Metode Analisis Kuantitatif
Metode Analisis Kuantitatif
ANALISIS
KUANTITATIF
Kelompok 3
Analisis kuantitatif
Analisis
kuantitatif
berkaitan
dengan penetapan berapa banyak
suatu zat tertentu yang terkandung
dalam suatu sampel. zat yang
ditetapkan tersebut, yang seringkali
dinyatakan sebagai konstituen atau
analit, menyusun enta sebagian kecil
atau sebagian besar sampel yang
dianalisis.
stoikiomet
ri
Pengertian
Stoikiometri
Dalam bahasa yunani, kata stoicheion
berarti
unsur.
Istilah
stoikiometri
(stoichiometry) secara harfia berarti mengukur
unsur-tetapi dari sudut pandang praktis,
stoikiometri
meliputi
semua
hubungan
kuantitatif yang melibatkan massa atom dan
massa rumus, rumus kimia, dan persamaan
kimia
stoikiometri
Pada perhitungan kimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar
ilmu kimia.
Hukum kimia adalah hukum alam yang
relevan dengan bidang kimia.
Konsep Mol
Dan
Molar
Konsep Mol
Satu mol adalah adalah jumlah zat yang
mengandung partikel-partikel elementer,
sebanyak jumlah atom dalam 0,012 kg
karbon-12 yang mempunyai massa 12 sma
Jumlah partikel
Jumlah partikel (atom, molekul, ion) dalam
satu mol disebut bilangan Avogadro dengan
lambang L.
1 mol adalah 6,02 x 1023
Untuk menentukan jumlah partikel dalam satu
mol digunakan rumus sebagai berikut
Jumlah partikel = Jumlah mol x bilangan
Avogadro
Massa molar
Massa molar (molar mass), didefinisikan
sebagai massa (dalam garam atau kilogram)
dari 1 mol entitas (seperti atom atau molekul)
zat.
Massa molar adalah bilangan yang sama
dengan massa atom relatif atau massa molekul
relatif, tetapi ditunjukkan dalam satuan g/mol.
Volume molar
a. Volume molar gas dalam keadaan standar
Kondisi acuan adalah T=0C (273 K) dan 1
atm. Kondisi ini disebut kondisi standar atau
STP (Standard Temperature and Pressure).
Pada kondisi STP, volume molar gas adalah
22,4 L.
Volume gas = Jumlah mol (n) x 22,4 L
Volume molar
b. Volume gas pada keadaan sembarang (tidak STP)
PV = nRT
Keterangan
P = Tekanan gas (atm)
V = volume (liter)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
NORMALIT
AS
normalitas
Normalitas merupakan banyaknya ekivalen (ek)
zat terlarut (solute) tiap liter larutan
Yang mana :
N
: Normalitas
Ek
: banyaknya ekivalen
BE
: Berat ekivalen (gram ekivalen)
V
: Volume larutan (liter)
normalitas
Berat ekivalen sama dengan berat molekul (BM) dibagi
dengan valensi (n)
Reaksi redoks
valensi ditentukan oleh banyaknya elektron yang hilang
atau timbul pada reaksi oksidasi-reduksi.
Misal :
reaksi I2 + 2e 2IValensi untuk I2 adalah 2, sebab 1 mol I2 ekivalen
dengan 2 elektron
sehingga berat ekivalennya (BE) sama dengan setengah
BM-nya
FORMALITA
S
formalitas
Formalitas atau konsentrasi analitik merupakan sistem
konsentrasi yang dapat didefinisikan sebagai banyaknya
bobot rumus zat terlarut per liter larutan.
Dimana
nf : jumlah dari berat rumus larutan
V : volume larutan tersebut dalam liter.
g : jumlah dari gram larutan
BR :berat rumus
BOBOT
EKIVALEN
Bobot ekivalen
BE didefinisikan sebagai berat yang diperlukan
dalam gram untuk melengkapi atau bereaksi
dengan 1 mol H+ (1,008 g).
Satu milli ekivalen (meq) adalah seperseribu dari
satu ekivalen (1000 meq = 1 eq)
Jika n adalah jumlah mol H+ yang dilengkapi oleh
1 mol asam, atau yang direaksikan dengan 1 mol
basa
Reaksi oksidasi-reduksi
BE : berat (dalam gram) yang diperlukan untuk
melengkapi atau bereaksi dengan satu mol
elektron.
Reaksi formasi kompleks dan pengendapan
BE : berat substansi (dalam gram) yang
diperlukan untuk melengkapi atau bereaksi
dengan 1 mol dari kation univalen, mol kation
divalen, mol kation trivalen
CONTOH
Hitung BE dari berat SO3 yang dipergunakan sebagai asam dalam
larutan encer.
SO3 adalah anhidrida dari asam sulfat H2SO4. Ketika asam yang terakhir
dititrasi dengan basa kuat, akan melengkapi 2 proton:
Karena 1 mol SO3 bertanggung jawab atas kelengkapan 2 mol H+, dan
KONSENTR
ASI
Konsentrasi
Konsentrasi larutan (consentration of a solution)
adalah jumlah zat terlarut yang terdapat di
dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan.
Satuan konsentrasi
molaritas (molarity) (M)
Fraksi mol dan persen mol
Molalitas
molaritas
Molaritas (molarity) (M), atau konsentrasi molar, yaitu
jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
Molalitas
Molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut
per kg pelarut.
Perhitunga
n Kadar
Perhitungan Kadar
Dalam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut)
dinyatakan dengan konsentrasi
Cara yang menyatakan kadar
Cara berat/berat atau b/b
Cara berat/volume atau b/v
Fraksi mol
Fraksi
mol
adalah
perbandingan
banyaknya mol suatu zat dengan jumlah mol
seluruh zat yang ada dalam campuran tersebut.
Persen mol
persen mol digunakan untuk menyatakan
jumlah mol zat terlarut per 100 mol larutan.
Misalnya 60% mol larutan etanol
mengandung 60 mol C2H5OH untuk tiap 100
mol larutan
PENGENCER
AN
Pengenceran
Pengeneran (dilution) merupakan prosedur untuk
penyiapan larutan yang kurang pekat dari larutan
yang lebih pekat
V1 x M1 = V2 x M2
Prinsip pengenceran adalah bahwa zat terlarut
yang sama dengan yang ada di sampel larutan stok
terdistribusi di seluruh volume larutan encernya.
ATURAN
PEMBULAT
AN
Angka pembulatan
Angka penting disebut juga angka berarti atau
angka
signifikan,yaitu
angka
yang
menunukkan ketelitian atau ketidakpastian alat
ukur yang digunakan.
Angka penting terdiri atas angka pasti dan
angka taksiran (angka perkiraan atau angka
diragukan).
Pembulatan angka
Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan
angka kurang dari 5 dihilangkan.
Contoh : 456,67 dibulatkan menjadi 456,7
Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika
angka sebelumnya angka ganjil, dan
dihilangkan jika angka sebelumnya angka
genap.
Contoh: 456,65 dibulatkan menjadi 456,6
Penjumlahan dan
pengurangan
angka penting
LARUTAN
BAKU
Larutan baku
Semua perhitungan dalam titrimetri didasarkan
pada konsentrasi titran sehingga konsentrasi titran harus
dibuat secara teliti. Titrasi semacam ini disebut dengan
larutan baku (standar). Konsentrasi larutan dapat
dinyatakan dengan normalitas, molaritas, atau bobot per
volume.
TERIMA
KASIH