Anda di halaman 1dari 51

PRESENTASI REFERAT

Low Back Pain (LBP)


Oleh : Ferawati (I11110041)

Definisi
Low Back Pain (LBP) atau Nyeri Punggung

Bawah (NPB) atau nyeri pinggang diartikan


sebagai nyeri lokal maupun nyeri radikular
atau keduanya yang terasa di daerah
punggung antara sudut bawah kosta (tulang
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang
ekor) dan sering disertai dengan penjalaran
nyeri ke arah tungkai dan kaki.

Anatomi Tulang Belakang


Columna Vertebralis

Vertebrae Lumbal

Sacrum dan Coccyx

Diskus Intervertebralis

Ligamen- ligamen di Tulang Belakang

Otot dan Saraf Tulang Belakang

Epidemiologi LBP
Prevalensi di AS 15-20% dan Eropa 25-45%.
Sebanyak 2% pekerja Amerika memiliki masalah

pada daerah punggung setiap tahunnya. > 14%


terdapat penderita baru yang datang untuk
mengatasi NPB.
Poliklinik
Neurologi
Rumah
Sakit
Cipto
Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002
menemukan prevalensi penderita NPB sebanyak
15,6%. Angka ini berada pada urutan kedua
tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang
mencapai 34,8%

Etiologi
Mekanikal (97%)

Non-mekanikal (1%)

Penyakit organ viseral (2%)

Strain, sprain lumbal

Neoplasia (0,7%)

(70%)

Infeksi (0,01%)

Proses degeneratif diskus

Osteomyelitis

dan facet (10%)

Abses epidural

Herniasi diskus (4%)

Abses paraspinal

Aneurisma aorta

Stenosis spinal (3%)

Penyakit Pott

Penyakit gastrointestinal

Fraktur kompresi

Artritis inflamatori (0,3%)

osteoporotik (4%)

Ankylosing spondylitis

Spondilolistesis (2%)

Psoriatic spondylitis

Fraktur traumatik (<1%)

Sindroma Reiter

Penyakit kongenital (<1%)

Penyakit Paget tulang

Penyakit organ-organ pelvis


(prostatitis, endometriosis)

Penyakit ginjal (neprolitiasis,


pyelonepritis, abses perineprik)

(pankreatitis, kolelitiasis)

Faktor Risiko
Genetik
Usia
Duduk terlalu lama
Mengangkat beban berat
Merokok
Kehamilan
Penurunan kadar hormon estrogen
Obesitas

Klasifikasi LBP
LBP atas dasar perubahan mekanik
o Akut
o Kronis
LBP atas dasar kelainan organis :
o Kelainan tulang (osteogenik).
o Kelainan diskus (diskogenik).
o Kelainan neurogenik
LBP yang bersifat viserogenik
LBP yang bersifat vaskulogenik
LBP psikogenik

Tanda Dan Gejala


1. Simple Back Pain (LPB sederhana) :
Tanpa keterlibatan neurologis
Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap
waktu & tergantung dari aktivitas fisik
KU pasien umumnya baik
2. LBP dengan keterlibatan neurologis
Gejala : nyeri yang menjalar ke lutut, tungkai,
kaki, ataupun adanya rasa baal di daerah nyeri
Tanda : adanya tanda iritasi radikular, gangguan
motorik maupun sensorik atau refleks

Tanda Dan Gejala


3. Red flag LBP
Trauma fisik berat
Nyeri non-mekanik yang konstan dan progresif
Nyeri hebat pada malam hari
Riwayat atau ada kecurigaan kanker, HIV
Penggunaan kortikostreroid jangka panjang
Penurunan BB yang tidak diketahui sebabnya
Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
Adanya inkotinensia urin
awitan LBP usia < 20 tahun / > 55 tahun

Patofisiologi LBP
Punggung bawah mengandung banyak nosiseptor

yang peka terhadap nyeri


Nyeri dapat diakibatkan oleh faktor mekanik,
termal dan kimiawi
Nosiseptor di punggung bawah berupa periosteum,
1/3 bangunan luar anulus fibrosus, ligamentum,
kapsula artikularis, fasia dan otot.
Nosiseptor dirangsang pengeluaran mediator
inflamasi persepsi nyeri
Muncul hiperalgesia : respon berlebihan terhadap
stimulus yang secara normal menimbulkan nyeri

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis

Anamnesis nyeri pinggang mempunyai kerangka acuan tertentu,


minimal harus meliputi hal-hal sebagai berikut:
o Letak atau lokasi nyeri.
o Penyebaran nyeri.
o Sifat nyeri.
o Pengaruh aktivitas.
o Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh
o Trauma.
o Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya.
o Obat-obatan analgesik yang pernah diminum.
o Kemungkinan adanya proses keganasan.
o Riwayat menstruasi.
o Kondisi mental/emosional.

Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi.
o Perkusi dan palpasi.
o Pemeriksaan motorik.
o Pemeriksaan sensorik
o Pemeriksaan refleks
o Pemeriksaan rentang gerakan
o Manuver-manuver

Manuver lasegue (straight leg raising test)

manuver lasague adalah positif jika terdapat


rasa nyeri sebelum tungkai mencapai
kecuraman 70 derajat.

Manuver lasegue menyilang bangkitnya

rasa nyeri pada tungkai yang terkena


diprovokasi dengan mengangkat tungkai yang
sehat dalam posisi lurus .
Manuver valsalva
Manuver patrick

Manuver kebalikan patrick


Tes Schober

Pemeriksaan Penunjang :

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:


o Laboratorium: LED, CRP, darah lengkap dan
urin lengkap
o Radiologis: foto polos, mielo-CT, CT-scan,
dan MRI.
o Mielografi umumnya dilakukan untuk
pemeriksaan praoperasi, seringkali
digabungkan dengan CT-scan. MRI memiliki
sensitivitas yang tinggi untuk diagnosis HNP.

Panduan Pemeriksaan Radiografi pada Pasien

Nyeri Pinggang Akut


Penampakan

Indikasi / rekomendasi

Foto

Alinmen lumbal, perbandingan korpus Kemungkinan

Polos

vertebra,

CT Scan

ukuran

diskus,

Waktu pemeriksaan

fraktur, Segera

jika

densitas tumor dan infeksi, stenosis, positif,

red

flags

sebelum

tulang

kelainan kongenital

Potongan spinal (cross section)

Herniasi diskus, stenosis 46 minggu setelah onset


spinal, stenosis foraminal

pembedahan

gejala, jika tidak membaik


dengan terapi konservatif

MRI

Secara detil korda spinalis dan kauda Herniasi diskus, stenosis 46 minggu setelah onset
ekuina, jaringan lunak pada atau spinal, osteomyelitis

gejala, jika tidak membaik

sekitar spinal.

dengan terapi konservatif

Indikasi Foto Polos pada Penderita dengan Nyeri

Pinggang (Hakim, 2009) :


o Usia > 50 tahun
o Defisit motorik
o Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
o Dugaan ankylosis spondilitis
o Penyalahgunaan obat dan alcohol
o Adanya riwayat kanker
o Temperatur 37,8C
o Tidak ada Perbaikan dalam 1 bulan

Kegawatdaruratan LBP
Sindrom kauda ekuina
Keganasan
Infeksi
Fraktur vertebra

Penatalaksanaan
Terapi Konservatif

1. bed rest
2. Medikamentosa : obat simtomatis, obatobat kausal
3. Olahraga : berenang, bersepeda, berjalan
4. Fisioterapi
Terapi operatif

LBP Non-Spesifik

Karakteristik Nyeri Pinggang Non-spesifik


Letak (satu atau lebih yang
berikut)
Rasa tidak enak daerah
pinggang
Nyeri sentral, biasanya
diatas L5
Nyeri kaki dan atau
parestesia dalam distribusi
skiatik
Nyeri bokong atau lateral
belakang uni atau bilateral

Sifat
Nyeri episodik atau siklik di

usia pertengahan
Timbul dari L3-S1
Kaku pagi yang berkurang
ketika berdiri
Berhubungan dengan postur
tubuh

Faktor Risiko
Nyeri pinggang non-spesifik
kegemukan
pengguna alkohol/perokok
pendapatan rendah
pendidikan rendah
pekerjaan fisik berat
mengangkat beban berat berulang-ulang
membungkuk
duduk lama

Distribusi nyeri pada Nyeri Pinggang Non-spesifik

Diagnosis
Riwayat: trauma akut atau berulang, distribusi nyeri
lumbosakral, bersifat mekanikal, yang bervariasi sesuai
dengan aktifitas fisik, memberat dengan pergerakan,
berkurang dengan berbaring, memfleksikan panggul dan
lutut. Kadang timbul nyeri pada bokong, paha dan
menjalar ke kaki yang bersifat non-dermatom.
Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif
Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran
radiologi non-spesifik

Program Manajemen Konservatif


untuk Nyeri Pinggang
Edukasi pasien
Aktifitas fisik terkontrol, tirah baring, latihan
Terapi obat: analgesik, NSAID, anti depresan
Physical modalities : ice massage, hot packs,

ultrasound, TENS
Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid

Posisi tubuh yang benar saat melakukan

aktivitas sehari-hari :

LBP dengan tanda-tanda neurologis


HNP
Spondilolistesis
Spondilolisis
Stenosis Kanal Spinal

Nyeri Pinggang Mekanik


Strain otot
Usia
Pola nyeri :
-Lokasi awal
-Onset
-Berdiri
-Duduk
-Fleksi
-Ekstensi
-SLR
Foto polos

Spindilolistesis

Herniasi
Diskus

Stenosis
Spinal

20-40

20-30

30-50

Diatas 60

Pinggang
Akut
+
+
-

Pinggang
Perlahan
+
+
+

Pinggang
Akut
+
+
+
-

Kaki
Perlahan
+
+
+(stress)

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)


Hernia

Nukleus Pulposus (HNP) adalah keadaan


dimana nukleus pulposus keluar menonjol untuk
kemudian menekan ke arah kanalis spinal melalui
anulus fibrosus yang robek.
Karakteristik HNP :
o Umur : 30-50 tahun
o Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah
o Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di kaki,
o Faktor yang memberatkan :meningkat dengan
membungkuk atau duduk, berkurang dengan berdiri
o Tanda klinis : SLR positif, kelemahan, reflek asimetri

Sebagian besar dari HNP terjadi pada lumbal

antara VL 4 sampai L 5, atau L5 sampai S1. Arah


herniasi yang paling sering adalah posterolateral.
Diagnosis pada hernia nukleus pulposus yaitu:
o Riwayat: nyeri akut pada pinggang dan kaki
sesuai dengan distribusi saraf skiatika, disertai
kelemahan otot dan gangguan sensorik. Nyeri
diperberat oleh fleksi, duduk atau manuver
Valsava dan berkurang dengan ekstensi.
o Pemeriksaan fisik: SLR positif
o Penunjang: myelography, CT Scan, MRI

Spinal Stenosis
Spinal stenosis adalah penyempitan abnormal (stenosis)

pada kanal tulang belakang (kanal spinalis) yang mungkin


terjadi di salah satu daerah tulang belakang, paling sering di
punggung bawah atau leher.
Karakteristik pada stenosis spinal yaitu:
o Umur lebih dari 50 tahun
o Lokasi nyeri pinggang sampai tungkai bawah, sering kali
bilateral
o Sifat nyeri menusuk, seperti menikam, rasa seperti ditusuktusuk jarum
o Faktor yang memberatkan: nyeri bertambah dengan jalan
dan berkurang dengan duduk
o Tanda klinis: sedikit penurunan ekstensi tulang belakang

Diagnosis pada stenosis spinal yaitu:


o Riwayat: usia > 55 tahun, dengan klaudikasio neurogenik

(pseudoklaudikasio) yang biasanya bilateral. Nyeri


pinggang dan bokong yang diperberat dengan berjalan,
berdiri atau hiperekstensi spinal dan berkurang dengan
duduk atau fleksi. Kelemahan dan atau keluhan sensorik
pada ekstremitas bawah.
o Pemeriksaan fisik: penurunan/hilangnya refleks ankle dan
lutut, SLR kadang positif
o Penunjang: EMG, CT Scan, myelography dengan atau
tanpa CT scan, MRI

Spondilolistesis
Spondilolistesis adalah kondisi dari spine (tulang

belakang) dimana salah satu dari vertebra


tergelincir kedepan atau kebelakang dibanding
pada vertebra berikutnya.
Tergelincir kedepan dari satu vertebra pada
lainnya dirujuk sebagai anterolisthesis, sementara
tergelincir
kebelakang
dirujuk
sebagai
retrolisthesis.

Diagnosis pada spondilolistesis yaitu:


o Riwayat: adanya keluhan nyeri pinggang yang

memberat saat beraktifitas dan ektensi spinal,


tetapi berkurang dengan fleksi.
o Pemeriksaan fisik: bila disertai penyempitan
kanal spinal, didapatkan penurunan/hilangnya
refleks ankle dan lutut, SLR kadang positif
o Penunjang: Foto polos pandangan lateral

Spondylosis
Spondylosis

lumbal adalah kelainan degeneratif yang


menyebabkan hilangnya struktur dan fungsi normal spinal.
Mempengaruhi discus intervertebral dan sendi faset
Diagnosis pada spondylosis yaitu:
o Riwayat: usia tua, keluhan bervariasi berupa kesemutan,
atau parestesia.
o Pemeriksaan fisik: dapat ditemukan gangguan ROM,
gangguan sensorik dan motorik ekstremitas, spasme otot,
kelemahan dan kelainan bowel/bladder.
o Penunjang:
-Laboratorium: tidak perlu
- Foto polos, CT scan atau MRI: bila ada disfungsi neurologi

LBP Inflamasi
Ankylosis Spondilitis

Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk


peradangan kronis dari tulang belakang (spine)
dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac
joints).
Peradangan kronis nyeri dan kekakuan dalam
dan sekitar tulang belakang (spine).
Peradangan spine yang kronis (spondylitis)
fusion dari vertebra-vertebra Ankylosis
kehilangan mobilitas dari tulang belakang (spine).

Karakteristik ankilosing spondilitis yaitu:


o Umur : 15-40 tahun, lebih sering pada pria
o Lokasi nyeri : sendi sakro iliaka, daerah

lumbal
o Sifat nyeri : ngilu, kaku pagi
o Tanda klinis : hambatan gerak tulang
belakang, nyeri rabaan lokal

LBP dengan Keganasan


Tanda-tanda yang mencurigakan keganasan

antara lain:
o Riwayat kanker
o Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
o Usia lebih dari 50 tahun
o Tidak membaik dengan terapi
o Nyeri lebih dari 4 sampai 6 minggu
o Nyeri malam hari/saat istirahat

Diagnosis pada keganasan yaitu:


o Anamnesa: usia > 50, nyeri yang tidak membaik

dengan perubahan posisi atau istirahat, nyeri


malam, panas, malaise, riwayat kanker dan
penurunan berat badan.
o Pemeriksaan fisik: nyeri tekan vertebra, penurunan
ROM, penemuan lain tergantung ada tidaknya
keterlibatan saraf
o Penunjang:
Laboratorium: anemia, LED, PSA.
Foto polos: gambaran osteolitik atau osteoblastik.
CT scan atau MRI: lebih sensitif

Osteomielitis
Osteomielitis adalah suatu penyakit infeksi

pada tulang yang disebabkan adanya infeksi


bakteri pada jaringan tulang tersebut.
Osteomielitis pada vertebrae jarang terjadi,
hanya 10% dari seluruh infeksi tulang, dan
dapat muncul pada seluruh usia.
Kuman penyebab terbanyak
ialahStaphylococcus aureusdanEschericia
coli
Pasien yang menderita penyakit ini sering
memiliki riwayat infeksi kulit atau pelvis.

Tanda-tanda yang mencurigakan infeksi pada

tulang belakang:
o Demam
o Riwayat pemakai obat intravena
o Sedang menderita infeksi bakterial (ISK,
kulit, pneumonia)
o Kondisi-kondisi imunokompromis (memakai
steroid, transplan organ, diabetes, HIV)
o Nyeri saat istirahat/tidak membaik dengan
istirahat
o Lokasi nyeri di daerah lumbal, sakrum
o Sifat nyerinya nyeri menusuk, ngilu, faktor
pemberat rasa nyeri tak menentu

Tuberkulosis Spinal
Potts disease atau Spondilitis tuberkulosis adalah infeksi

tuberkulosis ekstrapulmonal yang mengenai satu atau


lebih tulang belakang.
Diagnosis pada tuberkulosis spinal yaitu:
o Anamnesa: riwayat TB paru, penurunan berat

badan, nyeri malam hari, panas


o Pemeriksaan fisik: panas, nyeri tekan vertebra,
penurunan ROM, tes SLR positif.
o Penunjang:
o Laboratorium: darah lengkap, LED, tes-tes untuk

tuberkulosa, aspirasi abses dan kultur.

o Foto polos, CT scan, myelography atau MRI.

Prognosis
Biasanya pasien sembuh rata-rata dalam 7

minggu.
Sering dijumpai episode nyeri berulang.
Penentuan faktor risiko dapat juga
memperkirakan perkembangan perjalanan
penyakit low back pain ke arah kronisitas

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai