PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wajah cantik, sedap dipandang mata, tentu saja menjadi dambaan
setiap wanita. Karena bagi wanita, wajah merupakan bagian utama yang
menunjang penampilan. Namun tidak semua wanita puas akan bagianbagian yang dimiliki oleh wajahnya. Salah satunya ialah pada alis. Mereka
merasa bentuk alis, bibir, ataupun matanya masih kurang sempurna,
hingga mengurangi rasa percaya diri.
Banyak cara yang dilakukan oleh sebagian wanita tersebut untuk
mengembalikan rasa percaya diri mereka, dari mencukur, membentuk,
merapikan, menggambarnya menggunakan pensil alis hingga salah
satunya dengan melakukan sulam alis. Beberapa wanitayang telah
melakukan hal ini menganggap bahwa dengan sulam alis, maka mereka
tidak perlu menggunakan make-up berlebih untuk mempercantik bentuk
alisnya.
Sulam
alis
diminati
wanita
karena
dinilai
mampu
mengoreksi
kekurangan. Sulam alis ini sendiri harganya tidak murah. Banyak juga
klinik kecantikan yang nmenawarkan jasa sulam alis dari harga promo
hingga jutaan rupiah. Sayangnya, perbuatan yang telah banyak dilakukan
oleh para wanita ini, baik di kalangan artis maupun rakyat biasa yang rela
mengeluarkan banyak uang untuk mempercantik diri ini belum banyak
yang
mengetahui
bagaimana
status
hukumnya.
Bagaimana
Islam
1.2 Tujuan
a.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Hukum
Hukum memiliki pengertian yang luas, di Indonesia sendiri Hukum
adalah seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi mengatur tingkah
laku manusia dengan tujuan untuk ketentraman dan kedamaian di dalam
masyarakat.
Demikianlah
penjelasan
mengenai
pengertian
hukum
A.
Ridwan
Halim,
Pengertian
Hukum
merupakan
peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada dasarnya
peraturan tersebut berlaku dan diakui orang sebagai peraturan yang
harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.
Sunaryati Hatono memberikan definisi mengenai Pengertian
Hukum yaitu hukum itu tidak menyangkut kehidupan pribadi seseorang,
akan tetapi jika menyangkut dan mengatur berbagai aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan manusia lainnya, atau dengan kata lain
hukum
mengatur
berbagai
aktivitas
manusia
di
dalam
hidup
bermasyarakat.
2.2 Pengertian Hukum Islam
Menurut
Ahmad
Rofiq,
Pengertian
Hukum
Islam
adalah
SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang
sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat
bagi semua pemeluk agama islam.
Menurut Prof. Mahmud Syaltout, syariat adalah peraturan yang
diciptakan oleh Allah supaya manusia berpegang teguh kepadaNya di
dalam perhubungan dengan Tuhan dengan saudaranya sesama Muslim
dengan saudaranya sesama manusia, beserta hubungannya dengan alam
seluruhnya dan hubungannya dengan kehidupan.
2.3 Ruang Lingkup Hukum Islam
Ruang Lingkup Hukum Islam menurut Zainuddin Ali, sebagai berikut
:
1. Ibadah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Ibadah
adalah
peraturan-peraturan
yang
mengatur
hubungan
(b) Ibadah yang berhubungan dengan rukun islam dan ibadah lainnya,
yaitu badani dan mali. Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci, azan,
iqamat, itikad, doa, shalawat, umrah dan lain-lain. Mali (bersifat harta)
yaitu zakat, infak, sedekah, kurban dan lain-lain.
2.
dengan orang lainnya dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli),
di antaranya : dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama
dagang, simpanan barang atau uang, penemuan, pengupahan, warisan,
wasiat dan lain-lain.
3.
antaranya
persaudaraan,
tanggung
jawab
sosial,
kepemimpinan,
syukur, sabar, rendah hati, pemaaf, tawakal, berbuat baik kepada ayah
dan ibu dan lain-lain.
6. Peraturan lainnya di antaranya : makanan, minuman, sembelihan,
berbutu, nazar, pemeliharaan anak yatim, mesjid, dakwah, perang dan
lain-lain.
BAB III
PANDANGAN ISLAM MENGENAI SULAM ALIS
3.1 Pengertian Sulam Alis
Sulam alis merupakan sebuah cara yang dilakukan dengan teknik
menanam
pigmen
kosmetik
tertentu
ke
dalam
kulit,
sehingga
menghasilkan efek yang sama seperti memakai make up. Di dalam dunia
internasional, sulam alis ini lebih dikenal dengan sebutan interdermal
eyebrow micropigmentation cosmetic eyebrow tattoing
Sulam alis ini kini sedang menjadi trend di kalangan para perempuan,
baik dari artis-artis maupun masyarakat, mereka rela menghabiskan biaya
untuk melakukan kegiatan ini.
Beberapa alasan kaum wanita melakukan sulam alis:
Bulu alis tidak lebat. Bulu alis rontok sehingga menipis bahkan tidak
berbulu.
3.2
Alat untuk menyulam alis terbuat dari bahan logam yang runcing.
Di dalam alat itu sudah ada tinta sulam dan juga jarum.
secara langsung dengan karum yang runcing. Rasa terbakar dan juga
perih muncul di proses ini.
pori-pori
pada
kulit
alis.
Luka
tersebut
dapat
berupa
garis
memanjang pada bagian alis yang bersifat permanen dan tidak bisa
dihilangkan.
7. Tertular Penyakit Berbahaya
Penyakit berbahaya seperti Aids, Tbc, Hepatitis dan juga Sifilis bisa
menular melalui jarum yang tidak steril.
Pengertian dari sulam alis yaitu proses mengaplikasikan tinta herbal yang
berfungsi untuk mengisi bagian bagian alis yang kosong dan menggantikan alis
alis rambut. Tinta tersebut disisipkan diantara rambut alis asli dan membuatnya
terlihat lebih tebal dan alami. Namun tidak semua upaya mempercantik wajah,
dibolehkan secara syariat. Karena ada beberapa cara mempercantik diri,
yang dulu menjadi adat masyarakat jahiliyah, kemudian dilarang oleh
islam. Diantaranya adalah an-Namsh (mencabut bulu yang ada di wajah).
Ada pula yang mengatakan bahwa sulam alis, atau hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan mengubah bentuk anggaota tubuh dari ciptaan Allah adalah Termasuk Dosa
Besar. Beberapa ulama yang mengarang kitab kumpulan dosa-dosa besar, seperti
Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair, demikian pula Al-Haitami dalam
kitabnya Az-Zawajir an Iqtiraf Al-Kabair menyebutkan bahwa salah satu diantara
dosa yang masuk daftar dosa besar adalah mencukur atau menipiskan bulu alis.
Karena terdapat hadis yang menyebutkan bahwa Allah melaknat para wanita yang
mencukur bulu asli di wajahnya, seperti bulu alis, meskipun itu untuk tujuan
kecantikan.
Al-Haitami mengatakan,
Dosa besar nomor 80 hingga 83 : menyambung rambut, tato, ngikir gigi, dan anNamsh.
Adapun pengerjaan sulam alis yaitu alis digambar terlebih dahulu sesuai
keinginan customer dengan menggunakan alat khusus yang disebut embroidery
machine. Pada ujung alat tersebut dioleskan tinta herbal yang sudah disesuaikan
dengan warna alis asli. Lalu dianastesi cream selama 2menit. Kemudian
menyesuaikan bentuk alis dan meratakannya. Setelah itu menyulam rambut alis baru.
Sulam alis sangat erat kaitannya dengan tato alis, menurut sebagian ulama
menyimpulkan bahwa sulam alis dapat diqiyaskan dengan tato, yang Illatnya yaitu
untuk mencari kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah SWT. Sedangkan menurut
penyedia jasa atau penyulam, sulam alis itu sendiri tidak tergolong ke dalam tato.
Karena tinta sulam tidak masuk ke dalam kulit, sedangkan tinta pada penggunaan tato
alis masuk ke kulit cukup dalam sehingga hasilnya permanen yang lambat laun DNA
tubuh dengan tinta tersebut akan menghasilkan warna biru kehijauan dan kurang
natural.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut maka dari Abdullah bin Masud radhiyallahu
anhu, beliau mengatakan,
Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang
merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR.
Bukhari 4886, Muslim 2125, dan lainnya).
"Al-Wasyimah" adalah wanita yang mentato. Yaitu melukis punggung telapak
tangan, pergelangan tangan, bibir atau anggota tubuh lainnya dengan jarum atau
sejenisnya hingga mengeluarkan darah lalu dibubuhi dengan tinta untuk diwarnai.
Perbuatan tersebut haram hukumnya bagi yang mentato ataupun yang minta
ditatokan. Sementara an-naamishah adalah wanita yang menghilangkan atau
mencukur bulu wajah. Adapun al-mutanammishah adalah wanita yang meminta
dicukurkan. Perbuatan ini juga haram hukumnya, kecuali jika tumbuh jenggot atau
kumis pada wajah wanita tersebut, dalam kasus ini ia boleh mencukurnya.
Sementara al-mutafallijat adalah wanita yang menjarangkan giginya,
biasa dilakukan oleh wanita-wanita tua atau dewasa supaya kelihatan
muda dan lebih indah. Karena jarak renggang antara gigi-gigi tersebut
biasa terdapat pada gadis-gadis kecil. Apabila seorang wanita sudah
beranjak tua giginya akan membesar, sehingga ia menggunakan kikir
untuk mengecilkan bentuk giginya supaya lebih indah dan agar kelihatan
masih muda.
apa
saja
terhadap
tubuhnya
sendiri.
Ini
jelas
sebuah
penyimpangan. Karena pada hakikatnya jasad ini adalah milik Allah, Dialah
yang
menetapkan
ketentuan-ketentuan
berkenaan
dengannya
Yang artinya:
dan
aku
benar-benar
akan
menyesatkan
mereka,
dan
akan
lalu
benar-benar
mereka
meubahnya".
Barangsiapa
yang
146 : 8 .
Dari Abdullah (bin Masud), ia berkata : Rasulullah SAW melaknat wanita
yang mentatto dan wanita yang minta ditatto, wanita yang mencabut
bulu dahinya (mengerik alisnya) dan wanita yang menjarangkan giginya
supaya cantik, yaitu para wanita yang merubah ciptaan Allah. [HR. AnNasaiy juz 8, hal. 146]
Dan apabila kamu melihat mereka,tubuh-tubuh mereka membuatmu kagum.
Dan jika mereka berkata-kata,kamu mendengarkan mereka. Mereka seakan-akan
kayu yang tersandar. (QS.Al Munafiqun:4)
Penyebutan yang kedua pada firman ALLAH:
Tidak halal bagimu menikahi wanita-wanita sesudah itu dan tidak
boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain),meskipun
kecantikan
mereka
menarik
hatimu,kecuali
wanita-wanita
(hamba
sahaya) yang kamu miliki. Dan ALLAH Maha mengawasi segala sesuatu.
(QS.Al Ahzab:52)
Maksud dari kecantikan mereka adalah keindahan dan kecantikan
Rupa dan fisik wanita. Al Hasan dan Asy Syaabi mengatakan bahwa
kecantikan
yang
di
maksudkan
ALLAH
dalam
ayat
diatas
adalah
menikahinya
Rasulullah
akan
menceraikan
salah
seorang
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik. (QS.Ar Rahman:70). Kecantikan hiasan haruslah di dahului
dengan kecantikan Khairaat agar kita wanita tahu bahwa seorang
wanita yang baik adalah wanita yang memiliki kecantikan sifat dan akhlak
lebih baik dari pada wanita yang memiliki kecantikan fisik dan rupa
semata. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa dalam Al Quran ALLAH
tidak memberikan patokan khusus pada kecantikan fisik dan rupa bagi
wanita ataupun pria.
Seperti pada Hadits Rasulullah berikut ini:
perhiasan
dan
sebaik-baik
perhisannya
adalah
wanita
shalehah.
hati
dan
akhlak
seorang
wanita
tersebut,
bukan
dinilai
berdasarkan cantik fisik, bentuk tubuh dan lainnya yang bersifat duniawi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melihat dari studi kasus di atas, sulam alis yang sering dilakukan tersebut dapat
dikatakan memiliki efek mudharat yang lebih besar daripada manfaatnya. Dan apabila
sulam alis atau pun sebagainya seperti yang disebitkan di dalam Al-quran dan hadist
seperti mentato, mencukur alis dan lain-lain dilakukan oleh seorang wanita sematamata untuk memperindah dan mempercantik diri maka hukumnya ialah haram. Dan
sebaik-baiknya adalah tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, seperti diriwayatkan
dalam QS. Al Araf: 31 berikut
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al-Isra : 27
DAFTAR PUSTAKA