Finish
Finish
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh tumbuhan (pohon-pohonan)
yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu yang
digunakan untuk macam macam konstruksi bangunan dan peralatan perabot perabot
rumah tangga berasal dari pohon pohonan yang tumbuhnya tersebar diseluruh dunia dan
terdiri dari bermacam macam jenis serta bermacam macam sifat.
Penebangan pohon dilakukan apabila pohon telah cukup umurnya, sehingga mutu
kayu yang digunakan cukup baik. Batang dari pohon merupakan bagian yang menghasilkan
kayu untuk bahan bangunan. Sedangkan dahan dahan kayu biasanya digunakan untuk bahan
mebel atau kerajinan tangan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu, bagaimana agar
siswa dapat memahami tujuan dan unsur unsur pembahasan materi dalam proses
pembelajaran mengenai pemahaman jenis, sifat, serta keuntungan dan kerugian kayu.
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan utama dari pembahasan ini adalah untuk melatih, membimbing dan
meningkatkan cara dan niat belajar siswa, serta membuat siswa menjadi handal dalam
program pendalaman materi konstruksi kayu ini.
BAB II
1 | Page
PEMBAHASAN
A. SIFAT SIFAT KAYU
Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan
penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu.
Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut
tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan
tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang
bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
Sifat kayu terbagi atas 2 bagian, yaitu :
1. Sifat Fisik Kayu
a. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.
Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2
(kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu
semakin berat dan semakin kuat pula.
b. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak
kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut
disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi
perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah
menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu
gubal.
c. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
d. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu
bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh:
kempas, meranti dll).
e. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta
terpilin dan serat diagonal (serat miring).
f.
Kesan Raba
2 | Page
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu
(kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbedabeda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
g. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan
bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal
misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
h. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang
membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
i.
Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab
udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama
dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan
(EMC = Equilibrium Moisture Content).
j.
B. JENIS KAYU
Banyak sekali jenis pohon di indonesia , tetapi pada dasarnya kayu dibedakan menjadi 2
bagian besar yang dikategorikan berdasarkan jenis daunnya. Yang pertama adalah kayu daun lebar dan
kayu daun jarum. Pengelompokan ini berhubungan erat dengan struktur pori-pori serta kekerasan
4 | Page
kayu tersebut. Dalam istilah international biasa disebut dengan Softwood (kayu daun jarum) dan
hardwood (kayu daun lebar).
1. Kayu Jati
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon jati yang terdapat di
indonesia umumnya dipulau jawa dan madura, berasal dari India dan Burms. Kekuatan kayu
termasuk klas-kuat I dan keawetan kayu termasuk kelas-awet I. Kayu jati juga terdiri dari
beberapa jenis, yaitu : Jati Kembang, Jati Minyak, Jati doreng, Jati Kapur.
2. Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai
alternatif pembanding dengan kayu jati. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat
I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan
kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin
warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk
pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian /
Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.
Kegunaannya adalah untuk tiang pancang pada tanah di bawah muka air atau tanah
terkena pengaruh air asin.Kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, ambang atau bentuk
sambungan lainnya. Lantai keras Papan dinding.
3. Kayu Mahoni
Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda
sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di
Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.
5 | Page
4. Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai
tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan.
Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak
rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini
tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering
digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk
jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material
untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll.
Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan.
5. Kayu Kamper
Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang
harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat
pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena
tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan
untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di
kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih
halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
7. Kayu Sonokeling
6 | Page
Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah,berwarna ungu bercoret-coret
hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah
juga kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan
di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang.
8. Kayu Sungkai
Kayu sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning pucat. Kayu
sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet
III dan Kelas Kuat II, III. Pohon sungkai diameternya tidak terlalu besar.
Kegunaannya adalah untuk Tiang pancang pada tanah di bawah muka air atau tanah
terkena pengaruh air asin. Rangka, gording, usuk (kaso), tiang, balok, papan, kuda-kuda, balok
plafon atau reng. Kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, ambang atau bentuk
sambungan lainnya. Papan dinding Kayu profil (moulding)
9. Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang
untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem.
Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda
tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua
bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/
cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling
terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa
umumnya berwarna terang.
Selain keuntungan, menggunakan kayu juga ada kerugiannya. Yaitu sebagai berikut :
-
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kayu yang ada saat ini sangat
banyak jenis dari berbagai sifatnya. Hanya saja setiap jenis kayu mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Jenis jenis kayu ini harus digunakan sesuai dengan klas-awet dan klas-kuat
kayu agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
B. SARAN
8 | Page
Dalam pembelajaran konstruksi kayu akan mungkin lebih baik jika diperlihatkan langsung
contoh kayu tiap tiap kelas agar siswa dapat mengenali kondisi fisik dari kayu yang
dimaksud dari tiap kelasnya.
D A F TAR P US TAK A
H.Sabri,Ahmad, M.pd. 2007.Strategi Belajar Mengajar. Padang : PT. CIPUTAT PRESS
Probowo, Bhakti. 1977.Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta: PT. INTISA
Browsing.
9 | Page