Anda di halaman 1dari 12

praktikum kimia elektrolisis

Tujuan :

Mengetahui proses elektrolisis pada larutan KI, NaCl, Na?NO?_3dengan elektroda


karbon.
Mengetahui perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda dari proses
elektrolisis.
Mengetahui proses elektrolisis pada larutan KI dengan katoda dan anoda karbon.

Dasar teori :
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan
reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat
kita.
Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel
elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter
diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin
dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda
dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis.
Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit
(C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat
berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi
oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada
katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya
mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik
kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda
bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas.
Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan
logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis
larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan
anion pasti teroksidasi di anoda dan sebaliknya pada elektrolisis larutan.
Reaksi Pada Larutan KI dengan Elektrode Grafit (C)
Pada elektrolisis larutan KI terbentuk gas hidrogen di katode dan iodin di anode;
larutan disekitar katode bersifat basa. Hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai
berikut. Dalam larutan KI terdapat tiga jenis spesi, yaitu ion K=, ion I-, dan
molekul air. Kemungkinan reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi ion K+
atau reduksi air.
K+ (aq) + e K (s) Eo = -2,92 V
2H2O (l) + 2e 2OH- (aq) + H2 (g) Eo = -0,83 V
Oleh karena potensial reduksi air lebih besar maka reduksi air lebih mudah
berlangsung. Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah
oksidasi ion I- atau oksidasi air.

2I- (aq) I2 (s) + 2e Eo = -0,54 V


2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e Eo = -1,23 V
Oleh karena potensial oksidasi ion I- lebih besar maka oksidasi ion I- lebih mudah
berlangsung. Jadi, pada elektrolisis larutan KI terjadi reaksi yang menghasilkan
H2, OH-, dan I2 sesuai pengamatan.
elektrolit : KI (aq) K+ (aq) + I- (aq)
Katode : 2H2O (l) + 2e 2OH- (aq) + H2(g)
Anode : 2I- (aq) I2 (s) + 2e

2H2O (l) + 2I- (aq) 2OH- (aq) + H2(g) + I2 (s)

Reaksi rumus : 2H2O (l) + 2 KI (aq) 2KOH (aq) + H2(g) + I2

Reaksi pada larutan NaCl dengan elektroda grafit


menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan gelembung gas Cl2 di
anoda. mengingat kembali Deret Volta Pada katoda, terjadi persaingan antara air
dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, air memiliki Ered
yang lebih besar dibandingkan ion Na+. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi
dibandingkan ion Na+. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah air.
Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai Ered ion Cl- dan
air hampir sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan
(overvoltage), maka oksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh
sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi
yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :
Katoda (-) : 2 H2O(l) + 2 e- > H2(g) + 2 OH-(aq)
Anoda (+) : 2 Cl-(aq) > Cl2(g) + 2 eReaksi sel : 2 H2O(l) + 2 Cl-(aq) > H2(g) + Cl2(g) + 2 OH-(aq)
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion
OH (basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OHpada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening
menjadi merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp). Dengan
demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan
produk elektrolisis larutan
Alat dan Bahan :

Alat :
klaim statif
Pipa U

Kabel
Karbon
Baterai
Pipet

b. Bahan :
larutan KI 0,5M
larutan amilum
larutan NaNO3
Indicator PP
Indicator MO
Indicator MR
larutan NaCl

Langkah kerja :

Tahap persiapan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Menyusun klaim dan statif dan melengkapinya dengan menambahkan tabung U.
Merangkaikan kabel, baterai dan, elektroda karbon ( katoda negatif anoda positif.
elektrolisis larutan NaCl

memassukkan larutan NaCl + PP ke dalam pipa U yang berada di klaim statif.


Memassukkan elektroda karbon ke dalam laurutan NaCl.
Menunggu hingga terjadi reaksi di anoda dan katoda.
Mengamati reaksi dan perubahanperubahan yang ditimbulkan.
Menuliskan hasil ke table pengamatan.

elektrolisis larutan KI

memassukkan larutan KI ke dalam pipa U yang berada di klaim statif.


Memassukkan elektroda karbon ke dalam laurutan KI.

Menunggu hingga terjadi reaksi di anoda dan katoda.


Mengamati reaksi dan perubahan-perubahan yang ditimbulkan.
Menuliskan hasil ke table pengamatan.
Menambahkan larutan amilum pada anoda.
Menambahkan larutan PP pada katoda.
Mengamati reaksi dan perubahan-perubahan yang ditimbulkan.
Menuliskan hasil ke table pengamatan.

elektrolisis larutan NaNO3


NaNO3

memassukkan larutan NaNO3 ke dalam pipa U yang berada di klaim statif.


Memassukkan elektroda karbon ke dalam laurutan Na?NO?_3
Menunggu kurang lebih 30 menit
Mengamati perubahan yang terjadi pada anoda dan katoda.
Mengambil larutan pada anoda dan katoda dengan pipet, lalu membaginya ke
dalam 3 tabung reaksi secara merata.
Menambahkan indicator PP,MO,MR kedalam 3 tabung tersebut, tiap tabung
berhak atas satu indicator.
Mengamati perubahan yang terjadi.
Menuliskan hasil ke table pengamatan

Hasil pengamatan :

Elektrolisis KI

Cairan dalam ruangan

perubahan

Selama elektrolisis setelah ditambah amilum Setelah ditambah


PP
Katoda

Terdapat sedikit gelembung, berwarna jernih -

anoda Terdapat banyak gelembung, berwarna kuning


kebiruan
-

Berwarna pink

Berwarna hitam

Elektrolisis NaCl

Cairan Dalam Ruangan

perubahan

Selama elektrolisis Setelah ditambah PP


katoda

Timbul sedikit gelembung gas

Timbul warna pink

anoda Timbul banyak gelembung gas Warna tetap jernih

Elektrolisis NaNO3

Cairan dalam ruangan

perubahan

Selama elektrolisis Ditambah PP Ditambah MO

Ditambah MR

katoda

orange

Timbul sedikit gelembung gas

pink

anoda Timbul banyak gelembung gas Tetep jernih orange

Pembahasan :
Elektrolisis larutan KI
elektrolit : ?KI?_((aq)) ? K?_((aq))^++ I_((aq))^Katode : ?2H?_2 O_((i))+ 2e ? H?_(2(g)) + 2?OH?_((aq))^Anode : 2I_((aq))^- I_(2(s))+ 2e

2H_2 O_((l)) + 2I_((aq))^- 2?OH?_((aq))^- + H_(2(g))+I_(2(s))

katoda anoda

Reaksi rumus :
2H_2 O_((l)) + 2 ?KI?_((aq)) 2?KOH?_((aq)) + H_(2(g)) + I_(2(s))
katoda anoda

pada anoda : I2 + amilum biru atau hitam


pada katoda : KOH + PP pink

elektrolisis larutan NaCl

kuning
Merah muda

Elektrolit : ?NaCl?_((aq)) ? Na?_((aq))^+ + ?Cl?_((aq))^Katoda : 2H_2 O_((l)) +2e H_(2(g)) + 2?OH?_((aq))^Anoda : ?Cl?_((aq))^- ? Cl?_(2(g)) + 2e

2?NaCl?_((aq)) + 2H_2 O_((l) ) 2? Na?_((aq))^++2?OH?_((aq))^- +H_(2(g))+? Cl?


_(2(g))

katoda anoda

elektrolisis larutan NaNO3

elektrolit : Na?NO?_(3(aq))

?Na?_((aq))^++ ?NO?_(3(aq))^-

katoda : 4H_2 O_((l))+ 4e 2 H_(2(g)) + 4 ?OH?_((aq))^anoda : 2H_2 O_((l))

4H_((g))^++ ? O?_(2(g)) + 4e

+
4 Na?NO?_(3(aq)) +? 6H?_2 O_((l)) 4?NaOH?_((aq)) +2H_(2(g))+4?HNO?_(3(aq))
+? O?_(2(g))

Katoda anoda

Kesimpulan :

Elektrolisis larutan KI menggunakan elektroda karbon pada katoda terjadi larutan


KOH dan gas H2 pada anoda terjadi I2.
Elektrolisis larutan NACl menggunakan elektroda karbon pada katoda terjadi
larutan NaOH dan gas H2 pada anoda terjadi Cl2.
Elektrolisis larutan NaNO3 menggunakan elektroda karbon pada katoda terjadi
larutan NaOH dan gas H2 pada anoda terjadi larutan HNO3 dan gas O2.
Perbandingan volume gas H2 di katoda dan gas O2 di anoda adalah 2 : 1.

