pada An.M
Ayunin Mardhatillah, S.Ked
BAB 1 PENDAHULUAN
1.Keluh
an
Utama
9. Riwayat
Pertumbuha
n dan
Perkembang
an
8.
Riwayat
imunisa
si
7.
Riwayat
Nutrisi
2. Keluhan
Tambahan
ANAMNESA
6.
Riwayat
Kehamil
an dan
Persalin
an
5.Riway
at
Penyaki
t
Keluarg
a
3.
Riwayat
Penyakit
sekaran
g
4.
Riwayat
Penyakit
Dahulu
A. Status Present
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Pengukuran Tanda vital
Nadi : 98x/menit
Frekuensi Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36,8C
4 . Data Antropometri
BB : 36 kg
TB : 145 Cm
B. Status Generalis
1. Kulit
Warna : Kuning Langsat, tidak ada lesi pada kulit,
tidak ada ptekie.
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Edema : (+)
2. Kepala
Rambut : hitam kecoklatan, sukar dicabut.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva
hiperemis (+/+), ikterik
(-/-), refleks cahaya (+/+).
Telinga : simetris, sekret (-/-), otorrhea (-/-)
Hidung : Normal, sekret (-/-), rinorrhea (-/-)
Mulut : Bibir Kering (+), faring hiperemis (+/+)
3. Leher
Vena jugularis, Pulsasi : tidak terlihat
Pembesaran kelenjar
: tidak ada
Kaku kuduk
: tidak ada
Masa pada leher
: tidak ada
4. Thoraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, bentuk
dada normal
Palpasi : Stem Fremitus normal
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing
(-/-)
5. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi :
- Batas atas : ICS II linea parasternal
dextra
- Batas Kanan: ICS IV linea parasternal
dekstra
- Batas kiri : ICS V linea midklavikula
sinistra
- Auskultasi : BJ I > BJ II, bising jantung
(-).
6. abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Supel, turgor kembali cepat,
organomegali (-), nyeri tekan di
epigastrium (+).
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
7. Anogenetalia : Anus (dalam batas
normal),
Genital (laki-laki)
8. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-),
sianosis (-/-).
D. Status Gizi
1. BB : 36 kg karena edema
Untuk mencari Berat Badan sesungguhnya.
BB - 20% = 28,8% 29kg
2. Berdasarkan Rumus status Gizi menurut
Waterlow (1972):
BB/TB % = BB Aktual x 100%
BB Baku untuk TB actual
= ( 29 kg x 100%) / 38
= 76 % Gizi Kurang
20 juli 2015
Analisa Urine
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Makroskopis:
Kekeruhan
Keruh
Warna
Kuning Muda
Kuning Muda
Berat Jenis
1,010
1,010-1,035
Protein
150mg/dl (+3)
Negatif
25/U/ (+2)
Negatif
Leukosit
Negatif
Eritrosit
10-25
Negatif
Leukosit
5-10
0-3 / LPB
Epitel
2-5
0-5 / LPB
Mikroskopis :
22 Juli 2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hb
11,7 g/dl
12-16
LED
<15
Eritrosit
4,5
4,2-5,4
Leukosit
7,8
4-11
Hematokrit
39,6
37-47
MCV
89
76-96
MCH
26,2
27-32
MCHC
29,6
31-35
RDW
16,1
11,5-50
Trombosit
195
150-450
22 Juli 2015
Kimia Klinik
Pemeriksaan
Hasil
Fungsi Ginjal
Ureum
27
Kreatinin
0,58
Uric Acid
7,0
Hasil
Total Protein
7.0
Albumin
4.0
Globulin
3.0
Total Cholesterol
197mg/dl
HDL
34
LDL
134
Trigliserda
237mg/dl
24 juli 2015
Analisa Urine
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Makroskopis:
Kekeruhan
Jernih
Warna
Kuning Muda
Kuning Muda
Berat Jenis
1,010
1,010-1,035
pH
4,6-8,0
Glukosa (reduksi)
Negatif
Bilirubin
Negatif
Urobilinogen
Negatif
Keton
Negatif s/d +1
Protein
Negatif
Negatif
Leukosit
Negatif
Eritrosit
0-2
Negatif
Leukosit
0-2
0-3 / LPB
Epitel
5-10
0-5 / LPB
Bakteri
0-5 / LPB
Jamur/yeast
Negatif
Kristal
Negatif
Torak/Cast
0-2 / LPB
Mikroskopis :
Diagnosa
Diagnosa Banding :
- Glomerulonefritik Akut
Glomerulonefritik Kronik
Sindroma Nefrotik
Diagnosa Kerja :
Glomerulonefritik Akut
Edema
palpebra (+)
Edema
pretibia (+)
Edema
dorsum pedis
(+)
Edema
skrotum (+)
Nyeri ulu hati
(+)
Asites (-)
Nyeri
Menelan (+)
BAB (+)
BAK (+)
KU:Lemah
Dispepsia
Kesadaran:CM + edema
ec SN
T:36,8C
TD:
130/90mmHg
(Hipertensi
stadium 2 )
BB : 36 kg
TB : 145
20
juli 2015
H+2
MRS
-
Edema palpebra
(+)
Edema
pretibia
(+)
Edema
dorsum
pedis (+)
Edema Skrotum
(+)
Nyeri Ulu hati (+)
Nyeri Menelan (+)
BAB (+)
Pusing (+)
21
juli Edema palpebra (-)
2015
Edema pretibia (+)
H+3
sudah berkurang
MRS
Edema skrotum (-)
Nyeri Ulu hati (-)
BAB (+)
BAK (+)
KU : Lemah
Kesadran : CM
T : 35,5C
RR: 31x/i
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)
Dispepsia
Susp.
