Anda di halaman 1dari 20

16

b. Tujuan Kesehatan
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan
bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman

hidup.

Tujuan

pembangunan

kesehatan

adalah

tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi


tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat.

c. Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi
menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang
lingkup secara umum, antara lain:
1.

Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala


bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia.

2.

Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur


sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

3.

Melakukan kerja sama dan menerapkan program


terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga

17

nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah


penyakit menular.

Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usahausaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia,
yang di antaranya berupa:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan
dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara,
kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan
dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan
ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor
penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.

18

7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.


8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi
program kesehatan lingkungan

d. Tujuan Pembangunan Kesehatan


Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan
diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya
norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

e. Faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan :


1. Environment atau lingkungan.

19

2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua


dihubungkan dengan ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan)
terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
2.1.1 Teory Sistem Pelayanan
Sistem Pelayanan Kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan. Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Sistem terdiri dari : input, proses, output, dampak,
umpan balik & lingkungan.

1. INPUT
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya

sebuah

sistem.

Contoh

input

sistem

kesehatan : potensi masyarakat, tenaga & sarana kesehatan.

pelayanan

20

2. PROSES
Kegiatan yg mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yg
diharapkan dari sistem tersebut. Contoh proses dalam pelayanan
kesehatan: berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. OUTPUT
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Contoh output
pelayanan kesehatan : pelayanan yang berkualitas & terjangkau
sehingga masyarakat sembuh & sehat.
4. DAMPAK
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam
waktu yg relatif lama. Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah
masyarakat sehat, angka kesakitan & kematian menurun.
5. UMPAN BALIK/FEEDBACK
Merupakan suatu hasil yg sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari
sebuah sistem yg saling berhubungan & saling mempengaruhi. Umpan
balik dalam pelayanan kesehatan : kualitas tenaga kesehatan.
6. LINGKUNGAN
Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.
a. Tingkat pelayanan kesehatan
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari system
pelatanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat
pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia
tentang kesehatan. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan

21

kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yg akan


diberikan, yaitu :
1. Health promotion
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama
dalam memberikan pelayanan

melalui peningkatan

kesehatan.

Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar


masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.

2. Specific protection (Perlindungan khusus)


Perlindungan

khusus

ini

dilakukan

dalam

melindungi

masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan sttus


kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit
tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan
kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT,
Hepatirtis, campak, dan lain-lain.

3. Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan


segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat
dimulainya atau ditimbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat
pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang
lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit shingga tidak terjadi

22

penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa


kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu
maupun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan
terhadap meluasnya kasus.

4. Disability limitation (pembatasan cacat)


Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar
pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat
penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau
penyakit yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat
di lakukan dapat berupa perawatam untuk menghentikan penyakit,
mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk
mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

5.

Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis
sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada
pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki
keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan

23

masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang


dimilikinya.

b. Lembaga pelayanan kesehatan


Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian
pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status
kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat bervariasi berdasarkan
tujuan pemberian pelayanan kesehatan.
Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan,
community based agency, dan hospice.

1. Rawat Jalan
Lembaga pelayana kesehatan ini bertujuan memberikan
elayanan

kesehatan

pada

tingkat

pelaksanaan

diagnosis

dan

pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang
dimungkinkan

tidak

terjadi

rawat

inap.

Lembaga

ini

dapat

dilaksanakan pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter


spesialis, klinik petawatan spesialis dan lain-lain.

2. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang
fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan
kesehatan, pusat rehabilitasi, dan lain-lain.

24

3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayan kesehatan yang
difokuskan kepada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan
dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini
biasanya digunakan dalam home care.

4. Community Based Agency


Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang
dilakukan pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan
perawatan keluarga seperti praktek perawatai keluarga dan lain-lain.

c. Lingkup system pelayanan kesehatan


Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan
dokter,

pelayanan

masyarakat.Terdapat

keperawatan
tiga

bentuk

&
pelayanan

pelayanan
kesehatan,

kesehatan
yaitu

1. Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)


Dilaksanakan pada masyarakat yg memiliki masalah kesehatan
yg ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal & sejahtera.

25

Sifat pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas,


balai kesehatan
2. Secondary health care (pelayanan kesahatan tingkat kedua)
Untuk klien yang membutuhkan perawatan rawat inap tapi
tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Rumah Sakit yang
tersedia tenaga spesialis.

3. Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)


Tingkat pelayanan tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau
subspesialis dan sebagai tempat rujukan utama seperti Rumah Sakit
tipe A atau Rumah Sakit tipe B.

d. Pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan


Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan dasar dan rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan.
Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan
pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas
keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan
secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat,

26

memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta


memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan
askep pada ruang/lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak,
askep jiwa, askep medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat,
dsb.

e. Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan


1. Ilmu pengetahuan & teknologi baru
2. Pergeseran nilai masyarakat
3. Aspek legal dan etik
4. Ekonomi
5. Politik

f. Penyebab Rendahnya Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit


Banyak alasannya kenapa pelayanan di negeri kita (tercinta) bisa
jadi terburuk salah satunya :
"Menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH, ada pelaku pelayanan primer
yang secara profesi tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang
memadai, sehingga penanganan penyakit tidak sesuai standar, dan sering
terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat yang pada akhirnya

27

mengakibatkan ketidakefektifan biaya, dan juga masalah-masalah lain


seperti resistensi obat akibat pemakaian obat antibiotik.
Pemahaman masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan
kesehatan primer (puskesmas/Dokter Praktek Umum) dan sekunder
(Rumah Sakit), mengakibatkan mereka tidak mengikuti sistem rujukan
yang ada. Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung memilih
pelayanan kesehatan yang paling dekat dan murah, tidak peduli apakah
petugas yang dia mintai pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan
kompetensi yang memadai.
Sedangkan masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung
langsung memeriksa diri ke dokter spesialis dengan berbagai risiko
ketidaktepatan pemilihan jenis dokter spesialis yang dipilihnya, papar
Nugroho."

g. Strategi Pelayanan Rumah Sakit Didalam Meningkatkan Mutu Pelayanan


Rumah Sakit
Menurut Dr. Lamrenta (Vibizmanagement Strategic) - Salah satu
yang sangat dekat dengan masyarakat adalah pelayanan Rumah sakit yang
saat ini sedang menjamur diberbagai tempat. Bahkan banyak Rumah sakit
dibangun dan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu pelayanan
diRumah sakit, dikarenakan persaingan yang kuat ditiap-tiap Rumah sakit.
Hal-hal yang perlu diketahui adalah : Sesungguhnya Rumah sakit
disuatu daerah saja sudah mulai menjamur dan Rumah sakit harus
memperhatikan didalam peningkatkan mutu pelayanan yang ada.

28

Masyarakat bukan saja membutuhkan sebuah kesembuhan, tetapi juga


sebuah pelayanan yang sangat diharapkan oleh masyarakat, sehingga pada
saat masyarakat ke Rumah sakit untuk berobat maka masyarakat merasa
nyaman dan tidak takut atau curiga dikarenakan pihak Rumah sakit
melayani sungguh-sungguh.Sesungguhnya pelayanan Rumah sakit itu
dimulai

dari

1. Pintu gerbang masuknya pasien keRumah sakit seperti : satpam,


tukang parkir yang mengatur parkiran diRumah sakit, harus dibekali
dengan keramah-tamahan dimulai dengan senyum, dan menyapa
selamat pagi, sore atau malam. Sehingga ketika masyarakat mulai
menginjakkan kaki diRumah sakit, maka masyarakat merasakan
sebuah sikap welcome bagi mereka yang sakit ataupun bagi keluarga
dan masyarakat yang datang keRumah sakit.
2. Perawat dan tim assisten perawat yang membantu pasien jika pasien
sudah memasuki pintu masuk UGD ( Unit gawat darurat ataupun
ataupun memasuki ruang poliklinik ), dimana Unit gawat darurat
khususnya harus disertai kemahiran dan skill dalam membantu ataupun
menolong pasien yang sakit baik dalam kondisi gawat ataupun
darurat.
3. Tim medis yang melayani seperti dokter yang bertugas harus disertai
kemahiran dan kemampuan yang baik, diperlukan kecekatan dan
keterampilan yang baik didalam menghadapi semua kondisi yang ada,
terlebih lagi diperlukan komunikasi yang baik terhadap pasien dan

29

keluarga, karena komunikasi yang baik dapat membuat pasien atau


keluarga merasa nyaman, dan akan memupuk kepercayaan pasien
terhadap dokter, sehingga komunikasi berjalan baik dan pasien ataupun
keluarga pasien merasa nyaman dengan dokter yang memeriksa dan
leluasa

mendapatkan

informasi

dan

kejelasan

baik

didalam

memberikan therapi atau pengobatan juga edukasi terhadap pasien dan


keluarga, sehingga terbentuk sebuah hubungan yang harmonis antara
dokter dan pasien serta keluarga pasien.
4. Tersedianya pelayanan fasilitas yang baik, dan penunjang medis yang
baik dan tepat serta akurat. Penunjang medis terdiri dari FO atau front
office atau yang lebih dikenal reseptionist termasuk pendaftaran,
Radilogi, Laboratorium, Rekam medis ( didalam penyimpanan status
dan kerahasian ) juga Apotik ( obat yang terjangkau dan juga tersedia
obat dengan lengkap dan tepat.
5. Yang tidak kalah pentingnya adalah kebersihan pelayanan yang
menyangkut, toilet ( WC ), kenyamanan dan kebersihan ruang tunggu.
Sehingga para pasien merasa nyaman dan tenang saat menunggu di
ruang

tunggunya.

Ada 2 hal yang saling berkaitan didalam pelayanan peningkatan dan


mutu pelayanan RS yaitu : pelayanan medik dan penunjang medik.
Dimana pelayanan medik menyangkut sebuah pelayanan medis
dimana yang terlibat adalah dokter dan pasien bagaimana membangun
dan meningkatkan kepercayaan masyarakat tehadap dokter. Sedangkan

30

penunjang medis adalah hal-hal yang menyangkut diatas seperti


Apotik, Radiologi, Laboratorium , Front office, Rekam Medis atau
didalam penyimpanan data.
Jadi sebuah pelayanan diRumah sakit, berhubungan satu sama
lain bukan saja hanya SDM ( sumber daya manusia ), ataupun fasilitas
Rumah sakitnya, tetapi juga semua yang bekerja didalam naungan
Rumah sakit dan pelayanan yang ada diRumah sakit tersebut.
Peningkatan mutu pelayanan diRumah sakit sangat perlu
diperhatikan serta upaya meningkatkan sebuah pelayanan masyarakat
sangatlah penting agar masyarakat dapat dilayani dengan baik, tepat,
benar, efesien dan efektif.
h. Bagaimana pelayanan yang berkualitas
Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai
kualitas jasa/pelayanan, terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan,
yaitu :
1. Tangible (nyata/berwujud)
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (Cepat tanggap)
4. Competence (kompetensi)
5. Access (kemudahan)
6. Courtesy (keramahan)
7. Communication (komunikasi)
8. Credibility (kepercayaan)
9. Security (keamanan)
10. Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)
Namun, dalam perkembangan selanjutnya dalam penelitian
dirasakan adanya dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu

31

dengan yang lainnya yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan.


Selanjutnya oleh Parasuraman et al. (1990) dimensi tersebut difokuskan
menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :
1. Tangible (berwujud); meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan,
karyawan dan alat-alat komunikasi.
2. Realibility (keandalan); yakni kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandalkan (akurat).
3. Responsiveness (cepat tanggap); yaitu kemauan untuk membantu
pasien dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat dan tepat.
4. Assurance (kepastian); mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan
para pasien dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5. Empaty (empati); meliputi pemahaman pemberian perhatian secara
individual, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan
memahami kebutuhan pasien.

i. Layanan komprehensif
Sesungguhnya, layanan rumah sakit dimulai ketika pasien masih
berada di rumah atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pihak keluarga seharusnya sudah menghubungi rumah sakit via telefon
bahwa seorang pasien sedang menuju ke sana dan serba ringkas
menceritakan kondisinya. Bagian informasi rumah sakit seharusnya

32

meneruskan informasi ini ke pihak terkait, sehingga dokter dan perawat


serta peralatan yang mendasar sudah stand by di UGD.
Tempat parkir mobil yang mengangkut pasien juga sudah tersedia,
begitu juga alat-alat angkut pasien, seperti brankart, kursi roda dan
petugasnya sudah stand by di depan ruang UGD. Tidak peduli pasiennya
orang kaya, pejabat, atau orang miskin, sistem itu seharusnya, dan
memang demikian teorinya harus dilaksanakan oleh rumah sakit.
Seluruh unit yang berkaitan dengan kasus traumatik mulai bekerja,
kamar radiologi, unit transfusi darah, laboratorium, bahkan kamar operasi
sudah disiapkan. Jadi, tak mungkin ada pasien yang terlantar di UGD.
Sekalipun akhirnya pasien meninggal, pihak keluarga sudah menyaksikan
keseriusan pihak rumah sakit bekerja. Kalaupun ada kesalahan atau
kelalaian, secara statistik sudah bisa dipastikan lebih kecil dari 0,1%.
j. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Pergeseran masyarakat dan konsumen
Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran
konsumen terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
upaya pengobatan. Sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan
tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai
kesadaran yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap
kesehatan. Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
meningkat.

33

2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru.


Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat
meningkatkan

pelayanan

kesehatan

karena

adanya

peralatan

kedokteran yang lebih canggih dan memadai walau di sisi yang lain
juga berdampak pada beberapa hal seperti meningkatnya biaya
pelayanan

kesehatan,

melambungnya

biaya

kesehatan

dan

dibutuhkannya tenaga profesional akibat pengetahuan dan peralatan


yang lebih modern.
3. Issu legal dan etik.
Sebagai masyarakat yaang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dan pengobatan , issu etik dan hukum semakin
meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan. Pemberian
pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang manusiawi
maka persoalan hukum kerap akan membayanginya.
4. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya
dapat

dirasakan

oleh

orang-orang

tertentu

yang

mempunyai

kemampuan untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang


dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak
akan mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna karena
tidak dapat menjangkau biaya pelayanan kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan
berpengaruh pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan

34

yang diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan


kesehatan.

k. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan


1. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat
berkesinambungan

artinya

semua

pelayanan

kesehatan

yang

dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan


2. Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan
yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat
penting
4. Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai
jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai
dengan kode etik serta standart yang telah ditetapkan.
l. Solusi

35

Aspek-aspek sosial haruslah dijunjung tinggi bukan hanya aspek


finansial yang mendapatkan porsi perhatian secara lebih. Begitu juga
dengan masyarakat harus bersinergi dengan pelayan kesehatan tersebut
dengan menghargai dan melakukan respon yang positif terhadap posisi
mereka sebagai pelayan masyarakat. Memang solusi ini terkesan teoritis.
Akan tetapi perlu disadari bahwa perubahan itu tidak bisa dilakukan secara
tiba-tiba. Perubahan membutuhkan proses yang panjang dan melelahkan.
Nampaknya apa yang Aa Gym sampaikan mengenai konsep perubahan
sangatlah relevan dengan kondisi sekarang.
Kiat mengubah bangsa : mulailah dari diri sendiri, mulai dari halhal yang paling kecil dan dianggap sepele dan mulailah sekarang juga.

Anda mungkin juga menyukai