Anda di halaman 1dari 8

TIC Disorder (gangguan TIC )

Terdapat empat gangguan yang termasuk kedalam gangguan TIC ini antara lain;
gangguan Tourette, gangguan TIC motorik dan vokal kronis, gangguan TIC sementara,
dan gangguan TIC yang tidak dapat dimasukkan kesalah satu gangguan yang ada (tidak
terspesifikasi). Tic terjadi secara mendadak, cepat, berulang ulang dan tidak berirama,
baik dalam bentuk gerakan yang berulang, maupun suara. Gangguan TIC motorik dan
vokal ada yang sederhana (hanya sedikit otot saja yang berkontraksi atau suara yang
pendek) dan ada juga yang kompleks (melibatkan berbagai kelompok otot pada penyakit
dengan suara atau kata kata maupun kalimat). Contoh sederhana dari TIC (simple motor)
motorik seperti mata yang berkedip kedip, hidung berkerut, sentakan pada leher, bahu
yang mengangkat, muka menyeringai, dan otot perut yang mengeras. Tic tersebut
biasanya terjadi tidak lebih dari beberapa ratus millisecond. Sementara gangguan Tic
motorik yang lebih kompleks (complex motor) biasanya termasuk gerakan tangan,
melompat, menggapai, menekan, menghentakkan kaki, perubahan wajah, mengulang
ulang ketika membaui sesuatu benda, berputar putar ketika berjalan, berjalan mengikuti
jejak, melipat lutut, dan mengambil posisi dan menahan tubuh dalam posisi yang tidak
wajar. Tic ini lebih lama waktunya dan bahkan bisa lebih dari satu
detik. Copropraxia (terjadi secara mendadak, tic yang berupa aksi vulgar, seksual, atau
bahasa tubuh yang bersifat cabul) dan fenomena cermin seperti echopraxia (terjadi
dengan tanpa disengaja, secara spontan meniru suatu gerakan yang terlihat) adalah
merupakan gangguan tic motorik yang kompleks.
Bentuk Tic suara yang biasa adalah suara-suara yang tidak memiliki makna
seperti membuka tenggorokan, mendengkur, menghirup, mendengus dan mengerik.
Sementara Tic suara yang lebih kompleks terdengar lebih jelas dan melibatkan ucapan
dan bahasa dan termasuk secara tiba tiba, ekspresi spontan berupa kata ataupun kalimat;
ucapan yang terhenti, secara tiba tiba dan perubahan yang tidak bermakna pada tekanan
suara, nada suara atau volume suara ketika berbicara seperti Palilalia(mengulang ulang
suara-suara atau kata kata) dan echolalia (mengulang ulang suara, kata-kata, atau kalimat
yang terakhir terdengar). Coprolalia terjadi secara tiba-tiba, merupakan ketidak selarasan
ekspresi kalimat ataupun kata-kata yang tidak dapat diterima dalam sebuah lingkungan
sosial, dan mungkin juga termasuk kata-kata cabul pada sebuah budaya yang spesifik,
rasis, atau penghinaan suatu agama atau kepercayaan. Coprolalia ini sebagian ditemukan
sekitar 10 % pada orang orang yang mengalami gangguan Tic.
Secara umum, Tic merupakan suatu kejadian yang tidak dapat ditahan, tetapi bisa
ditekan dan dihilangkan dalam rentang waktu yang bermacam macam. Sebagian besar
anak anak (bahkan kadang kadang orang dewasa) tidak begitu memperhatian Tic mereka
tersebut. Bagaimanapun, seiring dengan perkembangan, banyak (tetapi tidak semuanya)
individu dengan pengalaman gangguan Tic ingin sekali sembuh. Meningkatnya tensi
atau sensasi somatik pada bagian bagian tertentu pada tubuh mendahului munculnya tic
motorik atau vokal, dan perasaan lega atau menurunnya tensi mengikuti ekspresi pada tic.
Individu dengan gangguan gangguan tic mungkin akan merasakan tic tersebut diantara
sengaja dan tidak sengaja dalam hal itu seringkali pengalaman tersebut
memberikan peningkatan tensi atau kebutuhan jasmani, sama juga dengan tensi yang

didahului oleh bersin atau keinginan yang hampir tidak tertahankan untuk menggaruk
sesuatu yang gatal. Seseorang mungkin juga merasakan kebutuhan untuk melakukan tic
yang lebih komplek pada suatu keadaan tertentu atau mengulang ulang hingga merasakan
perasaan bahwa semuanya telah dilakukan dan baik-baik saja. Hanya saja waktu itu
pengalaman individu akan ditekan kedalam kecemasan atau tensi.
Tic sering sekali dipancarkan didalam penyakit antara satu atau beberapa buah tic;
penyakit itu terpisah melalui periode periode pada tingkah laku tanpa tic dari detik
sampai jam. Tic secara umum berubah dalam waktu yang cepat selama berjalannya waktu
dan lebih lagi sepanjang hari. Tic bisa berubah ubah dan mengganggu dalam konteks
yang berbeda. Sebagai contoh, seorang anak atau orang dewasa mungkin lebih bisa
menekan tic yang dialaminya disekolah, ditempat kerja, atau di tempat praktek dokter
dibandingkan dirumahnya. Secara umum tic berkurang atau berhenti ketika sedang tidur,
walaupun kadang kadang sebagian orang masih mengalami tic ketika dia tidur atau secara
tiba tiba terbangun dengan tic. Tic sering menjadi bertambah sering terjadi ketika orang
sedang dalam suasana santai (seperti ketika sedang menonton televisi) dan akan
berkurang ketika individu itu melawannya secara langsung, ketika melakukan banyak
kegiatan (seperti ketika sedang membaca atau sedang menjahit). Tic akan terus
meningkat ketika sedang mengalami stress, seperti ketika melakukan pekerjaan dengan
tekanan yang tinggi atau ketika sedang ujian.
Perbedaan Diagnostik
Gangguan tic harus dibedakan dari tipe tipe gerakan tidak normal yang lain dengan
diikuti kondisi medis secara umum.(contoh; penyakit huntingtons, stroke, sindrom leschnihan, penyakit Wilson, sydenham chorea, multiple sclerosis, postviral encephalitis, luka
pada kepala) dan dari gerakan-gerakan abnormal yang disebabkan pengaruh langsung
dari zat kimia. Dengan menggunakan laporan medis dan cerita dari keluarga, ilmu tentang
gerakan, irama dan pengaruh yang merubahnya dapat memberikan masukan untuk
menentukan diagnosa yang tepat.
tipikal chorea yaitu sederhana, acak, tidak biasa, dan bukanlah merupakan gerakan yang
berulang ulang adalah komponen yang tidak dapat dimonitor dan akan meningkat terus
ketika individu tersebut menjadi bingung.
Gerakan-gerakan distonik bersifat lambat, berlarut-larut, berliku-liku, selang-seling,
dengan keadaan memanjang pada tekanan otot.
Gerakan athetoid bersifat lambat, tidak beraturan, gerakan menggeliat, paling sering di
dalam jari-jari dan jari kaki tetapi sering kali menyertakan leher.
Gerakan-gerakan myoclonic bersifat kontraksi otot singkat, sederhana, seperti goncangan
yang mungkin mempengaruhi bagian-bagian dari otot-otot atau sekelompok otot. Tidak
seperti saraf tak sadar, gerakan-gerakan myoclonic dapat berlanjut selama tidur. Gerakangerakan Hemiballis-mic bersifat sebentar-sebentar, kasar, amplitudo yang besar,
bergeraknya otot-otot secara unilateral. Kekejangan-kekejangan bersifat gerakan-gerakan
stereotypic, yang diperpanjang dan disertai yang sama kelompok otot-otot yang biasanya
lebih lambat tetapi kadang-kadang lebih cepat dibanding saraf tak sadar. Hemi-facial
kekejangan terdiri dari hentakan-hentakan tidak beraturan, berulang, yang secara sepihak
dari otot-otot fasial. Syn-kinesis adalah satu gerakan yang terjadi dengan sendirinya yang

