dikatakan
bahwa
unggas
adalah
hewan
pseudopolygastric.
(Soeharsono, 2010).
Alat pencernaan ayam turut menentukan efisiensi makanan yang
dimakan oleh ayam, terutama terkait kesehatan ayam, keperluan tubuh dan
pertumbuhannya. Sebagai contoh, apabila pada salah satu alat pencernaan
terdapat parasite atau protozoa, makanan yang dimakan menjadi tidak dapat
terserap oleh tubuh secara sempurna. Begitu pula kebalikannya, alat
pencernaan akan bekerja dengan baik bila tubuh ayam dalam kondisi sehat
(Rasyaf, 2008).
Ayam merupakan hewan tingkat tinggi yang berkembang seksual atau
dengan melakukan perkawinan. Secara alamiah ayam dibagi menjadi dua
berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu ayam jantan dan ayam betina. Alat
reproduksi ayam jantan terdiri dari alat reproduksi primer dan alat reproduksi
sekunder. Alat reproduksi primer merupakan alat reproduksi utama karena
tanpa adanya alat ini dengan cara apapun ayam tidak akan mungkin
menghasilkan keturunan. Alat tersebut dinamakan testis sedangkan alat
reproduksi sekunder terdiri dari epididimis, vas deferens, dan penis. Alat
reproduksi primer pada betina adalah ovarium, dan sekunder adalah oviduct,
uterus, vagina dan kloaka (Sutiyono, 2001).
Praktikum Ilmu Ternak Unggas bertujuan untuk mengetahui efek
perbedaan panjang dan berat organ pencernaan dan reproduksi terhadap
performa. Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan panjang dan berat terhadap fungsi organ
pencernaan ayam.
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau scapel,
kaca, plastic ukuran 1x1 m, pita ukur, timbangan elektrik, dan gunting bedah.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ayam layer
betina dan ayam jantan yang disembelih tapi masih utuh.
Metode
Ayam betina dan ayam jantan yang telah dipotong dibedah, kemudian
dikeluarkan
seluruh
organ
pencernaan
dan
reproduksinya.
Organ
pencernaan dan reproduksi diletakkan diatas alas kaca yang telah dilapisi
plastic ukuran 1x1 m. Panjang perbagian diukur. Dicatat berat masing-masing
organ. Dijelaskan kembali penjelasan yang telah disampaikan oleh asisten.
Pembahasan
Sistem Digesti
Sistem pencernaan unggas terdiri dari beak (paruh), esophagus, crop
(tembolok), proventriculucus, pars muscularis atau gizzard, usus halus
(duodenum, jejenum, ileum), usus besar, dan kloaka. Sekilas tampak bahwa
alat pencernaannya mempunyai lambung jamak, namun dilihat dari fungsinya
ternyata beberapa lambung tersebut hanya merupakan alat penyimpanan.
Oleh karena itu berdasarkan alat pencernaan, sering dikatakan bahwa
unggas adalah hewan pseudopolygastric. (Soeharsono, 2010).
1. Oesophagus
2. Crop
3. Proventriculus
4. Gizzard
5. Duodenum
6. Jejunum
7. Ileum
8. Sekum
9. Usus besar
10. Kloaka
1
0
9
8
7
6
5
4
2
3
1
Ayam Praktikum
Panjang
Berat
(cm)
(gram)
14
3
6
14
4
9
6
24
Ayam Literatur
Panjang
Berat
(cm)
(gram)
20-25
5- 7,5
7-10
8-12
6
7,5-10
5-7,5
25-30
Oesophagus
Crop
Proventriculus
Gizzard
Usus halus:
a. Duodenum
25
7
24
10,72-15,2
b. Jejunum
59
10
58-74
26,4-31,2
c. Ileum
54
7
45-70
15
Coecum
16
5
20
6-8
Usus besar
10
3
7-10
4-6
Kloaka
2
12
1,3-3
6-8
Organ tambahan:
a. Hati
12
33
42,72
b. Pankreas
9
4
2-4
c. Limfa
2
2
0,99-2
(Sumber: Suprijatna et al, 2005., Yaman, 2010., Djunaidi et al, 2009.,
Hamsah, 2013., Zuprizal dan Kamal, 2005., Crompton, 1999., Fadillah et al,
2010., Ismail et al. (2013)
Data hasil praktikum pada tabel setelah dibandingkan dengan literatur
terdapat banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan antara data hasil
praktikum dengan literatur dapat terjadi karena berbagai faktor. Organ
pencernaan ayam yang abnormal akan mempengaruhi performa produksi
ayam tersebut.
Oesophagus pada ayam praktikum memiliki panjang 14 cm dan berat
3 gram. Suprijatna et al. (2005) menyatakan bahwa kisaran normal panjang
oesophagus adalah 20 hingga 25 cm dan beratnya antara 5 hingga 7,5 gram.
Terdapat perbedaan antara data hasil praktikum dengan data literatur, yaitu
panjang dan berat oesophagus ayam praktikum berada di bawah normal..
Hal ini menurut Fadillah (2007) dapat disebabkan oleh perbedaan jenis,
5
umur, bangsa, pemberian pakan dan juga faktor kesehatan. Has et al, (2014)
menyatakan bahwa perbedaan ukuran oesophagus tidak terlalu berpengaruh
terhadap pencernaan serat kasar pada pakan. Oesophagus hanya
merupakan saluran lewatnya pakan ke organ pencernaan berikutnya.
Crop pada ayam praktikum memiliki panjang 6 cm dan berat 14 cm.
Data panjang dan berat ayam praktikum tidah sesuai dengan pendapat
Suprijatna et al. (2005) yang menyatakn bahwa kisaran normal panjang crop
adalah 7 sampai 10 cm dan beratnya 8 sampai 12 gram. Perbedaan data ini
menurut Fadhillah (2007) disebabkan karena perbedaan umur, jenis pakan
dan bangsa yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi panjang dan
berat crop. Has et al, (2014) menyatakan bahwa perbedaan ukuran crop tidak
terlalu berpengaruh terhadap pencernaan serat kasar pada pakan, tetapi
berpengaruh pada tingkat kekenyangan ayam.
Proventriculus pada ayam praktikum memiliki panjang 4 cm dan berat
9 gram. Yaman (2010) menyatakan bahwa proventriculus normal memiliki
panjang 6 cm dan berat 7,5 sampai 10 gram. Faktor yang mempengaruhi
bobot proventriculus menurut Usman (2010) adalah umur, bangsa dan
genetic ternak. Has et al, (2014) menyatakan bahwa perbedaan ukuran
proventriculus tidak terlalu berpengaruh terhadap pencernaan serat kasar
pada pakan.
Gizzard pada ayam praktikum memiliki panjang 6 cm dan berat 24 cm.
Yaman (2010) berpendapat bahwa gizzard memiliki panjang 5 sampai 7,5 cm
dan berat 25 sampai 30 gram. Panjang gizzard ayam praktikum dapat
dikatakan normal, sedangkan beratnya dibawah normal. Perbedaan tersebut
menurut Usman (2010) dikarenakan kurangnya serat dalam pakan. Sinurat
et al, (2003) menyatakan bahwa ukuran gizzard akan mempengaruhi aktivitas
gizzard dalam melakukan pencernaan secara mekanis.
Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum.
Ayam praktikum memiliki duodenum sepanjang 25 cm dan seberat 7 gram,
6
2 gram. Berat pancreas dan limfa pada ayam praktikum sudah sesuai dengan
literatur, sedangkan berat hati berada di bawah kisaran normal. Yaman
(2010) menyatakan bahwa bobot hati meningkat dipengaruhi oleh jumlah
penyerapan nutrien dan kandungan serat kasar dan menurun juga
dipengaruhi oleh jumlah penyerapan nutrien dan kandungan serat kasar.
Parsons et al., (2006) menyatakan bahwa besarnya partikel pakan akan
sangat berpengaruh pada performa ayam, yaitu pada saat proses absorbsi
nutrien. Besar kecilnya partikel pakan dipengaruhi oleh ukuran organ
pencernaan. Ukuran pancreas, hati, dan limfa berpengaruh pada jumlah
enzim yang diproduksi, yang nantinya enzim tersebut akan memecah
makronutrien menjadi nutrien yang lebih kecil.
Ukuran organ pencernaan ayam mempengaruhi performa ayam,
seperti
kecernaan,
dan
kemampuan
absorbs
nutrient
.Faktor
yang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
7
6
5
Ovarium
Infundibulum
Magnum
Isthmus
Uterus
Vagina
Kloaka
2
1
Ayam Praktikum
Panjang
Berat
Ayam Literatur
Panjang
Berat
(cm)
(gram)
(cm)
(gram)
Ovarium+Ovum
8
42
36-38
Infundibulum
13
1
11
2-3
Magnum
33
30
33
22-27
Isthmus
13
7
10
4-7
Uterus
8
29
10
15-19
Vagina
3
2
6,9
4-7
(Sumber: Rasyaf, 2008., Salang et al. (2015)., Suprijatna dan Dulatip, 2005)
Ukuran
organ
reproduksi
mempengaruhi
performa
produksi,
Kesimpulan
Ukuran organ pencernaan ayam yang didapat tidak ada yang sesuai
dengan literatur. Ukuran organ pencernaan ayam mempengaruhi performa
13
Daftar Pustaka
Crompton, D.W. 1999. A study of the growth of the alimentary tract of the
young cockerel. Br. Poultry Science
14
15
16