Ruang Lingkup
Mengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi
sistem biaya standar. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif
dari akuntansi dengan konsep pengendalian dan teori organisasi modern. Biaya standar adalah
sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah, yang
dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi.
Kelebihan sistem biaya standar ini dari Aspek pengendalian yang melekat dari
perhitungan biaya standar adalah kemampuannya untuk membandingkan, kinerja aktual dengan
standar yang ditentukan sebelumnya.
Sistem Biaya Standar dan Anggaran Fleksibel
Terdapat hubungan yang penting antara penganggaran fleksibel dan sistem biaya standar.
Taksiran biaya standar sebenarnya menginventarisasi sepanjang periode pada jumlah anggaran
fleksibel. Anggaran fleksibel adalah anggaran biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit actual.
Oleh karena itu, sistem biaya standar menjawb pertanyaan seperti apa laba rugi dan neraca akan
terlihat jika biaya-biaya dan input per unit harus direncanakan dengan tepat pada tingkat output
actual yang akan dicapai (unit yang dibuat dan unit yang dijual).
Ayat jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode untuk menyatakan kembali akun
persediaan sebagai akibat dari perbedaan antara akun saldo biaya standard an akun saldo actual.
Untuk biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja, penyesuaian ini mencerminkan
varians harga (atau tingkat upah tenaga kerja) dan varians efisiensi (atau kuantitas). Untuk biaya
umum, ayat jurnal penyesuaian ini menyesuaikan input overhead yang disalahgunakan. Untuk
overhead variable, kesalahan dalam pembebanan overhead terdiri atas penjumlahan dari varians
pengeluaran dan varians efisiensi. Untuk overhead tetap, kesalahan dalam pembebanan overhead
terdiri atas jumlah varians pengeluaran dan varians volume.
Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai dengan
konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut ini, sebagaimana
dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :
1) Penetapan tujuan organisasi.
2) Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3)
4)
fungsinya.
Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi
5)
6)