Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sebagian besar diare (gastroenteritis) disebabkan oleh virus. Penularan terjadi akibat
kontak dengan virus yang berasal dari kotoran atau muntah. Pada musim pancaroba, virus
banyak bersirkulasi. Jika Anda tidak menjaga higienitas, terutama dengan cuci tangan,
sangat mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh.
Gejala: Diare yang disebabkan virus ini menimbulkan muntah dan diare yang cair, serta
sering pula disertai demam. Salah satu penyebab diare pada anak adalah rotavirus, yang
sering menyebabkan muntah dan keluarnya diare cair yang cukup banyak. Akibatnya?
Anak berpotensi terkena dehidrasi. Bisa juga, diare disebabkan oleh bakteri atau amuba
(parasit) dengan gejala diare yang disertai adanya lendir dan darah (disentri).
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua: Diare atau muntah berisiko
menimbulkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Jadi, pastikan anak mendapat cairan
yang cukup dalam bentuk oralit untuk menggantikan cairan yang keluar. Awasi pula
tanda-tanda dehidrasi lainnya, seperti frekuensi buang air kecil serta warna air seninya.
Kapan ke dokter? Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti kelopak mata
tampak cekung, saat menangis tidak terlihat air mata, lidah kering, kulit perut yang
lambat kembali saat dicubit, serta frekuensi buang air kecil yang jarang, segera
periksakan ke dokter. Anak dengan dehidrasi berat perlu mendapat terapi cairan dengan
cara pemberian infus. Jika anak tidak bisa mengejar kekurangan cairannya melalui
minum, anak dengan dehidrasi ringan sedang dicoba menggunakan selang lambung
(nasogastric tube).
Mungkinkah dicegah? Virus yang menyebabkan diare dan muntah bisa dicegah dengan
mengajar anak untuk selalu mencuci tangan. Rotavirus bisa dicegah dengan memberi
vaksin Rotavirus pada bayi mulai usia 2 bulan.
Pencegahan
Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi, sebaiknya memberikan ASI (Air Susu Ibu) selama 6
bulan agar kekebalan tubuh cukup tertanam.
Hendaknya bayi berusia 4-8 bulan diberikan makanan tambahan yang bersih dan bergizi
tinggi namun ASI tetap diberikan.
Demikian pula bila ASI, sebaiknya diberikan dengan botol yang utama kebersihannya.
Tindakan pencegahan penting lainnya, air minum perlu dimasak dan didinginkan dulu
sebelum diminum.
Berikan imunisasi untuk mencegah tumbuhnya campak, karena campak bisa
menumbulkan diare semakin hebat.
Disamping itu selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum
menyediakan makanan, atau sebelum makan dan setelah buang air besar.
Tindakan pencegahan yang umumnya harus dilakukan seperti menutup makanan dan
minuman dengan tudung saji untuk mencegah hinggapnya lalat dan debu.
Makanan sebaiknya dimasak dan segera setelah dimasak jangan dibiarkan terlalu lama
hingga mudah tercemar.
Juga tindakan berjaga-jaga yang perlu dilakukan, adalah menjaga kebersihan rumah dan
halaman untuk menghindari berterbangannya lalat-lalat yang membawa penyakit.
Serta yang harus dilakukan sejak awal adalah membuang sampah pada tempatnya.
Dari semua tindakan pencegahan penyakit diare bahwa setiap orang harus bertindak
cermat untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Diare akan menyebarkan kumankumannya ke makanan karena itu makanan harus diberikan selama anak sakit haruslah
yang bergizi.Jika ada penderita diare yang memakan makanan kurang gizi , tentu orang
tuanyalah yang disalahkan.Anak yang sudah menderita diare sebaiknya diberikan nasi
lembek. Pada awal diare dan selanjutnya dapat diberikan daging cincang, apabila diare
berhenti, buah-buahan seperti pisang bisa diberikan kepada penderita. Demikian pula
dapat diberikan makanan yang baru dimasak 5 atau 6 kali sehari.Berikan juga macam
buah-buahan sekurang-kurangnya 1 minggu untuk mendapatkan kembali nutrisi yang
hilang selama diare. Yang paling penting diperhatikan adalah pemberian ASI untuk
penyembuhan sehingga kesehatan mereka cepat pulih kembali.