Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Rasional
Modul mengenai dinamika ini merupakan kajian ulang yang perlu
dikembangkan lebih lanjut, artinya bahwa pengkajiannya perlu
dilakukan baik secara pemahaman konsep melalui aplikasi manual
maupun virtual (media komputer).
Kita ketahui bahwa dinamika adalah bagian dari mekanika yang
membahas gerak benda-benda dalam kaitan pengaruh dari kehadiran
benda-benda lain. Umumnya dinamika diajarkan langsung sesudah
kinematika, yakni pembahasan gerak benda-benda tadi tanpa
meninjau keterkaitannya dengan benda-benda lain. Dalam kinematika
orang diperkenalkan pada pelbagai konsep gerak, seperti misalnya
kecepatan, percepatan (baik yang bersifat rata-rata maupun sesaat),
di samping juga kepada beberapa contoh macam gerak yang
sederhana.
Barangkali yang perlu mendapatkan penekanan lagi adalah,
seperti halnya dengan kinematika, dinamika dikemukakan masih
dalam lingkup pembahasan mekanika untuk bentuk sistem yang
paling sederhana, yaitu benda titik.
Mengembangkan
konsep-konsep
Fisika,
pendayagunaan
memahami
modul
ini
diharapkan
guru
berkompeten/mampu dalam :
1. Hukum-hukum utama tentang gerak
2. Hukum-hukum interaksi
3. Pola penyelesaian masalah-masalah dinamika
4. Mengaplikasikan konsep dinamika dalam kehidupan seharihari
5. Mengembangkan konsep dinamika melalui laboratorium
virtual
D. Deskripsi Materi
Dalam modul ini akan anda akan mempelajari mengenai hukumhukum utama tentang gerak yang antara lain mengkaji tentang gaya
sebagai wahana interaksi, hukum Newton I s.d III, hukum IV Newton,
dan gaya resultan; hukum-hukum interaksi antara lain mengkaji
tentang gaya Coulomb dan gaya gravitasi; gaya sentuh dan gaya
hambatan dalam fluida, gaya pegas dan gaya oleh dawai; dan pola
penyelesaian
masalah-masalah
dinamika;
bagaimana
BAB II.
KONSEP DINAMIKA DAN PENERAPANNYA
A. KONSEP DINAMIKA
Konsep dinamika yang merupakan salah satu bagian dari
mekanika ini kita coba membahas bentuk sistem yang paling
sederhana yaitu benda titik. Sehingga, hukum-hukum dasar yang
dikemukakan
masih
dalam
dinamika
pun,
dituangkan
dalam
sebagai
tersusun
dari
komponen-komponen
yang
sederhana tadi.
Pengetahuan dan kemampuan apakah yang diharapkan
dipunyai seseorang sesudah ia melampaui pelajaran dinamika ? Ke
arah perumusan jawabannya, yang tak lain daripada sasaran
pelajaran tersebut, berikut ini dikemukakan suatu contoh soal, yang
biasa diberikan dalam kaitan pengajaran itu.
pula
dengan
pengetahuan
bagaimana
interaksi
itu
mengidentifikasi
peranannya
dalam
situasi-situasi
tertentu, dan kemampuan menerapkannya untuk melakukan ramalanramalan (atau memecahkan masalah) tertentu!
B. HUKUM-HUKUM UTAMA TENTANG GERAK
1. Gaya sebagai wahana interaksi, hukum Newton I s.d III
Ambil contoh, praktis semua tahu kaitan gaya dengan
percepatan, namun sering tidak mampu mengungkapkan bahwa gaya
adalah suatu konsep perumusan interaksi sistem dengan benda lain!
Mungkin sekali hal itu adalah akibat dari suatu cara penyajian
pelajaran yang kurang menunjang pemahaman yang tepat. Maka
(1)
barangkali
tidak
pernah,
membahas
contoh-contoh
yang
sudah
tertanam
semenjak
bangku
sekolah
10
saja
ungkapan
ini
benar,
namun
alangkah
seringnya
diperlukan
untuk
gerak
melingkar
beraturan).
Jadi,
11
Orbit bumi
Mengelilingi
matahari
Bumi
F
Matahari
M
Error!
Gambar 1.
tersebut diperoleh :
4 2 r 3
M
GT 2
12
setidaknya
sampai
tingkat
satu
perguruan
tinggi?
Tamaknya koleksi yang dibutuhkan itu adalah seperti apa yang kita
kemukakan di bawa ini.
1. Gaya Coulomb dan Gaya Gravitasi
Gaya Coulomb adalah gaya interaksi antara muatan-muatan
istrik. Hukum interaksinya adalah Hukum Coulomb yang menyatakan :
Besarnya berbanding lurus dengan besarnya kedua muatan,
sedangkan arahnya tolak-menolak jika muatan itu sejenis,
dan tarik menarik jika tak sejenis.
Dalam bentuk rumus
Q.q
Fq k 0 3 .R
R
Fq
(2)
..(2)
di
sekitarnya,
dan
medan
inilah
sesungguhnya
yang
menimbulkan gaya pada suatu muatan q (kita sebut muatan uji) yang
berada dalam medan itu. Vektor kuat medan listrik
F q.E
E di suatu tempat
(3)
13
Fq k0
Q
.R
R3
(4)
(5)
kedua,
adalah
guna
keperluan
pembandingan
antara
keduanya, apa kesamaan-kesamaannya, namun juga perbedaanperbedaannya. Dalam lingkup ini kita catat hal-hal berikut :
a. Massa-massa yang tampil pada hukum Gravitasi Newton
mempunyai peran sebagai parameter interaksi, sama seperti
muatan-muatan pada interaksi Coulomb. Dalam kedudukan
ini
ia
didefinisikan
sebagai
massa
gravitasi,
untuk
14
begini
kebingungan
akan
yang
menghindarkan
tak
perlu,
timbulnya
terutama
pada
banyak
tingkat
F mg
(6)
15
(7)
(8)
16
g = - G (R2/r2) go
(9)
-11
PLANET MARS
17
4 2 r 3
M
GT 2
MGT 2
6,42 x 10 23 kg 6,67 x 10 -11 Nm 2 kg-2 27540 s
r
2
4 2
43,14
3
1179301.35 6 x 1012
29902.,4 x 1012 3 x1016
39.4384
r 3 3 x1016 3 x1016
1
3
310723,25 meter
Jadi, jari-jari orbit satelit pada planet Mars adalah 310,72 km.
PERMASALAHAN
1. Massa apakah m dalam ungkapan bagi berat benda : w = mg?
2. Berilah komentar mengenai berat dalam ucapan-ucapan berikut :
antara
dua
benda
baru
muncul
jika
kedua
benda
18
19
Gambar 3.
Sebenarnya F itu adalah resultan dari banyak sekali gayagaya sentuh kecil, yang bekerja sepanjang permukaan kontak.
Komponen normal (terhadap permukaan) dari F dinamakan gaya
normal (N), komponen tangensialnya gaya gesekan (f). Secara teknis
kita boleh saja memandang kedua gaya itu sebagai gaya-gaya yang
lain sama sekali (seperti yang telah menjadi kebiasaan umum),
namun kemampuan untuk melihatnya sebagai komponen-komponen
saja dari suatu gaya tunggal, tentulah merupakan taraf pemahaman
yang lebih baik lagi.
Bentuk hukum interaksi bagi gaya sentuh ini adalah yang
umumnya kita kenal sebagai hukum gaya gesekan. Dalam bentuk
rumus, yaitu dalam hal statis, artinya tak terjadi penggeseran antara
kedua permukaan
f s N
(10)
(11)
20
berasal
kita
kurang
pasti,
namun
kita
perikasa
apa
yang
sesungguhnya
dan N = F cos
(12)
(13)
(14)
21
dalam
arah sepanjang
permukaan. Tentang
benda
yang
diletakkan
(artinya,
dengan
atau
tidak,
dapat
kita
selesaikan
dengan
(15)
B = 6r
(16)
22
bergerak
dengan
kecepatan
konstan.
Tentukanlah
Error!
100 N
Pembahasan :
Y
N
f ges
+
X
mg = 700 N
Gambar 5. Diagram benda bebas untuk lemari
23
Fy = 0
+ N mg = 0
N = mg = 700 Newton
s,
maks..
=P
24
suatu
benda
yang
terkait
dengannya.
Umumnya
ia
(17)
25
20 cm
m
12 cm
m = 0,75 kg
statip
26
Hitunglah :
a. amplitudo getaran
b. tetapan pegas
c.
d. periode getaran
e. frekuensi getaran
Penyelesaian :
a. amplitudo getaran (A) : 32 cm =32 x 10-2 meter.
b. tetapan pegas, F = k.y0
F
w (0,75kg ).(9,8m / s 2 )
N
k
36,75
2
y0 y0
(20 x10 m)
m
c. Percepatan beban pada saat dilepaskan, Anda cari dulu -nya.
k 36,75 N / m
2
49,0 rad / s
m
0,75kg
36,75 N / m
49 7,0 rad / s
0,75kg
Jadi,
a y am sin 2 A sin t 0
27
d. Perioda getaran, T = ?
7,0 rad/s
2
T
7,0 T
2
0,286 sekon
7,0
T 2
m
0,75kg
2
2 (0,143) 0,286 sekon
k
36,75 N / m
1
1
3,5
Hz
T 0,286
GAYA-GAYA
arah
pemikiran
seperti
ini
adalah,
rumusan
gaya-gaya,
yang
ingin
ditentukan
oleh
geraknya.
28
resultan
itu
tersusun
dari
gaya-gaya
interaksi;
gerak
sistem
percepatan,
kecepatan,
dan
integral
dinamika
IV
Gayagaya
interaksi
II
Gaya
resultan
Percepatan
Kedudukan
Kecepatan
diferensial
diferensial
Hukum III
(18)
kinematika
Hukum II,
interaksi
29
30
mengarah ke atas. Tapi arah vertikal dalam hal ini adalah normal
pada permukaan, sebab itu dapat saja F kita ganti dengan notasi N
(perhatikan, tidak otomatis sejak awal dituliskan N). N adalah interaksi
pada benda oleh tangan, jadi reaksi N adalah N pada telapak tangan
yang mengarah ke bawah. Reaksi dari w tentu saja harus dicari pada
benda mana penyebab timbulnya w pada benda m, yang tak lain
adalah bumi. Reaksi dari w ini, katakanlah w, dapat kita gambarkan
bertitik tangkap pada titik pusat bumi, sama besar, tapi berlawanan
arah dengan w.
Yang menekan tangan ke bawah adalah N, yang setipe
dengan N, jadi = gaya sentuh. Ia bukan berat benda (berat benda = w,
tipenya gravitasi), walaupun besar dan arahnya sama dengan w
(pada situasi khusus ini).
Kesalahan yang paling sering dibuat pada soal ini (dan yang
semacamnya) adalah, pertama, otomatis menganggap w dan N
pasangan aksi-reaksi (atas alasan bahwa keduanya sama besar, dan
berlawanan arah) padahal, kedua gaya itu tipenya berbeda, lagi pula
bekerja pada benda yang sama. Kersalahan umum yang lain adalah
menyatakan gaya yang menekan tangan, di sini N, sebagai berat
benda. Kesalahan-kesalahan ini, sedihnya, sering juga dilakukan oleh
mereka yang hafal dan mampu menyebutkan dengan benar hukumhukum dinamika.
Contoh Persoalan lebih lanjut :
Sebuah balok meluncur menuruni bidang miring yang memiliki sudut
kemiringan, = 300 terhadap lantai, lihat gambar 9 di bawah ini.
31
L = 2,5
m
Error!
32
33
: Gaya sentripetal
Tujuan
Langkah kegiatan :
Ketika suatu peluru/bola diputar di suatu lingkaran, sedang
mempercepat dalam batin. Percepatan ini disebabkan oleh suatu
gerak menuju pusat, atau, gaya yang ada dipengaruhi oleh
tegangan dawai/tali itu. Gaya yang diperlukan sama dengan mv 2/r,
di mana m = massa dari peluru/bola, v kecepaatannya (arah dan
besar kecepatan), dan r jaraknya dari pusat revolusi.
34
Tujuan
Langkah kegiatan :
Dikarenakan massa Bulan lebih kecil dibandingkan massa Bumi,
berat dari suatu benda di atas permukaan Bulan hanya 1/6 berat
obyek benda pada permukaan Bumi. Grafik ini menunjukkan
bagaimana banyaknya benda yang seimbang dari w di atas bumi
akan seimbang pada titik-titik berbeda antara bumi dan Bulan.
Karena bumi dan Bulan bergerak dalam arah kebalikan, ada
suatu titik, sekitar 346.000 km (215,000 mil) dari Bumi, jika di balik
gaya gravitasi dan berat benda akan nol.
35
36
Tujuan
tidak diperlukan
Langkah Kegiatan :
Kita akan mencoba membuktikan koefisien gesekan statis,
sketsa
kondisi
permasalahan
kegiatan
ini.
mg
kemiringan
diperbesar
sedikit,
benda
akan
bergerak
37
3. Pada gambar -1.3a ada tiga gaya yang bekerja pada benda
atau balok , yaitu :
?
mg
X
Gambar 13. Sketsa system benda bebas dan komponen gaya
38
jadi, N = .
f s , maks s .N
Jadi, fs,maks = (1.1)
7. Ketika benda bermassa m tepat akan bergerak menuruni
bidang miring, maka gaya gesekannya merupakan gaya
gesekan statis maksimum. Ingat bahwa benda belum
bergerak pada sumbu-x, sehingga berlaku :
Fs = 0.
.
..
Jadi, fs,maks = .(1.2)
8. Anda substitusikan persamaan (1.1) dan (1.2), sehingga akan
diperoleh :
s tan s
(terbukti)
Keterangan :
39
10. Dengan cara yang sama, coba anda buktikan bahwa koefisien
gesekan kinetic, k , dapat dinyatakan sebagai :
k tan k
Keterangan :
Tujuan
Langkah kegiatan :
1. Salin dan lengkapilah tabel berikut ini, khususnya pada kolom
pertambahan panjang.
Beban (N)
Panjang (mm)
35
47
56
65
74
86
105
115
Pertambahan
panjang (mm)
40
X (mm)
0
40
55
70
85
10
0
11
5
13
0
41
Tujuan
1 buah
atau ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm
Benang kasur atau tali 2 m
1 buah
Katrol berpenjepit
1 buah
Penggantung beban
1 buah
secukupnya
Neraca 4 lengan
1 buah
Langkah kegiatan :
1. Rancanglah alat dan bahan yang ada seperti pada gambar 15
di bawah ini.
R
Q
Gambar 15.
Mengukur
percobaan
koefesien
gesekan
statis
melalui
42
m p Q.bidang (mQ mR )
3. Rancanglah agar system benda seperti gambar di atas
sehingga terjadi keseimbangan. Selanjutnya dari langkah 2,
timbanglah balok Q, koin P dan beban Q.
Balok Q, mQ
= .. gram
Koin P, mP
= .. gram
Beban R, mR
= .. gram
Q .bidang
mP
mQ mR ..............
43
A.bidang;
f A.R.
44
BAB III.
DINAMIKA ROTASI
I r 2 dm
Adapun untuk benda-benda tegar teratur yang paling sering dijumpai,
momen inersinya terhadap poros rotasi yang melalui pusat massanya
adalah...
45
menyelesaikan
permasalahan
dinamika
rotasi,
46
hukum kekekalan
momentum sudut,
luar
yaitu
Langkah kerja
Error!
engsel
47
Langkah kerja
Error!
1
48
Error!
49
Langkah kerja
50
Gambar 21.
Gambar 22.
51
Langkah kerja
Error!
Kaleng
kosong
Kaleng
Berisi
3
0
0
52
Cobalah
anda
ulangi
percobaan
di
atas
dengan
Error!
300
0
poros
53
30 NError! S
()
2 meter
Garis kerja g
300
l
0
Gambar 25. Torsi terhadap poros pada silinder dan komponen gaya
54
h=5m
Analisa silinder pejal M melalui sketsa gambar dengan gayagaya yang bekerja padanya.
55
R
0
W = mg
= MR2 (a/R2)
56
mg cos
mg sin
W = mg
F m.a
mg sin f ma
1
mg sin ma ma
2
3ma
2 g sin
mg sin
a
2
3
v 2 v02 2ax ,
57
v 2 v02 2ax
2 g sin h
v 2 0 2
v2
4 gh
v
3
4 gh
3
Jadi,
4(10ms2 )(5m)
200
66,67 8,2ms1
3
58
c.
PENYELESAIAN :
a.
2 gh
, dengan k merupakan bilangan real yang
1 k
Massa katrol, M
m1
m2
Persamaan
yang
dimaksud
dalam
hal
ini
adalah
(m2 m1 )
g
1
(m1 m2 M )
2
59
Massa katrol, M
m1
m2
(m2 m1 )
g
1
(m1 m2 M )
2
Bumi
F
Matahari
M
r
1 2
I , maka untuk momen
2
60
2
2
MR 2 (6,0 x10 24 kg )(1,5 x1011 m) 2 5,4 x10 46 kg.m 2
5
5
v = R , dan v
2R
2
2
sehingga
rad.s 1
7
T
T
3,2 x10
2
EK rotasi
1
212,96 46 14
2
Tali
PENYELESAIAN :
61
Jadi,
1
2
10
5
(0,5kg )( )(10ms 2 ) kg.ms 2 kg.ms 2 1,66.Newton
2
3
6
3
K
T2
T1
B
A
3 kg
62
63
64
BAB IV.
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
F 0;
Keseimbangan translasi, F 0 , dan
F 0
Keseimbangan rotasi,
0
x
sembarang
Titik berat atau pusat berat suatu benda adalah titik yang
terhadapnya ada gaya-gaya berat yang bekerja pada semua partikel
benda itu sehingga menghasilkan torsi resultan nol. Dengan demikian,
benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statis. Adapun pusat benda bisa terdapat di dalam
maupun di luar benda. Untuk percepatan gravitasi diabaikan, titik
berat berimpit dengan pusat massa.
Koordinat titik berat (xG, yG) dapat dihitung menggunakan
persamaan umum sebagai berikut :
xG
w x
w
i i
i
dan yG
w y
w
i
65
diganti dengan Ai. Dan terakhir untuk benda berbentuk kurva dengan
panjang li, wi diganti dengan li.
Ada tiga jenis klasifikasi keseimbangan sebuah benda, yaitu :
stabil, tak stabil (labil), netral (indiferen). Sebuah benda yang tepat
dalam arah vertikal berada di atas suatu permukaan akan berada
dalam keseimbangan jika titik beratnya di atas dasar penopangnya.
Stabilitas keseimbangan sebuah benda dapat ditingkatkan dengan
merendahkan titik beratnya atau dengan menambah ukuran dasar
penopangnya.
B. Kegiatan/Percobaan :
a) Kegiatan-1 : Percobaan keseimbangan benda tegar
Tujuan
Langkah kerja
Gambar 1
66
Gambar 2
Gambar 29. Proses keseimbangan
67
Gambar 3
Apakah kesimpulan dari gambar 3 ?
Gambar 4
Apakah kesimpulan anda dari gambar 4 ?
b) Kegiatan-2 : Pengamatan keseimbangan benda tegar
Tujuan
Langkah kerja
68
Gambar 5
69
Langkah kerja
70
71
Apabila sulit mencari bahan dan alat seperti di atas, bisa juga
anda menggunakan paku besar atau bahan lain yang serupa.
(kaleng
bekas),
ataupun
botol
bekas.
Langkah kerja
72
C
C
C
A
Gambar 1
Gambar 2
A
Gambar 3
Gambar 4
73
Error!
t2 =4 cm
z2
z1
y2
y1
t1 = 8 cm
6 cm
PENYELESAIAN :
Volume silinder, V r h
Volume kerucut, V
1 2
.r .h
3
74
1
V2 (6cm ) 2 .4cm 48 .cm 3
3
x2 = 0
y2 = 8 cm + .t2 = 9 cm
y0
V y
V
i i
i
4,71.cm
V1 V2
288 48
336
Jadi, tinggi titik berat sistem adalah 4,71 cm dari alas silinder.
12 m
8m
75
PENYELESAIAN :
1
2 tan
0,894
PQ 8,94
1
1
0,56
2 tan 2(0,894)
gangguan
kecil
yang
diberikan
tidak
akan
76
600
300
S
Langkah penyelesaian :
77
T1
T2
600
300
W = m.g
= 25.10 = 250 N
Gambar 35.
Cobalah
anda
uraikan
atas
komponen-komponen
dari
T1
T2
Positip untuk
arah ke kanan
+
dan atas
T1y
X
S
T1x
Gambar 36.
T2x
Negatif untuk
arah ke kiri
dan bawah
78
Fx = 0
T2x - T1x = 0
T2x = T1x
T2 = 3 T1
T2 = 3 T1 .........................(*)
Fy = 0
T1y + T2y W = 0
T1 + 3 T2 250 = 0..............(**)
79
tali
A
C
engsel
B
80
tali
Poros
Ty
Ha
Tx
38 cm
38 cm
V
+
15 N
20 N
= 7376 = 85,88 cm
tan
AB 40
0,53 280
BC 76
81
menghasilkan torsi karena melalui poros P dan gayagaya tersebut memang tidak diketahui).
= 0
+15 (38) Ty (76) + 20 (76) = 0
570 76 Ty + 1520 = 0
82
300
75 kg
Apabila percepatan gravitasi, g = 10 ms-2. Hitunglah tegangan
pada tali horizontal H.
83
4 cm
12 cm
C
4 cm
10 cm
Silinder pejal
84
BAB V.
PENGEMBANGAN KONSEP DINAMIKA MELALUI
LABORATORIUM VIRTUAL
1. Kesetimbangan tiga buah Gaya
Suatu eksperimen sederhana mengenai keseimbangan tiga
gaya disimulasikan di sini: anak timbangan diikat oleh tiga tali.
Sebanyak dua tali menggerakkan kerekan dan bebas dari gesekan.
Ke tiga gaya berada pada simpul (panah yang diwarnai) berada
dalam keseimbangan.
Anda dapat tulis gaya dari 1 N ke 10 N ke dalam bidang teks
(jangan lupa untuk tekan enter). Ingat bahwa masing-masing gaya
harus
lebih
kecil
dibanding
penjumlahan
dari
dua
gaya
85
86
tombol
radio
yang
terpilih
Program
applet
akan
87
Gambar 39. Bidang miring, variable yang dapat diubah seperti sudut
kemiringan, berat, dan koefisien gesekan
4. Eksperimen Hukum II Newton
Program Applet ini mensimulasikan suatu pesawat terbang
layang susunan jejak/jalur udara, karena (itu) digunakan untuk
eksperimen dengan percepatan tetap. Suatu percepatan gravitasi
9.81 m/s2.
Massa dari gerbong, nilai massa yang menggantung dan
koefisien gesek (di dalam batas tertentu, dapat diubah).
Selama satu pengukuran anda harus melakukan penyesuaian
jarak yang diukur (dari posisi awal terhadap penghalang LB, ketelitian
5 mm) dengan tombol mouse ditekan dan untuk membaca waktu yang
bersesuaian (pajangan digital, ketelitian 1 ms). Sepanjang pergerakan
titik merah di (dalam) diagram s-t (jarak-waktu) menandai (adanya)
waktu saat ini dan jarak yang ditempuh.
88
89
90
dibuat sepuluh kali lebih lambat dengan pilihan "Slow Motion". Bidang
teks membuatnya mungkin untuk bertukar-tukar parameter di dalam
batas tertentu (jangan lupa untuk tekan "enter ")
Catatan: Simulasi mengasumsikan suatu gerak lingkar dengan
kecepatan sudut tetap; cara bekerja untuk massa benda yang
dipercepat; maka ketika dipercepat berturut-turut diperlambat
tidaklah dipertimbangkan dengan seksama. Efek hambatan udara
diabaikan.(lihat gambar di halaman berikutnya).
91
Hukum Archimides :
Gaya yang menekan sama dengan berat/beban dari
cairan atau gas yang dipindahkan
92
BAB VI.
RANGKUMAN
Lingkungan
Gambar 43. Skema untuk hukum gerak dan hukum gaya bersamasama membentuk hukum-hukum mekanika (Sumber:
Halliday dan Resnick, jilid 1, 1990 hal.106)
Jika dua benda bersentuhan maka akan timbul gaya sentuh
yang berarah sejajar dengan bidang sentuh yang disebut gaya
gesekan.
93
f s,maks s .N
Dimana fs (gaya gesekan statis, Newton), s (koefisien gesekan statis),
N (gaya normal).
Jika pada bidang sentuh ini terjadi pergeseran benda 1 relatif
terhadap benda 2 maka gaya gesekannya adalah gaya gesekan
kinetic (fk). Gaya gesekan kinetic dianggap bernilai tetap dan
dinyatakan secara matematis adalah :
f k k .N
Dimana fk (gaya gesekan kinetic, Newton), k (koefisien gesekan
kinetik).
Gaya gesekan kinetic lebih kecil daripada gaya gesekan statis
maksimum. Dengan demikian koefisien gesekan kinetis lebih kecil
daripada koefisien gesekan statis (s < k).
94
s tan s
Adapun untuk kasus benda meluncur dari keadaan diam
menuruni bidang miring dengan sudut kemiringan terhadap
garis/bidang horizontal, sehingga berlaku :
menarik yang besarnya berbanding lurus dengan massa masingmasing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
keduanya, hal ini dikatakan sebagai Hukum Gravitasi Umum
Newton. Adapun besar gaya gravitasi secara matematis, dirumuskan :
F12 F21 F G
m1m2
r2
.(1)
Dengan :
95
m1
m2
F12
F21
r
v2
Fs m
r
..(2)
F GM
2
m
r
.. (3)
dan
gaya
merupakan
besaran
vector
sehingga
96
F13
m2
F12
m1
kecepatan sudut,
Perioda,
Frekuensi,
T 2
k
m
m
k
1
2
k
,
m
97
BAB VII.
EVALUASI
Error!
98
Error! a
A
k = 0,35
B
g = 1a m/s2
30
m
Berdasarkan
ungkapan
ini,
jelaskan
mengapa
99
100
2
g sin
3
B.
3
g .sin
7
C.
5
g .sin
7
D. g .sin
E.
7
g .sin
5
101
2
MR 2 menggelinding menuruni suatu bidang miring dari
3
ketinggian h, lihat gambar di bawah ini.
102
A.
10gh
7
B.
4gh
3
C.
3gh
2
D.
6gh
5
E.
2 gh
1
MR 2
2
B. I MR
C. I
1
M ( R12 R22 )
2
D. I
2
MR 2
5
E. I
2
MR 2
3
103
1 2
mv tetap
2
B. mgh
1 2 1 2
mv I tetap
2
2
C. mgh
1 2
mv I 2 tetap
2
D. mgh
1 2
I tetap
2
E.
1 2 1 2
mv I tetap
2
2
104
A. 0,15 N m
B. 0,30 N m
C. 1,50 N m
D. 3,0 N m
E. 15,0 N m
10. Apabila massa silinder 2,00 kg dan jari-jarinya 0,400, maka
kecepatan sudut sebuah silinder pejal pada dasar bidang
miring sehingga silinder dapat menggelinding sampai ke
puncak bidang yang panjangnya 10,0 m dan tingginya 3,00 m
adalah ....
A. 32,4 rad/s
B. 28,6 rad/s
C. 21,7 rad/s
D. 15,8 rad/s
E. 9,5 rad/s
11. Seorang penari balet berputar 3 rpm (rotasi per menit) dengan
kedua lengannya direntangkan. Pada saat itu momen inersia
penari 8 kg m 2 . Kemudian kedua lengan dirapatkan sehingga
momen inersianya menjadi 2 kg m 2. Frekuensi putaran
sekarang menjadi ....
A. 48 rotasi per menit
B. 24 rotasi per menit
C. 16 rotasi per menit
D. 12 rotasi per menit
E. 10 rotasi per menit
105
12. Sebuah silinder pejal dan sebuah bola pejal berotasi dari
ketinggian yang sama pada saat yang bersamaan pada
bidang miring. Perbandingan kecepatan linear silinder dan
bola tersebut ketika sampai di kaki bidang miring adalah ....
A.
14
15
B.
15
14
C.
14
15
D.
15
14
E.
4
5
106
v gh
C.
v 2 gh
D.
E.
v 5gh
10
gh
7
107
16. Pada gambar di bawah ini, C adalah roda katrol dan massa
beban B lebih besar dari massa beban A. Jika percepatan
gravitasi, g = 10 ms-2 dan tegangan tali T1 = 24 N, maka
tegangan tali T2 adalah ....
T1
T2
B
A= 2 kg
A. 20 Newton
B. 22 Newton
C. 24 Newton
D. 26 Newton
E. 28 Newton
17. Sebuah beban yang massanya 40 kg digantungkan dengan
tali seperti pada gambar di bawah ini.
600
T1
300
T2
40 N
108
B. 300 Newton
C. 150 Newton
D. 210 Newton
E. Nol
300 N
109
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 1, 2, 4, 3, 5
C. 2, 3, 4, 5, 1
D. 1,4, 2, 3, 5
E. 2, 3, 1, 4, 5
20. Dari
gambar
di
bawah
ini,
benda
yang
mengalami
C
A
B
A. A dan B
B. B dan C
C. A dan D
D. C dan D
E. B, C, dan D
110
B
engsel
Pada keseimbangan
benda
tegar,
AB
adalah
batang
T2
600
T1
111
112
di
titik
Q,
maka
susunan
tersebut
benda
dalam
keseimbangan ....
A. stabil
B. labil
C. netral
D. rotasi
E. translasi
26. Pada gambar berikut ini sistem dalam keadaan seimbang....
3m
2m
B
z
15 kg
113
Tangga homogen
Dinding
licin
Lantai kasar
s tan
B.
s 2 tan
1
tan
1
D. s
(*)
2 tan
3
E. s
2 tan
C.
114
2N
5m
8N
115
F 0
A. 0
v tetap
F 0
B. 0
tetap
C.
F 0
0
F
F
D.
F
E. F
v tetap
116
DINAMIKA
A
3m
117
300
Q
Bila bola dilepas di P tanpa kecepatan awal, dan jari-jari bola
5 cm dan jarak PQ = 8 m, Hitunglah :
a. Energi kinetik total saat ada di titik Q
b. Momen gaya pada bola.
4. Sebuah roda memiliki massa 12 kg (g = 10 ms-2) dan jari-jari 1
m bertumpu di lantai dan bersandar pada anak tangga yang
tingginya 0,35 m dari lantai, perhatikan gambar di bawah ini.
F
1m
0,35 m
118
C
5m
4m
B
A
1,5 m
0,5
m
D
B
0,5 m
119
12 cm
4 cm
4 cm
12 cm
Kedua papan tersebut terbuat dari bahan yang sama. Agar titik
berat gabungannya persis pada titik P, tentukanlah panjang
sisi a.
120
DAFTAR PUSTAKA
121