Anda di halaman 1dari 29

Glomerulonefritis Akut

pada An.M
Ayunin Mardhatillah, S.Ked

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2. LAPORAN KASUS


2.1 Identitas
Nama : An.M
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia : 12 tahun
Alamat : Baktya
Suku Bangsa : Aceh
Agama : Islam
No. MR : 06 84 32
Tanggal MRS : 19 Juli 2015
Tanggal Keluar
: 27 Juli 2015
Nama Ayah : Tn. M.T
Umur : 42 Tahun
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Ny.J
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1.Keluh
an
Utama

9. Riwayat
Pertumbuha
n dan
Perkembang
an

8.
Riwayat
imunisa
si

7.
Riwayat
Nutrisi

2. Keluhan
Tambahan

ANAMNESA

6.
Riwayat
Kehamil
an dan
Persalin
an

5.Riway
at
Penyaki
t
Keluarg
a

3.
Riwayat
Penyakit
sekaran
g

4.
Riwayat
Penyakit
Dahulu

2.3 Pemeriksaan Fisik

A. Status Present
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Pengukuran Tanda vital
Nadi : 98x/menit
Frekuensi Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36,8C
4 . Data Antropometri
BB : 36 kg
TB : 145 Cm

B. Status Generalis
1. Kulit
Warna : Kuning Langsat, tidak ada lesi pada kulit,
tidak ada ptekie.
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Edema : (+)
2. Kepala
Rambut : hitam kecoklatan, sukar dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva
hiperemis (+/+), ikterik
(-/-), refleks cahaya (+/+).
Telinga : simetris, sekret (-/-), otorrhea (-/-)
Hidung : Normal, sekret (-/-), rinorrhea (-/-)
Mulut : Bibir Kering (+), faring hiperemis (+/+)

3. Leher
Vena jugularis, Pulsasi : tidak terlihat
Pembesaran kelenjar
: tidak ada
Kaku kuduk
: tidak ada
Masa pada leher
: tidak ada
4. Thoraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, bentuk
dada normal
Palpasi : Stem Fremitus normal
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing
(-/-)

5. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi :
- Batas atas : ICS II linea parasternal
dextra
- Batas Kanan: ICS IV linea parasternal
dekstra
- Batas kiri : ICS V linea midklavikula
sinistra
- Auskultasi : BJ I > BJ II, bising jantung
(-).

6. abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Supel, turgor kembali cepat,
organomegali (-), nyeri tekan di
epigastrium (+).
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
7. Anogenetalia : Anus (dalam batas
normal),
Genital (laki-laki)
8. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-),
sianosis (-/-).

D. Status Gizi
1. BB : 36 kg karena edema
Untuk mencari Berat Badan sesungguhnya.
BB - 20% = 28,8% 29kg
2. Berdasarkan Rumus status Gizi menurut
Waterlow (1972):
BB/TB % = BB Aktual x 100%
BB Baku untuk TB actual
= ( 29 kg x 100%) / 38
= 76 % Gizi Kurang

20 juli 2015
Analisa Urine
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Makroskopis:
Kekeruhan

Keruh

Warna

Kuning Muda

Kuning Muda

Berat Jenis

1,010

1,010-1,035

Protein

150mg/dl (+3)

Negatif

Blood dan Hemoglobin

25/U/ (+2)

Negatif

Leukosit

Negatif

Eritrosit

10-25

Negatif

Leukosit

5-10

0-3 / LPB

Epitel

2-5

0-5 / LPB

Mikroskopis :

22 Juli 2015

HEMATOLOGI KLINIK ATAU KIMIA DARAH

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Hb

11,7 g/dl

12-16

LED

<15

Eritrosit

4,5

4,2-5,4

Leukosit

7,8

4-11

Hematokrit

39,6

37-47

MCV

89

76-96

MCH

26,2

27-32

MCHC

29,6

31-35

RDW

16,1

11,5-50

Trombosit

195

150-450

22 Juli 2015
Kimia Klinik
Pemeriksaan

Hasil

Fungsi Ginjal
Ureum

27

Kreatinin

0,58

Uric Acid

7,0

KIMIA KLINIK ( 22 Juli 2015)


Pemeriksaan

Hasil

Total Protein

7.0

Albumin

4.0

Globulin

3.0

Total Cholesterol

197mg/dl

HDL

34

LDL

134

Trigliserda

237mg/dl

24 juli 2015
Analisa Urine
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Makroskopis:
Kekeruhan

Jernih

Warna

Kuning Muda

Kuning Muda

Berat Jenis

1,010

1,010-1,035

pH

4,6-8,0

Glukosa (reduksi)

Negatif

Bilirubin

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Keton

Negatif s/d +1

Protein

Negatif

Blood dan Hemoglobin

Negatif

Leukosit

Negatif

Eritrosit

0-2

Negatif

Leukosit

0-2

0-3 / LPB

Epitel

5-10

0-5 / LPB

Bakteri

0-5 / LPB

Jamur/yeast

Negatif

Kristal

Negatif

Torak/Cast

0-2 / LPB

Mikroskopis :

Diagnosa

Diagnosa Banding :
- Glomerulonefritik Akut
Glomerulonefritik Kronik
Sindroma Nefrotik
Diagnosa Kerja :
Glomerulonefritik Akut

2.6 Lembar Follow Up Harian


19 juli 2015
H+1
MRS
-

Edema
palpebra (+)
Edema
pretibia (+)
Edema
dorsum pedis
(+)
Edema
skrotum (+)
Nyeri ulu hati
(+)
Asites (-)
Nyeri
Menelan (+)
BAB (+)
BAK (+)

KU:Lemah
Dispepsia
Kesadaran:CM + edema
ec SN
T:36,8C
TD:
130/90mmHg
(Hipertensi
stadium 2 )
BB : 36 kg
TB : 145

