Anda di halaman 1dari 16

Sistem tenaga listrik sangat memegang peranan penting dalam semua aspek, sehingga faktor

keamanan pada pusat pembangkit listrik maupun pada jaringan tegangan menengah sangat
diperlukan. Dalam jaringan distribusi terdapat banyak sekali gangguan yang mengakibatkan
penurunan kapasitas daya listrik yang disalurkan ke beban. Hal tersebut dapat mengganggu
mekanisme kerja penggunaan energi listrik. Maka dari itu untuk memperoleh kontinuitas
pelayanan tersebut penerapan dan penggunaan peralatan proteksi dalam mengatasai gangguan
jarinan kereta listrik mempunyai peranan yang sangat penting.
Pembangunan sarana dan prasarana kereta listrik hingga Maja merupakan upaya pemerintah
dalam hal ini Satuan Kerja Pembangunan Jalur Ganda Lintas Tanah Abang Serpong Maja
untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat khususnya bagi pengguna Sarana Transportasi
Kereta Api, yang dibiayai dari Dana APBN tahun anggaran 2010, pembangunan sarana dan
prasarana ini sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja kereta listrik yang pembangunan
fisiknya telah dimulai pada tahun Anggaran 2006, dan dengan dibangunnya beberapa Prasarana
Kereta Api yang lain diantaranya jalur ganda antara Tanah Abang serpong.
Peralatan pengaman dalam sistem tenaga listrik, digunakan sebagai pengaman pada daerah
daerah tertentu. Daerah pengaman tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dibeberapa bagian
dalam saluran terjadi tumpang tindih sehingga tidak ada daerah didalam sistem tenaga listrik
yang tidak terlindungi. Alat proteksi yang digunakan adalah sebuah rele dan perlengkapannya
yang bekerja memberi perintah kepada pemutus tenaga untuk membuka atau memisahkan
bagian bila terjadi gangguan.
Peralatan pengaman dalam sistem tenaga listrik, digunakan sebagai pengaman pada daerah
daerah tertentu. Daerah pengaman tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dibeberapa bagian
dalam saluran terjadi tumpang tindih sehingga tidak ada daerah didalam sistem tenaga listrik
yang tidak terlindungi. Alat proteksi yang digunakan adalah sebuah rele dan perlengkapannya
yang bekerja memberi perintah kepada pemutus tenaga untuk membuka atau memisahkan
bagian bila terjadi gangguan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka pemerintah melalui Satuan Kerja Pembangunan
Jalur Ganda Lintas Tanah Abang Serpong Maja akan melaksanakan pembangunan prasarana
kereta api dengan menugaskan Konsultan Pengawas untuk melaksanakan Pekerjaan Supervisi
Pemasangan Linked breaking Device (LBD) dari Jurangmangu Manggarai.

Mengingat pembangunan ini sangat penting untuk dilaksanakan guna mendukung sarana Kereta
Listrik yang memadai, maka pekerjaan pengawasan sangatlah penting untuk disertakan mulai
dari awal hingga selesainya tahap pelaksanaan pekerjaan SupervisiPemasangan Linked breaking
Device (LBD) dari Jurangmangu Manggarai.
1. 1. MAKSUD DAN TUJUAN TUGAS PENGAWASAN
Untuk memudahkan pengamanan terhadap gangguan, digunakan relay yang berfungsi membuka
dan menutup secara otomatis yang disebut Pemutus Terangkai /Reclosing (Recloser) / LBD
(Linked Breaking Device) dimana sistem kendalinya ada pada kotak kontrol elektronik atau
modul elektronik.
Sistem ini adalah sebuah peralatan pemutus terangkai dimana peralatan tersebut diatas akan
menggerakan pemutus-pemutus cepat di HSCB secara automatik . Jika sebuah gangguan
penyulang terjadi pada saluran-saluran antara dua gardu listrik untul jalan-jalan kereta listrik
yang saling berhubungan.Dengan dua kawat yang saling terhubung, dua rangkaian pemutus yang
yang ditempatkan pada sepasang gardu listrik yang saling berhubungan dapat dikontrol dari jarak
jauh.
Maksud dan Tujuan dari tugas Pengawasan adalah untuk dapat tercapainya suatu program
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kereta Api dalam meningkatkan mutu perjalanan Kereta
Api antara ParungPanjang Tenjo, khususnya Pemasangan Linked breaking Device (LBD) dari
Jurangmangu Manggarai yang telah menjadi bagian dari Program Satuan Kerja Pembangunan
Jalur Ganda Tanah Abang Serpong Maja.
1. 2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pemasangan Linked Breaking Device (LBD) Dari Jurangmangu Manggarai
seperti yang telah diuraikan pada uraian Pendahuluan diatas meliputi fisik pekerjaan sebagai
berikut :
1. Pengadaan Bahan
Pengadaan bahan dalam Pekerjaan fisik Pemasangan Linked Breaking Device (LBD) adalah
pengadaan bahan material penunjang kebutuhan dalam pembangunan Sarana dan Prasarana
Kereta Api khususnya dalam Pekerjaan Pemasangan Linked Breaking Device (LBD) Dari
Jurangmangu Manggarai, material yang akan digunakan seperti berikut ini :

KABEL FIBER OPTIK 12 CORE


SUB-DUCT PIPE UNTUK FIBER OPTIC
DATA TRANSMISI (SDH LENGKAP)
MODEM RELAY
ODF 12 CORE & INDOOR ACCESSORIES
INTERTRIP PANEL
1. 2. Pekerjaan Pemasangan / Instalasi Peralatan
Pekerjaan Pemasangan / Instalasi Peralatan dalam pekerjaan fisik Pemasangan Linked Breaking
Device (LBD) adalah:
Pemasangan Kabel FO di Pole Catanery Eksisting
Configuration Software
Sambungan / Jointing kabel FO
Intertrip Panel
Data Transmision (SDH Lengkap)
Sambungan / Jointing Kabel FO
ODF 24 Core dan Indoor Accessories
Pemasangan Kabel FO di Sub-Duck Kabel
Instalasi Pekerjaan Mekanikal :

STM/LBD

RAIL RECEIVING TRIP SIGNAL

RAIL INTERTRIPING SIGNAL

Instalasi Pekerjaan Elektrikal :

PANEL CONTROL DC

CUBICEL

SDH

MODEM

ODF

AC OUTLET

1. 3. LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS


Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan Pengawas mengacu kepada seluruh refrensi yang ada,
baik berupa dokumen administrasi dan dokumen teknis, keseluruhan refrensi tersebut tidak
boleh menyimpang dari TOR, RKS dan Kontrak.
Uraian Tugas dan Tangung Jawab Konsultan sebagai berikut :

Pekerjaan Persiapan :

Mobilisasi Tenaga Kerja, Peralatan Kerja, administrasi dan dokumentasi.

Pekerjaan Monitoring :

Monitoring Rencana Kerja dan Material harus sesuai dengan Bill of Quantity ( BQ ) dan
Spesifikasi Material.

Memberikan petunjuk teknis dan Melakukan Pengawasan terhadap pekerjaan Kontraktor


agar tercapainya Mutu dan Kualitas kerja yang baik berdasarkan Kontrak dan dokumen
pendukung seperti Shop Drawing.

Memeriksa dan memberikan arahan untuk penyajian Administrasi dan Dokumentasi


untuk disetujui oleh Pemberi Tugas berupa MSS, RFI, Laporan Harian, Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan.

Memeriksa Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan ( Progress ) agar sesuai dengan
Rencana Kerja dan Petunjuk Kerja.

Melakukan Test dan Commissioning sebagai bagian dari tugas akhir

Evaluasi Hasil Pekerjaan dan membuat Laporan Bulanan berdasarkan Laporan Mingguan
Kontraktor sebagai bagian dari pekerjaan rutin yang harus dilaksanakan.

1. C. PEMAHAMAN TERHADAP KAK


Kesimpulan dari Kerangka Acuan Kerja berdasarkan penjelasan pekerjaan Pengawasan
Pekerjaan Pemasangan Linked Breaking Device (LBD) seperti berikut ini :
1. Memahami Kerangka Acuan Kerja sesuai dengan Maksud dan Tujuan, Lingkup Tugas
dan Tanggung Jawab dalam Pengawasan secara Teknis.
2. Kemampuan yang memiliki Standarisasi dan Kualifikasi dalam administrasi dan teknis
menjadi syarat utama untuk memilih Kontraktor Pelaksana
3. Pengalaman dan Keahlian berdasarkan kriteria dan latar belakang pendidikan menjadi
ketentuan dalam penempatan personil Konsultan.
1. D. TANGGAPAN TERHADAP KAK
Pembangunan Pekerjaan Pemasangan Linked Breaking Device (LBD) adalah harapan berbagai
pihak guna tercapainya sarana jaringan listrik yang terkontrol secara sistematik utuk angkutan
Kereta Listrik antara Tanah Abang Serpong ParungPanjang, berdasarkan hasil evaluasi atas
maksud dan tujuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kereta Listrik, khususnya Pekerjaan
Pemasangan Linked Breaking Device (LBD).
1. E. APRESIASI DAN INNOVASI

Dukungan dari Pemberi Tugas, kemampuan secara teknis dan administrasi tuntutan yang harus
dimiliki oleh Konsultan Pengawas agar tercapainya tujuan keberhasilan Pekerjaan Supervisi.
Keberhasilan yang bermutu dan berkualitas baik dari segi biaya dan waktu adalah suatu bukti
atas kemampuan yang membuahkan hasil.
Dukungan dari berbagai pihak adalah suatu Apresiasi atas keberhasilan suatu pekerjaan
supervisi.
1. F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
1. Yang harus diperhatikan dalam Pengawasan Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Linked
Breaking Device (LBD) adalan penggunaan dan penyerapan Alokasi Dana Dipa Tahun
Anggaran 2010.
1.1. Dasar Pendekatan
Keputusan dan tindakan yang bijaksana adalah sikap yang harus dimiliki oleh Konsultan
Pengawas dalam melaksanakan tugasnya guna tercapainya suatu target yang dapat diterima dan
disetujui, sesuai dengan rencana kerja seperti berikut :
1. Menjalin hubungan dan kerjasama Tim terhadap Pemberi Tugas dan Kontraktor
Pelaksana.
2. Dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan
lingkup pekerjaan dengan membentuk Struktur Organisasi yang teroganisir.
3. Dalam menyelesaikan masalah baik masalah Teknis dan Administrasi selalu Memberikan
rekomendasi dan usulan yang terarah sebagai solusinya.
4. Melaksanakan pekerjaan yang terencana dan terukur sesuai dengan jadwal kerja dalam
melaksanakan Pengawasan terhadap Kontraktor Pelaksana.
Kontraktor Pelaksana sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaannya harus memiliki manajemen
proyek yang baik dan sumber daya manusia yang handal serta peralatan kerja yang optimal guna
tercapainya suatu pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam ikatan Kontrak.

Konsultan akan memberikan pengarahan kepada Kontraktor Pelaksana untuk mencapai target
sesuai dengan yang direncanakan.
1.2. Pendekatan Teknis
Komunikasi dan Koordinasi yang baik terhadap Pemberi Tugas dalam melaksanakan
Pengawasan pekerjaan untuk memenuhi syarat dan prasyarat secara kualitas dan kuantitas untuk
mendiskusikan dan merumuskan Rencana Kerja yang telah disusun oleh Kontraktor.
Dalam Kontrak Kerja tercantum syarat dan prasyarat diantaranya masalah Keamanan dan
Keselamatan Kerja harus selalu diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan adalah syarat
mutlak yang harus diikuti dan ditaati.
Demi tercapainya syarat mutlak tersebut maka Konsultan akan melaksanakan hal-hal seperti
berikut ini :
1. Konsultan Pengawas akan melakukan Pengawasan dan pemeriksaan yang berkaitan
dengan Keselamatan Kerja untuk tercapainya suatu pekerjaan yang aman sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan.
1. Konsultan Pengawas akan memberikan teguran dan peringatan serta pengarahan apabila
Kontraktor pelaksana lalai dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah direncanakan
sesuai dengan Jadual Kerja dan Gambar Kerja ( Shop Drawings ) yang telah disetujui
oleh Pemberi Tugas, dan Konsultan Pengawas akan melakukan identifikasi terhadap
permasalahan pekerjaan yang timbul dan mendiskusikannya dengan Pemberi Tugas agar
dapat penyelesaian sesuai dengan yang diharapkan.
1. Dalam menyetujui hasil revisi dan pembaruan atas jadual kerja dan gambar kerja
Konsultan Pengawas akan melakukan evaluasi berdasarkan As Built Drawings.
1. 2. METODOLOGI
2.1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Fisik
Pada tahap Pekerjaan Persiapan, Pemberi Tugas harus sudah menyetujui dokumen dokumen,
dan di informasikan kepada Kontraktor Pelaksana sebagai format untuk dokumen perijinan dan

laporan sebagai bagian dari pelaksanaan pekerjaan, dokumen ini pun sebagai sarana untuk
berkoordinasi dengan pihak terkait seperti, Pemberi Tugas, PT. Kereta Api, Kontraktor Pelaksana
dan Konsultan Pengawas.
2.2. Tahap Pelaksanaan Fisik Pekerjaan
Tugas-tugas Konsultan Pengawas sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Kontrak
diantaranya :
1. Melaksanakan Pengawasan yang berkaitan dengan Waktu Pelaksanaan, Biaya Pekerjaan
pelaksanaan fisik, dan juga memeriksa secara teknis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
dan dokumen Kontrak, dan memberikan petunjuk teknis dilapangan kepada Kontraktor
Pelaksana yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja dilapangan yang berkaitan dengan
perubahan Rencana Kerja
1. Konsultan Pengawas memeriksa administrasi Kontraktor Pelaksana sebelum mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas berupa Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan yang didalamnya memuat diantaranya Laporan Fisik Pekerjaan ( Progress ) dan
Masalah Potensial yang diharapkan Konsultan Pengawas dapat memberikan Solusi yang
tepat dan mengantisipasi terjadinya masalah masalah lain.
1. Merekomendasikan kepada Pemberi Tugas dan Memeriksa Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan untuk Pembayaran Tagihan sesuai dengan yang sudah ditetapkan dan
menyusun daftar pekerjaan yang tidak sesuai dan cacat pelaksanaan pekerjaan selama
masa pemeliharaan sebelum diserahkan kepada PT. Kereta Api ( Persero ).
2.3. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu Pelaksanaan Pengawasan selama 180 hari kalender sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Kontrak Kerja, mengikuti waktu pelaksanaan Fisik pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor.
1. G. RENCANA KERJA
Dalam melaksanakan Pengawasan, Konsultan Pengawas menyusun Rencana Kerja sesuai dengan
yang tercantum dalam Kontrak Kerja seperti berikut ini :

1. 1. Menyiapkan Kantor Proyek


Konsultan menyiapkan Kantor Proyek sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kerja, setelah
Konsultan mendapat Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) dari Pemberi Tugas, kantor Proyek
yang disediakan berkedudukan dilokasi pembangunan proyek sebagai sarana kerja dan fasilitas
kantor Divisi Konsultan Pengawas.
1. 2. Mobilisasi Personil Konsultan
Mobilisasi personil dan tim sesuai dengan jadual penugasan dan kualifikasi, sekurang-kurangnya
satu minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterima dan kantor proyek tersedia.
1. 3. Koordinasi Pekerjaan
Koordinasi dengan berbagai pihak seperti; dengan Pemberi Tugas dan Kontraktor Pelaksana
adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan dengan melaksanakan Rapat Koordinasi
yang dilaksanakan setiap minggu secara rutin selama pekerjaan fisik dilaksanakan, dalam rapat
koordinasi tersebut materi pembahasan seperti :

Terjadinya kendala dilapangan yang dapat menghambat jalannya kelancaran pelaksanaan


pekerjaan.

Hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan.

Dan juga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam membahas persoalan yang
dianggap perlu dilaksanakan sesegera mungkin/mendesak.

1. 4. Pemeriksaan Dokumen
Seluruh dokumen yang berkaitan dengan kelancaran pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
sesudah dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana diperiksa secara rutin dan berkala oleh
Konsultan Pengawas, dokumen tersebut berupa :
v Dokumen Kontrak
v Permohonan Pelaksanaan Pekerjaan

v Jadual pelaksananan Pekerjaan


v Permohonan Persetujuan Material ( MSS )
v Permohonan Inspeksi ( RFI )
v Gambar Kerja ( Shop Drawings )
v Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
v As Built Drawings
1. 5. Pemeriksaan Jadual Pelaksanaan
Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan jadual pelaksanaan pekerjaan untuk diperiksa dan
dipelajari oleh Konsultan Pengawas, kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk
disetujui.
1. 6. Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pengawasan berhak melakukan pengujian terhadap
hasil pekerjaan Kontraktor Pelaksana, dan juga berhak melakukan pengujian terhadap
pengendalian mutu yang dianggap memang perlu dilakukan termasuk pengambilan contoh
material maupun pengujian suatu bagian pekerjaan.
Pengujian dilakukan bertujuan untuk menjamin agar pekerjaan konstruksi di lapangan
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Untuk merealisasikan pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka lingkup tugas layanan Jasa
Konsultan adalah:
1. Memberikan petunjuk dan arahan kepada Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan syarat-syarat Kontrak yang sudah ditetapkan.
2. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan terhadap kegiatan Kontraktor Pelaksana meliputi :
Mobilisasi peralatan, tenaga kerja dan material.

