Bab Iv
Bab Iv
ANALISIS KASUS
27
28
darah 110/80 mmHg dan frekuensi nadi 88x/ menit reguler,isi dan tegangan
cukup.
Pada survey sekunder, didapati luka tusuk dengan ukuran 3 cm setinggi
veterbrae thorakal II linea midscapula dextra. Pada pemeriksaan palpasi dada,
tidak ditemukan tanda emfisema subkutis, fraktur costae ataupun pergeseran
trakea. Pada pemeriksaan perkusi didapatkan bunyi redup di basal paru kanan
yang dipikirkan karena akumulasi cairan berupa darahPada pemeriksaan
auskultasi didapati suara nafas vesikuler menurun pada hemithorax dextra dan
bunyi jantung (+) normal.
Pasien kemudian menjalani pemeriksaan rontgen yang menunjukkan sudut
costophrenicus sebelah kanan tampak tumpul (gambaran cairan) serta corakan
bronkovaskular hemitoraks kanan menurun. Hal ini menunjukkan kecurigaan
terhadap hemopneumothoraks dextra. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang kasus ini dapat didiagnosis dengan luka tusuk thorax
dengan hemopenumothorax dextra.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah dengan
memberikan O2 sungkup untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Pemberian IVFD
Ringer Laktat yang ditujukan untuk membuka jalur intravena, sehingga dapat
dengan mudah memasukkan obat melalui parenteral. Analgetika diberikan untuk
mengurangi nyeri yang timbul akibat luka tusuk. Heacting dan wound toilette
untuk menutup luka. Pemberian antibiotik dan ATS dilakukan untuk profilaksis
infeksi terutama karena adanya luka tusuk pada regiothorax. Pemasangan chest
tube ditujukan untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura.
Dengan melihat kondisi pasien dan tindakan yang telah dilakukan,
prognosis pasien ini quo ad vitam dubiaad bonam dan quo ad fungsionam dubia
ad bonam.