Syndroma
Nefrotik
KU: Baik
Kesadaran : CM
T: 36,8C
TD
130/90mmHg
(Hipertensi
Stadium 2)
Susp.
Syndroma
Nefrotik
IVFD
D5%
10gtt/i
macrohematom
Inj.
Cefotaxime
600mg/12jam
Inj. Furosemid amp/12jam
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
PCT 3x1 (k/p)
22 juli
2015
H+4
MRS
Edema palpebra
(-)
Edema pretibia (-)
Edema skrotum (-)
Pusing (-)
BAB (+)
BAK (+)
KU: Baik
Kesadaran
CM
T. 35,8C
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)
Susp.
: Syndroma
Nefrotik
23 juli
2015
H+5
MRS
Edema palpebra
(-)
Edema Pretibia (-)
Edema Skrotum
(-)
Pusing (-)
BAB (+)
BAK (+)
KU : Baik
Kesadaran
CM
T : 36,6C
TD : 130/90
(Hipertensi
stadium 2)
Susp.
: Syndroma
Nefrotik
24
juli 2015
H+6
MRS
-
25
juli 2015
H+6
MRS
-
KU : Baik
Kesadaran : CM
T : 35,3C
TD:
120/90mmHg
(Normal)
KU : Baik
GNA
Kesadaran:CM
T: 35,5C
TD
:
120/80mmHg
(Normal)
PBJ
27 Juli 2015
H+7
MRS
-
Edema orbita
(-)
Edema
Pretibia (-)
Edema
Dorsum Pedis
(-)
BAB (+)
BAK (+)
KU : Baik
GNA
Kesadaran :
CM
T: 36,6C
TD
:
110/80mmH
g
(Normal)
Furosemid 2 x tab
Captopril 2 x 1
Sprinolacton 2x1
BAB 3
Tinjauan Pustaka
Defenisi
Pemeriksaan penunjang
Darah
Urinalisis
Apusan tenggorokan/kulit
Uji Serologi Imun
Biopsi Ginjal
Pengobatan
1.
2.
3.
4.
-.
-.
Istirahat
Diet
Antibiotik
Simptomatik
Bendungan Sirkulasi
Hipertensi
Komplikasi
Enselopati
BAB 4
Pada pasien ini didiagnosis Glomerulonefritis pada An.M
ditegakkan berdasarkan TRIAS glomerulonefritis akut
yaitu edema, hematuri dan hipertensi.
Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat infeksi pada
tenggorokkan.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya edema orbita
dan tekanan darah yang mengarah ke hipertensi dengan
TD 130/90 mmHg ( Hipertensi stadium 2).
Penatalaksanaan pada pasien ini berupa terapi suportif
dan medikamentosa
Prognosis pada pasien ini yaitu dubia ad bonam, karena
tidak ditemukan adanya komplikasi.
BAB 5
Glomerulonefritis akut adalah suatu reaksi
imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu. Yang sering terjadi adalah akibat infeksi
kuman streptococcus, hanya beberapa tipe saja.
Manifestasi klinis pada glomerulonefritis adalah
edema, hematuri, hipertensi dan oligouria.
Tatalaksan untuk glomerulonefritis akut sama degan
penatalaksanaan pada gagal ginjal akut (GGA).
Komplikasi yang dapat terjadi pada glomerulonefritis
akut adalah oliguria sampai anuria , ensepalopati
hipertensi dan anemia.
TERIMAKASIH