Anda di halaman 1dari 25

Biotik sman 48

Alat ekskresi

Kulit
Paru-paru
Hati
Ginjal

GINJAL / REN

Alat ekskresi utama


Bentuk seperti kacang merah
Jumlah sepasang, P= 6-7,5 cm, L = 1,5-2,5 cm
Letak dibagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan
Kanan tulang belakang
berat total 1% dari berat badan, 140 g pada dewasa
Setiap menit sekitar 20-25% darah yang dipompa
jantung mengalir menuju ginjal
Fungsi :
1.Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat,
kreatinin dan zat lain yang bersifat racun
2.Mengatur volume plasma darah dan jumlah air
didalam darah
3.Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur
ekskresi garam-garam
4.Mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan
mengekskresikan urin yang bersifat
basa/asam
5.Berfungsi sebagai kelenjar endokrin, dengan
menghasilkan hormon renin dan eritropoietin

Nefron

Ginjal
Korteks/
Kulit ginjal
Medula/
Sumsum ginjal
Ginjal
Pelvis renalis/
Rongga ginjal
Ureter
Piala ginjal

Kantung kemih/
Vesica urinaria

Uretra

Struktur ginjal.

Nefron

Tubulus kontortus

Kapsula Bowman

Glomerulus
Tubulus distal

Korteks

Nefron :
* Satuan fungsional
terkecil dari ginjal
* Unit penyaring kecil,
untuk membentuk
urine
Bagian nefron :
1.Badan malpighi
2.Tubulus

Saluran naik
Saluran turun

Medula
Lengkung
Henle

Struktur ginjal.

Saluran penampung

Nefron korteks
Terletak di korteks,
dengan lengkung
henle pendek
Nefron jukstamedula
Glomerulus di
korteks dekat
medula, dengan
lengkung henle yang
panjang menjulur
jauh kebagian
medula

Proses pembentukan urine

FILTRASI (penyaringan)

* Perpindahan cairan dari glomerulus menuju kapsula bowman dengan menem


membran filtrasi
* Membran filtrasi terdiri 3 lapisan
* sel endotelium glomerulus
* membran basiler
* epitel kapsula bowman
* Darah di glomerulus akan melintasi sel-sel epitelium dari kapsula bowman ya
berfungsi sebagai penyaring (sel podosit), Sel podosit dapat ditembus air da
molekul berukuran kecil, dan tidak berlaku untuk sel darah dan molekul
berukuran besar (protein plasma)
* Selain penyaringan, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel darah dan pro
plasma agar tidak ikut dikeluarkan
* Hasil penyaringan berupa urine primer (filtrat glomerulus)
Urine primer mempunyai kandungan zat yang hampir sama dengan cairan y
menembus kapiler menuju ruang antar sel ( = cairan jaringan)
* Kandungan urine primer :
1. Elektrolit ( Cl, HCO3 )
2. Kristaloid (Kristal halus yang terbentuk dari protein), berupa
Urea, asam urat, kreatinin (zat sisa hasil perombakan protein)
3. Glukosa, garam-garam, natrium, kalium, asam amino

2. REABSORPSI (Penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna)


# Proses perpindahan cairan dari tubulus renalis (TKP) menuju ke
pembuluh darah yang mengelilinginya (kapiler peritubuler)
# Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat
dalam urine primer
* Zat makanan (glukosa, asam amino) seluruhnya direabsorpsi
* Garam anorganik direabsorpsi tergantung dari kadar tersebut di dalam
plasma
# Penyerapan bahan-bahan tersebut berlangsung secara transpor aktif,
bahan- bahan yang diserap dikembalikan ke peredaran darah
# Urine yang dihasilkan berupa urine sekunder, dengan kadar urea
semakin
tinggi dan zat-zat yang dibutuhkan tidak ditemukan lagi

Reabsorpsi air
Bagian tubulus
renalis
Tubulus kontortus
proksimal

Air yang diabsorpsi


(%)
8O

Lengkung henle

Tubulus kontortus distal

Saluran
penampung
4
Hampir 99%
dari air
yang menembus membran filtrasi
akan direabsorpsi
sebelum mencapai ureter

Reabsorpsi air di TKP disebut Reabsorpsi obligat

Reabsorpsi air di TKD disebut Reabsorpsi fakultatif (tergantung kebutuhan


tubuh) dan dipengaruhi hormon antidiuretik (ADH) yang disekresikan kelenjar
Hipofisis.
Diabetes insipidus, umumnya disebabkan tumor di hipotalamus atau hipofisis.
ADH di produksi sedikit, reabsorbsi air sedikit, urine banyak, 30X dari normal
Penderita cenderung dehidrasi dan pengeluaran elektrolit dari cairan tubuh.
penderita cenderung minum banyak dan makan mengandung garam

3. AUGMENTASI
# Proses penambahan zat-zat terlarut yang tidak diperlukan di plasma
darah ke urine sekunder
# Sel-sel tubulus mengeluarkan ion hidrogen dan kalium, untuk menjaga
Kesetimbangan pH darah, jika pH darah turun, maka sekresi ion
hidrogen akan meningkat sampai pH normal. Urine yang dihasilkan
memiliki pH sekitar 4,5 8,5

Proses

Filtrasi

Tempat

Hasil

Zat-zat yang
diproses

Badan
Malphigi

Urine primer
(filtrat
glomerulus)

Disaring : sel
darah, keping
darah, protein
plasma

TKP

Urine sekunder

Diserap
kembali
Glukosa, asam
amino, ion-ion
organik, air

Lengkung
henle

Urine sekunder

Diserap
kembali :
Ion natrium,
air

TKD

Urine sekunder

Di serap
kembali :
Ion natrium,
air

Pembuluh
pengumpul

Urine sekunder

Diserap
kembali :
Ion natrium,

Reabsorbsi

Komposisi urine normal


96% air
4% benda padat
* 2% urea
* 2% hasil metabolik
- zat warna
empedu
- garam mineral
(natrium, kaliumklorida)
- zat yang
berlebihan
vitamin B dan C
hormon, obat
Volume urine hanya 1%
dari filtrat glomerulus

Macam zat

Jumlah persentasi di dalam

Kenaikan

Plasma

Urine

air

92

96

protein

7-9

glukosa

0,1

Na

0,3

0,35

1 x

Cl

0,3

0,7

2x

0,02

0,15

7x

PO4

0.009

0,15

16 x

SO4

0,002

0,18

90 x

NH4

0,0001

0,4

400 x

Asam urat

0,004

0,05

12 x

Urea

0,03

2,0

60 x

Kreatinin

0,001

0,075

75 x

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin:


Faktor internal :
Hormon antidiuretik (ADH)

Hormon insulin
Hormon yang mengatur kadar gula darah
Penderita diabetes melitus, konsentrasi insulin rendah
urine mengandung glukosa dan produksi urine banyak (adanya glukosa
menganggu reabsorpsi air di TKD)
Faktor eksternal
Jumlah air yang diminum
banyak minum konsentrasi air dalam darah tinggi, konsentrasi protein
menurun, darah encer, sekresi ADH kurang,

Pengaruh hormon ADH dalam


proses pembentukan urin.
Pengeluaran hormon ADH
ditentukan oleh reseptor khusus
diotak yang mengendalikan
tekanan osmotik darah
(kesetimbangan air dalam darah),
shg ADH mempengaruhi
Reabsopsi air di TKD
Dehidrasi
konsentrasi air
Dalam darah turun
sekresi
ADH meningkat
reabsorpsi
Air di TKD tinggi
urine sedikit
Dan sebaliknya

Gangguan dan kelainan ginjal:


Gagal ginjal dan uremia
Anuria (tidak terjadi pembentukan urine)
Uremia (terbawanya urine kedalam darah)
penyerapan air terganggu, terjadi
penimbunan air pada kaki dan timbul
bengkak (edema)
Nefritis

Radang pada nefron karena bakteri


Streptococcus yang masuk melalui saluran
pernafasan. Protein yang masuk bersama urine
primer tidak dapat disaring, dan keluar
bersama urine
Lokasi dapat ditemukannya
batu ginjal.

Keadaan ginjal penderita


uremia.

Gangguan dan kelainan ginjal:


Diabetes insipidus
Diabetes melitus
Albuminaria
terdapatnya molekul albuminaria dan protein
lain dalam urine, akibat kegagalan proses
penyaringan sehingga protein lolos
Kencing batu (batu ginjal)
Adanya endapan kalsium dan penimbunan
asam urat, sehingga membentuk CaCO3
(kalsium karbonat) di dalam rongga ginjal,
ureter atau kandung kemih, akibatnya kesulitan
pengeluaran urine
Penyebab, faktor hormon parathormon, kurang
minum atau sering menahan buang air kecil

Lokasi dapat ditemukannya batu


ginjal.

Paru-paru
Fungsi utama sebagai alat
pernafasan, namun peranan
tersebut juga erat hubungannya
dengan sistem ekskresi, karena
paru-paru mengeluarkan sisa
metabolisme berupa karbon
dioksida dan uap air

Paru-paru dan bagian-bagiannya.

Kelenjar terbesar
Terletak di rongga perut sebelah kanan
Berperan dalam sistem pencernaan dan
Sistem ekskresi.
Fungsi hati :
1.Menghasilkan empedu
* Mengandung air, asam empedu,
garam
empedu, kolesterol, fosfolipid
(lesitin),
pigmen empedu (billirubin dan
billiverdin)
* Berasal dari penghancuran eritrosit
2. Menghasilkan urea
tua (120 hari)
Hati menghasilkan enzim
* Hb
hemin, zat besi, globin
Arginase, untuk mengubah
zat besi dan globin ke sumsum
arginin (asam amino essensial)
tulang utk
menjadi ornitin dan urea.
pembentukan antibodi atau Hb baru
Urea dibuang melalui ginjal
Hemin, dirombak menjadi billirubin
Ornitin akan mengikat amonia
dan
yang bersifat racun dan akan
billiverdin (zat warna empedu)
dikeluarkan ke dalam empedu
diusus zat warna tersebut dioksidasi
dan urine

Hati

Kulit / Integumen
Organ terbesar
yang terdapat
diseluruh
permukaan tubuh
FUNGSI :
1. Sebagai alat
ekskresi
2. Sebagai
pelindung tubuh
3. Mengurangi
penguapan air
4. Mengatur suhu
tubuh
Vasodilatasi
Vasokonstriksi
5. Menerima
rangsang dari
luar
Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat.

Kulit

Kulit dan bagian-bagiannya.

EPIDERMIS
1.Stratum korneum/lapisan tanduk
Keratinisasi, mati , terkelupas
2.Stratum lusidum
Tidak berinti, pigmen
3.Stratum granulosum
Berintin, pigmen melanin
banyak
4.Stratum germinativum / spinosum
/ basale
Proliferasi (perbanyakan sel)
Dermis
1.Akar rambut
2.Glandulla sudorifera/kelenjar
keringat
3.Glandulla sabacea/kelenjar minyak
4.Pembuluh darah
5.Musculus arrectorpili/otot polos
6.Ujung syaraf
Meisner = sentuhan
Vater paccini = tekanan
Krause = dingin

Sistem Ekskresi Vertebrata


Pada vertebrata, proses pengeluaran zat sisa dilakukan melalui ginjal.

Ginjal pada ikan.

Ginjal pada katak.

Ginjal pada reptil.

Ginjal pada burung.

Sistem Ekskresi Invertebrata


Sistem ekskresi cacing pipih
Pada cacing pipih, proses
pengeluaran zat sisa dilakukan
melalui sel api dan nefridiofor.

Sistem ekskresi cacing tanah


Pada cacing tanah, proses
pengeluaran zat sisa
dilakukan melalui
nefrostom dan nefridiofor.

Sistem ekskresi serangga

Pada serangga, proses


pengeluaran zat sisa dilakukan
melalui pembuluh Malphigi.

Anda mungkin juga menyukai