I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pekerjaan
Alamat
II.
No. Register
Tanggal pemeriksaan
Rumah sakit
:
:
:
:
:
:
:
Ny. H
Perempuan
50 tahun
Islam
Bugis / Indonesia
Ibu rumah tangga
Jl. Kusuma Bangsa 003, Kalimantan
Selatan
: 660716
: 2 Juni 2014
: RS Wahidin Sudirohusodo
ANAMNESIS
KU: Selaput pada mata kiri
AT: dialami kira-kira sejak 1 tahun yang lalu. Tumbuh perlahan-lahan.
Awalnya hanya di pinggir mata, lama-kelamaan melebar sampai
mencapai mata hitam. Mata merah (-), silau (-), nyeri (-), rasa
mengganjal (+), rasa berpasir (+), gatal (+), kotoran mata berlebih (-),
air mata berlebih (+), pengelihatan menurun (-). Riwayat sering
terpapar sinar matahari (+), sebelumnya pasien sering bekerja di
sawah. Riwayat memakai kacamata (+) tetapi tidak diketahui
ukurannya. Riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-), riwayat alergi (-),
riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-)
Riwayat operasi mata kanan dengan penyakit yang sama di bulan
Januari tahun 2014.
III.
PEMERIKSAAN
STATUS GENERALIS
Keadaan umum: kompos mentis, sakit sedang, gizi baik
TD
: 120/80 mmHg
: 82 x/menit
: 20x/menit
: 36,7C
OFTALMOLOGI
1
A. Inspeksi
OD
PEMERIKSAA
N
Palpebra
Apparatus
Lakrimalis
Silia
OS
OD
OS
Edema (-)
Edema (-)
Lakrimasi (-)
Lakrimasi (-)
Sekret (-)
Sekret (-)
tampak selaput
berbentuk segitiga dari
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Bola Mata
Normal
pupil
Normal
Mekanisme
Jernih
Kesan normal
Coklat, kripte (+)
Jernih
Kesan normal
Coklat, kripte (+)
Muscular
Kornea
Bilik Mata Depan
Iris
Pupil
Lensa
jernih
jernih
B. Palpasi
Pemeriksaan
Tensiokuler
Nyeri tekan
Massa tumor
Glandula
OD
OS
Tn
(-)
(-)
Tidak ada pembesaran
Tn
(-)
(-)
Tidak ada pembesaran
preaurikuler
C. Tonometri
Tidak dilakukan pemeriksaan
D. Visus
VOD : 6/9,6
VOS : 6/12
PH
PH
6/6
6/6
E. Campus Visual
Tidak dilakukan pemeriksaan
F. Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
G. Light Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
H. Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
Konjungtiva
Kornea
BMD
Iris
Pupil
OD
OS
Hiperemis (-)
Jernih
Jernih
Normal
Coklat, kripte (+)
Bulat, sentral, RC (+)
Normal
Coklat, kripte (+)
Bulat, sentral, RC (+)
Lensa
Jernih
Jernih
I. Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
J. Slit Lamp
- SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris
-
K. Oftalmoskopi
- FODS: Refleks fundus (+), pupil N II batas tegas, CDR 0,3, A/V 2/3,
makula refleks fovea (+), retina perifer normal
L. Laboratorium
Rencana pemeriksaan laboratorium (persiapan operasi)
- Darah rutin (Hb, leukosit,
trombosit)
- CT
- BT
- PT
- APTT
- GDS
- HbsAg
RESUME
Seorang perempuan, 50 tahun, datang ke Poliklinik Mata RSWS dengan keluhan
ada selaput di mata kiri, dialami kira-kira sejak 1 tahun yang lalu. Tumbuh
perlahan-lahan. Awalnya hanya di pinggir mata, lama-kelamaan melebar sampai
mencapai iris. Rasa mengganjal (+), rasa berpasir (+), gatal (+), air mata berlebih
(+). Riwayat sering terpapar sinar matahari (+), sebelumnya pasien sering bekerja
di sawah. Riwayat memakai kacamata (+) tetapi tidak diketahui ukurannya.
Riwayat operasi mata kanan dengan penyakit yang sama bulan Januari tahun
2014.
Pada pemeriksaan inspeksi OS tampak konjungtiva hiperemis dan tampak selaput
berbentuk segitiga dari arah temporal ke nasal, dengan apex melewati limbus
belum mencapai pupil. Palpasi OS nyeri tekan tidak ada.
Pada pemeriksaan oftalmologi, VOD : 6/9,6
PH
PH
6/6
6/6
DIAGNOSIS
OS. Pterygium Stadium II
TERAPI
OS. rencana Eksisi Pterygium Stadium II + Konjungtiva limbal graft
ANJURAN
Melindungi mata dari kontak terhadap sinar UV dan debu.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad sanationem
Quo ad visam
Quo ad kosmeticum
: Dubia et Bonam
: Bonam
: Dubia et Bonam
: Bonam
DISKUSI
Pasien ini didiagnosa OS Pterigium Stadium II berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis, didapatkan
keluhan utama berupa keluhan selaput pada mata kiri dialami sejak 1 tahun yang
lalu. Pasien merasakan rasa mengganjal di daerah mata, hal ini dapat dikarenakan
adanya poliferasi jaringan subconjunctiva berupa granulasi fibrovaskular dari
konjuntiva bulbar yang berkembang menuju kornea hingga akhirnya menutupi
permukaannya. Berdasarkan faktor resiko, pasien ini memiliki faktor resiko yang
mendukung terjadinya pterygium, yakni riwayat sering terpapar sinar matahari
dan berusia di atas 40 tahun.
Pada pemeriksaan oftalmologi, VOD : 6/9,6
6/12
PH
PH
6/6
dan
VOS
6/6. TOD : Tn, TOS : Tn. SLOS : pelpebra edema (-), Konjungtiva
tampak selaput berbentuk segitiga dari arah temporal ke nasal, dengan apex
melewati limbus belum mencapai pupil, kornea jernih, BMD normal, Iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
Tanda yang diperoleh dari pemeriksaan fisis dan hasil pemeriksaan penunjang
ini menunjukkan suatu pterigium pada mata kiri pasien. Pertumbuhan pterigium
yang sudah melewati limbus namun belum mencapai pupil pada pasien ini,
diklasifikasikan sebagai pterigium stadium II.
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi pada mata pasien,
pasien ini didiagnosa dengan OS pterigium stadium II.
Anjuran terapi bagi pasien ini adalah operasi ekstirpasi jaringan pterigum yang
merupakan penanganan defenitif, mengingat usia pasien yang telah melewati
dekade ke 4, yang diikuti dengan conjunctiva limbal graft. Bagi penderita dengan
usia kurang dari 40 tahun, kecenderungan kekambuhan pasca operasi lebih besar.
Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif, berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke kornea
dengan puncak segitiga di bagian sentral atau di daerah kornea. Timbunan atau
benjolan ini membuat penderitanya agak kurang nyaman karena biasanya akan