Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

VITAMIN
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Biokimia
yang Dibina Oleh Ibu Balqis

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1.

Dina Yuli Pertiwi

(130341614823)

2.

Dwi Ayu Ningtyas

(130341614847)

3.

Firmanti Syukuri Asri

(130341614837)

4.

Herlizza Basyarotun A.

(130341614782)

5.

Rabiatul Adawiyah

(130341614832)

6.

Rofika Ajeng Brilia

(130341614851)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2013

TOPIK
Vitamin
TUJUAN
Mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi kandungan vitamin B1, B6 dan C dari bahan segar dan
produk suplemen
2. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai bahan segar
3. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai produk suplemen
vitamin.
DASAR TEORI
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila
menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan
dengan udara dan menggunakan alkali.Vitamin yang terpengaruh dalam hal ini
adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang larut dalam air.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara :
menggunakan suhu tidak terlalu tinggi.
1. waktu memasak tidak terlalu lama.
2. menggunakan air pemasak sesedikit mungkin.
3. memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus.
4. panci memasak ditutup.
5. tidak mengguanakan alkali dalam pemasakan.
6. sisa air perebus digunakan untuk masakan lain.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme.Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim.Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat untuk
dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi.
Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N. Beberapa fungsi vitamin yang
penting diantaranya:

Vitamin A. Vitamin ini juga disebut sebagi Retinol. Fungsi vitamin A


antara lain untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan penyakit
rabun, mencegah penyakit kulit dan sebagai antioksidan serta pelindung dari
penyakit kanker serta menjaga lapisan selaput mukosa dalam tubuh.
Vitamin B. Manfaat vitamin B ini sangat baik untuk memperlancar
pertumbuhan anak-anak, memperkuat tulang dan gigi, meningkatkan kekebalan
tubuh, mencegah virus yang akan menyerang tubuh kita, menjaga kesehatan kulit,
mata, otot, saraf, hingga otak. Vitamin ini pun memiliki peran penting dalam
pembentukan sel darah merah. Selain itu, manfaat vitamin B yang terkenal adalah
untuk mencegah penyakit beri-beri.
Vitamin C. Vitamin ini dikenal pula dengan istilah asid askorbik. Fungsi
vitamin C antara lain adalah sebagai pembentuk dan pengekal kolagen (suatu
protein yang sangat penting untuk memperkuat kedudukan sel badan),
mempercepat proses penyembuhan luka, membantu penyerapan zat besi ke dalam
tubuh, memperkuat tulang dan gigi, mempercepat proses metabolisme, serta
menjadi antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas.
Vitamin D. Fungsi vitamin D yang paling utama adalah sebagai
penghancur dan pembunuh segala macam virus maupun bakteri yang merugikan
tubuh. Selain itu, fungsi vitamin D juga dapat memberikan kekuatan terhadap
tubuh dari serangan penyakit. Vitamin D juga sangat penting untuk memperlancar
proses pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya dari kerapuhan.
Vitamin E. Manfaat vitamin E untuk kesehatan antara lain adalah untuk
pencegahan penyakit kulit, berguna untuk menutup luka dan mencegah /
mengobati kemandulan / sulit hamil. Dan pada ibu hamil dapat berfungsi untuk
mencegah keguguran.
Vitamin K. Kegunaan dan faedah vitamin K ini diantaranya yaitu untuk
mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka pada bagian tubuh kita
dan bermanfaat juga dalam rangka memperbaiki susunan pertumbuhan tulang.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau
manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga
harus dipasok dari makanan.Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat
dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh.Contoh vitamin yang
mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin
K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh
bakteri:
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang

larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya
tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air.Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan.Vitamin ini hanya
dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Adapun sumber dan macammacam penyakit yang ditimbulkan dari masing-masing jenis vitamin adalah
sebagai berikut :
Vitamin B1
sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang
hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit
kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
Vitamin B12
sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang
darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada
kulit, dan sebagainya
Vitamin C
sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu,
jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi
pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.

Vitamin B1 (Thiamin) pertama kali dikristalkan oleh Jansen dan Donath


pada tahun 1962 dan pertama kali disintetis oleh Roger R.Williams dan kawankawannya pada tahun 1936. Ketiga reaksi enzim yang diketahui pada hewan dan
manusia yang melibatkan thiamin pirofosfat sebagai suatu ko-enzim adalah
dekarboksilase piruvat, dekarboksilase - ketoglutarat (dalam siklus krebs) dan
transketolase (dalam pentose-fosfat shunt) Dan juga merupakan hal yang sangat

penting dalam reaksi gelap dari proses fotosintetis, selama konversi CO menjadi
karbohidrat. Enzim yang mengikat thiamin, pirofosfat membentuk substrat dalam
reaksi-reaksi tersebut.Secara fisiologis, tiamin dalam bentuk tiamin difosfat
(kokarboksilase) bertindak sebagai koenzim pada sistem dekarboksilase oksidatif
piruvat atau alfa-ketoglutarat masing-masing pada sistem enzim piruvat atau
ketoglutarat dehidrogenase.

ALAT DAN BAHAN


a. Alat
b. Bahan
-

Mortar dan pistil


Kertas saring
Corong kaca
Pipet tetes
Kaca benda
Kaca penutup

- Gelas ukur 10 ml
- Spatula kecil
- Kertas label
- Tabung reaksi
- Mikroskop cahaya

Buah (jambu biji, apel, nanas, jeruk, pisang, manisah)


Sayuran (sawi, bayam, buncis, kubis)
Vitamin C, B1, B6 (merk IPI)
Vitacimin
Tiamin
Asam pikrat
Larutan CuSO 2%
Aquades
Xon-C
Piridoksin
Fehling A dan B
NaOH 3 M

Prosedur Kerja
I.

Identifikasi kandungan vitamin B1 dari segar dan produk suplemen


1. Serbuk tiamin
1.
Aquades diteteskan
sebanyak 1 tetes dalam
kaca benda
4. ditutup dengan kaca
penutup, dan diamati pada
mikroskop cahaya

2. Serbuk tiamin ditaburkan


seujung spatula kecil pada
tetesan air

3. ditetesi dengan 1 tetes


asam pikrat

5. diamati secara berkala dan


diperhatikan proses pembentukan Kristal
antara tiamin dan asam pikrat

6. digambar
kristal yang
terbentuk

2. Vitamin B1 (IPI)
Tablet vitamin B1
(IPI) digerus

Ditutup
dengan kaca
penutup

Diamati pada
mikroskop cahaya

Diteteskan 1 tetes
akuades pada kaca
benda

Ditetesi 1 tetes
asam pikrat

Ditaburkan
seujung spatula
kecil hasil
gerusan

Digambar bentuk
kristal yang terbentuk

3. Bahan segar
Dibuat sari dari : jambu biji, jeruk, pisang, manisah, sawi, bayam, buncis,
kubis dengan konsentrasi 50%
Dicuci hingga bersih
semua bahan segar

Dilakukan
berulang-ulang
hingga diperoleh
volume 100 ml.

Diteteskan 1
tetes sari
buah/sayuran
dan 1 tetes asam

Ditimbang masingmasing bahan


sebanyak 50 g
Ditambah sedikit
akuades pada masingmasing gerusan
hingga dapat disaring

Digerus
hingga
halus

Digunakan hasil sari buah dan


sayuran untuk melihat adanya kristal
asam pikrat, juga untuk uji
kandungan vitamin C.
Ditutup kaca penutup

Diamati pada
mikroskop
cahaya

Dibandingkan
ukuran kristal yang
terbentuk dari
serbuk tiamin,
vitamin B1 (IPI) dan

Disimpulkan
hasil
pengamatan

Digambar
bentuk kristal
yang
terbentuk

II. Identifikasi kandungan vitamin C dari bahan segar dan produk suplemen
Dicampurkan 1 ml fehling
A dan 1 ml fehling B
hingga homogen
Diamati perubahan warna
yang terjadi dan dicatat
warna yang terbentuk

Diteteskan 10 tetes
larutan vitamin C
(IPI) 1%.
Dikocok hingga tercampur

Diulangi langkah diatas dengan mengganti larutan vitamin C (IPI) dengan


suplemen vitamin dan bahan-bahan segar seperti
:

Larutan vitacimin 1%
Larutan Xon-C 1%
Sari sayuran dan buah

Lalu dibandingkan warna yang terbentuk dari berbagai bahan yang diuji
kemudian disimpulkan hasil percobaannya.
III. Identifikasi kandungan vitamin B6
Dimasukkan 10 tetes larutan
piridoksin 1% dalam tabung
reaksi
Diulangi prosedur yang sama
tetapi larutan piridoksin 1%
diganti dengan larutan vitamin
B1 (IPI) dan larutan sari dari
sayuran dan buah

Ditambah 4 tetes larutan


CuSO4 2% dan 10 tetes
NaOH 3N.

Diamati perubahan warna


yang terjadi, jika terbentuk
warna biru ungu berarti
ada kandungan piridoksin

Dibandingkan warna yang


Disimpulkan hasil percobaan
DATA
terbentuk dari berbagai
bahan yang diuji
I.
Identifikasi Kandungsn Vitamin B1 dari Bahan Segar dan produk Suplemen.
No Bahan

Bentuk Kristal

Keterangan

1 Vitamin B1
Asam Pikrat
Akuades

Perbesaran 100X

Kristal tidak berwarna,


berbentuk sedikit
lonjong (memanjang)

2 Pisang

perbesaran 100X

Kristal tidak berwarna,


berbentuk
lonjong/memanjang

3 Bayam

perbersaran 100X

Kristal berbentuk
serabut berwarna hijau

4 Sawi

Perbesaran 100X

Kristal berbentuk
serabut berwarna hijau

5 Thiamin

Perbesaran 100X

Kristal berbentuk
bulatan kecil yang
menyebar, berwarna

hijau

6 Jeruk

Perbesaran 100X

Kristal berbentuk
bulatan yang
menyebar, tidak
berwarna

7 Labu siam

Perbesaran 100X

Kristal berbentuk
memanjang tidak
berwarna

8 Kol

Perbesaran 100X

Kristal berwarna hijau


berbentuk bulatan
kecil dan menyebar

9 Apel

Perbesaran 100X

Kristal berwarna hijau,


berbentuk bulatan
kecil

10 Nanas

Perbesaran 100X

Kristal berwana hijau


kekuningan, berbentuk
memanjang

11 Jambu biji

Perbesaran 100X

Kristal berbentuk
lonjong, berwarna
sedikit kecoklatan

12 Buncis

Perbesaran 100X

Kristal berwarna hijau,


berbentuk memanjang

II.
No
1

Identifikasi Kandungan Vitamin C dari Bahan Segar dan Produk Suplemen


Bahan

1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
Vitacimin
1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
vitamin C (IPI)
1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
Xon-C
1 ml fehling A +

Warna Awal

Warna Akhir

A. Produk Suplemen
Warna larutan fehling A
Hijau lumut
dan B biru tua (+ + +)
( + +)
Warna larutan vitacimin
kuning cerah (+ + +)
Warna larutan fehling A
Biru tua (+ +)
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan vitamin C
(IPI) kuning pudar (+)
Warna larutan fehling A
Biru tua (+ +)
dan B biru tua (+ + +)
semu hijau (+ +)
Warna larutan Xon-C
kuning (+ +)
B. Bahan Segar
Warna larutan fehling A
Biru tua

Keterangan
Terdapat endapan
berwarna orange

Terdapat endapan
berwarna kuning

Terdapat endapan
berwarna orange

1 ml fehling B +
10 tetes larutan
jeruk
5 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
apel
6 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
jambu
7 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
labu siam
8 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
pepaya
9 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
pisang
10 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
sawi
11 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
bayam
12 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
kol
13 1 ml fehling A +
1 ml fehling B +
10 tetes larutan
buncis
III.

(+ + + +)
semu hijau (+)
Biru tua
(+ + + +)
semu hijau
(+ +)
Biru tua
(+ + + + +)

Nijau lumut
(+ +)

Biru tu (+ + +)

Hijau lumut
(+ + +)

Biru gtua
(+ + +)
semu hijau
lumut (+)
Tidak terjadi
perubahan
warna

Tidak terjadi
perubahan
warna
Tidak terjadi
perubahan
warna

Identifikasi Kandungan Vitamin B6

No Bahan
1

dan B biru tua (+ + +)


Warna larutan jeruk orange
keruh
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan apel coklat
muda keruh (+ )
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan jambu coklat
muda (+ +)
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan labu siam
hijau muda pekat
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan papaya hijau
muda
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan pisang
coklat muda bening (+)
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan sawi hijau
tua (+ +)
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan bayam hijau
tua
(+ + + +)
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan kol
putihsedikit keruh
Warna larutan fehling A
dan B biru tua (+ + +)
Warna larutan buncis hijau
muda keruh

10 tetes Piridoksin

Warna Awal

Warna Akhir

A. Bahan Suplemen
Tidak
Biru muda
berwarna

keterangan
Larutan tidak berbau

(bening)

1% + 8 tetes
2% + 10 tetes
NaOH 3 N
2

10 tetes larutan
vitamin B1 +
akuades + 8 tetes

putih

Hijau lumut
kekuningan

Laruta berbau
menyengat

2% + 10
tetes NaOH 3 N
3

10 tetes jeruk + 8
tetes

Orange

B. Bahan Segar
Biru kehijauan

2% +

10 tetes NaOH 3N
4

10 tetes apel + 8
tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N

10 tetes jambu + 8
tetes

2% +

Larutan berbau
harum menyengat
(bau buah jeruk)

Putih pekat.
Setelah
dibiarkan
beberapa saat
berubah
menjadi coklat
muda

Hijau lumut

Coklat muda
(+ +)

Biru kehijauan

Coklat bening

Biru gelap (+ +)

Larutan berbau
menyengat

Putih tulang
sedikit keruh

Biru tua (+ +)

Ada sedikit
gumpalan

Hijau muda
pekat

Biru muda (+ + +)

Larutan berbau
menyengat

Hijau muda
keruh

Biru bening

Larutan berbau
menyengat

(+ + +)

(+ + +)

Larutan berbau
menyengat (bau apel)
tetapi lebih enak dari
bau ketika baru
dikupas

Larutan berbau
seperti jambu

10 tetes NaOH 3N
6

10 tetes pisang + 8
tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N
7

10 tetes kol + 8 tetes


2% + 10
tetes NaOH 3N

10 tetes labu siam +


8 tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N
9

10 tetes buncis + 8
tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N

10 10 tetes pepaya + 8
tetes

Hijau muda

Biru muda (+ +)

Larutan berbau
menyengat

Hijau tua (+ +)

Hijau tua (+)

Larutan berbau
menyengat

Hijau tua (+ +
+ +)

Biru tua

Larutan berbau
menyengat

2% +

10 tetes NaOH 3N
11 10 tetes sawi + 8
tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N
12 10 tetes bayam + 8
tetes

2% +

10 tetes NaOH 3N

PEMBAHASAN
I.

Identifikasi Kandungan Vitamin B1 dari Bahan Segar dan produk Suplemen.

Pada percobaan tentang kandungan vitamin B1 dari bahan segar dan produk
suplemen kami mengamati bentuk dan warna Kristal yang terbentuk dari reaksi antara
bahan uji (banan segar dan produk suplemen) dengan reagen (asam pikrat). Bentuk dan
warna Kristal yang terbentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh bentuk awal serat
bahan uji dan hasil reaksinya dengan asam pikrat. Seperti contohnya pada suplemen
(vitamin B1 IPI) yaitu kristalnya tidak berwarna, berbentuk sedikit lonjong (memanjang).
Bentuk ini berbeda denga bahan segar ( buah apel) yang kristal berwarna hijau, berbentuk
bulatan kecil, dan juga berbeda bentuknya dengan daun bayam yaitu kristal berbentuk
serabut berwarna hijau.
II.

Identifikasi Kandungan Vitamin C dari Bahan Segar dan Produk Suplemen

Pada percobaan tentang kandungan vitamin C dari bahan segar dan produk suplemen
kami mengamati perubahan warna dari reaksi antara bahan uji (produk suplemen dan
bahan segar) dengan reagen (fehling A dan fehling B). warna yang bihasilkan berbedabeda disebabkan oleh perbedaan kadar kandungan vitamin C yang terdapan dalam bahan
uji. Semakin besar perubahan warnanya maka semakin besar pula kadar vitamin C yang
terdapat dalam bahan uji. Seperti contohnya hasil reaksi dari produk suplemen
(vitacimin) warna awal larutan vitacimn adalah kuning cerah setelah dicampur reagen
yang berwarna biru, larutan tersebut berubah warnanya menjadi hijau lumut gelap dan
terdapat endapan berwarna orange (dapat dipastikan bahwa endapan tersebut berasal dari
serbuk-serbuk vitacimin yang belum homogen dengan pelarutnya). Warna tersebut
berbeda dengan warna larutan hasil reaksi antara larutan jeruk dengan reagen. Larutan
jeruk yang semula berwarna orange keruh setelah dicampur dengan reagen, berubah
menjadi biru tua dengan sedikit warna hijau.
III.

Identifikasi Kandungan Vitamin B6

Pada percobaan tentang kandungan vitamin B6 dari bahan segar dan produk suplemen
kami mengamati perubahan warna dari reaksi antara bahan uji (suplemen dan bahan
segar) dengan reagen (

dan NaOH). Warna yang dihasilkan berbeda-beda

disebabkan oleh perbedaan kadar kandungan vitamin B6 dalam bahan uji. Semakin besar
perubahan warna maka semakin besar kandungan vitamin B6 dalam bahan uji.
Contohnya hasil reaksi antara produk suplemen (vitamin B1) dengan reagen yang warna
awalnya putih setelah direaksikan warnanya berubah menjadi hijau lumut kekuningan.
Berbeda hasilnya dengan latutan jeruk yang awalnya berwarna orange, setelah
direaksikan dengan reagen berubah warnanya menjadi biru kehijauan.

KESIMPULAN
Dari percobaan tersebur kita dapat menyimpulkan bahwa

- Dari semua suplemen vitamin yang diuji label yang sesuai dalam kemasan
sesuai dengan kandungan vitaminnya (IPI B 1 mengandung vitamin B1, IPI
B6 mengandung vitamin B6, dan vitacimin, IPI C, Xon-C mengandung
vitamin C)

- Kadar vitamin C dalam suplemen vitamin terbesar terdapat pada vitacimin dan
terendah pada IPI C.

- Kadar vitamin C dalam bahan segar terbesar terdapat pada larutan pisang dan
yang tidak mengandung vitamin c adalah kol, bayam, buncis

EVALUASI
1. Sayuran dan buah yang mengandung thiamin (vitamin B1)
Nanas
Jeruk
Bayam
Pisang
Sawi
Labu siam
Apel
Jambu biji
Buncis

Sayuran dan buah yang mengandung vitamin C

Kol
Jambu biji
Jeruk
Apel
Bayam
Sawi
Labu siam
Nanas
Buncis

2. Gambar bentuk kristal yang terbentuk antara thiamin dan asam pikrat

3. A.

Gambar rumus struktur vitamin C

B.
Vitamin C mampu mereduksi CuSO4 dalam campuran fehling A
dan fehling B
4. Pereaksi fehling A dan fehling B dapat digunakan untuk mendeteksi
banyak sedikitnya kandungan vitamin C dari bahan secara kualitatif, hal
itu dapat dibuktikan dari gradasi warna pada setiap larutan hasil percobaan
yang perubahan warnanya dari biru tua menjadi hijau lumut itu
menandakan tingkat kandungan vitamin C yang tinggi sedangkan larutan
yang tidak berubah warnanya (tetap berwarna biru tua) itu berarti tingkat
kandungan vitamin C di dalamnya sangat sedikit.
5. Fungsi vitamin bagi tubuh
Vitamin A. Vitamin ini juga disebut sebagi Retinol. Fungsi vitamin A
antara lain untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan
penyakit rabun, mencegah penyakit kulit dan sebagai antioksidan serta

pelindung dari penyakit kanker serta menjaga lapisan selaput mukosa


dalam tubuh.
Vitamin B. Manfaat vitamin B ini sangat baik untuk memperlancar
pertumbuhan anak-anak, memperkuat tulang dan gigi, meningkatkan
kekebalan tubuh, mencegah virus yang akan menyerang tubuh kita,
menjaga kesehatan kulit, mata, otot, saraf, hingga otak. Vitamin ini pun
memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu,
manfaat vitamin B yang terkenal adalah untuk mencegah penyakit beriberi.
Vitamin C. Vitamin ini dikenal pula dengan istilah asid askorbik. Fungsi
vitamin C antara lain adalah sebagai pembentuk dan pengekal kolagen
(suatu protein yang sangat penting untuk memperkuat kedudukan sel
badan), mempercepat proses penyembuhan luka, membantu penyerapan
zat besi ke dalam tubuh, memperkuat tulang dan gigi, mempercepat
proses metabolisme, serta menjadi antioksidan yang sangat baik untuk
menangkal radikal bebas.
Vitamin D. Fungsi vitamin D yang paling utama adalah sebagai
penghancur dan pembunuh segala macam virus maupun bakteri yang
merugikan tubuh. Selain itu, fungsi vitamin D juga dapat memberikan
kekuatan terhadap tubuh dari serangan penyakit. Vitamin D juga sangat
penting untuk memperlancar proses pertumbuhan tulang dan gigi serta
menjaganya dari kerapuhan.
Vitamin E. Manfaat vitamin E untuk kesehatan antara lain adalah untuk
pencegahan penyakit kulit, berguna untuk menutup luka dan mencegah /
mengobati kemandulan / sulit hamil. Dan pada ibu hamil dapat berfungsi
untuk mencegah keguguran.

Vitamin K. Kegunaan dan faedah vitamin K ini diantaranya yaitu untuk


mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka pada bagian tubuh
kita dan bermanfaat juga dalam rangka memperbaiki susunan
pertumbuhan tulang.
6. Penyakit-penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin B1
Penyakit Beri-beri
Penyakit beri-beri ini ada 3 jenis.Yaitu beri-beri kering,
basah dan jantung. Untuk beri-beri kering biasanya ditandai oleh
kaki kesemutan kemudian menebal, otot mudah lelah. Pada fase
yang lebih akut, penderita akan kehilangan daya berjalannya.

Hingga berjalan seperti ayam. Bagian pernafasan sesak dan jantung


mudah sekali berdebar padahal tidak bekerja dengan keras. Jika
dibiarkan, penderita bisa meninggal dunia. Untuk beri-beri basah
biasanya ditandai oleh pembengkakan pada hampir semua bagian
tubuh. Jika pada bagian tubuh yang bengkak tersebut dipencet,
bekas pencetan tersebut tidak mudah kembali dan terasa sakit.
Untuk beri-beri jantung biasanya ditandai oleh tekanan sesak di ulu
hati, sesak nafas dan jantung. Beri-beri jantung bisa membuat
penderitanya meninggal dunia dalam waktu singkat.

Menyebabkan Sindrom Wernicke-Korsakoff


Sindrom wenicke-korsakoff merupakan beri-beri otak.
Tentu menyerang otak yang merupakan kelainan neurologis. Salah
satu fungsi thiamin adalah mengoptimalkan sel-sel otak agar dapat
menghasilkan energi dari gula kemudian saat kadar thiamin dalam
otak rendah, sel otak tidak mampu menghasilkan energi yang
mencukupi untuk menjalankan fungsinya. Sindrom ini ditandai dari
kebingungan akut dan amnesia pada penderitanya. Hal ini sering
terjadi pada seseorang alkoholik yaitu pengkonsumsi minuman
alkohol dalam jumlah besar. Alkohol inilah yang menyebabkan
vitamin B1 sulit dipasok ke dalam otak sehingga mengakibatkan
penyakit beri-beri otak. Gejala lebih jelas dari penyakit ini adalah
ada 3 gejala yaitu Nystagmus, Ataksia, Opthalmoplegia.
Nystagmus sering ditandai dengan rasa pusing dan mual.
Sedangkan untuk Ataksia adanya kerusakan pada saraf tulang
belakang akibat sereberum yang terganggu. Akibatnya koordinasi
sistem gerak tubuh terganggu dan kesimbangan tubuh pun
terganggu. Opthalmoplegia adalah gejala yang timbul yang terjadi
saat otak tidak lagi bekerja secara semestinya. Bahkan terjadi salah
pengiriman informasi saraf pada organ bagian mata. Gejala ketiga
diatas perlu diawasi. Jika hal tersebut terjadi segerakan untuk
membawa ke dokter karena kekurangan vitamin B1 dalam tubuh
bisa memburuk.
Gangguan Fungsi lambung
Kekurangan vitamin B1 ini juga dapat menyebabkan
terjadinya gangguan fungsi lambung dalam menyerap sari
makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Jika kekurangan
vitamin B1 ini berkelanjutan bisa menyebabkan bobot berat badan
berkurang. Gangguan fungsi lambung ini terjadi biasanya
seseorang tidak membiasakan diri untuk makan makanan bergizi
seperti sayuran hijau seperti bayam dan buncis. Kurangnya
mengkonsumsi buah juga menyebabkan kurangnya vitamin B1 dan

menyebabkan fungsi lambung terganggu. Akibatnya rendahnya


minat makan pada seseorang dan berat badan bisa menurun.
Gangguan Mental atau Emosi
Gangguan mental atau emosi bisa terjadi pada seseorang
yang mengalami kekurangan vitamin B1. Kekurangan vitamin B1
ini ternyata menyebabkan gangguan pada selaput syaraf. Kemudian
penderita mengalami hilangnya ingatan dan bisa menyebabkan
kepikunan (jika sudah parah) bahkan gangguan mental yang bisa
lebih parah. Bahkan glukosa yang seharusnya dibutuhkan oleh otak
yang dibawa oleh darah juga terhalang. Mengakibatkan kecepatan
motorik, kekacauan mental, dan juga gangguan pada fungsi
kognitif dan daya ingat. Bisa sampai separah ini tentu karena
mengabaikan vitamin B1 yang seharusnya diasup oleh tubuh.
Jangan menyepelekan vitamin yang seharusnya bisa masuk ke
dalam tubuh anda.
Sembelit
Sembelit yang terjadi bisa karena kekurangan vitamin B1.
Gangguan pencernaan atau penyerapan gizi pada usus dapat
mengakibatkan sembelit. Sembelit sendiri berarti gangguan dalam
pengeluaran feses. Pada usus besar air diabsorbsi serta sisa
makanan dibusukkan menjadi feses. Jika usus terganggu akibat
kekurangan vitamin B1. Maka akibatnya pembentukan feses pun
terganggu. Sehingga dalam keadaan normalnya manusia dimana
buang air besar dilakukan sehari sekali. Tapi jika sembelit bisa 2-3
hari sekali baru bisa buang air besar. Inilah mengapa konsumsi
buah, sayuran yang banyak mengandung vitamin B1 harus terus
dikonsumsi.
Kegagalan Jantung
Kegagalan jantung bisa terjadi akibat kekurangan vitamin
B1. Kardiovaskuler adalah salah satu penyakit akibat kekurangan
vitamin B1 ini. Penyakit ini lebih kepada kinerja jantung yaitu
pembuluh darah pada jantung. Karena kekurangan vitamin B1,
jantung tidak dapat mempertahankan curah jantung yang tinggi dan
terjadi kegagalan. Ditemukannya kegagalan jantung adanya
pelebaran pembuluh vena, sesak nafas, dan diperlukan pengobatan
dengan pemberian vitamin B1 pada pembuluh darah sebanyak
lebih dari 10 kali dosis harian selama 2 harian. Bahkan juga
ditambahkan konsumsi vitamin B1 seperti kapsul.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin C


Sariawan

Sariawan kerap sekali terjadi pada orang yang kekurangan vitamin


C dan sariawan tersebut juga sangat sukar untuk sembuh.
Gusi berdarah
Pada orang yang kekurangan vitamin C akan cepat sekali
mengalami pendarahan pada gusi, dan hal ini juga mengakibatkan
bau nafas menjadi kurang sedap.
Anemia
Pada sebagian orang yang mengalami kekurangan vitamin C juga
kerap menjadi anemia. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan di
dalam tubuh seseorang yang telah mengalami kekurangan vitamin
C menjadi menurun dan menjadikan tubuh orang tersebut menjadi
lemah serta sering jatuh sakit.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat kekurangan vitamin B6


Gejala awal saat seseorang kekurangan vitamin B6 adalah kualitas
kesehatan mulut menurun. Ditandai dengan adanya luka di sudut bibir.
Kemudian gejala lidah dan gusi yang luka tidak seperti biasanya. Tanda ini
mirip dengan sariawan namun tidak kekurangan vitamin C. Gejala awal
lain adalah tubuh mudah menjadi lelah. Karena metabolisme yang
seharusnya terjadi tidak terjadi dengan maksimal sehingga tubuh
kekurangan energi untuk beraktivitas. Gejala lainnya seseorang menjadi
mudah tersinggung, bahkan bisa mengalami kejang dan mati rasa pada
tubuh.
Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk
dalam saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras
cadangan vitamin B6 dalam tubuh (misalnya isoniasid, hidralazin dan
penisilamin). Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit keturunan
yang menghambat metabolisme vitamin B6. Penyakit ini dapat
menyebabkan keterbelakangan mental yang berat, kejang dan anemia yang
sulit dikoreksi.
Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan
anemia. Pada dewasa akan timbul dermatitis, kerusakan saraf (neuropati)
dan kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai