Anda di halaman 1dari 5

UPAYA PEMBERANTASAN DBD

Upaya pemberantasan penyakit demam berdarah dengue dilaksanakan


dengan cara tepat guna oleh pemerintah dengan peran serta masyarakat yang
meliputi :
(1) Pencegahan
(2) Penemuan, pertolongan dan pelaporan
(3) Penyelidikan epidemiologi dan pengamatan penyakit demam berdarah
dengue
(4) Penanggulangan seperlunya
(5) Penanggulangan lain
(6) Penyuluhan

1. Pencegahan
Pencegahan dilaksanakan oleh masyarakat di rumah dan tempat umum
dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang meliputi:
a. Menguras tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu
sekali atau menutupnya rapat-rapat
b. Mengubur barang bekas yang dapat menampung air
c. Menaburkan racun pembasmi jentik (abatisasi)
d. Memelihara ikan
e. Cara-cara lain membasmi jentik

2. Penemuan, Pertolongan, dan Pelaporan


Penemuan, pertolongan dan pelaporan penderita penyakit demam berdarah
dengue dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan masyarakat dengan caracara sbb:
a. Keluarga yang anggotanya menunjukkan gejala penyakit demam
berdarah dengue memberikan pertolongan pertama (memberi minum
banyak, kompres dingin dan obat penurun panas yang tidak
mengandung asam salisilat) dan dianjurkan segera memeriksakan
kepada dokter atau unit pelayanan kesehatan.
b. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan, penentuan diagnosa dan
pengobatan/perawatan sesuai dengan keadaan penderita dan wajib
melaporkan kepada puskesmas.
c. Kepala keluarga diwajibkan segera melaporkan kepada lurah/kepala
desa melalui kader, ketua RT/RW, Ketua Lingkungan/Kepala Dusun.
d. Kepala asrama, ketua RT/RW, Ketua Lingkungan, Kepala Dusun yang
mengetahui adanya penderita/tersangka diwajibkan untuk melaporkan
kepada Puskesmas atau melalui lurah/kepala desa.
e. Lurah/Kepala Desa yang menerima laporan, segera meneruskannya
kepada puskesmas.
f. Puskesmas yang menerima laporan wajib melakukan penyelidikan
epidemiologi dan pengamatan penyakit.

3. Penyelidikan epidemiologi dan pengamatan penyakit DBD


a. Pengamatan penyakit dilaksanakan oleh Puskesmas yang menemukan
atau menerima laporan penderita tersangka untuk :
1) Memantau situasi penyakit demam berdarah dengue secara teratur
sehingga kejadian luar biasa dapat diketahui sedini mungkin
2) Menentukan adanya desa rawan penyakit demam berdarah dengue.

b. Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan oleh petugas kesehatan dibantu


oleh masyarakat, untuk mengetahui luasnya penyebaran penyakit dan
langkah-langkah untuk membatasi penyebaran penyakit sebagai berikut:
1) Petugas Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi.
2) Keluarga penderita dan keluarga lain disekitarnya membantu
kelancaran pelaksanaan penyelidikan.
3) Kader, Ketua RT/RW, Ketua lingkungan, Kepala Dusun, LKMD,
membantu

petugas

kesehatan

dengan

menunjukkan

rumah

penderita/tersangka dan mendampingi petugas kesehatan dalam


pelaksanaan penyelidikan epidemiologi.

c. Kepala Puskesmas melaporkan hasil penyelidikan epidemiologi dan


adanya kejadian luar biasa kepada Camat dan Dinas Kesehatan Dati II,
disertai rencana penanggulangan seperlunya.

4. Penanggulangan Seperlunya

a. Penanggulangan seperlunya dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu


oleh masyarakat untuk membatasi penyebaran penyakit.
b. Jenis kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan hasil penyelidikan
epidemiologi sebagai berikut:
1) Bila:
- ditemukan penderita/tersangka demam berdarah dengue lainnya
- ditemukan 3 atau lebih penderita panas tanpa sebab yang jelas dan
ditemukan jentikdilakukan penyemprotan insektisida (2 siklus
interval

minggu)

disertai

penyuluhan

di

rumah

penderita/tersangka dan sekitarnya dalam radius 200 meter dan


sekolah yang bersangkutan bila penderita/tersangka adalah anak
sekolah.

2) Bila

terjadi

Kejadian

Luar

Biasa

atau

wabah,

dilakukan

penyemprotan insektisida (2 siklus dengan interval 1 minggu) dan


penyuluhan di seluruh wilayah yang terjangkit.

3) Bila tidak ditemukan keadaan seperti di atas, dilakukan penyuluhan


di RW/Dusun yang bersangkutan.

c. Langkah Kegiatan

1) Pertemuan

untuk

musyawarah

masyarakat

desa

dan

RW/Lingkungan/Dusun
2)

Penyediaan tenaga untuk pemeriksa jentik dan penyuluhan untuk


dilatih

3) Pemantauan hasil pelaksanaan di tiap RW/lingkungan/Dusun.

SYARAT SYARAT FOGGING


Adapun syarat-syarat untuk melakukan fogging, yaitu :
a) Adanya pasien yang meninggal disuatu daerah akibat DBD.
b) Tercatat dua orang yang positif yang terkena DBD di daerah tersebut.
c) Lebih dari tiga orang di daerah yang sama mengalami demam dan
adanya jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti. Apabila ada laporan DBD
di rumah sakit atau Puskesmas di suatu daerah, maka pihak rumah sakit
harus segera melaporkan dalam waktu 24 jam, setelah itu akan diadakan
penyelidikan epidemiologi kemudian baru fogging fokus.

Anda mungkin juga menyukai