Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Geomorfologi adalah ilmu yang mendeskripsikan,mendefinisikan,serta menjabarkan


bentuk lahan dan proses-proses yang mengakibatkan terbentuknya lahan tersebut,serta
mencari hubungan antara proses-proses dalam susunan keruangan.Tentang ini,menurut Eric
H.Brown :
Geomorphology is the science of land form,the Earth shape study.Geomorphological
processes are the forces acting to change the shape of the Earth,some originate from
the Earth,these are the endogenetic processes;most are located outside the Earth,the
exogenetic processes1
Geomorfologi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani di mana geo bermaksud bumi,morphe
bermaksud bentuk dan logos bermaksud ilmu/kajian.Akan tetapi secara umum didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari atau mengkaji tentang alam,iaitu meliputi bentuk-bentuk umum
muka bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya
dengan keadaan struktur di bawahnya,serta sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan atau
tergambar pada bentuk permukaan itu.2
Pengetahuan tentang geomorfologi, sebagaimana juga dengan ilmu-ilmu yang lain,
dimulai dengan munculnya ahli-ahli falsafah Yunani dan Itali.Sebagai contoh,,HERODUTUS
(485 425 S.M.) yang dianggap sebagai bapa sejarah dikenal pula mempunyai fikiran-fikiran
tentang geologi,termasuk juga tentang perubahan muka air laut,salah satu gejala geomorfologi
yang ia perhatikan di Mesir.Kemudian banyak pula ahli falsafah lainnya yang membincangkan
tentang geomorfologi ini.Dapat disebutkan di sini antara lain ARISTOTLE,STRABO dan
SANECA yang kesemuanya pada akhirnya menerangkan gejala-gejala alam sebagai suatu
kutukan Tuhan atau dikenal dengan nama Teori Malapetaka.
Berabad-abad kemudian,konsep ini sedikit demi sedikit berubah.Orang mulai mengenal
falsafah katatrofisma yang mengatakan bahwa semua gejala alam itu sebagai akibat
pembentukan dan perosakan yang relatif terjadi dengan tiba-tiba,sehingga menyebabkan
perubahan bentuk muka bumi.JAMES HUTTON (1726 1797) dikenal sebagai bapa geologi
moden yang menerangkan gejala-gejala geologi sebagai gejala-gejala alam yang dapat kita
kenal sehari-hari,sangat bertentangan dengan teori katatrofisma yang menganggap bahawa
1

Eric H. Brown.1970.Man Shapes The Earth.The Geographical Journal. Vol. 136, No. 1 (Mar.), hal.74-85

American Geological Institute, 1973.

kejadian geologi relatif mengambil waktu yang amat singkat.Atas dasar itu kemudian teori yang
dikemukakan HUTTON disebut orang sebagai teori uniformitarianisma,dan terkenal dengan
dalilnya yang menyatakan bahwa hari ini adalah kunci dari kejadian pada masa lampau atau
istilah asingnya adalah the present is the key to the past.
Pada masa sekarang geomorfologi bukan saja meliputi bidang yang statik,yang hanya
mempelajari bentuk-bentuk muka bumi,akan tetapi juga merupakan ilmu yang dinamik yang
dapat meramalkan kejadian alam sebagai hasil interpolasi.
PROSES GEOMORFOLOGI
Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fizik maupun kimia yang
dialami permukaan bumi.3Penyebab proses tersebut adalah benda-benda alam yang kita kenali
dengan nama geomorphic agent,berupa air dan angin.Termasuk di dalam golongan geomorphic
agent air ialah air permukaan,air bawah tanah,glacier,gelombang,arus,dan air hujan.Sedangkan
angin terutama mengambil peranan yang penting di tempat-tempat terbuka seperti di padang
pasir atau di tepi pantai.Kedua penyebab ini dibantu dengan adanya gaya berat,dan
kesemuanya bekerja bersama-sama dalam melakukan perubahan terhadap bentuk muka bumi.
Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam tenaga asal luar (eksogen), iaitu yang
datang dari luar atau dari permukaan bumi,sebagai lawan dari tenaga asal dalam (endogen)
yang berasal dari dalam bumi.Tenaga asal luar pada umumnya bekerja sebagai perosak,
sedangkan tenaga asal dalam sebagai pembentuk.Kedua tenaga ini saling bergantungan dalam
mengubah bentuk muka bumi ini.
Terdapat 3 (tiga) jenis pelapukan yang kita kenal,iaitu pelapukan mekanik, pelapukan
kimia,dan pelapukan biologi.
a.

