DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
1. Dina Rosita, S.Kep
NIM. 131513143045
NIM. 131513143006
NIM. 131513143059
NIM. 131513143008
Sasaran
Tempat
Pelaksana
3. Materi
3.1 Pengertian imobilisasi dengan benar
3.2 Pengertian mobilisasi dini dengan benar
3.3 Tujuan dan manfaat mobilisasi dini dengan benar
2
Peserta
Pasien dan keluarga di Bedah Bougenvile RSUD Dr. Soetomo
Metode
Ceramah dan tanya jawab
Pengorganisasian
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Penyaji
Moderator
: Gilang Ramadhan
Observer
: Dina Rosita
Fasilitator
Setting tempat
Moderator
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
Observer
Penyaji
Flip chart
peserta
peserta
peserta
peserta
peserta
Fasilitator
Uraian Tugas
a. Penyaji
1) Menjelaskan materi dengan jelas, sopan, dan menarik dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh peserta
2) Menggunakan media penyuluhan dengan efektif
3) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
4) Memotivasi peserta untuk bertanya
b. Moderator
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
2)
3)
4)
5)
peserta
Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
Mengatur proses dan lama penyuluhan
Memotivasi peserta untuk bertanya
Menutup acara penyuluhan
c. Observer
1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
2) Mengamankan jalannya proses penyuluhan
3) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta selama proses penyuluhan
4) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
5) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
6) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan
d. Fasilitator
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta
10 Proses Kegiatan Penyuluhan
No
1.
Waktu
5
menit
Kegiatan
Pendahuluan :
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
Respon
a. Membalas salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon
d. Mengkaji
pegetahuan
2.
dipahami
dipahami
mengajukan pertanyaan
d. Menjawab pertanyaan
3.
a. Antusias, sebagian
d. Peserta memberikan
respon atau tanda
memahami
a. Aktif menyimpulkan
b. Membalas salam
penyuluhan
b. Memberi salam penutup
c. Memberikan leaflet
8. Evaluasi
8.1 Kriteria Struktur
7.1.1
7.1.2
7.1.3
7.1.4
8.2.2
8.2.3
8.2.4
8.2.5
8.3.2
8.3.3
8.3.4
memperlancar
peredaran
darah,
mempertahankan
fungsi
tubuh,
dan
berinteraksi
atau
berkomunikasi.
Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi pasien post operasi adalah :
a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan
bergerak, otot otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot
perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan
demikian pasien merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan,
mempercepat kesembuhan.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan
merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga membantu
mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
c. Mempercepat pemulihan missal kontraksi uterus post secarea, dengan
demikian pasien akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya
dengan cepat
d. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi
sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan
tromboemboli dapat dihindarkan.
dalam
menurunnya basal
tubuh.
Hal
metabolism
tersebut
dapat
rate (BMR)
dijumpai
yang
pada
menyebabkan
gangguan
oksigenasi
sel.
Perubahan
metabolisme
aliran
oksigen
dari
alveoli
ke
jaringan,
sehingga
dampak
imobilitas
dapat
10
5. Kontraindikasi mobilisasi
11
Miokard akut
Disritmia jantung
Syok sepsis
Kelemahan umum dengan tingkat energi yang kurang.
12
aktivasi
mediator
kimiawi
pada
proses
peradangan
yang
b. Setelah 6-10 jam, diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan
mencegah trombosis dan trombo emboli
c. Setelah 24 jam pasien dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
d. Setelah pasien dapat duduk, dianjurkan pasien belajar berjalan
Menurut Beyer (1997), tahap mobilisasi post operasi dilakukan secara
bertahap diantaranya sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Tahap V
Tahap VI
Tahap VII
tidur.
Menurut Muchtar (1992), tahap-tahap mobilisasi pada pasien dengan
pasca pembedahan), meliputi :
a. Pada hari pertama 6-10 jam setelah pasien sadar, pasien bisa melakukan
latihan pernafasan dan batuk efektif kemudian miring kanan miring kiri
sudah dapat dimulai.
b. Pada hari ke 2, pasien didudukkan selama 5 menit, disuruh latihan
pernafasan dan batuk efektif guna melonggarkan pernafasan.
c. Pada hari ke 3 - 5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian
berjalan di sekitar kamar, ke kamar mandi, dan keluar kamar sendiri.
8. Mobilisasi dengan post anestesi general
Pasien pasca bedah dianjurkan untuk melakukan aktivitas lebih cepat lebih
baik. Ambulasi dini dapat mengurangi insiden komplikasi pasca operasi, seperti
atelektasis, pneumonia hipostatik, ketidaknyamanan gastrointestinal, dan masalah
sirkulasi (Oetker-Back, Rothrock, 2007 dalam Paul & William 2009).
Ambulasi dapat meningkatkan ventilasi dan menurunkan stasis sekresi
bronkial pada paru. Juga dapat mengurangi distensi abdomen pasca operasi
dengan peningkatan saluran gastrointestinal dan tonus dinding abdomen dan
menstimulasi peristaltik. Ambulasi dini mencegah stasis pada darah dengan
meningkatkan rasio sirkulasi pada ekstremitas, sehingga tromboplebitis atau
14
15
Konsentrasi
Dosis
Durasi
Ambulasi
Bupivacaine
5-7,5 mg/ml
4mg
60 menit
2-3 hari
20 mg
3-4 jam
7-8 hari
7,5 mg
60 menit
3 hari
15-20 mg
2-3 jam
5-6 hari
5 mg
60 menit
3 hari
20 mg
4 jam
7-8 hari
Ropivacaine
Levobupivacaine
5-10 mg/ml
5-7,5 mg/ml
Lidocaine
20 mg/ml
60 mg
60 menit
2-3 hri
Tetracaine
5-10 g/ml
6 mg
60 menit
3 hari
16 mg
3 jam
4-6 hari
Procaine
5 mg/ml
75-200 mg
40-70 menit
2-3 hari
2-Chloroprocaine
10-20 mg/ml
40 mg
60 menit
2 hari
Prilocaine
20 mg/ml
50-80 mg
100 menit
3-4 hari
Arricaine
30-40 mg/ml
60-80 mg
80 menit
2-3 hari
16
b).
fisik
seperti
menggerakkan
ekstremitas
seperti
18
Gambar 1. ROM pada leher : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, fleksi ke sisi kiri
dan kanan, dan rotasi ke kiri dan kanan (Suratun 2008).