-IVFD D5% 10gtt/i macro


- Inj. Cefotaxime 600mg/12
jam
- Inj. Furosemid amp/12
jam
- Inj.Ranitidin 1 amp/12 jam
- PCT 3x1

20
juli 2015
H+2
MRS
-

Edema palpebra
(+)
Edema
pretibia
(+)
Edema
dorsum
pedis (+)
Edema Skrotum
(+)
Nyeri Ulu hati (+)
Nyeri Menelan (+)
BAB (+)
Pusing (+)

21
juli Edema palpebra (-)
2015
Edema pretibia (+)
H+3
sudah berkurang
MRS
Edema skrotum (-)
Nyeri Ulu hati (-)
BAB (+)
BAK (+)

KU : Lemah
Kesadran : CM
T : 35,5C
RR: 31x/i
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)

Dispepsia
Susp.
Syndroma
Nefrotik

KU: Baik
Kesadaran : CM
T: 36,8C
TD
130/90mmHg
(Hipertensi
Stadium 2)

Susp.
Syndroma
Nefrotik

+ -IVFD D5% 10gtt/i macro


- Inj. Cefotaxime 600mg/i/12 jam
- Inj. Furosemid amp/12jam
-Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- PCT 3x1 (k/p)

IVFD
D5%
10gtt/i
macrohematom
Inj.
Cefotaxime
600mg/12jam
Inj. Furosemid amp/12jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
PCT 3x1 (k/p)

22 juli
2015
H+4
MRS

Edema palpebra
(-)
Edema pretibia (-)
Edema skrotum (-)
Pusing (-)
BAB (+)
BAK (+)

KU: Baik
Kesadaran
CM
T. 35,8C
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)

Susp.
: Syndroma
Nefrotik

-IVFD D5% 10gtt/i


- Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
- Inj. ranitidin 1 amp/12jam
-Inj. Furosemid amp/12
jam
-Captopril 2 x Tab
-MPTunggu hasil Lab

23 juli
2015
H+5
MRS

Edema palpebra
(-)
Edema Pretibia (-)
Edema Skrotum
(-)
Pusing (-)
BAB (+)
BAK (+)

KU : Baik
Kesadaran
CM
T : 36,6C
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)

Susp.
: Syndroma
Nefrotik

IVFD D5% 10 gtt/i macro


Cefotaxime 1 gr/12 jam
Ranitidin 1 amp/12jam
Furosemid amp/12jam
Captopril 2 x tab
MP Tunggu hasil Lab

24
juli 2015
H+6
MRS
-

25
juli 2015
H+6
MRS
-

Edema orbita (-)


Edema Pretibia
(-)
Edema Dorsum
Pedis (-)
Edema skrotum
(-)
BAB (+)
BAK (+)

KU : Baik
Kesadaran : CM
T : 35,3C
TD:
120/90mmHg
(Normal)

Glomerulon -IVFD D5% 10gtt/i macro


efritis Akut -Inj.Cefotaxime 750mg/12jam
-Inj. Ranitidin amp/12jam
- furosemid 2 x tab
20mg/12jam
- captopril 2 x tab 25 mg
- sprinolacton 2 x 12,5 mg

Edema orbita (-)


Edema pretibia
(-)
Edema dorsum
pedis (-)
BAB (+)
BAK (+)

KU : Baik
GNA
Kesadaran:CM
T: 35,5C
TD
:
120/80mmHg
(Normal)

-IVFD D5% 10 gtt/i


-Inj. Cefotaxime 750 mg/12jam
-Inj. Ranitidin amp/12 jam
- Captopril 2 x tab 25mg
- Sprinolacton 2 x 12,5 mg

PBJ
27 Juli 2015
H+7
MRS
-

Edema orbita
(-)
Edema
Pretibia (-)
Edema
Dorsum Pedis
(-)
BAB (+)
BAK (+)

KU : Baik
GNA
Kesadaran :
CM
T: 36,6C
TD
:
110/80mmH
g
(Normal)

Furosemid 2 x tab
Captopril 2 x 1
Sprinolacton 2x1

BAB 3
Tinjauan Pustaka
Defenisi

Pemeriksaan penunjang

Darah
Urinalisis
Apusan tenggorokan/kulit
Uji Serologi Imun
Biopsi Ginjal

Pengobatan
1.
2.
3.
4.
-.
-.

Istirahat
Diet
Antibiotik
Simptomatik
Bendungan Sirkulasi
Hipertensi

Komplikasi
Enselopati

BAB 4
Pada pasien ini didiagnosis Glomerulonefritis pada An.M
ditegakkan berdasarkan TRIAS glomerulonefritis akut
yaitu edema, hematuri dan hipertensi.
Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat infeksi pada
tenggorokkan.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema orbita
dan tekanan darah yang mengarah ke hipertensi dengan
TD 130/90 mmHg ( Hipertensi stadium 2).
Penatalaksanaan pada pasien ini berupa terapi suportif
dan medikamentosa
Prognosis pada pasien ini yaitu dubia ad bonam, karena
tidak ditemukan adanya komplikasi.

BAB 5
Glomerulonefritis akut adalah suatu reaksi
imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu. Yang sering terjadi adalah akibat infeksi
kuman streptococcus, hanya beberapa tipe saja.
Manifestasi klinis pada glomerulonefritis adalah
edema, hematuri, hipertensi dan oligouria.
Tatalaksan untuk glomerulonefritis akut sama degan
penatalaksanaan pada gagal ginjal akut (GGA).
Komplikasi yang dapat terjadi pada glomerulonefritis
akut adalah oliguria sampai anuria , ensepalopati
hipertensi dan anemia.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai