Sistemik (SLE)
Lupus
genetik
Faktor
nongenetik
Pengobatan
dengan
menggunakan
prokainamid Sel T gagal
Hiperaktivit
menekan
Hormon
seks respon
as sel B
sel B
Virus
Antinuclear antibody
(ANA)
Antibodi
terhadap DNA
Antibodi terhadap Histon
Antibodi terhadap protein nonhiston
Antibodi terhadap antigen
nukleolar
SLE Menyerang
Sendi
Kulit
Ginjal
Sistem
saraf
Paru-paru
Sistem kardiovaskuler
Darah
Sistem limfatik
Okular
Endrokin
Manifestasi Klinis
Ruam
seperti kupu-kupu di
daerah muka
Demam
Nyeri sendi
hematuria
SINDROM SJOGREN
Morfologi
Keratokonjungtivitis
Xerostomia
Perjalanan Klinis
Menyerang
> 40 tahun
Diagnosis primer : pengurangan
kelembaban pada mata dan
rongga mulut
Radang sendi ringan, neuropati,
dan fenomena Raynaud
Kerusakan ginjaltimbulnya
limfoma sel B
Keganasan limfoid
ARTRITIS REMATOID
Oleh :
Isnaningsih
6411413033
Artritis Rematoid
Artritis rematoid adalah
penyakit
sistemik,
radang kronis, terutama
merusak sendi tulang
dan
kadang-kadang
juga merusak banyak
jaringan
dan
organorgan lainnya diseluruh
tubuh.
Mekanisme
Antigen disendi
Perangsa
ngan sel
B
Produksi sel
antibodi IgG
Autosensitisa
si terhadap
IgG
Pembentukan
faktor
rematoid
Kompleks
IgG-anti-IgG
Jejas sendi
diperantarai
kompleks imun
(mikroba?)
MCF
MA
Pengaktif
F
an
makrofag
Pelepasan IL1
Kondrosit fibrobla Sel
s
sinovial
Pelepasan
kolagenase,PGE2,
aktivator
plasminogen
Perangsangan sel
T
Pelepasan limfokin
Faktor
pengaktifan
Pertumbuh osteoklas
an
fibroblas
Resorbsi
tulang
tanda:
sinovitis proliferatif
yang nonsupuratif, yang pada
saatnya akan mengakibatkan
kerusakan tulang rawan sendi
dan atritis kelumpuhan yang
progresif.
Pemicu : infeksi, genetik
Bersifat progresif ( 2th tanpa
penanganan cacat sendi
permanen ) menyerang
organ penting ( mata, paru, &
pembuluh darah).
Spondiloartropati
Hunun Sri Pawenang
6411413052
Kelompok Spondiloartropati
1.Ankilosing spondilitis
2.Psoriatic arthritis
3.Enteropatik arthritis
4.Reiter sindrom
Mekanisme Spondiloartropati
Makrofag
menganggapnya
sebagai benda
asing dan
melakukan
fagositosis
Limfosit T dapat
mengenali partikel
tersebut
,mengawali
serangkaian
kejadian-kejadian
imun
Infeksi
membentuk T sel
memory yang
melipatgandakan
respons terhadap
reinfeksi
Mengakibatkan
reaktivasi respons
imun
mikroorganisme
telah dihancurkan,
ditampilkan
kembali setelah
reinfeksi
Persistensi
respons imun
diakibatkan oleh
infeksi yang
tersembunyi
Bakteri di dalam
sel makrofag
terlindung dari
mekanisme
pertahanan
Sistem imun
mengarahkan
reaksi terhadap
jaringan badan
sendiri
Mukosa urethra
dan conjuntiva
menjadi pintu
antigen bakteri
Alfi Yaturrohmaniyyah
(6411413059)
Sklerosis sistemik
(sklerodermia)
Sklerosis sistemik
(sklerodermia)
Penyakit
Lesi kulit
dengan
adanya
infiltrasi
limfosit T
Hipersensitivi
tas lambat
terhadap
kolagen
Artrofi otot
Atrofi tangan
(penebalan,
kekakuan,
kelumpuhan
seluruh sendi)
Keterbatasan
gerak sendi
Timbul kelainan
serologis non
spesifik (antibodi
antinuklir &
fenomena
reinaud)
Kekacauan
imunitas humoral
Granulomatosis
wegener
Alfi Yaturrohmaniyyah
(6411413059)
Granulomatosis wegener
Penyakit
Mekanisme Granulomatosis
wegener
Penderita
POLIMIOSITIS (DERMATOMIOSITIS)
= Nahdya
Polimiositis terjadinya inflamasi kronis pada miopati
yang penyebabnya tidak diketahui, apabila ada bercak
pada kulit disebut dermatomiositis.
MEKANISME POLIMIOSITIS
(DERMATOMIOSITIS)
Limfosit-T
penolong dan
Limfosit T
sitotoksik
Infiltrasi
radang
Dilepaskan
saat kontak
dengan
Antigen otot
Sitotoksik
serabut
otot
Diperantarai
sel atau
limfotoksin
terlarut
POLIARTERITIS
NODOSA
Eki Septiani Putri
6411413058
Hipertensi
Eosinofilia
Nyeri
perut
Poliarteritis atau
poliartralgia
Berat badan menurun
Mekanisme poliarteritis
Nodosa