Anda di halaman 1dari 7

2.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian spektrofotometri UV-Vis.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UVVis melibatkan
energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri
UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Pada analisis
kualitatif dapat ditentukan pemeriksaan kemurnian spektrum UV-Vis dan Penentuan panjang
gelombang maximum. Sampel yang dianalisa ialah sampel yang memiliki warna (Anonim,
2007).
B. Pengertian spektrum warna tampak dan warna komplementer.
Spektrum cahaya tampak ialah warna yang dapat diserap pada panjang gelombang
tertentu memiliki panjang gelombang antara 400 750 nm dan memiliki frekuensi antara 4 x
1014 7,5 x 1014. Spektrum warna tampak antara lain merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu.. Warna komplementer ialah cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam
kehidupan sehari-har. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari
spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang
terdapat pada spektrum sinar tampak. Kurang lebihnya sebagai berikut (Thomas dan Burgess,
2007):
Panjang Gelombang (nm)
400 435
435 480
480 490
490 500
500 560
560 580
580 595
595 610
610 750

Warna yang diserap


Violet
Biru
Hijau biru
Biru hijau
Hijau
Kuning- hijau
Kuning
Orange
Merah

C. Hukum yang melandasi spektrofomentri.


Hukum Lambert Beer:

Warna komplementer
Kuning hijau
Kuning
Orange
Merah
Ungu
Violet
Biru
Hijau biru
Biru hijau

Bila suatu sinar monokromatis dilewatkan pada medium pengabsorbsi, maka berkurangnya
intensitas cahaya per unit tebal medium sebanding dengan intensitas cahaya tersebut.
Berkurangnya intensitas cahaya per unit konsentrasi akan berbanding lurus dengan intensitas
cahaya.
A=log

I
1
=
=a b c
I out
T

( )( )

Keterangan:
A = Absorbance.
Iin = Intensitas Cahaya yang masuk.
Iout = Intensitas Cahaya yang keluar.
T = Transmittansi.
a = Tetapan absorpsivitas molar.
b = panjang jalur.
c = konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsoprsi.
Jika absorbansi ini di plot terhadap konsentrasi, maka diperoleh garis lurus. Grafik ini
dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi kontaminan dalam suatu larutan yang
diperoleh dari sampel gas dan uap. Perubahan intensitas warna sebanding dengan konsentrasi
(Fatma, 2007)

3. TINJAUAN BAHAN.

a)

Larutan KMnO4
Berbahaya. Merupakan oksidator kuat. Sangat reaktif dengan bahan-bahan organik,

logam, dan asam. Apabila terkena kulit, segera dibilas dengan air sekurang-kurangnya 15
menit. Bila terkena pakaian dan sepatu segera cuci dengan air dingin dan sabun (Dikshith,
2013).
Dalam praktikum kali ini larutan KMnO4 digunakan untuk menentukan konsentrasinya
dengan menggunakan metode spektrofotometri dan membuat kurva standar KMnO4
(Anonim, 2015).
b) Aquades
Tidak korosif bagi kulit. Tidak meimbulkan iritasi pada kulit. Tidak sensitif terhadap
kulit. Tidak menimbulkan iritasi pada mata. Tidak berbahaya apabila tertelan. Tidak
berbahaya apabila terhirup. Tidak berbahaya bagi paru-paru, mata. Dalam praktikum kali
ini aquades digunakan untuk mengencerkan larutan KMnO4 dan sebagai desinfektan
(Anonim, 2015).

4. DIAGRAM ALIR
1. Penentuan panjang gelombang maksimum.
Larutan KMnO4 10-3M
Aquades

Diencerkan menjadi 3 x 10-4 M

Larutan KMnO4 3 x 10-4 M dimasukkan kedalam kuvet

Diukur absorbansinnya (A) pada panjang gelombang 500 580 nm

Dicatat nilai absorbansinya (A)

Nilai absorbansi tertinggi

Panjang gelombang () maksimum

2. Pembuatan kurva standar


Larutan KMnO4 10-3 M

Dimasukkan ke dalam masing masing labu ukur

1 ml KMnO410-3 M

2 ml KMnO4 10-3 M

3 ml KMnO4 10-3 M

8 ml

9 ml

4 ml KMnO4 10-3 M

7 ml

5 ml KMnO4 10-3 M

6 ml

5 ml
Aquades

Aquades

Dimasukkan kedalam 5 kuvet

Diukur absorbansinya (A) dengan menggunakan maksimum yang diperoleh


sebelumnya

Dicatat nilai absorbansinya (A)

Dibuat kurva standar antara absorbansi (sumbu y) terhadap konsentrasi (sumbu


x)

Kurva Standar

3. Pengukuran absorbansi sampel KMNO4

Sampel larutan KMnO4

Dimasukkan kedalam kuvet

Diukur absorbansinya pada maksimum

Dicatat nilai absorbansinya

Hasil absorbansi dimasukkan ke dalam rumus kurva standar

Hasil

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Modul Kuliah Spektroskopi. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta
Anonim. 2015. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Malang: Universitas Brawijaya
Lestari, Fatma. 2007. Bahaya Kimia: Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara.
Jakarta: EGC
Sutopo. 2006. Kimia Analisa. Exacta: Solo
T.S.S. Dikshith. 2013. Hazardous Chemicals: Safety Management and Global Regulations.
CRC PRESS
Thomas, olivier. dan Burgess, Christopher. 2007. UV-Visible Spectrphotometry of Water and
Wastewater. Amsterdam: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai