VITAMIN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Biokimia
yang Dibina Oleh Ibu Balqis
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1.
(130341614823)
2.
(130341614847)
3.
(130341614837)
4.
Herlizza Basyarotun A.
(130341614782)
5.
Rabiatul Adawiyah
(130341614832)
6.
(130341614851)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2013
TOPIK
Vitamin
TUJUAN
Mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi kandungan vitamin B1, B6 dan C dari bahan segar dan
produk suplemen
2. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai bahan segar
3. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai produk suplemen
vitamin.
DASAR TEORI
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila
menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan
dengan udara dan menggunakan alkali.Vitamin yang terpengaruh dalam hal ini
adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang larut dalam air.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara :
menggunakan suhu tidak terlalu tinggi.
1. waktu memasak tidak terlalu lama.
2. menggunakan air pemasak sesedikit mungkin.
3. memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus.
4. panci memasak ditutup.
5. tidak mengguanakan alkali dalam pemasakan.
6. sisa air perebus digunakan untuk masakan lain.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme.Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim.Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk
dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi.
Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N. Beberapa fungsi vitamin yang
penting diantaranya:
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya
tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air.Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan.Vitamin ini hanya
dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Adapun sumber dan macammacam penyakit yang ditimbulkan dari masing-masing jenis vitamin adalah
sebagai berikut :
Vitamin B1
sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang
hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit
kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
Vitamin B12
sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang
darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada
kulit, dan sebagainya
Vitamin C
sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu,
jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi
pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.
penting dalam reaksi gelap dari proses fotosintetis, selama konversi CO menjadi
karbohidrat. Enzim yang mengikat thiamin, pirofosfat membentuk substrat dalam
reaksi-reaksi tersebut.Secara fisiologis, tiamin dalam bentuk tiamin difosfat
(kokarboksilase) bertindak sebagai koenzim pada sistem dekarboksilase oksidatif
piruvat atau alfa-ketoglutarat masing-masing pada sistem enzim piruvat atau
ketoglutarat dehidrogenase.
- Gelas ukur 10 ml
- Spatula kecil
- Kertas label
- Tabung reaksi
- Mikroskop cahaya
Prosedur Kerja
I.
6. digambar
kristal yang
terbentuk
2. Vitamin B1 (IPI)
Tablet vitamin B1
(IPI) digerus
Ditutup
dengan kaca
penutup
Diamati pada
mikroskop cahaya
Diteteskan 1 tetes
akuades pada kaca
benda
Ditetesi 1 tetes
asam pikrat
Ditaburkan
seujung spatula
kecil hasil
gerusan
Digambar bentuk
kristal yang terbentuk
3. Bahan segar
Dibuat sari dari : jambu biji, jeruk, pisang, manisah, sawi, bayam, buncis,
kubis dengan konsentrasi 50%
Dicuci hingga bersih
semua bahan segar
Dilakukan
berulang-ulang
hingga diperoleh
volume 100 ml.
Diteteskan 1
tetes sari
buah/sayuran
dan 1 tetes asam
Digerus
hingga
halus
Diamati pada
mikroskop
cahaya
Dibandingkan
ukuran kristal yang
terbentuk dari
serbuk tiamin,
vitamin B1 (IPI) dan
Disimpulkan
hasil
pengamatan
Digambar
bentuk kristal
yang
terbentuk
II. Identifikasi kandungan vitamin C dari bahan segar dan produk suplemen
Dicampurkan 1 ml fehling
A dan 1 ml fehling B
hingga homogen
Diamati perubahan warna
yang terjadi dan dicatat
warna yang terbentuk
Diteteskan 10 tetes
larutan vitamin C
(IPI) 1%.
Dikocok hingga tercampur
Larutan vitacimin 1%
Larutan Xon-C 1%
Sari sayuran dan buah
Lalu dibandingkan warna yang terbentuk dari berbagai bahan yang diuji
kemudian disimpulkan hasil percobaannya.
III. Identifikasi kandungan vitamin B6
Dimasukkan 10 tetes larutan
piridoksin 1% dalam tabung
reaksi
Diulangi prosedur yang sama
tetapi larutan piridoksin 1%
diganti dengan larutan vitamin
B1 (IPI) dan larutan sari dari
sayuran dan buah
Bentuk Kristal
Keterangan
1 Vitamin B1
Asam Pikrat
Akuades
Perbesaran 100X
2 Pisang
perbesaran 100X
3 Bayam
perbersaran 100X
Kristal berbentuk
serabut berwarna hijau
4 Sawi
Perbesaran 100X
Kristal berbentuk
serabut berwarna hijau
5 Thiamin
Perbesaran 100X
Kristal berbentuk
bulatan kecil yang
menyebar, berwarna
hijau
6 Jeruk
Perbesaran 100X
Kristal berbentuk
bulatan yang
menyebar, tidak
berwarna
7 Labu siam
Perbesaran 100X
Kristal berbentuk
memanjang tidak
berwarna
8 Kol
Perbesaran 100X
9 Apel
Perbesaran 100X
10 Nanas
Perbesaran 100X
11 Jambu biji
Perbesaran 100X
Kristal berbentuk
lonjong, berwarna
sedikit kecoklatan
12 Buncis
Perbesaran 100X
II.
No
1
1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
Vitacimin
1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
vitamin C (IPI)
1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
Xon-C
1 ml fehling A +
Warna Awal
Warna Akhir
A. Produk Suplemen
Warna larutan fehling A
Hijau lumut
dan B biru tua (+ + +)
( + +)
Warna larutan vitacimin
kuning cerah (+ + +)
Warna larutan fehling A
Biru tua (+ +)
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan vitamin C
(IPI) kuning pudar (+)
Warna larutan fehling A
Biru tua (+ +)
dan B biru tua (+ + +)
semu hijau (+ +)
Warna larutan Xon-C
kuning (+ +)
B. Bahan Segar
Warna larutan fehling A
Biru tua
Keterangan
Terdapat endapan
berwarna orange
Terdapat endapan
berwarna kuning
Terdapat endapan
berwarna orange
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
jeruk
5 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
apel
6 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
jambu
7 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
labu siam
8 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
pepaya
9 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
pisang
10 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
sawi
11 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
bayam
12 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
kol
13 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
buncis
III.
(+ + + +)
semu hijau (+)
Biru tua
(+ + + +)
semu hijau
(+ +)
Biru tua
(+ + + + +)
Nijau lumut
(+ +)
Biru tu (+ + +)
Hijau lumut
(+ + +)
Biru gtua
(+ + +)
semu hijau
lumut (+)
Tidak terjadi
perubahan
warna
Tidak terjadi
perubahan
warna
Tidak terjadi
perubahan
warna
No Bahan
1
10 tetes Piridoksin
Warna Awal
Warna Akhir
A. Bahan Suplemen
Tidak
Biru muda
berwarna
keterangan
Larutan tidak berbau
(bening)
1% + 8 tetes
2% + 10 tetes
NaOH 3 N
2
10 tetes larutan
vitamin B1 +
akuades + 8 tetes
putih
Hijau lumut
kekuningan
Laruta berbau
menyengat
2% + 10
tetes NaOH 3 N
3
10 tetes jeruk + 8
tetes
Orange
B. Bahan Segar
Biru kehijauan
2% +
10 tetes NaOH 3N
4
10 tetes apel + 8
tetes
2% +
10 tetes NaOH 3N
10 tetes jambu + 8
tetes
2% +
Larutan berbau
harum menyengat
(bau buah jeruk)
Putih pekat.
Setelah
dibiarkan
beberapa saat
berubah
menjadi coklat
muda
Hijau lumut
Coklat muda
(+ +)
Biru kehijauan
Coklat bening
Biru gelap (+ +)
Larutan berbau
menyengat
Putih tulang
sedikit keruh
Biru tua (+ +)
Ada sedikit
gumpalan
Hijau muda
pekat
Biru muda (+ + +)
Larutan berbau
menyengat
Hijau muda
keruh
Biru bening
Larutan berbau
menyengat
(+ + +)
(+ + +)
Larutan berbau
menyengat (bau apel)
tetapi lebih enak dari
bau ketika baru
dikupas
Larutan berbau
seperti jambu
10 tetes NaOH 3N
6
10 tetes pisang + 8
tetes
2% +
10 tetes NaOH 3N
7
2% +
10 tetes NaOH 3N
9
10 tetes buncis + 8
tetes
2% +
10 tetes NaOH 3N
10 10 tetes pepaya + 8
tetes
Hijau muda
Biru muda (+ +)
Larutan berbau
menyengat
Hijau tua (+ +)
Larutan berbau
menyengat
Hijau tua (+ +
+ +)
Biru tua
Larutan berbau
menyengat
2% +
10 tetes NaOH 3N
11 10 tetes sawi + 8
tetes
2% +
10 tetes NaOH 3N
12 10 tetes bayam + 8
tetes
2% +
10 tetes NaOH 3N
PEMBAHASAN
I.
Pada percobaan tentang kandungan vitamin B1 dari bahan segar dan produk
suplemen kami mengamati bentuk dan warna Kristal yang terbentuk dari reaksi antara
bahan uji (banan segar dan produk suplemen) dengan reagen (asam pikrat). Bentuk dan
warna Kristal yang terbentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh bentuk awal serat
bahan uji dan hasil reaksinya dengan asam pikrat. Seperti contohnya pada suplemen
(vitamin B1 IPI) yaitu kristalnya tidak berwarna, berbentuk sedikit lonjong (memanjang).
Bentuk ini berbeda denga bahan segar ( buah apel) yang kristal berwarna hijau, berbentuk
bulatan kecil, dan juga berbeda bentuknya dengan daun bayam yaitu kristal berbentuk
serabut berwarna hijau.
II.
Pada percobaan tentang kandungan vitamin C dari bahan segar dan produk suplemen
kami mengamati perubahan warna dari reaksi antara bahan uji (produk suplemen dan
bahan segar) dengan reagen (fehling A dan fehling B). warna yang bihasilkan berbedabeda disebabkan oleh perbedaan kadar kandungan vitamin C yang terdapan dalam bahan
uji. Semakin besar perubahan warnanya maka semakin besar pula kadar vitamin C yang
terdapat dalam bahan uji. Seperti contohnya hasil reaksi dari produk suplemen
(vitacimin) warna awal larutan vitacimn adalah kuning cerah setelah dicampur reagen
yang berwarna biru, larutan tersebut berubah warnanya menjadi hijau lumut gelap dan
terdapat endapan berwarna orange (dapat dipastikan bahwa endapan tersebut berasal dari
serbuk-serbuk vitacimin yang belum homogen dengan pelarutnya). Warna tersebut
berbeda dengan warna larutan hasil reaksi antara larutan jeruk dengan reagen. Larutan
jeruk yang semula berwarna orange keruh setelah dicampur dengan reagen, berubah
menjadi biru tua dengan sedikit warna hijau.
III.
Pada percobaan tentang kandungan vitamin B6 dari bahan segar dan produk suplemen
kami mengamati perubahan warna dari reaksi antara bahan uji (suplemen dan bahan
segar) dengan reagen (
disebabkan oleh perbedaan kadar kandungan vitamin B6 dalam bahan uji. Semakin besar
perubahan warna maka semakin besar kandungan vitamin B6 dalam bahan uji.
Contohnya hasil reaksi antara produk suplemen (vitamin B1) dengan reagen yang warna
awalnya putih setelah direaksikan warnanya berubah menjadi hijau lumut kekuningan.
Berbeda hasilnya dengan latutan jeruk yang awalnya berwarna orange, setelah
direaksikan dengan reagen berubah warnanya menjadi biru kehijauan.
KESIMPULAN
Dari percobaan tersebur kita dapat menyimpulkan bahwa
- Dari semua suplemen vitamin yang diuji label yang sesuai dalam kemasan
sesuai dengan kandungan vitaminnya (IPI B 1 mengandung vitamin B1, IPI
B6 mengandung vitamin B6, dan vitacimin, IPI C, Xon-C mengandung
vitamin C)
- Kadar vitamin C dalam suplemen vitamin terbesar terdapat pada vitacimin dan
terendah pada IPI C.
- Kadar vitamin C dalam bahan segar terbesar terdapat pada larutan pisang dan
yang tidak mengandung vitamin c adalah kol, bayam, buncis
EVALUASI
1. Sayuran dan buah yang mengandung thiamin (vitamin B1)
Nanas
Jeruk
Bayam
Pisang
Sawi
Labu siam
Apel
Jambu biji
Buncis
Kol
Jambu biji
Jeruk
Apel
Bayam
Sawi
Labu siam
Nanas
Buncis
2. Gambar bentuk kristal yang terbentuk antara thiamin dan asam pikrat
3. A.
B.
Vitamin C mampu mereduksi CuSO4 dalam campuran fehling A
dan fehling B
4. Pereaksi fehling A dan fehling B dapat digunakan untuk mendeteksi
banyak sedikitnya kandungan vitamin C dari bahan secara kualitatif, hal
itu dapat dibuktikan dari gradasi warna pada setiap larutan hasil percobaan
yang perubahan warnanya dari biru tua menjadi hijau lumut itu
menandakan tingkat kandungan vitamin C yang tinggi sedangkan larutan
yang tidak berubah warnanya (tetap berwarna biru tua) itu berarti tingkat
kandungan vitamin C di dalamnya sangat sedikit.
5. Fungsi vitamin bagi tubuh
Vitamin A. Vitamin ini juga disebut sebagi Retinol. Fungsi vitamin A
antara lain untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan
penyakit rabun, mencegah penyakit kulit dan sebagai antioksidan serta