Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Bahan baku dari pertanian sangat melimpah. Namun selama ini bahan baku
tersebut belum diolah maksimal untuk mendapatkan nilai jual yang lebih. Untuk itu
perlu adanya Agroindustri agar hasil pertanian bisa memiliki nilai jual lebih. Dalam
proses agroindustri perlu menggunakan beberapa teknologi. Dalam paper ini akan
disebutkan beberapa teknologi dalam pembuatan beberapa produk agroindustri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa digunakan Agroindustri?
2. Teknologi apa yang digunakan dalam proses beberapa produk agroindustri?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tujuan mengapa agroindustri
2. Menyebutkan beberapa teknologi agroindustri
4. Manfaat
1. Memahami mengapa harus digunakan Agroindustri
2. Memahami teknologi apa saja yang digunakan dalam agroindustri

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Contoh Produk Agroindustri


2.1.1 Cabai Bubuk
1. Pembuangan tangkai dan pencucian. Cabe dibuang tangkainya. Bagian yang rusak
dan busuk dibuang. Setelah itu cabe dicuci sampai bersih, dan ditiriskan.
2) Pembelahan. Cabe dibelah membujur dan biji tidak perlu dibuang. Pembelahan ini
dapat mempercepat proses pengeringan.
Walaupun demikian, pertimbangan
ekonomis perlu diberikan karena kegiatan banyak membutuhkan tenaga dan biaya.
3) Blanching
a) Penyiapan larutan sulfit panas (0,2%). Kalsium metabisulfit atau natrium bisulfit
sebanyak 20 gram dilarutkan ke dalam setiap 20 liter air bersih. Kemudian larutan ini
dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api dikecilkan sekedar menjaga
larutan tetap mendidih.
b)Pencelupan dalam larutan sulfit panas. Cabe dicelupkan ke dalam larutan sulfit
panas dan diaduk-aduk selama 3 menit. Setiap 1 kg cabe memerlukan 2 liter larutan
sulfit. Setelah itu, cabe diangkat dan ditiriskan. Biji dari cabe yang telah dibelah
banyak yang terlepas pada saat pencelupan. Biji yang terlepas juga diangkat dan
ditiriskan. Larutan ini dapat dipakai berulang-ulang.
4) Pengeringan. Setelah blanching, cabe beserta bijinya segera dijemur atau
dikeringakan dengan alat pengering. Suhu pengeringan tidak boleh lebih dari 750

Freeze Drying

Kabinet Dryer

Mesin Oven

2.1.2 Tepung Tapioka (Singkong)


1. Ubi kayu segar dikupas lalu dicuci bersih kemudian diparut.
2. Hasil parutan ditambahkan air lalu disaring dan kemudian diperas dengan kain.
3. Hasil saringan disimpan selama 24 jam untuk mengendapkan patinya.
4. Air di atas endapan dibuang dan hasil pengendapan ditiriskan.
5.Hasil endapan di oven hingga kering (kadar air turun) selama beberapa
jam.
6.E n d a p a n y a n g t e l a h d i o v e n k e m u d i a n d i b l e n d e r l a l u d i a y
a k s e h i n g g a didapatkan tepung tapiokanya.

7. Tepung tapioka yang telah diperoleh ditimbang kemudian disimpan


didalamwadah (toples).

Penggiling Singkong

Penggiling Singkong

Ayakan 60 Mesh

2.1.3 Gula Pasir


1.. Ekstraksi
Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu.
2. Pengendapan Kotoran dengan Kapur (Liming)
Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan
mengendapkan sebanyak mungkin kotoran , kemudian kotoran ini dapat dikirim
kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.
3. Penguapan (Evaporasi)
Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus
menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam).

4. Pendidihan/ Kristalisasi
Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar
untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk
pertumbuhan kristal gula tercapai.

5. Penyimpanan
Gula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama
penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di
dapur-dapur rumah tangga.
6. Afinasi (Affination)
Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan
lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan
afinasi.
7. Karbonatasi
Tahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk
membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh.

9. Penghilangan warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya
mengandalkan pada teknik penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolomkolom medium.
10. Pendidihan
Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk
tumbuhnya kristal gula.
2.1.4 Minyak Nilam
1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)

2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)

3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)

2.1.5 Susu
1. Spray Drying
Spray drying atau pengeringan semprot merupakan salah satu bentuk
pengeringan yang sudah banyak diaplikasikan di industri pengolahan susu (Widodo,
2003).

2. Drum Drying
Drum drying atau pengeringan rol atau silinder merupakan salah satu bentuk
pengeringan yang menggunakan satu atau dua drum besar berongga dengan
permukaan yang licin dan halus yang dapat berputar pada sumbunya (Priyanto, 1987).

3.Freeze Drying.
Freeze drying adalah suatu alat pengering dengan bahan yang dikeringkan
dalam keadaan telah dibekukan (Muljohardjo, 1990).

2.2 Pentingnya Agroindustri


Agroindustri merupakan kegiatan industri yang mengacu pada pengolahan
bahan baku pertanian sehingga akan menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai
tambah tersendiri. Basis dari kegiatan agroindustri yaitu terhadap peningkatan nilai
tambah dari hasil pertanian. Hasil pertanian tersebut merupakan hasil pertanoian
dalam arti luas. Jadi pertanian disini termasuk juga kehutanan, perikanan, peternakan,
dan perkebunan, serta pengolahan hasil bumi yang lain. Pertanian sendiri diartikan
sebagai kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, serta sumber enrgi dan

pemeliharaan lingkungan hidup.


Agroindustri memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan sektor
lain. Keunggulan tersebut salah satunya yaitu tahan akan krisis. Pengalaman masa
lalu membutuktikan bahwa agroindustri tetap jaya dan maju, walaupun terjadi krisis
global, sedangkan sektor lain mengalami keterpurukan. Sebagai contoh yaitu
terjadinya krisis tahun 1997-1998 dimana sektor agroindustri mampu bertahan dalam
jumlah unit yang dioperasikan. Sektor agroindustri yang tetap barjalan pada masa
tersebut misalnya adalah sektor kelapa sawit, pengolahan berbasis ubi, dan sektor
perikanan.
Pada masa sekarang pun sektor tersebut masih potensial untuk tetap berjaya
ditengah maraknya industri lain. Isu yang sedang dibicarakan pada masa kini yaitu
adanya pemanasn global, sehingga semua sektor dalam kehidupan perlu melakukan
langkah untuk mengurangi emisi gas. Salah satu cara yang sedang hangat dibicarakan
yaitu mengganti bahan bakar minyak bumi dengan bioetanol. Bioetanol merupakan
produk agroindustri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Bioetanol yang
dapat dibuat dengan bahan baku singkong ataupun umbi-umbian yang lain. Bahanbahan tersebut, masih banyak terdapat di indonesia, namun pemanfaatan masih hanya
sebatas untuk bahan pangan. Oleh karena itu dengan adanya sentuhan agroindustri
yang lebih komplek bahan tersebut akan dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol yang
mampu menurunkan angka emisi polutan dari BBM. Selain dapat mengurangi emisi
gas, adanya bioetanol juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat
akan pentingnya tanaman pertanian, terutama tanaman yang dapat dimanfaatkan
menjadi bioetanol. Bioetanol tersebut juga dapat memberikan nilai tambah terseendiri
terhadap bahan bakunya tersebut. Bioetanol juga memiliki keunngulan lain seperti
jika dicampurkan dengan bahan bakar lain misal bensin maka akan menjadi bensin
super dengan angka oktan yang tinggi, yaitu mencapai 98.
Bioetanol dapat menjadi bahan yang dapat mel;indungi lingkungan. Namun
dibalik keunggulan tersebut bioetanol belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dan
diketahui oleh masyarakat awam. Hal ini dikarenakan proses pembuatan dari

bioetanol yang tergolong sulit, sehingga hanya dapat dilakukan oleh ahli. Oleh karena
itu diperlukan adanya suatu kegiatan yang mampu mengingatkan akan pentingnya
bioetanol dalam kehidupan. Selain itu masyarakta awam juga perlu diberi tahu kan
bioetanol secara lebih mendalam.
Agroindustri 80 % dipengaruhi oleh adanya ketersediaan sumber daya alam
dari sektor pertanian. Oleh karena itu untuk memajukan sektor agroindustri, maka
diperlukan usaha secara serempak dari tiap elemen masyarakat untuk ikut berupaya
dalam usaha untuk meningkatkan sektor pertanian. Dengan meningkatnya sektor
pertanian maka secara tidak langsung sektor agroindustri akan berkembang dengan
sendirinya. Kendala dalam agroindustri yang perlu di hilangkan diantaranya adalah
kurangnya minat investor terhadap sektor agroindustri dan kurangnya ekspor produk
indonesia. Kebanyakan ekspor yang dilakukan oleh indonesia berupa bahan mentah,
sehingga kurang memberikan nilai tambah.

DAFTAR PUSTAKA

Lansida.blogspot.com. 2010. Penyuingan Minyak Atsiri.http://lansida.blogspot.com/


2010/ 12/proses-penyulingan-minyak-atsiri.html [13 Maret 2015]
Kaskus.co.id. 2012. Proses Pembuatan Gula Pasir.http://www.kaskus.co.id/thread/
51c2331c1acb173e3e000011/proses-pembuatan-gula-pasir-keren-gan [13
Maret 2015]
Scribd.com. 2010. Pembuatan Tepung Tapioka.http://www.scribd.com/doc/458
10411/Pembuatan-Tepung-Tapioka-dari-Ubi-Kayu#scribd [13 Maret 2015]
Warintek.ristek.do.id http://www.warintek.ristek.go.id/pangan/buah%

20dan

%20sayur-sayuran/cabe_kering_dan_cabe_bubuk.pdf [13 Maret 2015]


Bbppbatu.bppsdmp.deptan.do.id 2010. Proses Pembuatan Susu Bubuk. http://
bbppbatu.bppsdmp.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=292:proses-pembuatan-susu-bubuk&catid=72:artikel-peternakan [13
Maret 2015]

Anda mungkin juga menyukai