Anda di halaman 1dari 16

Aplikasi Jaringan

Pertemuan 1

Dasar Jaringan Internet


TIF361
Yuggo Afrianto
Net-centric computing (ncc)
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Hp. 085779409124
Blog : www.afrianto.info
Email : yuggo@ft.uika-bogor.ac.id

Model Layer OSI


Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Open System Interconnection atau OSI layer 7 adalah model
arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa tahun 1977.
Sebelum ada OSI, sistem jaringan sangat tergantung kepada vendor
pemasok perangkat jaringan yang berbeda-beda.
Model Osi layer 7 merupakan koneksi logis yang harus terjadi agar
terjadi komunikasi data dalam jaringan.

Arsitektur dan Fungsi Layer OSI

Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsurunsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat
dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini

Topologi bintang

Topologi cincin

Topologi bus

Topologi jala

Topologi pohon

Topologi linier

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.


Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan
pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun
kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus.
Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Contoh Topologi

Arsitektur Internet Protocol (IP)


Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan
jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan
internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan
oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar
host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan
adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada
tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan
datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol
TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui
jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah
connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi
koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini
diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam
OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model),
yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

Datagram IP

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP
terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:

Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam
penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan
(routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan
fragmentasi, dan juga IP Options.
Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga
65515 byte.

Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" dengan header
protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.

Header IP

Internet protokol merupakan bagian dari protokol network layers, yang terdiri dari
informasi address dan beberapa informasi kontrol yang memungkinkan paket data IP
dapat melakukan routing. IP mempunyai dua tugas penting, yaitu menyediakan koneksi
dan menyediakan fragmentasi datagram agar support data link dengan perbedaan
Maximum-Transmission unit (MTU).
Keterangan format data IP :

Keterangan format data IP :

Version : Menunjukan versi IP yang dipakai.

IP Header Length(IHL) : Menunjukan header datagram dengan panjang 32-bit words.

Type-of-service : Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan, yakni pada RFC 791 dan RFC 2474.
Hal ini akan dibahas pada seksi berikutnya..
Total Length : Menunjukan panjang total data dalam bytes dan entire IP packet, temasuk
data and header.
Indentification : Berisi bilangan integer menunjukan datagram yang dipakai, field is ini
dipakai untuk membantu bebrapa fragment datagram bersama.
Flags : Berisi 3-bit field yang mana 2 low-bitnya (least-significant) merupakan bit control
fragmentation. Bit low-order secara khusus menunjukan apakah paket dapat difragmentasi
atau tidak. Bit middle juga menunjukan apakah paket yang terakhir merupakan bagian dari
paket yang difragmentasi atau tidak. Bit yang ketiga atau bit hign-order tidak dipakai.
Fragment offset : Menunjukan posisis dari data fragment terhadap datagram yang
mengizinkan proses pada IP penerima melakukan rekonstruksi datagram yang asli.

Keterangan format data IP : Cont..

Time-to-live : Mempertahankan proses counter secara periodik


(decrement down to zero). Jika menunjukan zero, maka datagram
diabaikan.
Protocol : Menunjukan protokol upper-layer yang menerima
paket IP setelah paket IP diproses selesai

Header checksum : Untuk menolong header IP berintegrasi.

Source address : Menunjukan alama pengirim.

Destination address : Menunjukan alamat penerima.

Options : Menunjukan kemampuan IP untuk support atau tidak


untuk macam-macam option seperti sekuriti.
Data : Berisi informasi upper-layer.

IP Address
Masing-masing host mempunyai IP address untuk mengidentifikasi suatu
host dalam melakukan proses koneksi dalam jaringan TCP/IP. Sedangkan
masing-masing IP address di dalamnya terdapat network ID dan Host ID :

Network ID, menunjukan letak atau tempat sistem berada yang


terhadap dalam IP router dalam jaringan fisik yang sama.
Host ID, ini lebih dikenal dengan workstation, server, router dan host
TCP/IP yang lainnya dalam suatu jaringan.

IP Address terdiri dari 32 bit, kemudian dipecah kedalam 8 bit atau lebih
dikenal dengan istilah octet, yang masing masing octet dikonversikan
kedalam bilangan desimal dengan nilai value kisaran 0 255.

Kelas Address
Untuk memudahkan manajemen IP address dari suatu host, IP addresscini dibagi menjadi
3 kelas, yaitu kelas A,B, dan C digamparkan di bawah ini sedangkan untuk kelas D dan E
merupakan kelas IP address untuk keperluan penelitian.
Kelas IP

Network ID

1.0.0.0

128.0.0.0 191.255.0.0

192.0.0.0 - 233.255.255.0

126.0.0.0

Sedangkan perbandingan IP address untuk kelas A,B, dan C terhadap jumlah host dan
jaringan yang dapat disediakan masing-masing kelas diperlihatkan pada tabel di bawah ini
.

Kelas IP
A
B
C

Jumlah jaringan
126
16.384
2.097.152

Jumlah host
16.777.214
65.534
254

Subnet Mask
Subnet maks dapat dapat dinotasikan dalam titk atau dot desimal, tetapi satu hal yang
perlu diperhatikan adalah subnet maks itu bukan merupakan suatu IP address.
Sedangkan secara default atau secara normal subnet maks yang berbasis IP address dan
dipakai dalam jaringan TCP/IP tidak dapat di bagi menjadi beberapa subnet antara lain
seperti yang ditunjukn dalam tabel di bawah ini.
Default Subnet Mask
Kelas IP
A
B
C

Bit dari subnet maks


11111111 00000000 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
11111111 11111111 11111111 00000000

Subnet maks
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0

Penamaan Host
Nama host merupakan nama atau panggilan tekenal untuk ip address. Dengan adanya
nama host, maka akan memudahkan dalam mengingat suatu alamat IP tertentu
dibandingkan dengan nomor ip address sebagai contoh IP address 85.17.189.11 dan
mana host-nya adalah www.afrianto.info Dari itu kita akan lebih mudah menghafal host
dari pada nomor IP address.berapa nama domain dan keterangannya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Nama domain
Com
Edu
Gov/go
Mil
Net
Org
Int
(country*)

Arti
Commercial organization
Educational institution
Government institution
Military group
Major network support center
Organization
International organization
Sesuai dengan nama negaranya

DNS

Untuk menghubungkan antar organisasi pengguna maupun pembuat


jaringan, maka perlu diadakan suatu kesepakatan mengenai nama host
tersebut. System yang menangani masalah ini disebut dengan
Domain Name System (DNS).

Aplikasi Internet Protocol


Pada application layer banyak aplikasi yang sesuai dengan format internet protocol
dikarenakan mudah mengimplementasikan dalam suatu aplikasi tertentu.di samping itu juga
internet protocol merupakan open system sehingga mudah untuk mengaksesnya tanpa peduli
platfom sistem operasi yang dipakai. Berikut ini aplikasi protokol yang menggunakan
aplikasi internet protocol :

File transfer protocol (FTP)

Simple network management protocol (SNMP)

Telnet

Nerwork file system (NFS)

External data representation (XDR)

Remote procedural call (RPC)

Simple mail transfer protocol (SMTP)

Domain name system (DNS)

Anda mungkin juga menyukai