

3. Tenaga Ahli Mekanikal


Pengalaman
Profesi/
Keahlian

Mekanikal

Kemampuan

Kualifkasi

Teknis/Manajeria TenagaAhli
l
AhliTeknik
Mekanikal

AhliMuda

Pendidikan

Kerja

Minimal

Minimal

S1,Teknik
Mesin

5Tahun

Tabel 9.3 tenaga Ahli Mekanikal

Tugas utama adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:

Merencanakan kebutuhan instalasi air bersih, air kotor, hydrand, dll.

Ket

1Org,
SKA

17

4. Tenaga Ahli Elektrikal


Pengalaman
Kemampuan
Profesi/ Keahlian

Teknis /

Kualifkasi

Pendidikan

Kerja

TenagaAhli

Minimal

Minimal

Ket

Manajerial
AhliTeknikTe
naga

Elektrikal

S1,Teknik
AhliMuda Elektronika

Listrik

1Org,
5Tahun

SKA

Tabel 9.4 tenaga Ahli Elektrikal

Tugas utama adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:

Merencanakan titik lampu, jaringan listrik gedung

Melakukan perhitungan kebutuhan daya listrik.

Menentukan/pemilihan spesifikasi peralatan listrik.

5. Tenaga Ahli Sipil/ Struktur


Pengalaman
Profesi/

Kemampuan

Kualifkasi

Pendidikan

Kerja

Keahlian

Teknis/Manajerial

Tenaga Ahli

Minimal

Minimal

Sipil

Tenaga Ahli Teknik


Bangunan Gedung

S1,Teknik
Ahli Muda

Sipil

Ket

1Org,
4Tahun

SKA

Tabel 9.5 tenaga Ahli Struktur

Tugas utama adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:

Merencanakan bangunan dibidang struktur.

Melakukan perhitungan kekuatan struktur dari pondasi hingga atap.

Menentukan / pemilihan material dan komposisi yang tepat dalam kekuatan struktur.

C. Tenaga Pendukung
1.

Estimator Biaya.

Pendidikan :D3/S1

19

Pengalaman:min2 th.

2. Asisten Tenaga Ahli.

Pendidikan :D3/S1

Pengalaman:min2 th.

3. Sekretaris

Pendidikan : D3

Pengalaman:min2 th.

4. Sekretaris/OperatorKomputer.

Pendidikan :STM /D3

Pengalaman:min2 th.

5. Cad Operator

Pendidikan :D3/S1

Pengalaman:min2 th

6. Surveyor

Pendidikan :D3/S1Teknik Sipil

Pengalaman:min2 tahun

20

BAB X
PROGRAM KERJA
A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi:
1. Jadwal kegiatan secara terperinci :
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga
yang diusulkan Konsultan Perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan,serta
harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas, setelah sebelumnya dipresentasika noleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan pandangan / pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas.

C. Jadwal Kegiatan
BULAN
NO.

PEKERJAAN

1
1

Persiapan

Pengumpulan Data

Pengolahan data dan Analisa

Konsep Pelaksanaan Teknis

Pra-rencana Teknis

Pengembangan Rencana

Rencana Detail

Pelelangan

II
3

III
3

Tabel 10.1 Tabel Jadwal Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai