2, kelas X
Oleh :
Drs.SUPARNO
SMAN 55 JAKARTA
Disajikan Oleh :
Drs. Suparno
PANCASILA,UUD 1945
Pengertia
n Sistem
Hukum
dan
Peradilan
Nasional
Peranan
LembagaLembaga
Peradilan
Sikap
yang
Sesuai
dengan
Ketentuan
Hukum
yang
Berlaku
Upaya
Pemberan
tasan
Korupsi di
Indonesia
Peran
Serta
dalam
Upaya
Pemberan
tasan
Korupsi di
Indonesia
Pengertian
Sistem Hukum
Pengertian
Penggolongan
Hukum
Pengertian
Peradilan
Nasional
back
Alat Penegak
Hukum
MacamMacam
Peradilan di
Indonesia
Peranan
LembagaLembaga
Peradilan
back
Membahas
Landasan
Hukum
Sumber
Hukum
Berdasarkan
Ketetapan
MPR No.
III/MPR/2000
Kesadaran
Warga Negara
Indonesia
Norma Hukum
dalam
Lingkungan
Sekolah dan
Masyarakat
serta dalam
Keluarga
back
Upaya
Pemberanta
san Korupsi
di Indonesia
Pengertian
Korupsi
Penyebab
Korupsi
Korupsi di
Indonesia
Upaya
Pemberanta
san Korupsi
back
Peran serta
Masyarakat dalam
UU No. 31 Tahun
1999 tentang
pemberantasan
Tindakan Pidana
Korupsi
Perlindungan Hukum
Bagi Masyarakat
back
PENGERTIAN SISTEM
SISTEM ADALAH:
PERANGKAT UNSUR YANG
SALING BERKAITAN
SEHINGGA MEMBENTUK
SATU TOTALITAS.
PENGERTIAN HUKUM
HUKUM: PERATURAN ATAU
TATA TERTIB YANG
MEMPUNYAI SIFAT MEMAKSA,
MENGIKAT, DAN MENGATUR
HUBUNGAN MANUSIA DAN
MANUSIA LAINNYA DALAM
MASYARAKAT DENGAN
TUJUAN MENJAMIN KEADILAN
DALAM PERGAULAN HIDUP
Pengertian Penggolongan
Hukum
a.Pengertian Hukum
menurut para Ahli :
1.Kamus Besar Bahasa
Indonesia
2.Prof. E. M. Meyers
3.Leon Duguit
4.Immanuel Kant
back
A.MENURUT SUMBER:
1. HUKUM UU
2. HUKUM KEBIASAAN
3. HUKUM TRAKTAT
4. HUKUM JURISPRODENSI
B. MENURUT BENTUKNYA
HUKUM TERTULIS
-DIKODIFIKASIKAN
-TIDAK
DIKODIFIKASIKAN
1.
C. MENURUT TEMPAT
BERLAKUKAN
1.
HUKUM NASIONAL
2. HUKUM
INTERNASIONAL
3. HUKUM ASING
4. HUKUM GEREJA
D . MENURUT WAKTU
BERLAKUNYA
1.IUS CONSTITUTUM/ HUKUM
POSITIF(HUKUM YANG BERLAKU
SEKARANG)
2.IUS CONSTITUENDUM (BERLAKU YANG
AKAN DATANG)
3.HUKUM ASASI (HUKUM ALAM) HUKUM
DUNIAWI
1.HUKUM MATERIAL
(BERUPA PERATURAN
PERATURAN)
2.HUKUM FORMAL
(HUKUM YANG
MENGATUR BAGAI
MANA CARA
F. MENURUT
SIFATNYA
1. HUKUM YANG
MEMAKSA
2. HUKUM YANG
MENGATUR
H. MENURUT ISINYA
1 . HUKUM
PRIVAT(HUKUM SIPIL)
2 . HUKUM
PUBLIK(HUKUM
NEGARA)
G. HUKUM MENURUT
WUJUDNYA
1. HUKUM
OBYEKTIF(BERLAKU UMUM)
2. HUKUM SUBYEKTIF(TIBUL
DARI HUKUM OBYEKTIF
BERLAKU TERHADAP
SESEORANG TERTENTU,
HUKUM INI JARANG
DIGUNAKAN)
H. HUKUM MENURUT
ISINYA
1. HUKUM
PRIVAT(HUKUM SIFIL)
2. HUKUM
PUBLIK(HUKUM
NEGARA)
Sidang di pengadilan
Polisi
Kepolisian adalah alat negara
yang mempunyai peran
memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum,
memberikan pengayoman serta
pelayanan kepada masyarakat.
back
Kejaksaan
Kejaksaan adalah
alat negara sebagai
penegak hukum
yang juga berperan
sebagai penuntut
umum dalam
back
Contoh jaksa
Kehakiman
Kekuasaan Kehakiman diatur
pasal 24 UUD 1945.
Pasal 24 ayat 2 kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh
makhamah agung, peradilan
yang ada di bawahnya adalah
peradilan umum, peradilan
agama, peradilan militer,
peradilan tata uasaha negara,
dan makhamah konstitusi.
back
Pengadilan di kehakiman
GURU MENGAJAR
Macam-Macam Peradilan di
Indonesia
Ketentuan pasal 10 UU No. 4 Tahun
2004 tentang kekuasaan kehakiman
badan peradilan yang ada di bawah
makhkamah agung meliputi :
a. Peradilan Umum adalah pelaksana
kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan pada umumnya,
termasuk peradilan umum :
Pengadilan Negeri (berada di daerah tingkat II)
Pengadilan Tinggi (berada di daerah tingkat I)
Makhamah Agung (berada di seluruh Indonesia)
Lanjutan Macam-Macam
Peradilan di Indonesia
b. Peradilan Agama diatur UU No. 7 Tahun
1989 merupakan pengadilan bagi orangorang islam dalam perkara nikah, talak, dan
rujuk. Bagi nonislam ditangani olah
pengadilan umum.
c. Pengadilan tata usaha negara
(administrasi negara) mengadili masalahmasalah ketata usahaan atau
keadministrasian.
d. Pengadilan Militer terdiri dari :
Makhamah Militer
Makhamah Militer Tinggi
Makhkamah Agung
back
Peranan Lembaga-Lembaga
Peadilan
Sesuai ketentuan negara hukum
adalah semua warga negara
tanpa kecuali harus tunduk dan
patuh pada hukum maka
siapapun yang melanggar
hukum harus di hukum sesuai
kesalahannya serta tidak ada
orang yang kebal hukum
(termasuk lembaga-lembaga
hukum).
Landasan Hukum
Pembukaan UUD 1945
alinea keempat, pasal 1
ayat 3, pasal 27 ayat 1,
pasal 24 ayat 1, pasal
28D ayat 1, pasal 28I
ayat 1, dan pasal 28I
ayat 5.
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tap MPRS
No.
XX/MPRS/1966
UUD 1945
Ketetapan MPR
UU/Perpu
Pereturan
Pemerintah
Keputusan Presiden
Pereturanperaturan
Pelaksana lainnya
seperti :
a. Peraturan
Mentri
b. Intruksi Mentri,
Ketetapan MPR
No. III/MPR/2000
1.
2.
3.
4.
5.
UUD 1945
Ketetapan MPR
UU
Perpu
Peraturan
Pemerintah
6. Keputusan
Presiden
7. Pereturan
Daerah
UU No. 10 Tahun
2004
1. UUD 1945
2. UU/Perpu
3. Peraturan
Pemerintah
4. Perpres
5. Perda
SETIAP
Penyebab Korupsi
Korupsi disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut :
a. Nafsu
b. Jiwa Pancasila yang belum mantap di setiap
warga negara Indonesia
c. Pengawasan yang belum mewadai
d. Mental dan rasa keagaman yang rendah
e. Gaji atau pendapatan yang rendah
f. Dorongan keluarga
g. Rasa malu yang rendah
h. Kesadaran hukum yang rendah
Korupsi di Indonesia
A. Asal mula korupsi:
Adanya seorang pemimpin dalam
menjalankan kekuasaan kurang
berpedoman:
a. Fatonah(cerdas)
b. Sidik(jujur)
C. Amanah(yang harus
disampaikan)
D. Tabliegh(transparan)
Upaya Pemberantasan
Korupsi
Usaha yang dilakukan Pemerintah dalam
memberantas korupsi :
a. Mengefektifkan lembaga penegak hukum, polisi,
kejaksaan, peradilan.
b. UU RI No. 20 Tahun 2001
c. Melindungi masyarakat yang menggunakan
haknya
d. Memberi penghargaan kepada anggota
masyarakat yang telah berjasa membantu upaya
pencagahan, pemberantasan, atau pengungkapan
e. UU RI No. 30 Tahu 2002 tentang KPK
f. Mengefektifkan pelajaran PKn, agama.
a.Mencari, memperoleh,
dan memberikan
informasi adanya dugaan
telah terjadi tindakan
pidana korupsi.
b.Menyampaikan saran
c.Memperoleh jawaban
Tugas diskusi
Kelompok :
Tunjukan kasus pelaksanaan
peradilan diIndonesia, dari
proses penegakan hukum,
sampai hasil keputusannya
Individu:
Kasus korupsi diIndonesia , dari
proses penegakan hukum sampai
hasil keputusanya
1. SISTEM
2. HUKUM
3. SISTEM HUKUM
4. PENGGOLONGAN HUKUM MENURUT Prof. Dr. C.S.T.
Kansil, sebutkan
Undang- undang
Hukum kebiasaan
Hukum Traktat
Hukum Yuresprodensi
hukum tertulis
Konvensi
Hukum nasional
hukum internasional
Hukum asing
Hukum gereja
Lanjutan rambu-rambu
Ius Constitum
Ius Constituendum
Hukum asasi
Hukum Material
Hukum formal
Hukum memaksa
Hukum Mengatur
Hukum obyektif
Hukum subyektif
Hukum Privat
Hukum Publik
SELAMAT BELAJAR
MEMAHAMI, MENGHAYATI,
DAN MENGAMALKAN UNTUK
MERAIH CITA-CITA DAN
TUJUAN MASA DEPANMU