SPM Materi + Kasus 7-3
SPM Materi + Kasus 7-3
Kelompok:
1. Nina Septina
2. Robiansyah Eka Pratama
3. Siti Rohmatul Fajriah
Mata Kuliah
Dosen
1311031081
1311031099
1311031103
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
kami diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan makalah ini sesuai
yang diharapkan.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Dalam makalah ini, kami membahas Mengukur dan
Mengendalikan Aktiva Yang Dikelola Serta Kasus 7-3 (Quality Metal Service
Center).
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yenni selaku dosen pembimbing
mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, serta teman-teman kami. Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................................Lat
ar Belakang..............................................................................................1
1.2...................................................................................................................Ru
musan Masalah.........................................................................................2
1.3...................................................................................................................Tuj
uan............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1...................................................................................................................Me
ngukur Aktiva yang Digunakan.........................................3
2.2...................................................................................................................EV
A versus ROI............................................................................................6
2.3.........................................................................................Pe
rtimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer.......6
2.4.........................................................................................Me
ngevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas........................7
BAB III PEMBAHASAN
3.1...................................................................................................................Per
masalahan.................................................................................................8
3.2...................................................................................................................Per
tanyaan.....................................................................................................10
BAB IV PENUTUP
4.1....................................................................................................................Si
mpulan.......................................................................................................16
4.2....................................................................................................................Sar
an...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dibeberapa unit usaha, mereka lebih memfokuskan pada
perolehan laba yang diukur dari selisih antara pendapatan dan
beban. Sedangkan di unit usaha yang lain, laba dibandingkan
dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut. Disini kita akan membahas mengenai berbagai jenis
aktiva yang digunakan oleh suatu pusat investasi, serta
bagaimana cara mengukur dan mengendalikan aktiva atau
asat tersebut.
Tujuan pengukuran penggunaan aktiva merupakan analogi
dari tujuan pusat laba, antara lain :
1. Untuk
memberikan
informasi
yang
berguna
dalam
dengan
dan
kinerja
yang
ada
di
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui
bagaimana
mengukur
dan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Kas
Kas biasanya dikendalikan secara terpusat, karena pengendalian pusat
memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap
unit memegang saldo kas yang dibutuhkanya untuk menyeimbangkan
perbedaan antara kas masuk dan kas keluar. Akibatnya, saldo kas aktual pada
tingkat unit usaha cenderung lebih kecil dibandingkan dengan saldo kas yang
diperlukan.
Piutang
Memasukkan unsur piutang pada harga jual atau pada harga pokok penjualan
merupakan hal yang masih diperdebatkan. Yang biasanya dilakukan adalah
mengambil alternative yang lebih sederhana yaitu memasukkan piutang pada
nilai buku, yaitu harga jual dikurangi penyisihan atas piutang tak tertagih.
Persediaan
Persediaan biasanya dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata
antar periode lebih baik secara konsep. Untuk memperlihatkan laporan
keuangan yang baik dengan tingkat laba yang cukup tinggi perusahaan
disarankan menggunakan metode FIFO. Sedangkan untuk mengurangi pajak
yang harus ditanggung perusahaan maka perusahan disarankan menggunakan
LIFO karena laba yang didapat akan lebih rendah.
Modal Kerja Secara Umum
Perlakuan atas modal kerja bervariasi, perusahaan memasukan seluruh aktiva
lancar kedalam investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar.
Seluruh kewajiban lancar dikurangkan dari aktiva lancar.
jangka pandek yang lebih sedikit dari pengurangan atas pengeluaran untuk
pos tersebut.
Kewajiban Tidak Lancar
Kadang-kadang, suatu unit usaha menerima modal permanennya dari
kumpulan dana korporat. Korporat memperoleh dana tersebut dari pemberi
pinjaman, investor modal, dan laba ditahan. Bagi unit usaha, jumlah total dari
dana tersebut adalah relevan tetapi tidak dengan sumber daya dari mana dana
tersebut berasal. Meskipun demikian, dalam situasi yang tidak lazim,
pendanaan suatu unit usaha mungkin saja merupakan hal yang aneh bagi unit
usaha itu sendiri. Karena modal tersebut didapat melalui pinjaman hipotik
atas aktiva unit usaha tersebut, maka sebaiknya dana dipinjam diperhitungkan
secara terpisah dan perhitungan EVA-nya dilakukan berdasarkan aktiva
diperoleh dari sumber umum korporat, dan bukan total aktiva.
Beban Modal
Kantor pusat korporat menentukan tarif (rate) yang digunakan untuk
menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih
tinggi daripada tarif korporat untuk pendanaan dengan utang karena dana
yang terlibat merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih
tinggi (higher-cost equity). Biasanya tarif tersebut ditetapkan dibawah
estimasi biaya modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit usaha
berada di atas nol.
Survei-survei Praktik
Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap ke dalam dasar
investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan
karena ini merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat dalam
laporan keuangan tersebut, mencerminkan jumlah modal yang digunakan
dalam divisi tersebut.
2.2.
bertanggung
jawab
terhadap
profitabilitas,
tanpa
perbandingan
suatu
pusat
investasi
dapat
menurunkan
laba
terhadap
perubahan-perubahan
dalam
nilai
pasar
perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang
saham menjadi sangat penting bagi perusahaan: Mengurangi
risiko pengambilalihan (takeover); Menciptakan nilai tukar
unutk agresivitas dalam merger dan akuisisi; dan Mengurangi
biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih
cepat untuk pertunbuhan masa depan.
EVA diukur dengan cara sebagai berikut: (1) EVA = Laba
bersih Beban modal, dengan: Beban Modal = Biaya modal x
modal yang digunakan. Cara lain adalah : (2) EVA = Modal
yang digunakan ( ROI Biaya modal )
2.3. Pertimbangan
Tambahan
dalam
Mengevaluasi
Manajer
Penggunaan EVA sebagai perangkat pengukuran kinerja
sangat disarankan. Tetapi, EVA tidak menyelesaikan seluruh
masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap,
seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, kecuali metode
penyusutan
dilakukan
anuitas
dalam
dipergunakan,
praktik
dan
bisnis
hal
ini
sehari-hari.
jarang
EVA
laba.
profitabilitasnya,
Seluruh
akan
unit
usaha,
termotivasi
tanpa
untuk
melihat
meningkatkan
ekonomi
merupakan
instrumen
yang
laporan ekonomi
terfokus
masa
pada
profitabilitas
di
depan
lebih
daripada
ini
tidaklah
relevan
untuk
laporan
yang
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Permasalahan
Pada awal maret 1992, penulis kasus tersebut bertemu dengan Edward
Brown, presiden dan CEO dari Quality Metal Service Center (Quality),
berikut hasil perbincangan:
Brown : sudah lama kita tidak meninjau kembali pada sistem perencanaan
dan pengendalian. Karena anda ahli pada bidang tersebut, saya pikir anda
dapat meluangkan waktu untuk meninjau kembali sistem kami.
Penulis : apakah anda menemukan kelemahan pada sistem anda saat ini?
Brown : saya merasa tidak yakin. Walaupun saya merasa puas dengan kinerja
kami yang lalu,saya yakin kami mampu mencapai tingkat penjualan dan laba
yang lebih tinggi. Melihat ekspansi pasar dan kompetisi yang ada, saya rasa
kami dapat kehilangan beberapa kesempatan yang ada. Kami tidak tahu jika
pengendalian kami telah menghalangi manajer dalam mencapai tujuan akan
pertumbuhan yang agresif dan ROA yang diatas rata-rata.
Industri Distribusi Metal
Pusat-pusat servis banyak membeli metal dari banyak pertambangan
termasuk USX, Bethlehem, Alcoa, Reynolds, dan perusahaan kecil seperti
Crucible, Northwestern, dan Young stown. Mereka menjual produk mereka
dal lot (besaran satuan) besar, sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi yang
berkaitan dengan hasil produksi yang besar. Pusat servis menjual produk
kepada para pengguna metal dalam lot-lot kecil menggunakan basis leadtime yang pendek. Industri distribusi metal merupakan industri yang
mapan,berkompetisi tinggi dan terpisah-pisah. Demikian pula dengan
persentase industri produk baja, yang dikirim melalui pusat servis meningkat
secara drastis selama tahun 1947-1982 pada tahun 1982 sekitar 22 juta ton
dikirim melalui pusat servis atau sekitar 33% dari seluruh pengiriman baja di
Amerika, naik dari hanya 18% pada tahun 1974. Ada sejumlah faktor kunci
yang meningkatkan potensi pertumbuhan yang ada pada pusat servis, yaitu:
Penghematan pada pertambangan baja; Manajemen persediaan just-in-time;
dan Peningkatan produktivitas dan kualitas.
Strategi Quality Metal
9
10
Richards, manajer pusat servis distrik kolumbus, Brown merekomendasikannya sebagai salah satu manajer distrik yangcerdas dan paling sukses. Distrik
tersebut sangat sukses beberapa tahun belakangan ini, dilihat dari pencapaian
ROA 30% (sebelum pajak) konsisten. Untuk tahun 1992, Ken Richards
menargetkan keuntungan operasi sebesar $3,8 juta; target aset sebesar $10
juta, Ia merasa bahwa terget ROA sebesar 38% dapat dicapainya, seuai
dengan kinerja historis dan peluang besar.Pada maret 1992, Ken mninjau
kembali proposal investasi modal (untuk pembelian peralatan pemrosesan
yang baru), yang diterima dari manajer penjualan. Sebelum menyerakan
proposal tersebut ke kantor pusat perusahaan untuk disetujui, Ken ingin
memastikan bahwa invesatsi baru ini akan mempunyai dampak positif pada
bonusnya untuk 1992. Dengan menggunakan target laba dan aset pada tahun
1992 sebagai patokan, ia membandingkan bonusnya dengan dan tanpa
investasi baru.
3.2. Pertanyaan
1. Apakah usulan investasi modal yang ada pada tampilan 3
menguntungkan Quality Metal Service Center ?
Ya, tujuan perusahaan adalah untuk keuntungan maksimum, dan
sebagaimana saran dari Elizabeth Barret , dapat membantu perusahaan
untuk membuat lebih banyak keuntungan. Jadi usulan investasi modal
yang dijelaskan dalam tampilan 3 adalah menguntungkan bagi QMSC.
Investasi dalam mesin
$540000
Arus kas masuk
$286000
PV dari arus kas masuk
$39,182
Payback period
4,5 tahun
NPV
286000
IRR
2,8%
Alasan untuk pilihan :
Arus kas bersih
IRR > COC
Payback period kurang dari standar
2. Apakah Ken Richards harus mengirimkan usulan tersebut kepada
kantor pusat untuk disetujui?
Ken perlu mengirim proposal ini ke kantor pusat untuk persetujuan, karena
usulan ini baik untuk perusahaan dan dapat membuat banyak keuntungan
11
bagi perusahaan. Dan alasan lain adalah, karena belanja modal yang
dibutuhkan lebih dari $ 10.000 dan semua keputusan sewa modal yang
dibutuhkan memerlukan persetujuan dari perusahaan.
3. Beri komentar tentang kegunaan umum dari ROA sebagai dasar
untuk kinerja manajer distrik. Dapatkah ukuran kinerja ini dibuat
lebih efektif?
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA memberikan ide tentang
bagaimana manajemen yang efisien dalam menggunakan aset untuk
menghasilkan laba. ROA dapat dihitung sebagai Penghasilan Bersih/ Total
Aset. Untuk membuatnya lebih efektif QMSC dapat menggunakan
beberapa perhitungan untuk mengukur kinerja seperti EVA.
Untuk mengukur ROA salah satu kriteria utama dalam mengevaluasi para
manajer distrik, prosedur untuk menghitung bonus insentif dapat diberikan
kepada manajer distrik berdasarkan pencapaian target ROA 90% keatas.
Besarnya bonus tergantung dari jumlah gaji pokok manajer dan seberapa
besar selisih antara target 90% ROA dan ROA dicapai. Hal ini dapat juga
dipengaruhi oleh kinerja regionalnya. Tahun 1992 menunjukkan 25%
bonus manajer distrik didasarkan pada kinerja regional dan 75%
didasarkan pada kinerja distrik. Data ini menunjukkan bahwa Quality
Metal Center dapat membuat pengukuran kinerja manajer distrik lebih
efektif dengan perhitungan ROA dalam mengoptimalisasi penggunaan
asset.
4. Apakah masalah yang mungkin dapat muncul dalam sistem semacam
ini? Apa rekomendasi Anda untuk mengatasinya?
Return on asset (ROA) merupakan bentuk yang paling mudah dari analisis
profitabilitas dalam menghubungkan laba bersih (EBIT) yang dilaporkan
terhadap total aktiva.Praktik-praktik yang mungkin dilakukan para
manajer untuk menggunakan aktiva lebih efisien dan mendapatkan jumlah
aktiva baru yang tepat adalah manajer lebih hati-hati dalam menggunakan
aktiva untuk operasi perusahaan karena untuk menjaga rasio agar tetap
tinggi. Misalnya jika laba bersih perusahaan tinggi tetapi total aktiva juga
12
tinggi maka ROA yang dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan jika
jumlah aktiva perusahaan tidak terlalu tinggi.Dasar pengukuran kinerja
perusahaan dengan ROA belum merupakan dasar yang terbaik karena
pengukuran kinerja ini masih ada kelemahan-kelemahan antara lain:
a. Angka-angka yang diperoleh dari perhitungan ROA tidak bisa berdiri
sendiri, rasio-rasio tersebut akan berarti jika ada perbandingan dengan
perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama
atau dibandingkan dengan rasio industri, disamping itu juga diperlukan
analisa kecendrungan dari tiap-tiap rasio dengan tahun sebelumnya
(Time Saries).
b. ROA mengabaikan adanya biaya modal, sehingga sulit untuk
mengetahui apakah suatu perusahaan telah menciptakan nilai atau
tidak.
c. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer
divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang
menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek
tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan ecara
keseluruhan.
d. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek
dan bukan tujuan jangka panjang. Sebuah project dalam ROA dapat
meningkatkan
tujuan
jangka
pendek,
tetapi
project
tersebut
beberapa
tenaga
penjualan,
pengurangan
budget
mengatasi
hal
tersebut
adalah
perusahaan
disamping
13
untuk
memperbaiki
sitem
tersebut
adalah
dengan
14
15
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Simpulan
Setelah dilakukan tinjauan kembali pada sistem perencanaan dan
pengendalian adalah Quality Metal sejak pertama kali didirikan pada satu
abad yang lalu telah tumbuh menjadi perusahaan besar yang tadinya hanya
sebagai distributor lokal tumbuh hingga menjadi perusahaan dengan
distribusi nasional dengan penjualan melebihi $750 juta pada tahun 1991, dan
pada tahun 1992 ini CEO dari Metal Quality merasa mampu mencapai
tingkat penjualan dan laba yang lebih tinggi dilihat dari ekspansi pasar dan
kompetisi yang ada.
Namun dibalik itu semua telah terjadi masalah pada bagian Manajer
Distrik Columbus Ken Richards yakni Elizabeth Barret selaku Manajer
Penjualan melaporkan bahwa distrik kita harus mempertimbangkan untuk
membeli peralatan pemrosesan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintan
yang ada, dikarenakan banyak konsumen di wilayah tersebut yang mengeluh
bahwa karena adanya waktu transportasi , selang waktu ( lead time ) yang
sangat lama sehingga tidak memuaskan kebutuhan mereka.
4.2.
Saran
Perusahaan harus lebih memperhatikan lagi dalam melakukan investasi
yang dianggap menjadikan keuntungan yang besar dilihat dari ekspansi
pasar dan kesempatan yang ada, dengan cara ini perusahaan dapat
menigkatkan tingkat penjualan dan laba yang lebih tinggi dan tidak
kehilangan kesempatan yang ada yang tentunnya dengan tidak
DAFTAR PUSTAKA
16
17