Aulia Priananda S.
(2014349020)
Suhendra Kurniadi
(2014349011)
Tanaman Adas
Mesin Destilasi
Sistem Kohobasi
Sistem kohobasi adalah proses penyulingan
yang diulang kembali, artinya air keluaran
sisa ini dimasukkan ke ketel lagi untuk
diproses ulang menjadi kukus, kemudian
kukus dilewatkan pipa ke tabung destilasi.
Dalam tabung destilasi kontak dengan
bahan baku menghasilkan kukus air dan
minyak atsiri, kemudian dipisahkan oleh
separator menghasilkan minyak atsiri dan air
limbah (sisa).
A.Solvent extraction
Umumnya metode ini dalam skala laboratorium dilakukan
menggunakan Soxhlet.
Minyak atsiri dapat diekstraksi memakai hexan, metanol,
etanol, petroleum eter, atau benzen
Penggunaan benzen : bersifat karsinogenik
Kelebihan metode ini : Minyak atsiri yang dihasilkan
dengan cara ini mempunyai aroma hampir sama denga
aslinya
Hasil ekstraksi merupakan campuran dari pelarut dan
minyak atsiri yang disebut dengan concrete
Kelemahan metode ini : terdapat residu solvent pada
produk akhir minyak atsiri
Solvent extraction
Hasil dari ekstraksi berupa campuran minyak
dengan pelarut (concrete) dihilangkan dengan
pemekatan.
Pemekatan dilakukan dengan menguapkan pelarut
sehingga yang tersisa hanya fraksi terlarutnya.
Minyak atsiri yang diperoleh dari hasil pemekatan
kemudian dimurnikan untuk menghilangkan
senyawa lain seperti lilin, pigmen dan resin
C. Ekstraksi Hiperkritikal CO 2
Cara ini relatif baru dan mahal, tetapi menghasilkan
minyak atsiri dengan kualitas yang baik. CO 2 menjadi
hypercritical pada 33 oC dan tekanan 200 atm, pada
kondisi ini tidak benar-benar gas atau cair. CO 2 pada
kondisi ini merupakan solven terbaik karena suhunya
rendah dan waktunya sangat singkat/instan. CO2
bersifat inert dan dengan menurunkan tekanan akan
segera dapat memisahkan minyak atsiri dari
pelarutnya. Perlu alat yang mahal, biaya investasi
mahal
Terima Kasih