Penyakit Saluran Napas Pada Dewasa-Modul Batuk 1 (Dr. Harun SP.P)
Penyakit Saluran Napas Pada Dewasa-Modul Batuk 1 (Dr. Harun SP.P)
Harun Iskandar
Bagian Penyakit Dalam Sub Divisi Pulmonologi FK
Unhas
Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik
berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter
dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang
relevan (bukan kasus gawat darurat).
STANDAR KOMPETENSI : 3B
ETIOLOGI
Retensi sputum
Benda asing
Kompressi tumor
Fibrosis
dll
BRONKOSKOPI
CORPUS ALIENUMV
FOTO TORAKS
ATELEKTASIS PARU
KANAN
Chest X-Ray
3.
Atelectasis. Left upper lobe collapse showing opacity contiguous to the aortic
knob, a smaller left hemithorax, and a mediastinal shift.
Chest X-Ray
4.
CT-scan
1
Batuk
Nyeri dada
Sesak napas
Saturasi oksigen rendah
Efusi Pleura (transudate type)
Sianosis
Takikardia
diagnosis
Gejala klinis
Foto thoraks : PA dan Lateral
CT Scan
Bronchoscopy
TERAPI
Terapi Penyakit Dasar
Bronkoskopi
Fisioterapi Dada (Batuk dan Nafas
Dalam)
CPAP
Ventilator
Pemasangan Stent
Chest Physiotherapy
- In the case of lobar
atelectasis, chest
physiotherapy help reexpand
lung collapse
- Percussion around the lobe
Bronchodilator
Nebulized bronchodilators (salbutamol and
formoterol) can help liquefy mucus.
Deep-breathing Exercise
Patients who do
deep-breathing
exercises after CABG
surgery showed the
smaller incidence of
atelectasis
rhDNase
Atelectasis is often caused
(rhDNase) proved to be
effective to open the airway
in cystic fibrosis.
Fiberoptic bronchoscopy
When nebulized not
PEEP
In the passive atelectasis and adhesiv,
Surfactant
Exogenous surfactant increases bacterial
Kinetic Therapy
M. Harun Iskandar
Bagian Penyakit Dalam Sub Divisi Pulmonologi FK
Unhas
STANDAR KOMPETENSI : 3A
Definisi: Terjadi pelebaran abnormal dan
Klasifikasi
Bronkiektasis
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi
bronkiektasis dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Bronkiektasis silindris
2. Bronkiektasis fusiform
3. Bronkiektasis kistik atau sakular.
Etiologi Bronkiektasis
1. Infeksi
2. Kelainan heriditer atau kelainan
kongenital
3. Faktor mekanis yang mempermudah
timbulnya
infeksi
4. Sering penderita mempunyai riwayat
pneumoni
berulang
Etiology
Chest 1995;108;955-961
Am J Respir Crit Care Med 2000 Oct;162(4 Pt 1):1277-84.
PATOMEKANISME
Chest 1995;108;955-961
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Biasanya ditemukan corakan paru menjadi
CXR of Bronchiectasis
CXR of Bronchiectasis
HRCT
Sensitivitiy ~97%
Findings
Airway dilation
Lack of tapering of bronchi
Bronchial wall thickening
Mucopurulent plugs or debris
Cyst
Pneumonia, LAP, emphysema
Distributions
Upper lobe
Central distribution
HRCT
Management
Kontrol Infeksi
bronchial hygiene
Operasi pada pasien tertentu (batuk darah
Kontrol Infeksi
Bronkiektasis Eksaserbasi Akut
Volume Dahak bertambah, kental
Sesak nafas
Febris
CXR rarely show new infiltrates
H. influenzae and P. aeruginosa
Antibiotik : contohnya ciprofloxacin 7-10 hari
Bronchial Hygiene
Minum cukup
Nebulization
Nacl
Acetylcyteine
Physiotherapy
Perkusi dada
Prone position
OPERASI
Kelainan Unilateral
Hemoptysis
A. Bronchial a. embolization
Transplantasi Paru
M. Harun Iskandar
Bagian Penyakit Dalam Sub Divisi Pulmonologi FK
Unhas
Abses Paru
Adalah infeksi destruktif berupa
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- Streptococcus pneumoniae
- Klebsiella pneumoniae
- Haemophilus influenzae
- spesies Actinomyces dan
Nocardia
- Basil gram negatif.
GEJALA
Gejala awalnya menyerupai
pneumonia:
- kelelahan
- hilang nafsu makan
- berat badan menurun
- berkeringat
- demam
- batuk berdahak.
DIAGNOSIS
CXR or CT scan parenchymal infiltrate with
cavity.
CT scan direkomendasikan pada keadaan :
Gambaran equivocal p[ada foto toraks,
Penyebab yang belum jelas, dan
Kasus yang tidak berespon thdp antibiotik.
Abses Paru
ABSES PARU
Penanganan
Tatalaksana Medis
Manajemen didasarkan pada
data mikrobiologi dan
pengetahuan terhadap kondisi
atau penyakit yang mendasari.
Antibiotik
Obat standard kuman untuk
anaerob: clindamycin (600 mg IV
tiap 8 jam, dilanjutkan 4 x 150300 mg PO).
Durasi terapi
Lama terapi umumnya penggunaan
antibiotik selama 4-6 minggu.
Direkomendasikan agar terapi
antibiotik dilanjutkan sampai foto
toraks memberi gambaran perbaikan
abses ataupun lesi kecil yang lebih
stabil.
Terapi bedah
Indikasi terapi bedah: gagal
respon terhadap terapi antibiotik,
kecurigaan neoplasma, atau
malformasi paru kongenital.
Tindakan bedah antara lain:
lobektomi atau pneumonektomi.
SOAL UKDI
Anak laki2, 18 tahun dengan keluhan batuk
sesak napas sejak 1 hari yang lalu. Sesak disertai batuk dan pilek
serta napas bunyi ngik-ngik yang dirasakan lebih berat saat malam
hari. Pasien sudah lama didiagnosis dengan asma dan sejak satu
minggu terakhir gejala tersebut dirasakan setiap malam. Pasien
masih dapat menjawab pertanyaan dalam bentuk kalimat namun
terputus-putus. Sebelum serangan saat ini, pasien mengalami
serangan terakhir 2 bulan yang lalu. Saat di rumah pasien sudah
diberikan terapi 2-agonis sebanyak 2 kali namun tidak ada
perbaikan. Pemeriksaan fisis didapatkan TD: 120/90, FN: 120, FP:
32, suhu: afebris.
Berdasarkan hal tersebut, maka diagnosis serangan akut yang
dialami pasien adalah?
a. Status asmatikus
b. Asma persisten ringan
c. Asma persisten berat
d. Asma episodik ringan
e. Asma episodik jarang