Anda di halaman 1dari 6

2.1.

Hasil
2.1.1 Identitas Perusahaan
Nama perusahaan yang bergerak dalam industri feedlot ini yakni
PT Citra Agro Buana Semesta, yang beralamat di Desa Kojobong,
Kabupaten Purbalingga. Nama pemilik dari PT CABS Yudi Guntara,
sedangkan untuk meneger yang menangani induk perusahaan yang
ada di Purbalingga bernama Supriyatna (43 tahun). Jumlah pekerja
sampai saat ini ada 7 orang, namun tidak menutup kemungkinan
untuk menambah pekerja lagi. Karena jumlah pekerja disesuaikan
dengan jumlah ternaknya.
Perusahaan feedlot ini berdiri sejak tahun 1992 dengan nama dan
strukturyang berbeda. Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter, maka
sejak tahun 1998 sampai 2005 sering terjadi perubahan nama
perusahaan dan struktur organisasi. Nama PT Citra Agro Buana
Semesta ditetapkan sejak tahun 2005 sampai sekarang ini tahun
2013. Kantor pusat PT. CABS berada di Bandung dengan alamat
Dipati Ukur 71. PT. CABS memiliki induk perusahaan di Purbalingga
dan di Wates.
Beberapa

upaya

yang

dilakukan

perusahaan

dalam

mengembangkan usahanya agar tetap stabil atau bahkan dapat


berkembang baik, yakni dengan melakukan perbaikan manajemen
pemeliharaan sapi-sapi yang akan digemukkan, baik itu untuk
manajemen kesehatan, pakan, perkandangan dan yang lainnya.
Pemilihan bakalan juga perlu diperhatikan pada saat memebeli
bakalan untuk nantinya digemukkan. Pemilihan ternak dengan nafsu
makan yang tinggi merupakan salah satu upayanya.
Kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan yakni tidak adanya
dokter hewan yang dapat membantu menangani ternak yang sakit.
Selain itu harga bakan yang sangat mahal serta harga jual ternak
yang masih rendah juga sangat berpengaruh dalam berjalannya
usaha feedlot ini.
Fasilitas yang ada diperusahaan antara lain : perkanturan 1 unit ;
mess karyawan 3 unit ; tempat penimbangan sapi 1 unit ; kandang

pemeliharaan 8 unit ; gudang penyimpanan pakan 1 unit ; biogas 1


unit ; alat transportasi yang digunakan dengan sistem sewa.
2.1.2 Bakalan/ Bangsa Sapi yang Dipelihara
Bangsa sapi yang dipelihara untuk digemukkan di PT CABS yaitu
jenis PO (Peranakan Ongole) dan ternak hasil IB (Limousin dan
Simental). Alasan perusahaan lebih memilih ternak tersebut karena
pertumbuhannya cepat dan bagus, serta PBBH nya tinggi. Jumlah
sapi yang saat ini dpelihara yakni sekitar 139 ekor, dengan rataan
bobot badan awal 300 400 kg/ ekor.
Ternak diperoleh dari daerah sekitar Purbalingga, dari peternak
yang sudah menajdi langganan perusahaan ataupun dari pasar-pasar
tradisional yang ada di sekitar wilayang Purbalingga. Harga beli Rp
36.000,00 /kg BB, sedangkan harga jual ternaknya Rp 38.000,00 /kg
BB.
2.1.3 Manajemen Pemeliharaan
Penimbangan sapi dilakukan pada saat sapi datang. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui bobot awal sebelum digemukkan atau
untuk recording. Pada saat akan dijual, sapi juga perlu ditimbang
kembali. Recording yang dilakukan dengan pemberian penomoran
pada telinga aau sering disebut dengan eartag. Dalam eartag
tercantum tanggal masuk ternak dan bobot badan awal ternak.
Sistem pemiliharaan ernak di PT CABS dilakukan dnegan
pengelompokkan ternak berdasarkan periode pertumbuhan dan atau
sesuai dengan umur ternak. Vaksinasi dilakukan setelah ternak masuk
ke kandang dengan pemberian obat cacing setelah diistirahatkan
selama satu malam. Lama pemeliharaan ternak yakni selama 6
(enam) bulan dengan target PBBH 1 kg.
2.1.4 Manajemen Perkandangan
Jumlah kandang untuk pemeliharaan ada 8 unit dengan masing
masing kandang berukuran 32 x 7,5 x 5,5. Model atap kandangnya
yaitu model atap terbuka, dipilih atap model terbuka karena bertujuan
agar sinar matahari dapat masuk secara langsung ke kandang dan
sirkulasi udaranya dapat terjadi dengan baik. Bahan dasar pembuatan
kandang untuk bagian atap terbuat dari seng/ asbes, kerangka
kandang terbuat dari besi, dinding kandang terbuat dari batako dan

semen, bagian lantai kandang terbuat dari semen plester, serta bagian
tempat pakan dan minum terbuat dari batako dan semen.
Kemiringan atap kandang kurang lebig 6,5 dan kepadatan
kandang sekitar 6,57. Biaya pembuatan kandang Rp 1000,00/ ekor/
hari, karena pemakaian kandang dengan sistem sewa. Posisi tempat
pakan yakni dnegan head to head, dengan ukuran tempat pakan 480
cm x 50 cm x 30 cm, serta ukuran tempat minumnya 563 cm x 60 cm
x 42 cm.
Pembersihan kandang dilakukan setiap hari pada pagi hari.
Limbah kotoran sapi sebelum diolah dikumpulkan di tepi kandang
terlebih dahulu, baru nantinya diolah untuk dijadikan pupuk. Olahan
kotoran ternak tersebut akan diberikan ataupun dijual kepada waga/
pembeli yang membutuhkannya.
2.1.5 Manajemen Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan kepada ternak yakni berupa jerami padi dan
konsentrat. Konsentrat yang diberikan diperoleh dengan membeli dari
perusahaan yang menyediakan pakan konsentrat. Adapun komposisi
konsentrat sebagai berikut : dedak, onggok, pollard, kopra, gaplek,
kalsium, dan garam. Pembeliian dilakukan dalam jumlah banyak, yang
nantinya akan disimpan di gudang penyimpanan pakan untuk
persediaan kurang lebih satu bulan.
Proporsi pemberian pakan hijauan yakni 3 kg/ ekor. Sedangkan
untuk konsentrat diberikan sebanyak 10 kg/ ekor. Cara pemberiannya,
konsentrat diberikan 2 x pada pagi hari sebanyak 80 kg dan pada sore
hari sebanyak 20 kg. Hijauan yang diberikan berupa jerami padi
berasal dari petani sekitar wilayah perusahaan. Perusahaan membeli
dari petani dengan harga Rp 110,00/kg.
Frekuensi pemberian pakan untuk konsentrat 2x dalam sehari,
sedangkan untuk hijuan 1x dalam sehari yakni pada pagi hari.
.......Evaluasi Kecukupan Pakan......
2.1.6 Manajemen Kesehatan
Cara pencegahan penyakit yakni dengan diberi antibiotik, namun
jika ternak mengalami sakit yang parah maka ternak akan segera
dijual. Vaksinasi dilakukan dengan penyuntikkan. Penyakit yang sering

dijumpai yakni sakit bload atau kembung. Sanitasi atau pembersihan


kandang silakukan sebelum ternak masuk ke kandang.
2.1.7 Manajemen Pemasaran Produk
Sapi yang dijual rata-rata memiliki bobot badan 100-200 kg,
dengan harga jual Rp 38.000,00/kg BB. Ternak dijual setelah 6 (enam)
bulan masa pemeliharaan untuk ternak jenis IB. Sedangkan untuk
ternaka jenis PO dijual saat hari raya Idul Adha. Dasar penentuan
harga jual yakni dari bobot badan ternak. Konsumen/ pembeli akan
datang sendiri ke farm untuk membeli ternak tersebut, ataupun dikirim
ke

konsumen

yang

sudah

menjadi

pembeli

tetap/langganan.

Pemasarannya ke daerah sekitar Purbalingga, Purwokerto, Jakarta,


Tanggerang.
2.1.8 Analisis Usaha

Lampiran :
1. Lay out perusahaan

a
b
g
c
f

d
e

j
i
j
j
j
j
j
j
Keterangan gambar :
a. Pintu gerbang
k
b. Gudang pakan
c. Mess karyawan
d. Kantor
e. Tempat penimbangan
f. Tempat penampungan sementara
g. Ruang parkir
h. Jalan
i. Tempat lewatnya ternak
j. Kandang
k. Biogas

Anda mungkin juga menyukai