Anda di halaman 1dari 7

ISI

A. Pengetahuan Umum
Secara umum, pengertian obat adalah semua bahan tunggal/campuran yang
dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah,
meringankan, dan menyembuhkan penyakit. Sedangkan, menurut undang-undang,
pengertian obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam
menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan
termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.[1][2] (Syamsuni. 2005.
Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi.)
Penggolongan obat berdasarkan bentuk sediaan obat dikelompokkan menjadi:

Bentuk gas; contohnya, inhalasi, spraym aerosol.

Bentuk cair atau larutan; contohnya, lotio, dauche, infus intravena, injeksi, epithema,
clysma, gargarisma, obat tetes, eliksir, sirop dan potio.

Bentung setengah padat; misalnya salep mata (occulenta), gel, cerata, pasta, krim,
salep (unguetum).

Bentuk padat; contohnya, supositoria, kapsul, pil, tablet, dan serbuk.[1][2]


Dalam Farmakope Indonesia edisi III,Sirup adalah sediaan cair berupa larutan

yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain,kadar sakarosa,C12H22O11,tidak


kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.[4] Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari
gula atau perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat.[3]
(Ansel, 1989)
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar
tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa
dalam sirop adalah 64-66% , kecuali dinyatakan lain.[2] Sirop adalah larutan pekat gula
atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi,
merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau
polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi
pembentukan hablur sakarosa, juga dapat meningkatkn kelarutan obat (Anonim, 1978).

Penggolongan Sirup Obat Batuk :

1. Antitusif
Obat antitusif berfungsi menghambat atau menekan batuk dengan menekan pusat
batuk serta meningkatkan ambang rangsang sehingga akan mengurangi iritasi. Secara
umum berdasarkan tempat kerja obat, antitusif dibagi atas antitusif yang bekerja di perifer
dan antitusif yang bekerja di sentral. Antitusif yang bekerja di sentral dibagi atas
golongan narkotik dan nonnarkotik. Contoh : Vicks Formula 44 (PT. Indofarma), Woods
Antitusif (Kalbe Farma), Hufagrip BP 60ml (PT. Gratia Husada Farma), Triaminic (PT.
Erela)

2. Ekspektoran
Obat ini digunakan untuk meningkatkan sekresi mukus di saluran napas sehingga
bermanfaat untuk mengurangi iritasi dan batuknya akan berkurang dengan sendirinya.
Contoh : OBH Combi (Combifar), Hufagrip Flu 60ml (PT. Gratia Husada Farma),
Actived (PT. Dexa Medica), Decadryl (Harsen)

B. Hasil Pengamatan

Telah dilakukan pengamatan ke beberapa Apotek dan Toko obat untuk


mendapatkan informasi mengenai obat batuk sirup (antitusif maupun ekspektoran) yang
terdapat di apotek/toko obatc yang banyak dibeli/diminati masyarakat (pasien) sekitar
apotek/toko obat tersebut. Berdasarkan kegiatan pengamatan tersebut kami dapat
memperoleh hasil yang dimuat dalam tabulasi berikut :

Nama Obat

Khasiat

Pabrik

Lokasi Pengamatan

Vicks Formula 44

Antitusif

PT. Indofarma

Apotek Dewi

Woods Antitusif

Antitusif

Kalbe Farma

Apotek Dewi

Hufagrip BP 60ml

Antitusif

PT. Gratia Husada

Apotek Nabila;

Farma

Apotek Hasta Farma

(untuk anak-anak)

Triaminic

Antitusif

PT. Erela

Apotek Hasta Farma

OBH Combi

Ekspektoran

Combifar

Apotek Dewi;
Apotek Nabila; Toko
Obat Bidan Anggi;
Toko Obat Caterine

Hufagrip Flu 60ml

Actived

Ekspektoran

Ekspektoran

PT. Gratia Husada

Apotek Nabila;

Farma

Apotek Hasta Farma

PT. Dexa Medica

Apotek Dewi;
Apotek Nabila;
Apotek Hasta Farma;
Tk. Obat Bidan
Anggi; Tk. Obat
Caterine

Decadryl

Ekspektoran

Harsen

Apotek Dewi

Siladex

Ekspektoran

PT. Konimex

Apotek Dewi

Bisolvon

Ekspektoran

PT. Boehringer

Apotek Dewi;

Ingelheim Indonesia

Apotek Nabila; Tk.


Obat Caterine

C. Konsep Pemasaran
Setelah melakukan pengamatan, data hasil pengamatan terhadap obat batuk sirup
dikumpulkan, kemudian diperoleh informasi mengenai pabrik obat yang memproduksi
merk merk obat batuk sirup tersebut. Informasi tersebut dimuat dalam tabel berikut :
1. Pengiklanan

Nama Pabrik Obat

Nama Produk

Iklan

(Produsen)

(Merk Obat)

(Bentuk,media pengiklanan)

PT. Boehringer

Bisolvon

Media Elektronik (televisi), Media Cetak

Ingelheim Indonesia

(Tabloid,Majalah,dsb.)

Combifar

OBH Combi

Media Elektronik (televisi), Media Cetak


(Tabloid,Majalah,dsb.)

PT. Dexa Medica

Actifed

Media Elektronik (televisi), Media Cetak


(Tabloid,Majalah,dsb)

PT. Erela

Triaminic

PT. Gratia Husada

Hufagripp Flu

Farma

Hufagripp BP

Harsen

Decadryl

PT. IndoFarma

Vicks Formula
44

PT. Kalbe Farma

Woods

PT. Konimex

Siladex

2. Harga

Nama Pabrik Obat

Nama Produk

(Produsen)

(Merk Obat)

PT. Boehringer Ingelheim

Bisolvon

Indonesia
Combifar

OBH Combi

PT. Dexa Medica

Actifed

PT. Erela

Triaminic

PT. Gratia Husada Farma

Hufagripp Flu
Hufagripp BP

Harsen

Decadryl

PT. IndoFarma

Vicks Formula 44

PT. Kalbe Farma

Woods

PT. Konimex

Siladex

3. Kemasan dan Komposisi


Nama Pabrik Obat

Nama Produk

(Produsen)

(Merk Obat)

PT. Boehringer Ingelheim

Bisolvon

Indonesia
Combifar

OBH Combi

PT. Dexa Medica

Actifed

PT. Erela

Triaminic

PT. Gratia Husada Farma

Hufagripp Flu
Hufagripp BP

Harsen

Decadryl

PT. IndoFarma

Vicks Formula 44

PT. Kalbe Farma

Woods

PT. Konimex

Siladex

4. Pemasaran Produk

Nama Pabrik Obat

Nama Produk

(Produsen)

(Merk Obat)

PT. Boehringer Ingelheim

Bisolvon

Indonesia
Combifar

OBH Combi

PT. Dexa Medica

Actifed

PT. Erela

Triaminic

PT. Gratia Husada Farma

Hufagripp Flu
Hufagripp BP

Harsen

Decadryl

PT. IndoFarma

Vicks Formula 44

PT. Kalbe Farma

Woods

PT. Konimex

Siladex

D. Segmenting, Targeting, Positioning


Suatu organisasi yang beroperasi dalam suatu pasar, apakah itu pasar konsumsi,
pasar penyalur atau pasar pemerintah selalu menyadari bahwa pada hakikatnyaia tidak
dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak,
sangat berpencar beraneka ragam dalam tuntutan penjualannya. Mungkin beberapa
pesaing memiliki posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk melayani
beberapasegmen pasar tertentu sedangkan perusahaan sendiri dari pada bersaing di
mana saja, lebih baik menetapkan bagian mana yang paling menarik untuk dimasuki
secara efektif. Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai
pemasaran STP yangmerupakan kependekan dari Segmenting, Targeting, dan
Positioning.[5][6]
a. Segmentasi Pasar
b. Targetting
c. Positioning

E. Persaingan Pasar

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-obat-dan-penggolongan-

obat.html#
[diakses pada 20:14 08/09/2015 GMT+7 (WIB)]
2

Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.
3

Ansel,H.C.,1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Terjemahan

oleh Farida Ibrahim, UI Press; Jakarta


4

DepKes RI, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia ; Jakarta


5

Edris, Mochamad. 2010. Dasar Dasar Pemasaran. Kudus.

https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning/
[diakses pada 21:56 08/09/2015 GMT+7 (WIB)]

Anda mungkin juga menyukai