Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Angka Lempeng Total

Angka lempeng total adalah angka yang menunjukkan jumlah bakteri mesofil dalam tiap-tiap
1 ml atau 1 gram sampel makanan yang diperiksa. Prinsip dari ALT adalah menghitung
pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah sampel makanan ditanam pada lempeng media
yang sesuai dengan cara tuang kemudian dieramkan selama 24-48 jam pada suhu 35-37C (Joko
Wibowo Ristanto, 1989).Uji angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan
untuk menghitung adanya bakteri yang terhadap dalam sediaan yang diperiksa.
Metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk menentukan jumlah total
mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) .
a. Psikofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu kurang dari 20C,
b. Mesofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu 20 C-40C
c. Termofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu lebih besar dari
40C.

Angka lempeng total aerob adalah jumlah mikroorganisma hidup yang membutuhkan
oksigen yang terdapat dalam suatu produk yang diuji. Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan
anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) setelah contoh diinkubasikan dalam media agar
pada suhu 35C 1C selama 24 jam 48 jam 1 jam mikroorganisme ditumbuhkan pada suatu
media agar, maka mikroorganisma tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dengan
membentuk koloni yang dapat langsung dihitung.
Populasi bakteri dihitung dengan cara mengencerkan sampel atau bahan uji, dilanjutkan
dengan melakukan inokulasi semua hasil pengenceran didalam media pelat. Jumlah koloni yang
dapat tumbuh pada pelat dihitung secara manual dengan bantuan Colony Counter. Jumlah
1

koloni yang memenuhi ketentuan perhitungan adalah 25-30 sampai 250-300 koloni pada media
pelat.
Artinya: Bila percobaan menunjukan data terdapat populasi 20 koloni pada pelat hasil
pengenceran ke-4 dan 200 koloni pada pengenceran ke-3, maka kesimpulannya adalah bahan uji
mengandung = 200 x 10 = 200.000 koloni bakter / mL atau perhitungan berdasarkan pada
koloni yang tumbuh pada hasil pengenceran ke-3.
Metode ini dapat dianggap yang paling sensitive kerena sel hidup yang dapat terhitung,
beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus dan dapat digunakan utuk isolasi dan
identifikasi karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel induk.
Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik cawan tuang (pour
plate) dan teknik sebaran (spread plate). Pada prinsipnya dilakukan pengenceran terhadap
sediaan yang diperiksa kemudian dilakukan penanaman pada media lempeng agar. Jumlah koloni
bakteri yang tumbuh pada lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang
sesuai. Perhitungan dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni bakteri antara 30-300. Angka
lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan dikalikan faktor
pengenceran.
Jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik
tersebut akan berkembang biak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dapat
dihitung dengan menggunakan mata tanpa mikroskop. Metoda hitungan cawan merupakan cara
yang paling sensitive untuk menentukan jumlah jaasad renik karena beberapa hal yaitu :
1.
2.
3.

Hanya sel yang masih hidup yang dapat dihitung.


Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung satu kali.
Dapat digunakan untuk isolasi dan identitas jasad renik karena koloni yang terbentuk
mungkin berasal dari jasad renik yang menetap menampakkan pertumbuhan yang
spesifik.

2.1.1

Perhitungan Angka Kuman

Menghitung atau menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan (makanan,


minuman, dan lain-lain) dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu
tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas
mikrobiologi dari bahan tersebut. Bahan yang dapat dikatakan baik jika jumlah mikroba yang
terkandung dalam bahan tersebut masih di bawah jumlah standar yang ditentukan oleh suatu
lambaga. Kandungan mikroba pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat
kerusakannya, serta dapat ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi.

2.1.2

Persyaratan Perhitungan Angka Lempeng Total

Adanya jumlah angka lempeng total yang ditemukan pada suatu sampel dapat
dijadikan acuan bahwa sampel tersebut masih layak untuk dikonsumsi atau tidak. Adapun
untuk batas persyaratan perhitungan dari angka lempeng total adalah :
1. Mikroba yang dapat dihitung 30-300 koloni
2. <30 koloni, dianggap cemaran
3. >300 koloni, spreader atau tak terhingga sehingga tak dapat dihitung
4. Jumlah bakteri adalah jumlah koloni x factor pengenceran
5. Perbandingan jumlah bakteri dari pengenceran berturut-turut antara pengenceran
yang akhir dengan pengenceran yang sebelumnya
6. Jika sama atau kurang dari 2 maka hasilnya dirata-rata
7. Jika lebih dari 2 digunakan pengenceran sebelumnya.

2.1.3 Cara Perhitungan Angka Lempeng Total


Dari semua cawan petri yang telah diinkubasi, dipilih cawan petri dari satu
pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 30-300. Apabila terdapat lebih dari
satu cawan petri yang menunjukkan pertumbuhan koloni antara 30-300 maka digunakan 2
pengenceran. Jumlah koloni rata-rata dari kedua cawan tersebut dihitung lalu dikalikan
dengan factor pengencerannya.

Hasil menyatakan sebagai angka lempeng total dlam tiap gram contoh. Untuk
beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pertnyataan diatas, maka petunjuk sebagai
berikut :
1.

Bila satu diantara petri dari pengenceran yang sama menunjukkan jumlah 30-300

2.

koloni, dihitung rata-rata kedua cawan dikalikan factor pengenceran.


Bila pada cawan petri pada kedua tingkat pengenceran yang berurutan menunjukkan
jumlah antara 30-300 koloni, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan factor
pengenceran kemudian diambil rata-rata. Jika pengenceran yang lebih tinggi didapat
jumlah koloni lebih besar dari 2kali jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya,
maka dipilih tingkat pengenceran terendah (missal pada pengenceran 10 -2 diperoleh
140 koloni dan pada pengenceran 10-3 diperoleh 32 koloni, maka yang dipilih jumlah

koloni pada tingkat pengenceran 10-2 yaitu 140 koloni)


3. Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan jumlah antara 30300 koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan
4.

dihitung sebagai angka lempeng total perkiraan.


Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena factor
inhibitor, maka angka lempeng total dilaporkan sebagai kurang dari satu dikalikan

5.

factor pengenceran terendah


Bila jumlah koloni percawan lebih dari 300, maka cawan dengan tingkat
pengenceran tertinggi dibagi dalam beberapa sector (2,4, dan 8) jumlah koloni
dikalikan dengan factor pengencerannya. Hasil dilaporkan sebagai angka lempeng

6.

total perkiraan.
Bila jumlah koloni lebih besar dari 200 dari bagian cawan, maka jumlah koloni
adalah 200x8xfaktor pengenceran. Angka lempeng total perkiraan dihitung sebagai
lebih besar dari jumlah koloni diperoleh. (Srikandi Fardiaz, 1989)

2.2 Total account


Total account yaitu jika perhitungan jumlah tidak berdasarkan pada jenis bakteri, tetapi
secara kasar terhadap golongan atau kelompok besar mikrooranisme umum seperti bakteri, fungi
mikroalge ataupun terhadap kelompok bakteri tertentu. Total count bacteria misalnya ditentukan
berdasarkan penamaan bahan dalam jumlah dan pengenceran tertentu kedalam media umum
untuk bacteria. Setelah melalui masa inkubasi pada temperature kamar selama waktu maksimal 4
24 jam, perhitungan koloni dilakukan. Dianggap bahwa tiap koloni berasal dari sebuah sel,
4

maka jumlah koloni dapat diperhitungkan sebaga jumlah sel mewakili dan terdapat didalam
bahan yang dianalisis. Juga terdapat total count fungi dilakukan metoda yang sama, kecuali
temperature inkubasi 281C. Didalam pelaksaan agar selama pertumbuhan tidak diganggu oleh
koloni bakteri maka kepada permukaan media sebelumya diberi bahan yang akan dianalisis,
ditambah terlebih dahulu larutan asam laktat 3%.
Total count terhadap bakteri pathogen, khususya untuk penyebab sakit perut, seperti tifus,
paratifus, kolera disentri, dan sebagainya yang disebabkan oleh salmonella, shigela dan vibrio,
juga memerlukan media pengaya dan media selektif. Total count terhadap bacteri penghasil
racun, khususnya yang menyebar melalui air dan mengenai bahan makanan dan disebabkan oleh
bacteri aerobic (pseudomonas, Staphylococus) dan aerob (Costridium) serta total count dan
identifikasi jenis-jenis fungi penghasil mikotoksin khususnya yang termasuk kelompok
Aspergillus, penicililium, dan fusarium, juga sama seperti untuk golongan phatogen.
Prinsip metode ALT ini adalah apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium yang sesuai, maka sel tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata pada media yang
digunakan dan setelah dilakukan inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.

2.3 Pengenceran
Bahan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per mil per gram atau per

cm, memerlukkan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar didalam
cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah
yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah diantara 30 dan 300.
Pengambilan contoh dilakukan secara aseptis dan pada setiap pengenceran dilakukann
pengocokan kira-kira sebanyak 25 kali untuk memisahkan sel-sel mikroba yang bergabung
menjadi satu. Pengenceran secara desimal memudahkan dalam perhitungan jumlah koloni,
sedangkan pengenceran yang bukan secara decimal, misalnya 1 : 5, 1 : 25, dan seterusnya jarang
dilakukan karena tidak praktis dalam perhituntannya. Untuk mengetahui jumlah mikroba pada
permukaan luar bahan, contohnya dapat dilakukan dengan metode sebar.
Sebagai salah satu metode perhitungan metode hitungan cawan ini memiliki kelebihan dan
kekurangan (Fardiaz,1992).
5

Kelebihan dari metode hitungan cawan:


1. Masih hidup yang hidup yang dihitung
2. Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi jasad renik karena koloni yang
terbentuk mungkin berasal sari suatu jasad renik yang memiliki penamapakan
pertumbuhan spesifik.
Kekurangannya, yaitu:
1. Hasil hitungannya tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena
2.

beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.


Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang

3.

berbeda.
Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.

Sediaan yang telah dihomogenkan dan diencerkan dengan pengenceran yang sesuai
ditanam pada media agar (PCA= plate count agar), setelah inkubasi pada suhu 370c selama 2448 jam dihitung jumlah koloni yang tumbuh. Satuan perhitungan jumlah mikroba dikenal dengan
istilah Colony Forming Units (CFUs) untuk perhitungan bakteri dan kapang/khamir.
Factor pengenceran = pengenceran x jumlah yang ditumbuhkan
Jumlah koloni = jumlah x 1/ factor pengenceran.
Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Satu koloni dihitung 1 koloni.


Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.
Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.
Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni.
Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung.
Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

1. Angka lempeng total adalah angka yang menunjukkan jumlah bakteri mesofil dalam tiap-tiap
1 ml atau 1 gram sampel makanan yang diperiksa.
Prinsip dari ALT adalah menghitung pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah sampel
makanan ditanam pada lempeng media yang sesuai dengan cara tuang kemudian dieramkan
selama 24-48 jam pada suhu 35-37C.
2. Metode penentuan angka lempeng total ini digunakan untuk menentukan jumlah total
mikroorganisma aerob dan anaerob (psikrofilik, mesofilik dan termofilik) .
a. Psikofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu kurang dari 20C,
b. Mesofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu 20 C-40C
c. Termofilik adalah kelompok mikroorganisme yang hidup pada suhu lebih besar dari 40C
.
3. dapat tumbuh pada pelat dihitung secara manual dengan bantuan Colony Counter. Jumlah
koloni yang memenuhi ketentuan perhitungan adalah 25-30 sampai 250-300 koloni pada
media pelat. Artinya: Bila percobaan menunjukan data terdapat populasi 20 koloni pada pelat
7

hasil pengenceran ke-4 dan 200 koloni pada pengenceran ke-3, maka kesimpulannya adalah
bahan uji mengandung = 200 x 10 = 200.000 koloni bakter / mL atau perhitungan
berdasarkan pada koloni yang tumbuh pada hasil pengenceran ke-3.

4. Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Satu koloni dihitung 1 koloni.


Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.
Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.
Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni.
Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung.
Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni

DAFTAR PUSTAKA
Pelczar dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 1. Jakarta. Penerbit Atlas,
RM. 2004. Buku Pegangan Media Mikrobiologi. Jakarta: CRC Press.
Capuccino, J.G & Sherman, N. 1992. Microbiology a Laboratory Mannual. USA: The
Benjamin/Cummings Publish. Hal 458.

Anda mungkin juga menyukai