Revisi Draft
Revisi Draft
AMIMA AQMARINA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
ABSTRAK
AMIMA AQMARINA. Kinetika Inhibisi Enzim -Glukosidase secara In Vitro oleh
Ekstrak Daun Aquilaria malaccensis sebagai Antihiperglikemik. Dibimbing oleh
HENNY PURWANINGSIH dan HILMAN AFFANDI.
Diabetes atau hiperglikemia merupakan penyakit disebabkan oleh menurunnya
fungsi insulin yang menyebabkan naiknya kadar gula dalam darah. Naiknya gula dalam
darah dapat dicegah dengan inhibitor enzim -glukosidase yang mengatalis
pembentukan gula dalam tubuh. Daun Aquilaria malaccensis atau yang dikenal dengan
nama gaharu memiliki potensi sebagai antihiperglikemik. Ekstrak tanaman ini diteliti
daya inhibisinya terhadap aktivitas enzim -glukosidase dan kinetika inhibisinya secara
in vitro. Penelitian dilakukan menggunakan ekstrak yang dimaserasi dengan etanol PA
96% selama 8 jam dengan konsentrasi 5, 10, 20, dan 25 ppm. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak A. malaccensis memiliki potensi sebagai antihiperglikemik
dengan nilai IC50 sebesar 16.8644 ppm dengan persentase inhibisi tertinggi sebesar
72.035% pada konsentrasi 25 ppm.
Kata Kunci: -glukosidase, antihiperglikemik, Aquilaria malaccensis, inhibisi
ABSTRACT
AMIMA AQMARINA. Kinetic of -Glukosidase Inhibition In Vitro by Leaf Extract of
Aquilaria
malaccensis
as Antihyperglycemic.
Supervised
by HENNY
PURWANINGSIH SUYUTI and HILMAN AFFANDI.
Diabetes is a disorder due to the deficiency or resistance of insulin causing
hyperglycemia or the increasing of glucose level in blood. Hyperglycemia can be
prevented by the -glucosidase enzyme inhibitior. This enzyme act as catalyst in
glucose production. Aquilaria malaccensis leaf or usually called agarwood leaf has a
potential as antihyperglycemic. The aim of this research is to determine the inhibition
and kinetics of Aquilaria malaccensis toward -glucosidase enzyme activity. This
research was done with the extracts which macerated with ethanol PA 96% for 8 hours
with 5, 10, 20, and 25 ppm of concentration. The result showed that the A. malaccensis
extract has potential as antihypergycemic with 16.8644 ppm of IC50 and 72.035% as the
highest percentage of inhibition on 25 ppm of concentration.
Key word: -glucosidase, antihyperglycemic, Aquilaria malaccensis, inhibition
AMIMA AQMARINA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi : Kinetika Inhibisi Enzim -Glukosidase Secara In Vitro oleh
Ekstrak Daun Aquilaria malaccensis sebagai Antihiperglikemik
Nama
: Amima Aqmarina
NIM
: G44100112
Disetujui oleh
Dr Hilman Affandi
Pembimbing II
Dr Henny Purwaningsih, M Si
Pembimbing I
Diketahui oleh
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian yang
berjudul Kinetika Inhibisi Enzim -Glukosidase secara In Vitro oleh Ekstrak Daun
(Aquilaria malaccensis) sebagai Antihiperglikemik sebagai salah satu syarat unutk
memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penulisan laporan ini. Terima Kasih kepada Ibu Dr Henny Purwaningsih Suyuti, M
Si, dan Bapak Dr Hilman Affandi selaku pembimbing, dan Bapak Rojak selaku
laboran yang telah memberi bimbingan dan dukungan kepada penulis. Ucapan
terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kedua orang tua, Bapak Mohammad
Ali dan Ibu Secha Afifah, dan sanak saudara Syarif Husein yang telah memberi
dukungan moril, semangat, doa, dan pengertiannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada teman-teman kimia angkatan
47, khususnya Ibna Anggi Meinar, Cempaka Mayang Nastiti, Nanda Adrian
Yuditya, Ahmad Hawari Assufi, dan M Sholehuddin Malik Ibrohim, atas
semangat, kebersamaan, dan persahabatannya.
Semoga laporan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Bogor, Maret 2015
Amima Aqmarina
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Metode Penelitian
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
1
DAFTAR GAMBAR
1
5
6
7
)
9
10
10
11
DAFTAR LAMPIRAN
1
14
14
14
15
15
15
16
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akhir-akhir ini, menurut International Diabetes Federation (2014),
diperkirakan sebanyak 387 juta orang di dunia menderita penyakit diabetes pada
tahun 2014 dan diramalkan akan meningkat sampai 592 juta orang pada tahun
2035 mendatang. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (2006), pada
tahun 2003 di Indonesia terdapat sejumlah 8,2 juta orang di daerah urban dan 5,5
juta orang di daerah rural yang menderita diabetes. Telah diramalkan juga pada
tahun 2030 di Indonesia yang menderita diabetes sebesar 12 juta di daerah urban
dan 8,1 juta di daerah rural.
Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang
menyebabkan kadar glukosa darah melebihi normal (Katzung et al. 2009). Pada
umumnya, diabetes melitus dibagi menjadi dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan
diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 merupakan tipe yang lebih banyak diderita orang,
yaitu sekitar 80 sampai 90% dari seluruh kasus diabetes yang ada (Goldstein dan
Mller-Wieland 2008). Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom yang disebabkan
akibat kekurangan insulin atau adanya resistensi terhadap insulin pada tingkat sel
yang mengakibatkan munculnya hiperglikemia dan glikosuria (Satyanaryana dan
Chakrapani 2006).
Insulin adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh sel- pada pankreas
yang berfungsi sebagai pengontrol kadar gula dalam darah (Lipson et al. 2006).
Insulin dapat digunakan sebagai agen hipoglikemik pada diabetes melitus tipe 2
(Hu et al. 2006). Resistensi atau gangguan insulin merupakan suatu kelainan
metabolisme dan memicu terjadinya hiperglikemia. Hal ini menyebabkan naiknya
sekresi insulin dari pankreas untuk menanggulangi gangguan insulin dari
jaringanjaringan tersebut. Hiperinsulemia yang terjadi membuat fungsi sel-
menjadi menurun dan menyebabkan hiperglikemia atau yang biasa disebut
diabetes melitus tipe 2 (Goldstein dan Muller-Weiland 2008). Pada diabetes
melitus tipe 2, kadar glukosa darah meningkat dan ketika konsentrasi lebih tinggi
dari 180-200 mg dl/l, maka gejala seperti haus dan lapar yang berlebihan, buang
air kecil yang berlebihan, dan penurunan berat badan terjadi. Diabetes dikaitkan
dengan morbiditas dan kematian dini akibat komplikasi sistem kardiovaskular
termasuk stroke pembuluh darah (Polikandrioti dan Dokoutsidou 2009). Diabetes
melitus tipe 2 juga dapat menyebabkan gangguan pada proses belajar, daya ingat,
dan kognitif pada penderita (Mehrdad et al. 2009).
Enzim -glukosidase adalah enzim yang berperan sebagai katalis dalam
pemutusan ikatan glikosidik dalam proses pencernaan karbohidrat (Park et al.
2008). Enzim ini dihasilkan di usus kecil. Adanya inhibitor dari kerja enzim ini
dapat menghambat penyerapan glukosa ke dalam darah. Hal ini dapat mengurangi
kadar gula dalam darah (Cheng dan Josse 2004).
Daun gaharu diambil setiap 5 helai daun dari subterminal atau pucuk.