Pelapukan mekanik adalah semua mekanisme yang dapat mengakibatkan terjadinya

prosespelapukan sehingga suatu batuan dapat hancur menjadi beberapa bagian yang lebih
kecilatau

partikel-partikel yang lebih halus.Mekanisme dari proses pelapukan mekanis

antaralain adalah abrasi,kristalisasi es (pembekuan air) dalam batuan,perubahan panas


secaracepat (thermal fracture),proses hidrasi,dan eksfoliasi/pengelupasan yang disebabkan
pelepasan tekanan pada batuan kerana perubahan tekanan.

W.D. THORIBURY.1954.Principles of Geomorphology.New York & London: John Wiley & Sons, Inc, hal. 34

b.
adalah

Pelapukan kimia (dikenal juga sebagai proses dekomposisi atau proses peluruhan)
terurai/pecahnya

batuan

melalui

mekanisme

kimia,seperti

karbonisasi,hidrasi,

hidrolisis,oksidasi dan pertukaran ion-ion dalam larutan.Pelapukan kimia merubah komposisi


mineral-mineral dalam batuan menjadi mineral permukaan seperti mineral lempung.Mineralmineral yang tidak stabil yang terdapat dalam batuan akan dengan mudah mengalami
pelapukan apabila berada dipermukaan bumi,seperti basalt dan peridotit.Air merupakan agen
yang sangat penting dalam terjadinya proses pelapukan kimia,seperti pengelupasan cangkang
(speriodal weathering) pada batuan.
c.

Pelapukan organik dikenal juga sebagai pelapukan biologi dan merupakan istilah yang

umum dipakai untuk menjelaskan proses pelapukan biologi yang terjadi pada penghancuran
batuan,termasuk proses penetrasi akar tumbuhan kedalam batuan dan aktiviti organisme dalam
membuat lubang-lubang pada batuan (bioturbation),termasuk didalamnya hasil dari berbagai
jenis asam yang ada dalam mineral melalui proses leaching.Pada hakikatnya pelapukan
organik merupakan gabungan antara proses pelapukan mekanik dan pelapukan kimia.
KEPENTINGAN GEOMORFOLOGI KEPADA MANUSIA
Berbagai macam bentuk dan jenis dari proses-proses yang menyebabkan perubahan
konfigurasi bentuklahan telah menarik ilmuwan geomorfologi untuk mengkajinya secara
mendalam.Hal ini berkaitan erat dengan konsep bahawa semua proses yang terjadi pada masa
lampau akan terus berlangsung pada masa kini dan pada masa akan datang walaupun dengan
sebab-akibat dan tujuan yang berbeza.Berlangsungnya sebuah proses perubahan bentuk muka
bumi telah menjadi kajian yang sangat menarik bukan sahaja kepada para ahli akademik
kebumian tetapi juga kepada bidang lain seperti bidang sosiologi,geologi,geografi dan juga
bidang sejarah misalnya.Ini kerana subjek geomorfologi itu sendiri yang sangat berkait rapat
dengan kehidupan manusia.Dalam perbincangan ini,kita akan melihat sendiri secara khusus
tentang kepentingan praktik geomorfologi kepada manusia.Perbincangan tidaklah akan
menyentuh secara menyeluruh tentang semua kepentingan tetapi akan cuba memetik satu dua
contoh fenomena yang memperincikan peranan geomorfologi itu.
Salah satu fenomena geografi,terutama di daerah perkotaan ialah berkembangnya
berbagai jenis industri dengan produk yang beragam.Jika diperhatikan lokasinya,industri
tersebut ada yang mengelompok pada suatu wilayah,ada pula yang memancar.Disamping
3

itu,terdapat industri yang hanya ada pada daerah-daerah tertentu tetapi ada pula yang tersebar
hampir di setiap wilayah atau kota.Mengapa demikian?Fenomena tersebut menunjukkan
adanya pertimbangan tertentu dalam menempatkan sesuatu lokasi industri.Jika penempatan
tersebut dilakukan di sembarangan tempat,maka kemungkinan industri tersebut tidak akan
berkembang dengan pesat atau bahkan pula akan mengalami kerugian.Kerana itu ,faktor lokasi
sangat penting untuk dipertimbangkan,terutama pada jenis industri tertentu.
Pada suatu wilayah yang struktur geologinya rawan gempa,maka faktor ini sangat
berpengaruh terhadap kestabilan jalan.Jalan pada daerah ini cepat rosak atau retak,bahkan
sehingga jalan raya,rel kereta api,jambatan dan prasarana pengangkutan lainnya harus sering
diperbaiki atau dibangun kembali.Begitu juga pada daerah yang memiliki geomorfologi seperti
perbukitan dan pergunungan,pembuatan jalan jauh lebih mahal dibandingkan dengan di daerah
yang mempunyai bentuk muka bumi mendatar (pendataran),kerana disamping prosesnya rumit
(misalnya menggali bukit atau lereng gunung,banyak memerlukan jambatan,terowong dan
prasarana lainnya).Keadaan jalan pada posisi lereng bukit atau gunung sering menggelongsor
atau tanah runtuh sehingga cepat rosak dan keadaan yang sebegini menjadikan biaya
pemeliharaan menjadi besar.Tentang pengangkutan laut pula,keadaan geomorfologi pun sangat
berpengaruh.Pada dasar laut yang tidak rata dan dangkal,kelancaran atau kecepatan
perjalanan kapal-kapal laut akan terganggu dan harus berhati-hati,jika tidak mungkin kapal akan
karam.Penjelasan di atas menunjukkan betapa geomorfologi itu menyumbang faedah yang
besar dalam bidang industri.
Seterusnya,geomorfologi sangat penting terhadap sumberdaya air.Karekteristik dan pola
gerakan angin serta pola hujan terpengaruh oleh susunan bentuklahan yang ada di sesuatu
wilayah.Sebagai contoh,kita ambil negara kepulauan yang sebahagian besar wilayahnya
dikelilingi laut sehingga pola hujan lokal banyak dipengaruhi oleh susunan keruangan antara
pergunungan-perbukitan,dataran

dan

lautan.Susunan

keruangan

bentuklahan

juga

berpengaruh terhadap pola dan arah angin yang bertiup dari dan ke arah darat yeng
berpengaruh terhadap kelembapan udara di wilayah tersebut.Jumlah hujan meningkat seiring
dengan bertambahnya ketinggian lokasi dari permukaan laut hingga pada batas ketinggian
kurang dari 900 m.Hal sebaliknya adalah susunan bentuklahan di dalam juga mempengaruhi
keberadaan suatu wilayah yang disebabkan angin yang bertiup ke wilayah itu kandungan wap
airnya rendah.Wap air telah jatuh sebagai hujan di wilayah lain yang posisinya berlawanan arah
dengan arah datangnya angin.
Hujan yang jatuh pada suatu wilayah sebahagian akan mengwap kembali ke
atmosfera,sebahagian akan meresap ke dalam tanah/batuan,dan sebahagian lain akan menjadi
4

aliran permukaan.Komposisi dari jumlah hujan yang menjadi aliran permukaan,air tanah,dan
wap air sangat dipengaruhi oleh sifat dan ciri bentuklahan serta susunan keruangannya.Setiap
bentuklahan mempunyai sifat dan ciri yang khas dalam hal menentukan komposisi hujan yang
menjadi aliran permukaan,air tanah dan wap.Pemahaman yang komprehensif tentang sifat dan
ciri bentuklahan beserta susunan keruangannya memungkinkan dilakukan interpretasi tentang
besarnya sumberdaya air yang tersedia pada bentuklahan tertentu. 4Penilaian tentang besarnya
sumberdaya air yang tersedia sering didasarkan pada analisis Daerah Aliran Sungai
(DAS).Seperti yang disampaikan sebelum ini bahawa sifat dan ciri bentuklahan beserta
susunannya dalam ruang yang mempengaruhi besarnya curah hujan yang jatuh pada suatu
wilayah,komposisi air hujan yang menjadi aliran permukaan,air tanah dan wap.Sesungguhnya
pemanfaatan sumberdaya air disesuaikan dengan karakteristik DAS yang didalamnya tersusun
atas satuan-satuan bentuklahan yang berbeza dan mempunyai potensi sumberdaya air yang
berbeza-beza pula.
Sebuah DAS dibatasi oleh igir-igir pergunungan-perbukitan dengan DAS yang ada di
sebelahnya yang diistilahkan sebagai water divide.Keberadaan igir-igir pergunungan-perbukitan
yang menyusun wilayah DAS bahagian hulu berkait rapat dengan keadaan kelerengan yang
relatif terjal,sehingga komposisi jumlah hujan yang menjadi aliran relatif besar.Besarnya jumlah
hujan yang menjadi aliran permukaan menyebabkan proses pengikisan menjadi dominan dan
akibatnya adalah tanah yang menutupi permukaan lahan relatif nipis.Kemampuan meresapkan
air yang terbatas dan melimpahnya air permukaan berpengaruh pada jumlah cabang sungai di
daerah

hulu

DAS.Pemanfaatan

mengeksploitasi

air

tanah

dan

sumberdaya
lebih

air

di

diutamakan

daerah

hulu

memanfaatkan

sayugianya
sumberdaya

tidak
air

permukaan.Keberadaan air tanah di hulu merupakan komponen penentu jumlah aliran dasar
yang menjadi andalan bagi sumberdaya air permukaan di daerah hilir DAS.
Daerah tengah DAS dicirikan oleh konfigurasi permukaan yang tidak kasar dibandingkan
dengan daerah hulu dan ketebalan tanah yang juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ciri
dan sifat bentuklahan di daerah hilir memungkinkan komposisi jumlah hujan yang menjadi aliran
permukaan dan air tanah kurang lebih seimbang.Banjir dan genangan relatif di wilayah DAS
bahagian ini belum ada kerana aliran sungai masih dalam bentuk U dalam sehingga jarang
terjadi aliran yang meluap dari saluran,sementara kapasiti infiltrasi material penyusun
bentuklahan juga tinggi.Pada wilayah ini,pemanfaatan sumberdaya air,baik sumberdaya air
permukaan,air tanah,dan air hujan dalam keadaan yang optimum.
4

Van Westen, C.J. & Daag, A.S. 2005. Analysing the relation between rainfall characteristics and lahar activity at
Mount Pinatubo, Philippines. Earth Surface Processes and Landforms. Vol. 30, hal. 1663-1647.

Daerah hilir dan muara DAS dicirikan oleh konfigurasi permukaan yang paling halus jika
dibandingkan dengan bahagian lain dari DAS.Wilayah ini dicirikan oleh bentuk saluran sungai
yang menyerupai huruf U lebar dan terdapatnya meander.Pada wilayah ini,sering terjadinya
proses banjir,sedimentasi dan genangan yang disebabkan gradien sungai yang sangat kecil
sehingga aliran air lambat dan kapasiti infiltrasi dari material penyusun bentuklahan yang
terbatas kerana muka air tanah dekat dengan permukaan.Wilayah-wilayah yang rendah (seperti
lagoon dan swale) merupakan wilayah yang paling sering terlanda proses genangan pada
musim hujan.
Kesimpulannya,prinsip-prinsip dasar di dalam ilmu geomorfologi berpotensi untuk
diterapkan di dalam pengelolaan sumberdaya air dengan menggunakan DAS sebagai suatu
analisis.Di dalam wilayah DAS,terdapat bentuklahan yang berbeza-beza dan setiap
bentuklahan mempunyai potensi sumberdaya air yang berbeza pula.Pemahaman tentang ciri
dan sifat setiap bentuklahan,susunan keruangannya dan kaitannya dengan sumberdaya air
merupakan kunci keberhasilan dari usaha pengelolaan sumberdaya air.Pemahaman yang
kurang tepat terhadap sifat dan ciri bentuklahan telah membawa kepada usaha-usaha
pemnfaatan air yang kurang sesuai bahkan berlebihan.Wilayah yang memang secara
geomorfologinya miskin air tanah telah dipaksa untuk dicari sumber air tanah.Pemanfaatan air
permukaan dan air hujan yang melimpah pada sebahagian besar wilayah lebih efisien namun
tidak menarik perhatian kepada sang pengendali projek pencarian sumberdaya air.Oleh sebab
itu,sekali lagi dinyatakan di sini bahawa geomorfologi merupakan satu cabang ilmu kebumian
yang sangat berpotensi untuk diterapkan dalam pengelolaan sumberdaya air.Hal ini kerana
keberadaan air di muka bumi selalu terkait rapat dengan berbagai proses perubahan
bentuklahan sebagai objek kajian dalam geomorfologi.
Didalam

mengkaji

bentuklahan,geomorfologi

proses-proses
tidak

lepas

yang

dari

menimbulkan
kajian

tentang

perubahan
material

kepada
penyusun

bentuklahan.Material penyusun bentuklahan itu sendiri mempunyai sifat khas dalam hal
menyimpan dan meloloskan air yang ada di dalamnya.Usaha-usaha konservasi tanah dan air
yang tepat dan sesuai pada suatu wilayah juga sangat berkait dengan analisis bentuklahan
yang menjadi objek material dalam geomorfologi.

KESIMPULAN

Manusia sangat beruntung kerana telah diwariskan dengan warisan yang sangat tinggi
nilainya iaitu warisan keanekaragaman geologi

(geological diversity heritage) dan warisan

keanekaragaman biologi (biological diversity heritage) yang keduanya termasuk dalam warisan
alam (natural heritage).Warisan keanekaragaman geologi mencakup antara lain warisan
bentang alam atau bentang lahan (landscape) dan bentuk alam atau bentuk lahan (landform)
yang dicakup geomorfologi.Disadari bahwa keberadaan keanekaragaman bentang alam dan
bentuk lahan membuat hidup dan kehidupan manusia menjadi lebih nyaman dan
menyenangkan.Sebahagian besar bentang alam dan bentuk alam agaknya memang dapat
diubah dan dimanfaatkan atau diseksploitasi sesuai dengan keperluan.
Walaupun cuma menghurai dua kepentingan geomorfolgi kepada manusia,namun
rasanya penghuraian itu sedikit sebanyak menampakkan kepada kita bahawa geomorfolgi
memang penting kepada kehidupan manusia.Sebagai contoh,dalam perbincangan tentang
kaitan industri dan geomorfologi tadi kita telah membuat kesimpulan bahawa lokasi dan sifat
ekonomi sesuatu industri itu dipengaruhi oleh factor geomorfologi.Dalam perbincangan yang
kedua tentang geomorfologi dan kaitannya dengan sumberdaya air,kita telah membuat
kesimpulan bagaimana sifat dan ciri bentuklahan itu sangat mempengaruhi kepada pola
sumberdaya air yang jika dimanfaatkan sepenuhnya akan lebih memudahkan kehidupan
manusia.Banyak lagi kepentingan gemorfologi yang jika diulas panjang akan memerlukan ruang
penulisan yang lagi panjang rasanya.Sekurang-kurangnya perbincangan pendek ini telah
memberi sedikit gambaran tentang itu.

BIBLIOGRAFI

Arbaat Hassan. (2008). The Adult Non Formal environment Education (EE): A scenario in Sabah, Malaysia.
Procedia Social Sciences, Science Direct. Elsevier Ltd.
Callicott, J. B. (2000). Harmony Between Man and Land: Aldo Leopold and The Foundation of Ecosystem
Management. Journal of Forestry, 98(5).
Grove, R. (2002).Climatic Fears: Colonialism and the History of Environmentalism.Harvard International Review.
Jamaludin Md. Jahi. (1989). Pengantar Geomorfologi.Dewan Bahasa dan Pustaka: K.Lumpur.
7

Lobeck,A.K.(1981). Geomorfologi:Pengenalan
Kepada
(terjemahan). Dewan Bahasa dan Pustaka: K. Lumpur.

Kajian

Pandan

Darat

Mohammad Zohir bin Ahmad @ Shaari. (2003).Geografi Sebagai Medium Pendidikan Alam Sekitar, Diges
Pendidik,3(2).
Moroye, C.M. (2005). Common ground: an ecological perspective on teaching andlearning. Curriculum and
Teaching Dialogue 7(1/2).
Rosnani Ibrahim (2007).Warga Alam. Era Hijau.Jabatan Alam Sekitar Malaysia.
Small. R.J. (1978). The Study Of Landforms: A Textbook Of Geomorphology. 2nd.Edition.
Cambridge University Press: London.

Anda mungkin juga menyukai