Anda di halaman 1dari 8

2.

Dasar Teori
Bab ini akan dibahas mengenai komponen-komponen cat yang memiliki kandungan logam berat
yakni Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg). Lalu akan dibahas 2 metode pengukuran kadar logam
berat dalam cat yakni dengan menggunakan metode Spektroskopi Serapan Atom (SSA) dan
teknik sinar-x radiografi.
2.1 Sinar-x
Sinar-x adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sangat
pendek yakni antara 0,01-10 nanometer dan memiliki daya tembus yang sangat tinggi[2]. Sinar-x
terbentuk ketika elektron-elektron bebas dari katoda melepaskan sebagian energinya saat
berinteraksi dengan nukleus (inti atom) atau elektron yang mengorbit, dimana energi tersebut
diperlukan elektron atom untuk berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi

Gambar 2.1 Skematik terbentuknya sinar-x


Sumber gambar

Sinar X memiliki sifat-sifat seperti :


a. Memiliki daya tembus yang tinggi sinar-x dapat menembus bahan dengan dayatembus
yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
b. Memiliki sifat mengionisasi. Efek primer sinar-x apabila mengenai suatu bahan atau
jaringan akan menimbulkan ionisasi molekul bahan atau jaringan tersebut. Hal ini
menyebabkan sinar-x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan.
Berdasarkan proses terbentuknya, sinar-x dapat dibedakan menjadi 2 yakni
x bremsstrahlung dan sinar- karakteristik.

sinar-x

Elektron

Elektron
dibelokkan

Gambar 2. 2 Pembentukan Sinar-x Bremsstrahlung (Bushong, 2001)

Sinar-x Bremsstrahlung terbentuk saat elektron sebagai partikel bermuatan listrik yang bergerak
dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik
inti atom yang kuat akan menyebabkan elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu
menyebabkan elektron melepaskan energi yang dikenal sebagai sinar-x bremsstrahlung. Sinar-x
bremsstrahlung memiliki spektrum kontinu.

Gambar 2.3 Spektrum Sinar-x Bremsstrahlung

Spektrum kontinu sinar-x timbul akibat adanya pengereman elektron-elektron yang berenergi
kinetik tinggi oleh anoda. Pada saat terjadi pengereman tersebut, sebagian dari energi kinetiknya
diubah menjadi sinar-x. Proses pengereman ini dapat berlangsung baik secara tiba-tiba ataupun
secara perlahan-lahan, sehingga energi sinar-x yang dihasilkannya akan memiliki rentang energi
yang sangat lebar. Jika elektron-elektron tersebut direm secara tiba-tiba, maka seluruh energi

kinetiknya akan diubah seketika menjadi energi sinar-x dan energi panas yang menumpuk pada
anoda. Energi sinar-x ini merupakan energi tertinggi tertinggi yang dapat dihasilkan oleh sebuah
sumber sinar-x atau dengan kata lain panjang gelombang sinar-x ini merupakan panjang
gelombang terpendek (min) yang dapat dihasilkan oleh sebuah sumber. Tetapi jika elektronelektron itu direm secara perlahan, maka energi kinetiknya akan diubah secara perlahan pula
menjadi energi sinar-x dan energi panas, sehingga sinar-x yang dihasilkannya akan berenergi
yang bervariasi sesuai dengan besarnya energi kinetik yang diubahnya. Sinar-x ini akan memiliki
panjang gelombang (energi) yang berbeda, sehingga karena itulah sinar-x ini sering disebut
sinar-x polikhromatik. Gambar 2.2 menunjukan spektrum sinar-x bremstrahlung untuk beberapa
nilai tegangan

tinggi yang digunakan. Dari Gambar 2.2, dapat dilihat bahwa makin besar

tegangan tinggi yang digunakan maka makin kecil nilai min yang dihasilkan.
Sinar-x karakteristik terbentuk bila elektron bebas menumbuk elektron yang terikat pada
atom sehingga elektron tersebut terlepas dari orbitnya, mengakibatkan adanya perpindahan
elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah

Gambar 2. 4 Pembentukan Sinar-x Karakteristik

Gambar 2.4 menjelaskan bahwa saat elektron atom yang berada pada kulit K terionisasi sehingga
elektron tersebut terpental keluar, kekosongan kulit K ini segera diisi oleh elektron dari kulit
yang lebih luar. Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan
sinar-x karakteristik K. Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit M, maka akan
dipancarkan sinar-x karakteristik K.

Gambar 2.5 Sinar -x karakteristik K dan K yang tumpang


tindih dengan spektrum Bremsstrahlung

Sinar-x yang lebih bermanfaat dan sering digunakan dalam setiap kegiatan eksperimen
adalah sinar-x karakteristik. Sinar-x karakteristik ini timbul akibat adanya proses transisi eksitasi
elektron di dalam anoda. Sinar-x ini timbul secara bersamaan dengan spektrum bremstrahlung.
Sinar-x karakteristik memiliki sifat panjang gelombang yang monokhromatik dan intensitas
sinar-x karakteristik jauh lebih besar dari pada intensitas sinar-x bremstrahlung.[3]
2.1.1 Interaksi Sinar-x dengan Bahan
Pada saat foton mengenai suatu bahan maka akan terjadi interaksi berupa penyerapan dan
penghamburan foton.

Gambar 2.3

Proses penyerapan dan penghamburan foton akan berpengaruh pada pelemahan atau attenuation
dari foton yang disebabkan oleh kerapatan, ketebalan, dan nomor atom bahan yang dilalui
sehingga mengakibatkan pengurangan intensitas yang memenuhi persamaan
I I 0 e x

(2.1)

Dengan intensitas radiasi elektromagnetik setelah melalui bahan (I), intensitas radiasi
elektromagnetik sebelum melalui bahan (Io), koefisien serapan bahan (), dan ketebalan bahan
(x).

Gambar 2.6 Skematik Radiografi ()

Untuk keperluan diagnostik, citra (image) hasil pemotretan oleh sinar-x diperoleh pada
permukaan film fotografi. Citra terbentuk karena terjadi perbedaan intensitas sinar-x yang datang
ke film setelah dilewatkan melalui bagian tubuh yang difoto. Bagian tubuh yang lebih rapat dan
mengandung unsur kimia tertentu dapat bereaksi dengan sinar-x dan menyebabkan kuantitas
sinar-x yang sampai ke film menjadi berkurang. Contoh kasusnya adalah pada pemotretan organ
tulang. Tulang mengandung banyak unsur kimia kalsium (Ca) dan unsur kalsium menyerap
banyak partikel sinar-x sehingga menyebabkan berkurangnya sinar-x yang tiba di film pada
daerah yang terhalangi tulang tersebut. Hasilnya adalah citra yang terlihat transparan sebagai
gambaran tulang pada film, sedangkan organ lainnya akan terlihat berwarna hitam.[3]
2.2 Cat
Cat merupakan suatu cairan yang digunakan untuk melapisi permukaan suatu objek dengan
tujuan memperindah yakni dengan memberi warna, memperkuat atau melindungi objek tersebut.
Setelah dikenakan pada permukaan objek dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang
melekat kuat dan kedap pada permukaan objek tersebut. Cat dapat digunakan pada hampir semua
jenis objek seperti tembok, kayu, besi, serta kanvas.
2.2.1 Bahan-Bahan Penyusun Cat
1.

Resin

Resin merupakan komponen utama dalam cat. Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen
yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan. Resin pada dasarnya
adalah polimer yang pada temperatur ruang berbentuk cair, bersifat lengket, dan kental
2. Pigmen
Pigmen merupakan padatan halus (bubuk) yang ditambahkan ke dalam cat dan memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi tampilan yakni memberi karakter khas pada penampakan cat tersebut seperti warna dan
derajat kilap (gloss). Dalam menunjang fungsi ini, digunakan Timbal (Pb) untuk dicampurkan
pada cat agar dapat menghasilkan warna-warna cerah seperti warna kuning dan jingga.
b. Fungsi perlindungan yakni memberi nilai tambah pada karakter kekuatan cat tersebut seperti
kekuatan terhadap cuaca, kekuatan terhadap korosi, dan juga perlindungan terhadap jamur
Untuk menambah kekuatan terhadap jamur, biasanya digunakan Merkuri (Hg).
c. Fungsi penguatan yakni meningkatkan sifat seperti meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya
tahan terhadap abrasi, dll.
3.

Solvent
Peran

solvent

selama

proses

pembuatan,

penyimpanan,

dan

pemakaian

cat

memperlihatkan peran yang dominan dibandingkan dengan komponen lainnya yang terdapat
dalam cat. Pada saat pembuatan cat, solvent memberikan kontribusi agar campuran semua
komponen dalam cat memiliki kekentalan yang tepat. Komposi solvent yang tepat juga akan
memberi pengaruh optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada, sehingga
akan membentuk permukaan yang dilapisi oleh cat yang maksimal karakteristiknya, baik tekstur
permukaannya, sifat kilapnya, maupun kecepatan keringnya.[5]
2.3. Spektroskopi Serapan Atom
Spektroskopi Serapan Atom (SSA), merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom
logam dalam keadaan bebas (Skoog et. al., 2000). Prinsip kerja SSA ialah apabila cahaya dengan
panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sampel maka sebagian cahaya tersebut akan
diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam
yang berada dalam sampel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari:

1. Hukum Lambert : Bila suatu sinar monokromatik melewati medium transparan, maka
intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang
mengabsorpsi.
2. Hukum Beer : Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.
Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan:
It Ioe bc

(2.2)

Dengan : Io = Intensitas sumber sinar


It = Intensitas sinar yang diteruskan
= Absortivitas molar
b = Panjang medium
c = Konsentrasi atom-atom yang menyerap sinar (M)

Gambar 2.7 Skematik Spektroskopi Serapan Atom

Dalam metode SSA, sampel harus diubah ke dalam bentuk uap atom. Proses pengubahan ini
dikenal dengan istilah atomisasi, pada proses ini contoh diuapkan dan didekomposisi untuk
membentuk atom dalam bentuk uap. Secara umum pembentukan uap atom akan

melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut :


a. Penguapan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan meninggalkan residu padat.
b. Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom-atom penyusunnya yang
mula-mula akan berada dalam keadaan dasar.
c. Beberapa atom akan mengalami eksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi karena terjadi
penyerapan energi saat dikenai radiasi

Daftar Referensi

1. http://edupaint.com/cat/pengetahuan-dasar/444-read-110613-waspadai-bahan-berbahayacat.html
2. http://manfaat.co.id/manfaat-sinar-x-dalam-kehidupan-sehari-hari
3.
4.
5.
6. https://mudhzz.wordpress.com/pembuatan-cat/

Anda mungkin juga menyukai