adalah searah eksklusif dengan spontan yang spesifik berbuat sesuatu (eg., bergeraknya
sudut mulut ketika orang berniat untuk menutup mata).
Ketika tic secara langsung berakibat kepada fisik dengan menggunakan
pengobatan, sebuah pengobatan-menarik kesimpulan gangguan gerakan yang tidak dapat
ditentukan hendaknya didiagnosa kedalam gangguan tic. Didalam sebagian kasus,
pengobatan tertentu (seperti dengan memberikan stimulans) dapat menghilangkan suatu
gangguan tic yang akan muncul, dimana penyakit tanpa tambahan diagnosa pengobatandisimpulkan gangguan itu perlu.
Tic harus dapat dibedakan dari gangguan gerakan yang berulang-ulang dan
pengulangan pada gangguan perkembangan pervasive. Perbedaan tic sederhana dengan
karakter gerakan yang lebih kompleks pada gerakan yang berulang ulang adalah relative
lebih jelas. Perbedaan antara gangguan tic motorik kompleks dengan gerakan yang
berulang ulang sangat tipis sekali. Secara umum, gerakan yang berulang ulang terlihat
lebih banyak gerakannya, irama, distimulasi sendiri atau sungguh sungguh, dan disengaja
sedangkan gangguan tic lebih banyak dilakukan dengan tidak sengaja (walaupun
sebagian orang menggambarkan tic sebagai suatu komponen yang dilakukan secara
sengaja) dan secara umum menjadi penyakit sementara. Gangguan tic yang lebih
compleks akan menjadi sangat sulit membedakannya dengan pengulangan-pengulangan
(seperti gangguan obsesif compulsif); membuat perbedaan tersebut menjadi lebih
menarik karena gangguan obsesif compulsive biasanya ada pada orang yang mengalami
gangguan tic. Kompulsi dilakukan sebagai reaksi terhadap suatu obsesi atau pikiran
(contoh mencuci tangan berulang ulang untuk menghilangkan pikiran atau kecemasan
terkena penyakit dari kuman yang berbahaya) atau menyampaikan suatu peraturan dan
harus dilakukan secara kaku (seperti menyusun sesuatu benda dengan cara yang spesifik).
Kekhasan compulsive lebih rumit apabila dibandingkan dengan tic dan mungkin lebih
mirip dengan tingkah laku yang normal. padahal compulsion lebih sering, lebih dulu
walaupun tidak selalu, dimulai dengan kecemasan yang menetap atau kekhawatiran, tic
akan lebih mungkin terjadi lebih dulu menjadi suatu ketegangan fisik yang menetap pada
salah satu bagian tubuh (seperti pada otot hidung atau otot bahu atau didalam
kerongkongan) dengan itu mengurangi tic. Ketika individu menunjukkan simtom-simtom
dari kedua gangguan yaitu gangguan obsesif kompulsif dan ganguan tic, kedua diagnosa
itu mungkin bisa dibenarkan. Beberapa gangguan tic baik vocal maupun motorik harus
dibedakan dari kekacauan atau tingkah laku katatonik pada skizophrenia.
Gangguan tic dapat dibedakan atas dasar waktu dan variasi dari tic serta usia saat
kemunculan. Gangguan tic sementara termasuk tic motorik dan vocal, terakhir sudah
terjadi paling sedikit 4 minggu tetapi tidak sampai terjadi secara berturut turut selama 12
bulan. Gangguan tic tourette dan gangguan tic motorik dan vocal kronis masing
masingnya sudah terjadi lebih dari 12 bulan, tetapi gangguan tourette membutuhkan
gangguan tic motorik ganda dan sedikitnya satu gangguan tic vokal selama masa berjalan.
Sering sekali, hasil diagnosa berubah disaat terakhir selama kejadian alami pada
gangguan tic. Sebagai contoh; selama bulan pertama, seorang anak didiagnosa
mengalami gangguan tic sementara, setelah satu tahun dan gangguan tic itu tidak juga
sembuh, diagnosanya mungkin akan berubah menjadi gangguan tic tourette. Gangguan
tic yang tidak dapat ditentukan, harusnya lebih tepat didiagnosa pada kasus yang waktu

kemunculannnya kurang dari 4 minggu, dan menunjukkan kemunculannya pada usia


diatas 18 tahun, dan merupakan kasus yang tidak umum pada seorang individu dengan
satu tic motorik dan satu tic vokal.
Gangguan Tic Tourettee
Pedoman diagnostik
Ciri-ciri utama dari gangguan tic tourette adalah multiple motor tic dan satu atau
lebih tic vocal (kriteria A). Gangguan bisa saja terjadi secara bersamaan atau dengan
waktu yang berbeda selama mengalami penyakit tersebut. Tic itu sering terjadi dalam
sehari, terjadi secara berulang ulang dan terus menerus dalam waktu lebih dari satu tahun.
Selama periode itu tidak pernah tic berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut
(kriteria B). gangguan pertama terjadi sebelum usia 18 tahun, (Kriteria C). Gangguan
tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya (seperti
rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons atau
postrival encephalistis) (Kriteria D).
Anatomi lokasi, nomor kriteria, frekuensi, kompleksitas dan kuatnya tic akan
selalu berubah sepanjang waktu. Tic motorik sederhana dan kompleks akan
mempengaruhi salah satu bagian dari tubuh, termasuk wajah, kepala, tubuh, dan anggota
tubuh baik bagian atas maupun bagian bawah. Tic motorik sederhana terjadi dengan
cepat, kontraksi yang tidak memiliki arti pada salah satu atau sebagian otot, seperti
kedipan mata. Gangguan Tic motorik yang lebih kompleks biasanya termasuk gerakan
tangan, melompat, menghentakkan kaki, melipat lutut, berjalan mengikuti jejak, dan
berputar putar ketika berjalan. Tic dalam bentuk vokal termasuk bermacam macam kata
atau suara seperti bunyi klik, mendengkur, memekik, menghardik, menghirup,
mendengus dan batuk batuk. Coprolalia termasuk kedalam tic vokal yang kompleks
berkaitan dengan mengucapkan kata kata kotor atau cabul, dimana hal tersebut hanya
muncul pada sebagian kecil individu (kurang dari 10%) dan hal tersebut tidak diperlukan
untuk mendiagnosa gangguan tic tourette.
Diperkirakan satu sampai dengan setengah orang yang mengalami gangguan ini,
simtom pertama yang muncul adalah sebuah tic yang sederhana, dengan meningkatnya
frekuensi kedipan mata. Dengan berkurangnya frekuensi, awalnya tic melibatkan bagian
bagian lain pada wajah atau tubuh, seperti wajah yang menyeringai, sentakan-sentakan
pada kepala, menjulurkan lidah, membaui, melompat, skipping, suara tenggorokan,
gagap, atau mengeluarkan suara suara yang tidak bermakna. Kadang kadang gangguan ini
muncul dengan multiple simtom terjadi pada waktu yang sama.
Associated features and disorder (ciri-ciri gabungan dan gangguan)
Kebanyakan secara umum simtom-simtom gangguan tourette adalah obsesif
compulsive, hiperaktif, kemampuan yang merusak dan impulsive biasanya akan muncul
secara bersamaan. Kegelisahan sosial, rasa malu, kesadaran diri dan kemerosotan akhlak
serta kesedihan yang sering muncul. Gangguan tic motorik dan vokal yang menetap
mungkin disebabkan oleh semakin besarnya kecemasan atau kerusakan, dari tidak ada
sampai menjadi kuat. Anak anak yang masih sangat muda sekali khususnya, mungki tidak
begitu mencemaskan tentang tic mereka, karena tidak merasakan stress, dan
memperlihatkan tidak adanya kerusakan pada area fungsional. Tingginya persentase pada

anak anak, remaja, dan orang dewasa dengan gangguan tourette karena tidak adanya
usaha mencari bantuan pengobatan untuk mengatasi gangguan tic tersebut.
Pada spectrum yang lain, setiap individu dengan gangguan tourette akan mengalami
kekacauan, berulang-ulang, semakin kuat dan tic pada kemampuan sosial motorik dan
vokal.
Kehidupan sosial, pendidikan, dan jabatan fungsional mungkin akan bisa
terganggu karena adanya penolakan dari orang lain atau kecemasan akan mengalami tic
pada saat sedang berinteraksi. Gejala tic yang kronis dapat disebabkan karena stress yang
kuat sekali dan dapat dengan mudahnya mengisolasi sosial dan merubah kepribadian.
Pada sebagian kasus gangguan tic tourette, tic secara langsung mengganggu aktifitas rutin
(seperti konvesi, membaca dan menulis).jarang sekali terjadi komplikasi pada gangguan
tourettte termasuk luka fisik, seperti seharusnya mengalami kebutaan yang diakibatkan
luka pada mata, masalah tulang, masalah kulit dan masalah sambungan pada sistim
syaraf. Kuatnya gangguan tic mungkin dapat diteliti dengan administrasi pada sistim
sentral stimulasi kecemasan, seperti yang sering digunakan pada treatment ADHD,
walaupun sebagian individu dapat mentolerir pengobatan itu tanpa meneliti tic yang
mereka alami, atau mungkin sama terdapat penurunan tic. Gangguan Obsesive
Compulsive dan ADHD sering sekali ikut muncul pada orang yang mengalami gangguan
tourette. Masalah perhatian atau gejala obsesif mungkin mendahului atau mengikuti
munculnya tic.gejala obsesif compulsive yang terdapat pada orang yang mengalami
gangguan tourette merupakan sub tipe yang spesifik pada gangguan Obsesif Compulsif.
Subtype yang terlihat dapat dgolongkan dengan melihat usia pada saat pertama kali
munculnya ganguan, jumlahnya lebih besar pria, meningkatnya frekwensi pada beberapa
gejala Obsesif Compulsif dan rendahnya respon pada terapi obat dengan memilih
serotonin sebagai penghambat penyatuan, tingkah laku distruptif, sangat impulsive, dan
ketidak matangan ssecara sosial menjadi ciri ciri yang paling mencolok pada anak anak
dan remaja yang mengalami gangguan ADHD. Semua ciri ciri klinis tersebut akan dapat
mengganggu perkembangan akademis dan hubungan dengan lingkungan serta dengan
mudah menjadi sebauh kekacauan yang disebabkan oleh gangguan tourette.
Budaya yang spesifik dan ciri ciri gender
Gangguan tourette dilaporkan sangat cepat meluas pada berbagai kelompok suku
bangsa.walaupun pada seting klinis gangguan tersebut didiagnosa kurang lebih tiga dari
lima orang penderita lebih sering pada pria dibandingkan wanita, berbedaan gender itu
diharapkan akan menurun menjadi 2:1 pada contoh masyarakat.
Prevalence (penyebaran)
Prevalence dari gangguan tic tourette dihubungakan berdasarkan usia. Lebih
banyak pada anak anak (5-30 orang dari 10000 anak) dan pada remaja (1-2 orang dari
10000 remaja).
Course (pola perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu)
Usia pada saat terjadinya gangguan tic tourette bisa terjadi pada usia sekitar 2
tahun, dan biasanya selama masa kanak kanak sampai masa remaja awal, dan dapat
ditentukan sebelum berusia 18 tahun. secara rata rata gangguan tic ini terjadi pada usia

antara 6-7 tahun. Dan gangguan ini bisa saja terjadi selamanya. Pada sebagian besar
kasus, kerasnya , frekwensi, gangguan gangguan dan gejala yang berubah ubah
berkurang selama masa remaja dan masa dewasa. Pada kasus yang lain, gangguan
gangguan itu betul betul hilang sama sekali.dan biasanya pada masa dewasa awal. Pada
sebagian kecil kasus, gejala yang ada tersebut malah menjadi bertambah buruk pada masa
dewasa. Penyebab pasti dari course ini tidak dapat diketahui.
Pola hubungan didalam keluarga
Kecenderungan untuk mendapat gangguan tic tourette dan gangguan yang
berhubungan dengan itu ditularkan didalam keluarga dan muncul secara genetic. Cara
penularan genetik ini, bagaimanapun tidak dapat diketahui. Asal usul dari gangguan ini
diperkirakan adalah efek utama dari genetic. Walaupun sebagian penelitian meyakini satu
pola dari penularan
Pedoman diagnostic untuk gangguan Tic Tourette 307.23
1.
Tic motorik multiple dengan satu atau beberapa tic vocal muncul, walaupun tidak
harus secara serentak (terjadi secara tiba tiba, dengan cepat, berulang ulang, tidak
berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun ucapan)
2.
Tic sering terjadi dalam satu harinya (biasanya terjadi keduanya) hampir setiap
hari atau sebentar-sebentar dengan rentang waktunya lebih dari satu tahun, dan selama
waktu itu tic tidak penah berhenti lebih dari 3 bulan secara berturut turut.
3.
Gejala terjadi sebelum usia 18 tahun
4.
Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya
(seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons
atau postrival encephalistis)