Melakukan pemeriksaan, evaluasi dan menyetujui pengadaan material lokal dan import yang
dilaksanakan oleh Kontraktor, termasuk penyimpanan, pengangkutan, peralatan dan alat kerja,
serta memberikan instruksi kepada Kontraktor untuk melakukan perbaikan yang diperlukan
dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.
Melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Harian, Laporan Mingguan/ Kemajuan Fisik
Pekerjaan yang disusun oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas.
Melakukan pemeriksaan, evaluasi dan menyetujui rencana kerja, gambar kerja, metode
pelaksanaan dan kemajuan pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor.
Melakukan pemeriksaan dan menyetujui perhitungan kemajuan pekerjaan yang diajukan oleh
Kontraktor serta memberikan rekomendasi kemajuan pekerjaan untuk persyaratan pembayaran
Kontraktor kepada Pemberi Tugas sebagaimana diatur dalam Kontrak.
Melakukan pemeriksaan seluruh lokasi kerja dan instalasi selama pekerjaan.
Memberikan masukan kepada Pemberi Tugas mengenai masalah-masalah yang mungkin
timbul dan berpengaruh terhadap Kontrak dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah
tersebut.
Membantu Pemberi Tugas dalam perselisihan dengan Kontraktor apabila terjadi perbedaan
penafsiran dokumen kontrak, serta dapat memberikan pendapat yang didasarkan pada seluruh
laporan dan dokumen yang berlaku.
Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan terhadap peralatan dan material yang diadakan
oleh Kontraktor, serta memberikan instruksi perbaikan yang diperlukan.
Membantu Pemberi Tugas dalam verifikasi hasil pekerjaan, pengujian material dan peralatan,
pengoperasian peralatan dalam rangka menjamin bahwa pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
teknis.
Menyelenggarakan pemeriksaan lapangan dalam proses Serah Terima Pertama pekerjaan,
menyiapkan daftar pekerjaan yang cacat serta memberikan instruksi perbaikannya kepada
Kontraktor.

Menyusun Laporan Bulanan yang didasarkan pada Laporan Mingguan yang telah disetujui
Pemberi Tugas dengan memuat masalah masalah potensial pada bulan yang bersangkutan
sehingga di harapkan dapat diselesaikan dan diantisipasi secepat mungkin.
1. 7. Tanggung Jawab Konsultan
1. Dalam tugasnya Konsultan harus memiliki keterampilan yang memadai, hati-hati dalam
pelaksanaan tugas sehingga dapat bekerja secara teliti dan menyeluruh.
1. Dalam mengambil keputusan sebagai tenaga ahli independen atas persetujuan Pemberi
Tugas secara profesional harus bertindak sebagai penasehat kepercayaan Pemberi Tugas,
dalam melaksanakan pengawasan Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Linked Breaking
Device (LBD).
1. Hingga masa pemeliharaan selesai, konsultan bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan.
1. 8. Pengawasan Pekerjaan pada Masa Pemeliharaan
Berita acara Serah Terima ke Dua dilaksanakan jika hasil pekerjaan Kontraktor Pelaksana
dianggap selesai dengan memuaskan dan memenuhi syarat dan spesifikasi yang telah ditentukan,
setelah melewati masa pemeliharaan dan Pengawasan Konsultan terhadap pelaksanaan perbaikan
pekerjaan berdasarkan daftar pekerjaan yang memuat daftar-daftar pekerjaan cacat dan
diperlukan untuk perbaikan. Pembuatan Berita Acara Kedua setelah disetujui dan dikukuhkan
oleh Pemberi Tugas.
1. I. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
Susunan Personalia Konsultan Pengawas disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ( KAK )
proyek, berikut susunan serta tugas dan tanggung jawabnya masing-masing :
1. Pemimpin Tim
KUALIFIKASI :

Pemimpin Tim dengan Kualifikasi Ahli Muda, pendidikan S1 (Strata-1) jurusan teknik Elektro
dan pernah menjadi Pemimpin Tim pada Proyek Sarana & Prasarana Kereta Api atau pernah
menjadi Manager dalam suatu proyek min. 7 (Tujuh) tahun.
TUGAS :
I. Memberikan arahan serta petunjuk pengawasan terhadap selu ruh Tim sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing masing personil, baik petunjuk Administrasi maupun petunjuk teknis,
seperti ;
a)

Petunjuk Administrasi :

Tata cara merangkum, menyimpulkan dan mengemas suatu laporan berdasarkan hasil kegiatan
pengawasan dilapangan sehingga menjadi satu laporan yang dapat diterima oleh berbagai pihak
b)

Petunjuk Teknis :

Tata cara Pengawasan dilapangan sehingga dapat tercipta suasana kerja yang aman sesuai dengan
standard K3 dan memberikan arahan teknis terhadap Kontraktor Pelaksana dan Pemberi Tugas
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan / Term of References ( TOR )
c)

Tugas Lain :

Dapat membina hubungan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik terhadap; Pemberi
Tugas, Kontraktor Pelaksana, PT. KA ( Persero ) dan Instansi terkait.
TANGGUNG JAWAB :
1. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan pengawasan.
1. Memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab terhadap Tim dan pelaksanaan
pengawasan pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal, dan memiliki kemampuan Teknis
dan Administrasi, serta dapat berkoordinasi dengan Pemberi Tugas dan kontraktor
pelaksana.

1. Bertanggung jawab terhadap masukan baik berupa Teknis dan Administrasi yang
diberikan oleh Pengawas Lapangan kepada Pemberi tugas dan Kontraktor Pelaksana
terhadap masalah yang mungkin timbul dan memberi usulan solusinya.
IV. Menandatangani Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk keperluan pembayaran angsuran
kepada Kontraktor Pelaksana dan laporan bulanan konsultan, serta dokumen dokumen
pendukung lainnya.
1. Pengawas Listrik Arus Lemah
KUALIFIKASI :
Pendidikan sarjana ( Strata 1 ) jurusan Tehnik Elektro dengan pengalaman kerja sebagai
Pengawas Lapangan dibidang yang sama minimal 3 ( tiga ) tahun
TUGAS :
I. Bertugas dalam Pengawasan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan Listrik baik dalam
pekerjaan Pengadaan Material ataupun pekerjaan Pemasangan/Instalasi, beberapa uraian Tugas
dalam pelaksanaan Pengawasan Pekerjaan;
a)

Pengawasan Pekerjaan Pengadaan Material :

Dalam Pengawasan Pekerjaan Pengadaan Material, Pengawas Listrik Arus Lemah harus
mengerti kebutuhan material yang akan digunakan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan
Pekerjaan dan Bill of Quantity, kemudian diperiksa dan dipelajari secara teknis jenis dan
kualifikasi material yang berkaitan dengan pekerjaan Listrik, contoh dalam hal ini Pengadaan
Material seperti berikut ini :

Kabel Fiber optic 12 Core

ODF 12 Core

Data Transmisi (SDH Lengkap)

Modem Relay

b)

Pekerjaan Pengawasan Instalasi :

Dalam Pengawasan Pekerjaan Instalasi Pengawas Listrik Arus Lemah memperhitungkan dampak
dari pekerjaan Instalasi suatu material baik terhadap dampak Perjalanan Kereta Api dan terhadap
dampak Teknis, contoh dalam hal ini pekerjaan pemasangan Intertrip Panel :
Pengawas Listirk Arus Lemah harus mengerti beberapa fungsi Intertrip Panel berikut ini :
1) Merasakan, mengukur, dan menentukan bagian sistem yang terganggu serta memisahkan
secepatnya.
2) Mengurangi gangguan kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang terganggu.
3) Mengurangi pengaruh gangguan terhadap sistem yang lain yang tidak terganggu dalam system
tersebut serta dapat beroperasi normal, juga untuk mencegah meluasnya gangguan.
II. Mengumpulkan data untuk bahan Laporan Bulanan Konsultan.
III. Memeriksa Laporan Harian dan Laporan Mingguan Kontraktor
yang berkaitan dengan Pekerjaan Listrik dan Pengadan Material
Listrik.
IV. Memberikan masukan dan informasi pelaksanaan Pekerjaan
pengawasan dilapangan kepada Kepala Pengawas.
TANGGUNGJAWAB :
1. Bertanggungjawab terhadap semua jenis pekerjaan Supervisi LBD dan Pengawasan
Pengadaan bahan dan Material.
1. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan Kontraktor Pelaksana dibidang pekerjaan
Listrik terhadap pengendalian mutu.
2. Menjaga hubungan dan koordinasi dengan Pelaksana dan Pengawas dari Satker.

IV. Menjaga hubungan dan koordinasi dengan Pelaksana dan Pengawas dari Satker.
1. Menjaga hubungan dan komunikatif terhadap Tim Konsultan.
VI. Bertanggung jawab terhadap keselamatan Perjalanan Kereta Api pada saat pelaksanaan
Pekerjaan pada Lintas.

Anda mungkin juga menyukai