2) Latihan Bahu
a. Atur posisi pasien untuk duduk atau berdiri dengan posisi tangan sejajar
dengan tubuh.
b. Gerakkan tangan pasien ke atas sampai sejajar dengan kepala (a) selama 4
kali hitungan dan kembalikan ke posisi semula sejajar dengan tubuh (b)
selama 4 kali hitungan, dan ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada kedua
tangan).
c. Gerakkan tangan ke belakang tubuh dengan posisi lurus (c) selama 4 kali
hitungan dan kembalikan ke posisi semula sejajar dengan tubuh (b)
selama 4 kali hitungan, dan ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada kedua
tangan).
d. Gerakkan tangan menyilang ke depan (d) selama 4 kali hitungan dan
gerakkan tangan ke belakang tubuh selama 4 kali hitungan, dan ulangi 8
kali gerakan (lakukan pada kedua tangan).
e. Gerakkan tangan memutar dengan posisi lurus ke depan dan ke belakang,
masing-masing 4 kali hitungan, dan ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada
kedua tangan).
f. Gerakkan tangan menjauhi tubuh ke sisi kiri (g) selama 4 kali hitungan
dan dekatkan ke arah tubuh (h) selama 4 kali hitungan, ulangi 8 kali
gerakan (lakukan pada kedua tangan).
19
20
Gambar 3. ROM pada siku : fleksi, ekstensi, supinasi, dan pronasi (Suratun
2008).
a).
b).
21
Gambar 4. ROM pada pergelangan tangan : fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi
(Suratun 2008).
5) Latihan Jari Tangan
a. Atur posisi pasien untuk duduk atau tidur atau dengan posisi tangan
sejajar dengan tubuh.
b. Fleksikan jari tangan dengan membentuk kepalan (a) tahan selama 4
hitungan dan lepaskan selama 4 hitungan, ulangi 8 kali gerakan (lakukan
pada kedua tangan).
c. Gerakkan jari tangan ke bawah (b)dan ke atas (c) masing-masing dalam 4
hitungan, ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada kedua tangan).
d. Longgarkan jarak jari tangan (d) dan dekatkan rapat jari tangan (e)
masing-masing dalam 4 hitungan, ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada
kedua tangan).
e. Sentuhkan masing-masing jari dengan ibu jari selama masing-masing 4
detik dan ulangi 8 kali gerakan (lakukan pada kedua tangan).
22
Gambar 6. Latihan ROM pada kaki : fleksi, ekstensi, inversi, eversi, dan rotasi
(Bandy and Barbara 2007)
7) Latihan Lutut
a. Atur posisi dengan duduk, berbaring atau berdiri dengan posisi kaki yang
mudah digerakkan.
23
Gambar 7. Latihan ROM pada lutut : abduksi dan adduksi (Suratun 2008)
8) Latihan Pergelangan Kaki
a. Atur posisi untuk duduk atau berbaring dengan posisi pergelangan kaki
mudah untuk digerakkan.
b. Tekuk telapak kaki ke bawah dan ke atas, masing-masing dalam 4
hitungan dan ulangi 8 kali gerakan untuk setiap pergelangan kaki.
c. Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi tubuh, masing-masing dalam 4
hitungan dan ulangi 8 kali gerakan untuk setiap pergelangan kaki
Gambar 8. Latihan ROM pada pergelangan kaki : fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi (Suratun 2008)
d. Gerakkan pergelangan kaki ke dalam dan ke luar, masing-masing dalam 4
hitungan dan ulangi 8 kali gerakan untuk setiap pergelangan kaki.
e. Putar pergelangan kaki ke kanan dan ke kiri, masing-masing dalam 4
hitungan dan ulangi 8 kali gerakan untuk setiap pergelangan kaki.
24
Gambar 9. Latihan ROM pada jari kaki : inversi, eversi, abduksi dan adduksi
(Suratun 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Bandy, W and Barbara Sanders 2007, Therapeutic Exeercise for Physical
Therapist Assistants, Lippincott Williams&Wilkins, New York.
Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC
Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd :
Brown Co Biston.
Carpenito, Linda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Kperawatan. Edisi 8.
Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC
Caousins, Michael J et all 2009, Neural Blockade In Clinical Anesthesia And
Pain Medicine. China: a Wolters Kluwer Busines.
Denehy, L. Surgery for adults. In: Pryor, J.A, Prasad, S.A (eds.) Physiotherapy
for Respiratory and Cardiac Problems. United Kingdom: Churchill
livingstone; 2008. p. 397-439.
Gallagher, C.M. 2005. Pemulihan Pascaoperasi. Jakarta : Erlangga.
Healthyenthusiast.
2012.
Anestesi
Spinal.
Diakses
melalui:
http://www.healthyenthusiast.com/anestesi-spinal.html pada 06/10/2015
Hough, A. Physiotherapy in Respiratory and Cardiac Care - an evidence-based
approach. (4th ed.). Singapore: Andrew Ashwin; 2014.
Kasdu D., 2005. Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa Swara.
25
26