Tujuan :
Dasar teori :
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan
reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat
kita.
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel
elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter
diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin
dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda
dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis.
Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit
(C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat
berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi
oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada
katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya
mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik
kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda
bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas.
Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan
logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis
larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan
anion pasti teroksidasi di anoda dan sebaliknya pada elektrolisis larutan.
Reaksi Pada Larutan KI dengan Elektrode Grafit (C)
Pada elektrolisis larutan KI terbentuk gas hidrogen di katode dan iodin di anode;
larutan disekitar katode bersifat basa. Hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai
berikut. Dalam larutan KI terdapat tiga jenis spesi, yaitu ion K=, ion I-, dan
molekul air. Kemungkinan reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi ion K+
atau reduksi air.
K+ (aq) + e K (s) Eo = -2,92 V
2H2O (l) + 2e 2OH- (aq) + H2 (g) Eo = -0,83 V
Oleh karena potensial reduksi air lebih besar maka reduksi air lebih mudah
berlangsung. Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah
oksidasi ion I- atau oksidasi air.
Alat :
klaim statif
Pipa U
Kabel
Karbon
Baterai
Pipet
b. Bahan :
larutan KI 0,5M
larutan amilum
larutan NaNO3
Indicator PP
Indicator MO
Indicator MR
larutan NaCl
Langkah kerja :
Tahap persiapan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Menyusun klaim dan statif dan melengkapinya dengan menambahkan tabung U.
Merangkaikan kabel, baterai dan, elektroda karbon ( katoda negatif anoda positif.
elektrolisis larutan NaCl
elektrolisis larutan KI
Hasil pengamatan :
Elektrolisis KI
perubahan
Berwarna pink
Berwarna hitam
Elektrolisis NaCl
perubahan
Elektrolisis NaNO3
perubahan
Ditambah MR
katoda
orange
pink
Pembahasan :
Elektrolisis larutan KI
elektrolit : ?KI?_((aq)) ? K?_((aq))^++ I_((aq))^Katode : ?2H?_2 O_((i))+ 2e ? H?_(2(g)) + 2?OH?_((aq))^Anode : 2I_((aq))^- I_(2(s))+ 2e
katoda anoda
Reaksi rumus :
2H_2 O_((l)) + 2 ?KI?_((aq)) 2?KOH?_((aq)) + H_(2(g)) + I_(2(s))
katoda anoda
kuning
Merah muda
Elektrolit : ?NaCl?_((aq)) ? Na?_((aq))^+ + ?Cl?_((aq))^Katoda : 2H_2 O_((l)) +2e H_(2(g)) + 2?OH?_((aq))^Anoda : ?Cl?_((aq))^- ? Cl?_(2(g)) + 2e
katoda anoda
elektrolit : Na?NO?_(3(aq))
?Na?_((aq))^++ ?NO?_(3(aq))^-
4H_((g))^++ ? O?_(2(g)) + 4e
+
4 Na?NO?_(3(aq)) +? 6H?_2 O_((l)) 4?NaOH?_((aq)) +2H_(2(g))+4?HNO?_(3(aq))
+? O?_(2(g))
Katoda anoda
Kesimpulan :
ELEKTROLISIS
LOGO SEKOLAH
Disusun oleh
08.3115
2011
ELEKTROLISIS
1. Tujuan :
a. mengetahui perubahan warna yang terjadi pada katoda dan anoda pada
setiap larutan.
b. mengetahui persamaan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda pada
setiap larutan.
c. mengetahui zat yang menempel pada elektrode paku dan menentukan
anodanya.
2. Dasar Teori
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis
terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron
memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam
larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi
lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda,
yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung
pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya
terbesar.
Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya
terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektrolisis larutan elektrolit.
2. Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)
2. Elektroda selain inert/aktif.
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta.
4/1
Paku dan tembaga
1/1
Statif dan klem
1/1
Tabung reaksi dan rak
4/1
Pipet tetes
biasa
1
Gelas kimia
100 cm3
3
Larutan Natrium sulfat
0,5 M
50 cm3
Larutan Kalium iodida
0,5 M
50 cm3
Larutan Tembaga sulfat
0,01 M
50 cm3
Fenoftalein
Sebotol
Indikator universal
Sebotol
Larutan kanji/amilum
Sebotol
4. Cara Kerja
A. Elektrolisis Larutan Natrium Sulfat
1. mengambil 50 ml larutan Na2SO4 dan menambahkan 10 tetes indikator
universal, mengaduk sampai bercampur homogen
2. memasukkan campuran tersebut kedalam pipa U kemudian melakukan
elektrolisis sampai terjadi perubahan.
B. Elektrolisis Larutan KI
1. memasukkan larutan KI 0,5 M ke dalam pipa U kemudian melakukan
elektrolisis samapi waktu (5menit)
2. menetesi dengan indikator PP kedalam larutan di sekitar katoda (kutub
negatif) dan menetesi larutan kanji kedalam larutan disekitar anoda (kutub
positif).
3. mengamati warna pada kedua elektroda tersebut.
Catatan :
indikator PP akan berwana merah bila dicampur dengan larutan bersifat basa
larutan kanji akan berwarna biru/ungu bila bercampur dengan iodin.
5. Hasil Pengamatan
Katoda
B. Elektrolisis Larutan KI
Larutan dalam ruang
Perubahan setelah elektrolisis
Perubahan setelah penambahan PP
Perubahan setelah penambahan amilum
Anoda
Katoda
Katoda
6. Pembahasan
8. Kesimpulan