Anda di halaman 1dari 8

Dr. H.M.

Irsan Saleh,
M.Biomed

PENDAHULUAN
FARMAKODINAMIK: ilmu yang mempelajari

efek obat terhadap biokimia, fisiologis dan


mekanisme kerja obat.
Interaksi obat dengan sel diduga mengubah
fungsi komponen sel yang kemudian
memulai suatu seri perubahan biokimia dan
fisiologi yang khas untuk obat tersebut
Proses bergabungnya obatsel disebut aksi
obat, sedangkan proses selanjutnya
disebut efek obat

MEKANISME KERJA OBAT


Efek obat baru akan muncul bila terjadi

interaksi obat dengan komponen


makromolekul fungsional organisme.
Interaksi mengubah komponen sel
berhubungan dan menyebabkan serangkainan
perubahan biokimia dan fisiologis yang
merupakan ciri dari respon obat tsb.
Konsep ini dikemukakan oleh Ehrlich dan
Langley pada abad 19 dan 20.
Tempat terjadinya interaksi obat pada bagian
fungsional sel disebut zat penerima (receptive
substance) atau reseptor

RESEPTOR OBAT
Reseptor obat merupakan komponen makromolekul

fungsional sel tubuh atau organisme tempat


terjadinya interaksi kimia dengan obat atau zat
kimia.
Reseptor bersifat spesifik, setiap obat mempunyai
reseptor sendiri-sendiri.
Jumlah reseptor yang berintegrasi dengan
obat/bahan kimia sebanding dengan intensitas efek
yang ditimbulkannya.
Letaknya umumnya pada membran sel, dapat pula
intra atau ekstraseluler.
Reseptor dapat berupa protein, enzim metabolik atau
asam nukleat (DNA).

INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
AJ Clark (1920), efek obat merupakan proporsi
dari fraksi reseptor yang berinteraksi dengan
obat, dan efek maximal bila semua reseptor
tersebut berinteraksi dengan obat.
Formulasi:
D+R
DR
efek
Interaksi obat-reseptor hanya mengubah
kecepatan fungsi sel keseluruhan dan tidak
menciptakan fungsi baru bagi sel/organisme.
Efek tersebut:

Agonis : efek perangsangan pada reseptor tsb


Antagonis : efek penghambatan pada reseptor tsb.

HUBUNGAN DOSIS OBAT


RESPON PENDERITA
Untuk menyatakan hubungan dosis obat-

respon penderita dinyatakan dalam suatu


kurva yang ditandai oleh: variabel potensi,
efikasi maximal, slope (kemiringan) kurva,
variasi individual.
Potensi obat:
Dipengaruhi ADME, interaksi dengan reseptor
Dinyatakan dalam unit dosis absolut, mis 25 g,
atau potensi efektif mis kali, 5 kali dll.

Efikasi maksimal:

Efek maksimal suatu obat efikasi (kemanjuran).


Tergantung pada kemampuan obat menimbulkan
efek setelah interaksi dengan reseptor.

Slope (kemiringan)
Menyatakan curam atau landainya kurva log doseeffect.
Slope juga menyatakan keamanan suatu obat
Slope yang curam menandakan batas keamanan
obat sempit, dan sebaliknya.

Variasi Biologis

Perbedaan respon antar individu dalam suatu


populasi yang diberi obat dengan dosis yang
sama.
Efek obat tidak sama pada setiap individu.

Anda mungkin juga menyukai