ELEKTROLISIS

LOGO SEKOLAH

Disusun oleh

NURUL HUDA ERVINA

08.3115

SMA NEGERI 1 GUBUG

2011

ELEKTROLISIS

1. Tujuan :

a. mengetahui perubahan warna yang terjadi pada katoda dan anoda pada
setiap larutan.
b. mengetahui persamaan reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda pada
setiap larutan.
c. mengetahui zat yang menempel pada elektrode paku dan menentukan
anodanya.

2. Dasar Teori

Proses elektrolisis yaitu proses penguraian leburan suatu senyawa atau


larutannya oleh listrik arus searah. Tempat dimana elektrolisis berlangsung
disebut sel elektrolisis. Sel itu terdiri atas leburan atau larutan elektrolit yaitu zat
yang dapat menghantarkan listrik dan dua elektroda yang dihubungkan dengan
sumber aus listrik sepeti battery atau power supply. Jika arus listrik dialirkan akan
terjadi reaksi kimia pada setiap elektrodanya. Dalam hal ini ion-ino positif
berpindah ke elektroda negatif yang dihubungkan dengan kutub negatif sumber
arus dan sebaliknya.

Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis
terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Electron
memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam
larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi. Sedangkan spesi
lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda,
yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung
pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya
terbesar.
Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya
terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektrolisis larutan elektrolit.
2. Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)
2. Elektroda selain inert/aktif.
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta.

3. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan
Ukuran/satuan
Jumlah
Tabung U
3
Elektroda karbon dan kabel
0,25 m
3/3
Baterai/catudaya
1,4 V

4/1
Paku dan tembaga
1/1
Statif dan klem
1/1
Tabung reaksi dan rak
4/1
Pipet tetes
biasa
1
Gelas kimia
100 cm3
3
Larutan Natrium sulfat
0,5 M
50 cm3
Larutan Kalium iodida
0,5 M
50 cm3
Larutan Tembaga sulfat
0,01 M
50 cm3
Fenoftalein
Sebotol
Indikator universal
Sebotol
Larutan kanji/amilum

Sebotol

4. Cara Kerja
A. Elektrolisis Larutan Natrium Sulfat
1. mengambil 50 ml larutan Na2SO4 dan menambahkan 10 tetes indikator
universal, mengaduk sampai bercampur homogen
2. memasukkan campuran tersebut kedalam pipa U kemudian melakukan
elektrolisis sampai terjadi perubahan.

B. Elektrolisis Larutan KI
1. memasukkan larutan KI 0,5 M ke dalam pipa U kemudian melakukan
elektrolisis samapi waktu (5menit)
2. menetesi dengan indikator PP kedalam larutan di sekitar katoda (kutub
negatif) dan menetesi larutan kanji kedalam larutan disekitar anoda (kutub
positif).
3. mengamati warna pada kedua elektroda tersebut.
Catatan :
indikator PP akan berwana merah bila dicampur dengan larutan bersifat basa
larutan kanji akan berwarna biru/ungu bila bercampur dengan iodin.

C. Elektrolisi Larutan CuSO4


1. mengisikan larutan CuSO4 0,01 M ke dalam pipa U.
2. memasang elektroda paku yang telah diamplas samapi bersih pada kutub
negatif (katoda) dan elektroda tembaga pada kutub positif ( anoda).
3. melakukan elektrolisi dengan sebuah baterai dan dalam waktu 30 detik.

4. mengangkat elektroda paku dan mengamati perubahan yang terjadi.

5. Hasil Pengamatan

A. Elektrolisis Larutan Natrium Sulfat

Larutan dalam ruang


Perubahan sebelum dan selama elektrolisis
Perubahan setelah elektrolisis
Sifat larutan
Anoda

Katoda

B. Elektrolisis Larutan KI
Larutan dalam ruang
Perubahan setelah elektrolisis
Perubahan setelah penambahan PP
Perubahan setelah penambahan amilum
Anoda

Katoda

C. Elektrolisi Larutan CuSO4


Larutan dalam ruang
Perubahan setelah elektrolisis
Perubahan setelah penambahan PP
Perubahan setelah penambahan amilum
Anoda

Katoda

6. Pembahasan

7. Pertanyaan dan Jawaban

8. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai