A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami sintesa senyawa metil jingga
2. Mahaiswa mengerti reaksi penggabungan (garam diazonium) dan senyawa
(phenol/amine/anilin) dan turunannya
3. Mahasiswa dapat membuat senyawa diazonium
4. Mahasiswa mampu menghitung yield ( % )
B. DASAR TEORI
Reaksi Diazotisasi
Reaksi diazotisasi adalah reaksi pembentukkan garam diazonium ion. Garam ini
biasanya adalah senyawa intermediet dalam pembentukan senyawa azo. Senyawa
aromatik amina apabila direaksikan dengan asam nitrit pada suhu 0 5oC pada
kondisi asam akan mrnghasilkan garam diazonium ion.
Diazonium ion di atas adalah merupakan elektopil yang lemah ( spesies miskin
elektron ), yang hanya akan mampu bereaksi baik dengan senyawa aromatik yang
sangat reaktif seperti phenoldan amina. Senyawa aromatik yang mengandung gugus
penarik elektron. Pada posisi ortho dan para akan menambah karakter elektophilik
pada diazonium kation.
Pada kondisi asam, garam diazonium ion sangat mudah terhidrolisa menjadi
senyawa nitrogen dan phenol. Proses hidrolisa garam diazonium ion dapat
digambarkan pada persamaan reaksi :
yang bermacam macam tergantung dari turunannya. Sedangkan warna dari senyawa
yang dihasilkan akan bervariasi tergantung dari pH.
Studi kasus pembentukan senyawa azo pembentukkan senyawa metil jingga.
Metil jingga salah satu senyawa zat warna azo yang biasanya digunakan sebagai
indikator asam basa.
Senyawa metil jingga dibuat dari penggabungan senyawa asam sulfanilat yang telah
diazotisasi dengan N,N-Dimetil anilin. Proses reaksi pembentukan metil jingga dari
kedua senyawa tersebut adalahsebagai berikut di bawah :
Bahan
HCL 36% 11 ml
NaOH 20% 35 mL
Pecahan es
Bola Isap
Batang pengaduk
Termometer
Hotplate
Spatula
Magnetic Stirer
Penyaring Buchner
Water jet Vaccum
Botol Semprot
Kertas Saring
D. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Garam Diazonium Ion
Larutan A
Larutan B
3,71 gram
natrium nitrit
10 ml aquades
Larutan B
Larutan A
Membiarkannya
2. Reaksi Penyambungan
3 ml asam asetat
glasal
35 ml NaOH 20%
membiarkannya 10 menit
Memanaskan pada
T 80-90 C
10 gram
Garam
NaCl
Membiarkan 15 menit
Padatan Metil
jingga
Panaskan dalam oven
Filtrat
3. Rekristalisasi
produk
Filtrat
Mencatat % yield
E. DATA PENGAMATAN
1. Persiapan
NO.
Nama Zat
Rumus
Molekul
Berat
Massa
Terpakai
Molekul
(gram)
(gram/mol)
1.
Asam Sulfanilat
NH2C6H4SO3H
10,5
173
2.
C8H11N
6,05
121
3.
Natrium Karbonat
Na2CO3
2,65
106
4.
Natrium Hidroksida
NaOH
7,00
40
5.
Natrium Nitrit
NaNO3
3,70
85
1.
2.
3.
4.
Reaktan
Pengamatan
Asam Sulfanilat +
Natrium Karbonat +
aquades
Natrium Nitrit +
Aquades
Larutan 1 + Larutan
2
Kondisi Proses
Pemanasan
pada hotplate
Larutan bening
Suhu ruang
Larutan bening
Suhu ruang
Larutan 3 dalam
HCl + es
Suhu 20 oC
Nama Zat
Pengamatan
Kondisi
Proses
+ N,N Dimetil
Suhu ruang
Anilin
Pengadukan
2.
Diazonium Ion +
dan didiamkan
Larutan 1
selama 10
menit
3.
Larutan 2
Suhu ruang,
( larutan Lini ) +
dengan sedikit
NaOH
pengadukan
4.
Pasta MO + NaCl
pengadukan
Suhu ruang
dan
5.
Endapan Metil
penambahan
Jingga ( Orange )
NaCl jenuh
untuk
pembilasan
Endapan berwarna orange setelah
disaring dengan filtrat berwarna cokelat
kehitaman
4. Pengamatan Hasil
Produk
Hasil (gram)
Metil Jingga
0,35
4,28
F. PENGOLAHAN DATA
1. Mol Komponen
Mol asam sulfanilat (HSO3C6H4NH2)
Mol =
0,0607
0,025
Reaksi
0,025
0,025
0,025
Sisa
0,0357
0,025
Garam Diazonium
Awal
0,025
0,045
Reaksi
0,025
0,025
0,025
0,020
0,025
Sisa
b) Reaksi Penyambungan
Garam Diazonium + N,N Dimetil anilin Metil Jingga
Awal
0,025
0,05
Reaksi
0,025
0,025
0,025
0,025
0,025
Sisa
3. Perhitungan Yield
Mol metil jingga yang dihasilkan = 0,025 mol
Berat Metil Jingga
=
=
x 100%
x 100%
= 4,28%
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan salah satu indikator, yaitu
metil jingga (methyl orange). Tahapan percobaan adalah merekasikan asam sulfanilat
dihidrat dengan natrium karbonat agar terbentuk larutan natrium sulfanilat. Kemudian
direaksikan kembali dengan natrium nitrit padatan 3,7 gram dalam 10 ml aquadest.
Kemudian larutan dicampurkan lalu dituangkan ke dalam gelas kimia yang sudah berisi
11 ml HCl dengan penangas es agar terbentuk endapan putih (garam diazonium). HCl
ditambahkan bertujuan sebagai katalis dalam reaksi tersebut.
Kemudian reaksi penyambungan akan dilakukan dengan mencampurkan larutan
garam diazonium dengan larutan Asam Asetat Glasial + N,N Dimetil Anilin. Akan
dihasilkan asam metil jingga yang berwarna merah. Kemudian di tambahakan NaOH
20% maka larutan akan berubah menjadi orange karena berubahnya asam metil jingga
menjadi garamnya. Kemudian campuran tersebut di panaskan samai mendidih dan
ditambahakan NaCl untuk membantu pemisahan padatan dari campurannya. NaCl
diusahakan larut semua, karena jika tidak hasil metil orange nantinya akan tetap ada di
permukaan padatan metil orange.
Selanjutnya campuran tersebut disaring dengan buchner funnel vakum. Filtratnya
dibuang padatannya dikeringkan di dalam oven. Padatan yang sudah kering kemudian di
tambahkan aquades 150 ml untuk dipanaskan untuk proses rekristalisasi. Larutan
tersebut kemudian di saring kembali dan di ambil filtratnya untuk kemudian di endapkan
metil orangenya. Endapan metil orange keringkan kemudian ditimbang dan didapat berat
metil orange yang dihasilkan sebanyak 0,35 gram. Yield yang dihasilkan adalah sebesar
4,28%.
H. KESIMPULAN
1. Metil jingga diperoleh dengan dua tahapan reaksi yaitu reaksi pembuatan garam
diazonium dan reaksi penyambungan.
2. Pembuatan garam diazonium diperoleh dari reaksi asam sulfanilat dan natrium
karbonat yang kemudian direaksikan dengan natrium nitrit.
3. Reaksi penyambungan adalah reaksi garam diazonium dan N,N Dimetil anilin.
4. Yield metil jingga yang dihasilkan adalah 4,28%
I. DAFTAR PUSTAKA
Unit Proses Substitusi Pembuatan Metil Jingga (Methyl Orange).Bandung : Politeknik
Negeri Bandung.