Reduplikasi Berafiks Dalam Bahasa Indonesia
Reduplikasi Berafiks Dalam Bahasa Indonesia
REDUPLIKASI DALAM
BAHASA INDONESIA
Disusun oleh :
Eka Rahmina Dewi
Fitri Herlina
Roy Martin Situmorang
Yogy Rasihen
AGRIBISNIS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai REDUPLIKASI dalam Bahasa Indonesia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER..................................................................
..................... 1
KATA
PENGANTAR ...............................................................................
........ 2
DAFTAR
ISI ..............................................................................................
...... 3
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
......... 4
1.1. Latar Belakang
Masalah ........................................................................ 4
1.2. Tujuan
Penulisan ...................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................
....... 5
2.1. DEFINISI
REDUPLIKASI............................................................................
5
2.2. JENIS
REDUPLIKASI..............................................................................
... 5
2.3. MAKNA
REDUPLIKASI.............................................................................
8
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian reduplikasi dalam bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui jenis reduplikasi dalam bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui makna reduplikasi dalam bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui ciri bentuk reduplikasi.
5. Untuk mengetahui makna yang ditimbulkan dari reduplikasi berafiks.
6. Untuk mengetahui bentuk kata ulang.
7. Untuk mengetahui makna kata ulang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI REDUPLIKASI
Reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata atau unsur
kata. Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan perulangan
utuh maupun sebagian. Dalam bahasa Indonesia reduplikasi merupakan
5
Trilingga
Trilingga adalah pengulangan kata dasar sebanyak tiga kali dengan
variasi fonem.
Contohnya adalah cas-cis-cus, ngak-ngek-ngok, dag-dig-dug, darder-dor.
b. Pengulangan Dasar Berafiks
Ada tiga macam proses afiksasi dalam reduplikasi.
Pertama, sebuah akar diberi afiks dahulu, kemudian direduplikasi. Misalnya,
pada akar lihat mula-mula diberi prefiks me- menjadi melihat, kemudian
baru diulang menjadi bentuk melihat-melihat.
Kedua, sebuah akar direduplikasi dahulu, baru kemudian diberi afiks.
Misalnya, akar jalan mula-mula diulang menjadi jalan-jalan, baru
kemudian diberi prefiks ber- menjadi berjalan-jalan.
Ketiga, sebuah akar diberi afiks dan diulang secara bersamaan. Misalnya,
pada akar minggu diberi prefiks ber- dan proses pengulangan sekaligus
menjadi bentuk berminggu-minggu.
Pada contoh di atas, proses reduplikasi yang terjadi berlangsung ke arah
sebelah kanan, atau sesuai dengan arus ujaran, sehingga disebut reduplikasi
progresif. Akan tetapi, ada pula reduplikasi regresif, yaitu reduplikasi yang
proses pengulangannya terjadi ke arah sebelah kiri. Contohnya adalah tembakmenembak, pukul-memukul.
c. Reduplikasi Morfemis
Harimurti Kridalaksana menjabarkan menjadi
Reduplikasi pembentuk verba
Contohnya adalah :
1. Sebaiknya beres-beres dari sekarang.
2. Habis sudah majalah ini digunting-gunting oleh adikmu.
3. Kedua anak itu sedang berpukul-pukulan memperebutkan sebuah coklat.
Reduplikasi pembentuk ajektiva
Contohnya adalah :
1. Anak Pak Hasan cantik-cantik.
2. Ia anak baik-baik.
3. Keris ini pusaka turun-temurun keluarga kami.
Reduplikasi pembentuk nomina
Contohnya adalah :
1. Penduduk desa itu bertanam sayur-mayur.
2. Tetangga kami akan mengadakan pesta selamatan.
3. Langit-langit rumah kami sedang diperbaiki.
Reduplikasi pembentuk pronomina
1. Dia-dia saja yang menjadi ketua kelompok.
2. Kami-kami ini biasanya makan di warung tegal.
3. Mereka menyebut kita-kita ini orang bodoh.
Reduplikasi pembentuk adverbia
1. Kerjakan tiga-tiga supaya cepat selesai.
8
Contoh :
ibu-ibu
kuda-kuda
2. Kata ulang berimbuhan atau kata ulang sebagian, yaitu bentuk pengulangan
kata dengan mendapat awalan, sisipan, akhiran atau gabungan imbuhan
sebelum atau sesudah kata dasarnya diulang.
Contoh :
berlari-lari
bermain-main
menari-nari
hormat-menghormati
bunga-bungaan
kekanak-kanakan
3. Kata ulang berubah bunyi atau bervariasi fonem, baik vokal maupun
konsonan.
Contoh :
lauk-pauk
serta-merta
warna-warni
gerak-gerik
mondar-mandir
4. Kata ulang suku awal atau dwipurwa, yaitu bentuk pengulangan suku
pertama kata dasarnya, biasanya disertai variasi e pepet.
Contoh :
lelaki, laki-laki ~ lalaki ~ lelaki
sesama, sama-sama ~ sasama ~ sesama
tetangga, tangga-tangga ~ tatangga ~ tetangga
11
5. Selain bentuk kata ulang di atas, terdapat kata ulang semu atau kata dasar
berulang.
Contoh :
- cumi-cumi
- paru-paru
- laba-laba
- pura-pura
- biri-biri
- kura-kura
- kupu-kupu
- kunang-kunang
Berikut merupakan penjelasan mengenai pembagian beberapa bentuk
kata ulang secara garis besar merujuk kepada pendapat beberapa ahli:
1 Kata Ulang Semu
Kata ulang semu sebenarnya bukanlah bentuk dari proses
pengulangan, karena bentuk itu sendiri sudah merupakan bentuk dasarnya.
Lantas mengapa dikelompokkan ke dalam kata ulang? Hal itu karena
berdasarkan bentuknya, bentuk -bentuk tersebut masih termasuk ke dalam
kata ulang. Bentuk-bentuk yang di maksud adalah seperti:
compang-camping
kocar-kacir
kupu-kupu
gado-gado
onde-onde
Namun, Soedjito hanya mengelompokkan bentuk- bentuk seperti
kupu-kupu, onde-onde, dan gado-gado saja dalam kata ulang semu.
Sedangkan bentuk kata seperti mondar-mandir, compang-camping, dan kocarkacir, Soedjito mengelompokkannya dalam bentuk kata ulang berubah bunyi,
hanya saja bentuk dasarnya tidak diketahui.
2 Kata Ulang Berimbuhan
Banyak orang berpendapat bahwa kata ulang berimbuhan adalah kata
ulang yang terdapat afiks di dalamnya seperti berjalan-jalan, tumbuhtumbuhan, tulis-menulis. Bentuk-bentuk tersebut bukan merupakan kata
ulang berimbuhan, tetapi bentuk itu termasuk dalam kata ulang sebagian.
Karena, yang diulang hanyalah sebagian dari bentuk dasarnya saja.
Kata Ulang
Bentuk Dasar
berjalan-jalan
berjalan
tumbuh-tumbuhan
tumbuhan
12
tulis-menulis
menulis
2
3
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Reduplikasi
https://romakyokaesa.jux.com/bahasadansastraindonesia/1018283
17
http://zanxadhysblog.blogspot.com/2011/11/reduplikasi.html
18