,,,,,
,,,,,
Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yg lalu.
Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-engah saat bermain. dokter
kemudian melakukan beberapa pemeriksaan.
a
Apa interpretasi pucat, tampak lesu dan mudah lelah serta terengah-terengah?
Pucat
Menunjukkan terjadinya anemia karen penurunan jumlah eritrosit dan hemoglobin
pada tubuh
Tampak Lesu
Pucat
Warna merah dari darah manusia disebabkan oleh hemoglobin yang terdapat
didalam sel darah merah. Hemoglobin terdiri atas zat besi dan protein yang dibentuk
oleh rantai globin alpha dan rantai globin beta. Produksi rantai globin beta tidak ada
atau berkurang. Sehingga hemoglobin yang dibentuk berkurang. Selain itu
berkurangnya rantai globin beta mengakibatkan rantai globin alfa berlebihan dan
akan saling mengikat membentuk suatu benda yang menyebabkan sel darah merah
mudah rusak. Berkurangnya volume darah, berkurangnya kadar hemoglobin, dan
vasokonstriksi untuk memaksimalkan pengiriman O2 ke organ-organ vital dan
mudah rusaknya sel darah merah mengakibatkan penderita menjadi pucat atau
anemia atau kadar Hbnya rendah. Hemoglobinisasi yang tidak adekuat menyebabkan
central pallor di tengah eritrosit berwarna pucat berlebihan yang lebih dari sepertiga
diameternya.
Akibat anemia jumlah eritrosit dan hemoglobin menjadi berkurang. Jika hemoglobin
berkurang, maka pengangkutan oksigen pun ikut berkurang. Akibatnya terjadi
penurunan atau terganggunya metabolisme sel. Penurunan kadar oksigen juga akan
menyebabkan sel melakukan metabolism anaerob. Dalam metabolisme anaerob
dihasilkan asam laktat dan energy yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan
dengan metabolisme aerob. Karena energy yang dihasilkan lebih sedikit maka tubuh
merasakan lemah. Disamping merasakan lemah, penumpukan asam laktat akan
menyebabkan tubuh cepat lelah dan terengah-engah
Tampak Lesu
Tampak lesu terjadi karena pasien sudah mengalami pucat karena kurangnya aliran
darah dan O2 pada tubuh pasien sehingga pasien tampak terlihat lesu.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : pucat, lemah
HR : 90 X/menit, RR 22x/MENIT, Temp : 36,6 C, TD : 120/80 mmHg
Konjungtiva palpebral anemis (+/+)
Cheilitis positif
Lidah : atrofi papil
Koilonychia positif
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba
Tidak ditemukan pembesaran KGB
Vital Sign
PEMERIKSAA
HASIL
NILAI
NORMA
INTERPRETAS
I
L
Tekanan darah
120/80
<120/<80
Normal
Heart rate
90x/menit
60-
Normal
100x/men
it
Respiration rate
22x/menit
16-
Normal
24x/menit
Suhu
36,6 oc
36,6-37,2 oc
Normal
Chelitis Positif
Menunjukkan adanya peradangan yang terjadi pada sudut atau tempat di bibir
sehingga tampak kelihatan pucat keputihan
Koilonychia positif
Adanya kerapuhan kuku, kuku mudah retak dan gambaran seperti bentuk sendok.
Terjadi karena defisiensi besi dan juga bisa terjadi karena
Konjungtiva palpebra anemis, Pada anemia terjadi penurunan jumlah eritrosit dan
hemoglobin. Kekurangan hemoglobin menyebabkan pengikatan oksigen oleh
hemoglobin yang ada didalam darah berkurang. Kekurangan eritrosit juga
menyebabkan darah yang harusnya dialirkan ke seluruh tubuh dengan cukup jadi
tidak merata. Sementara itu konjungtiva merupakan salah satu area sensitive yang
apabila tidak teraliri darah dengan sempurna akan tampak pucat , karena anemia
yang dideritanya inilah menyebabkan palpebra yang biasanya merah menjadi pucat.
Cheilitis positif, menunjukkan adanya peradangan yang terjadi pada sudut atau
tempat di bibir sehingga tampak kelihatan pucat keputihan, hal ini dapat disebabkan
oleh kekurangan zat besi, riboplavin (vit. B2), dan seng seperti dalam kasus ini
pasien menderita anemia mikrositik hipokrom. Selain itu bisa terjadi karena infeksi
oleh fungi (candida albicans), bakteri (Staphylococcus aureus, beta-hmolytic
streptococci. Zat besi ini berikatan dengan protein untuk menghambat pertumbuhan
bakteri dan jamur kandida.