Daun gaharu dikeringudarakan, dihaluskan, lalu ditimbang sebanyak 100 g. Daun
gaharu kering dimaserasi dengan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana masingmasing selama 1 jam, 4 jam, dan 8 jam, lalu disaring dengan penyaringan
gravitasi. Ekstrak dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak dikeringudarakan
sampai kering.
Preparasi Larutan Bahan Uji
Larutan stok enzim -glukosidase 0.6 U/mL dibuat dengan melarutkan
p-NPG 0.75 mM, dan 0.5 mL bufer fosfat 0.1 M (pH 7.0) hingga homogen.
Setelah itu, campuran ditambahkan 0.75 mL enzim dan diinkubasi selama 2 hari
dengan suhu kamar. Reaksi tersebut dihentikan dengan menambahkan 1 mL
Na2CO3 0.2 M. Selanjutnya absorbansi larutan diukur dengan spektrofotometer
UV-Vis pada panjang gelombang 403 nm sebagai absorbansi kontrol (Ac).
Larutan blanko kontrol dibuat dengan cara menyampurkan 0.1 mL etanol PA
96%, 0.25 mL p-NPG 0.75 mM, dan 1 mL bufer fosfat 0.1 M (pH 7.0) hingga
homogen. Setelah itu, masing-masing campuran diinkubasi selama 2 hari dengan
suhu kamar. Reaksi tersebut dihentikan dengan menambahkan 1 mL Na2CO3 0.2
M. Selanjutnya absorbansi larutan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 403 nm sebagai absorbansi blanko (Ab2).
Inhibisi (%) =
100
Keterangan:
Ac
: Absorbansi kontrol
Ab1
As
: Absorbansi sampel
Ab2
-glukosidase
-glukosidase
Gambar 2 Reaksi hidrolisis p-NPG oleh enzim -glukosidase menjadi pnitrofenol dan glukosa (Sugiwati et al. 2009)
10
15
20
25
30
Bila dibandingkan dengan ekstrak daun gaharu jenis lain, yaitu Aquilaria
filaria yang telah diuji oleh Meinar (2015) (Tabel 1), nilai IC50 ekstrak Aquilaria
malaccensis lebih rendah. Beberapa ekstrak tanaman lain seperti yang telah diuji
oleh Kumar dan Sudha (2012) dan Munim et al. (2013) (Tabel 1), daun Aquilaria
malaccensis yang dijadikan sampel dalam penelitian memiliki nilai IC 50 yang lebih
rendah. Hal ini menunjukkan kemampuan sampel dalam menginhibisi kerja enzim
-glukosidase lebih baik dan diduga sampel memliki kandungan aktif
antihiperglikemik yang lebih tinggi dari tanaman-tanaman tersebut. Adanya
kandungan senyawa fitokimia dalam Aquilaria malaccensis, seperti alkaloid,
saponin, dan senyawa fenolik (flavonoid, terpenoid, dan tanin) (Khalil et al. 2013)
dapat menjadi salah satu faktor sampel berpotensi sebagai antihiperglikemik.
Kinetika Inhibisi Enzim -Glukosidase
Kinetika kimia adalah studi tentang reaksi kimia yang berkataliskan enzim.
Dengan mempelajari kinetika enzim, kita dapat menentukan mekanisme kerja
enzim dan perannya dalam proses metabolisme, mekanisme obat yang
menghambat enzim, dan bagaimana enzim bekerja. Parameter yang diujikan
dalam kinetika kimia ini adalah Km dan Vmaks. Penentuan parameter ini apat
dilakukan dengan membuat plot hubungan antara konsentrasi substrat [S] dengan
laju reaksi enzim (V). Laju reaksi enzim semakin naik secara linear terhadap
konsentrasi substrat dan mulai berhenti naik (menjadi konstan) dan mendekati
maksimum pada konsentrasi substrat tertentu. Kondisi saat laju reaksi enzim tidak
dapat naik lagi disebut Vmaks.
V=
Vmax
Km
1+
[S]
dimana Km adalah tetapan Michaelis, yaitu konsentrasi substrat pada laju reaksi
50% dari Vmaks (Atkins dan Paula 2006).
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
[S]
Percobaan
ini dilakukan dengan mereaksikan enzim, p-NPG sebagai substrat, dan ekstrak A.
malaccensis sebagai inhibitor. Konsentrasi inhibitor yang digunakan tetap, yaitu
inhibitor dengan konsentrasi tertinggi (25 ppm). Konsentrasi yang divariasikan
adalah konsentrasi p-NPG, yaitu 0.5 mM, 0.75mM, 1 mM, dan 1.25 mM. Hasil
yang didapat dibuat menjadi plot Michaelis-Menten.
Gambar 4 Plot Michaelis-Menten larutan kontrol berdasarkan teoritis
) dan hasil percobaan (
)
f(x)f(x)
= 2.34x
= - 1.3x
- 2.25
+ 4.67
R =R0.81
= 0.49
2.00
V
1.50
1.00
0.50
0.00
1.20
1.40
1.60
1.80
2.00
2.20
2.40
2.60
2.80
V/S
Gambar 5
0.80
0.70
0.60
0.50
[S]/V
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30
[S]
1
1
1/V
1
0
0
0
1
1/[S]
enzim, seperti yang dilakukan oleh Dewiyanti et al. (2012) yang menggunakan
kuersetin sebagai inhibitor enzim -glukosidase. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan lain untuk menentukan tipe inhibisi dari percobaan menggunakan
ekstrak kasar.
DAFTAR PUSTAKA
[Perkumpulan Endokrinologi Indonesia]. 2006. Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta (ID): PB. Perkeni.
Adelina N. 2004. Aquilaria malaccensis Lam. Di dalam: Fransiskus Harum, Lars
Schmidt, Dorthe Jker, editor. Forest and Landscape Denmark,
Seed
Leaflet
No.
103
[Terhubung
Berkala]
https://ign.ku.dk/english/employees/forest-nature-biomass/?pure=en
%2Fpublications%2Faquilaria-malaccensis-lam(3a7d20c0-a1be-11dd-b6ae000ea68e967b)%2Fexport.html. (16 Januari 2015).
Affandi H, Arif N, Maya M, Rojak. 2013. Potensi Antioksidan dan Antidiabetes daun
gaharu (Aquilaria malaccensis) dengan variasi proses ekstraksi. [laporan akhir].
Bogor: SEAMEO Biotrop
Ahmad M, Razak A, Akowuah GA, Asmawi Z, Zhari I. 2007. HPLC profile and
Pharm. 3(8):129-130.
Lai YC, Chen CK, Tsai SF, Lee SS. 2012. Triterpenes as -glucosidase inhibitors
from Fagus hayatae. Phytochemistry. 74:206-211.
Mayur B, Sancheti S, S Shruti, Seo SY. 2010. Antioxidant and -glucosidase
inhibitory prpoperties of Carpesium abrotanoides L. J Med Plant Res.
4(15):1547-1553.
Meinar, IA. 2015. Kinetika inhibisi enzim -glukosidase secara in vitro oleh ekstrak
daun Aquilaria filaria sebagai antihiperglikemik [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Mitra R, John O, Morley SM. 2007. Medicinal plants of Malaysia. APBN. 11(2):105110.
Moussa N et al. 2007. Effects of oral administration of Moringa oleifera Lam on
glucose tolerance in goto-kakizaki and wistar rats. J Clin Bioche Nutr. 40:229233.
Munim A, Katrin, Azizahwati, A Andriani, KF Mahmudah, M Mashita. 2013.
Screening of -glucosidase inhibitory activity of some Indonesian medicinal
plants. J Med Arom Plants. 2(2):144-150.
Murray, Robert K, Daryl KG, Victor WR. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Brahm U,
penerjemah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari :
Harpers Biochemistry 27th.
Noor H, Hammonds P, Sutton R, Ashcroft SJH. 1989. The hyperglycemic and
insulinotropic activity of Tinospora crispa: studies with human and rat islets and
HIT-T15 B cells. Diabetologia. 32:354-359.
Patel MB, Mishra SM. 2012. Magnoflorine from Tinospora cordiofola stem inhibits
-glycosidase and is antiglycemic in rats. J Funct foods. 4:79-86.
Sancheti S, Sandesh S, Sung YS. 2009. Chaenomeles sinensis: A potent -and glucosidase inhibitor. Am J Pharm Toxicol. 4 (1): 8-11.
Sugiwati S, Setiasih S, Afifah E. 2009. Antihyperglycemic activity of mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl.) leaf extracts as an alpha-glucosidase
inhibitor. Makara kesehatan. 13(2):74-78.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Diagram Alir Penelitian
Ekstraksi Sampel
Preparasi Larutan Uji
Preparasi Larutan Ekstrak
Pengujian Inhibisi terhadap Aktivitas Enzim -Glukosidase
Analisis Kinetika Inhibisi Enzim -Glukosidase
Absorbansi
6.00
4.00
2.00
0.00
340
360
380
400
420
440
460
Absorbansi
Inhibisi (%)
2.049
0.000
1.711
16.496
10
1.211
40.898
15
1.087
46.950
20
0.971
52.611
25
0.573
72.035
Contoh perhitungan:
Ac As Ab
100%
Ac
Inhibisi (%) =
2.049-0.573
2.049
100%
= 72.035%
y
= 2.7118x + 4.2669
IC50 =
50 .0000-4.2669
2.7118
= 16.8644 ppm
Lampiran 4 Data kinetika inhibisi enzim -glukosidase
[S]
1/[S]
V1
V2
1/V1
1/V2
S/V1
S/V2
V1/S
V2/S
0.50
00
0.38
40
0.72
99
2.60
40
1.37
00
0.75
00
0.47
98
0.75
91
2.08
40
1.31
73
1.00
00
0.50
79
0.53
59
1.96
90
1.86
60
1.25
00
0.49
19
0.57
60
2.03
28
1.73
60
Keterangan:
S
V1 : Absorbans kontrol
V2 : Absorbans A. malaccensis 25 ppm
R2
Km
Vmax
Kontrol
0.2992
0.1934
0.9418 1.5470
5.1706
0.8702
-0.2496
0.9712 -3.4863
-4.0064
Contoh perhitungan:
y=ax+b
1
Km 1
1
=
+
V Vmaks [ S ] Vmaks
0.1934 =
1
Vmaks
Vmaks = 5.1706
0.2992 =
Km
Vmaks
Km = 0.2992 5.1706
Km = 1.5470
R2
Km
Vmax
Kontrol
0.1407
0.3428
0.6625 2.4364
7.1073
-0.2739
0.89
0.6376 -3.2494
-3.6510
Contoh perhitungan:
y=ax+b
[S ]
1
Km
=
[S ]+
V Vmaks
Vmaks
0.1407 =
1
Vmaks
Vmaks = 7.1073
0.3428 =
Km
Vmaks
Km = 0.3428 7.1073
Km = 2.4364
R2
Km
Vmax
Kontrol
-1.3015
4.6711
0.4940 1.3015
4.6711
2.3407
-2.2532
0.8063 -2.3407
-2.2532
Contoh perhitungan:
y=ax+b
V =Km
V
+ Vmaks
[S]
-1.3015 = -Km
Km = 1.3015
Vmaks = 4.6711
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 27 Maret 1992 dari ayah
Mohammad Ali dan ibu Secha Afifah. Penulis adalah putri kedua dari dua
bersaudara. Tahun 2007 penulis lulus dari SMPN 1 Bogor. Tahun 2010 penulis
lulus dari SMA Negeri 1 Bogor dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi
masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN dan diterima di
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.