307.22 Gangguan Tic motorik atau vocal kronik.


Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic motorik atau vocal kronik adalah dengan
munculnya salah satu dari tic motorik atau tic vocal, dan tidak terjadi secara bersamaan
atau keduanya (kriteria A) perbedaannya dengan gangguan tic tourette adalah kalau
gangguan tic tourette harus terjadi kedua jenis tic (motorik dan vocal). Ciri ciri utama
lainnya sama dengan gangguan tic tourette (kriteria B,C dan D). diagnostic gangguan tic
motorik dan vocal kronis ini tidak bisa ditegakkan kalau ditemukan ciri ciri adanya
gangguan tic tourette (kriteria E). karakteristik lain dari gangguan ini secara umum sama
dengan karakteristik yang ditemukan pada gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala
dan kerusakan fungsionalnya lebih sedikit. Itu menunjukkan bahwa gangguan tic motorik
dan vocal kronik serta gangguan tic tourette secara umum saling berhubungan karena
keduanya sering muncul pada keluarga yang sama.
Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi perbedaan diagnosa untuk gangguan Tic.

Pedoman diagnostic untuk gangguan tic motorik dan vocal kronik 307.22
1.
Satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan
cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun
ucapan)
2.
Tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak
lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
3.
Dialami sebelum berumur 18 tahun
4.
Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya
(seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons
atau postrival encephalistis)
5.
Kriteria tidak ditemukan pda gangguan tourette

Gangguan Tic sementara


Pedoman diagnostik
Ciri ciri utama dari gangguan tic sementara adalah muncul pada satu atau sekelompok tic
motorik atau tic vocal (kriteria A). tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih
dari 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan.secara berturut turut (kriteria B). ciri ciri
utama lainnya (kriteria C dan D) sama dengan gangguan Tic tourette. Gangguan tic
sementara ini tidak dapat didiagnostik kalau saja ditemukan gangguan Tic Tourette atau
gangguan tic motorik atau vocal kronis. (kriteria E). karakter gangguan yang lainnya
sama dengan gangguan tic tourette, kecuali kuatnya gejala dan kerusakan fungsionalnya
lebih sedikit.
Menentukan
Gangguan tic sementara dapat ditunjukkan dengan menentukan satu peristiwa atau
kekambuhan.
Perbedaan diagnosis
Dirujuk kepada seksi perbedaan diagnosa untuk gangguan Tic.
Pedoman diagnostik untuk ganguan Tic sementara (307.21)
1.
satu atau sekelompok tic baik suara maupun motorik (seperti tiba tiba, dengan
cepat, berulang ulang, tidak berirama, meniru suatu objek baik dengan motorik ataupun
ucapan)
2.
tic sering terjadi dalam setiap harinya, sampai lebih dari 4 minggu, tetapi tidak
lebih dari 12 bulan.secara berturut turut.
3.
Dialami sebelum berumur 18 tahun
4.
Gangguan tidak secara langsung memberikan efek psikologis pada substansinya
(seperti rangsangan) atau suatu kondisi medis secara umum (seperti penyakit Huntingtons
atau postrival encephalistis)
5.
Kriterianya tidak ditemukan pada gangguan Tourette atau gangguan tic motorik
dan vocal kronis.

Gangguan Tic yang tidak dapat ditentukan


Dapat dikategorikan kepada gangguan yang dapat dikatakan sebagai gangguan tic tetapi
tidak bisa ditemukan pada ciri ciri yang spesifik dari gangguan Tic. Sebagai contoh
termasuk gangguan tic setelah lebih dari 4 minggu atau tic dengan awalnya terjadi diatas
18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai