Anda di halaman 1dari 1

Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang


memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Perkecambahan dapat
dibagi menjadi dua jika dilihat dari keberadaan kotiledon atau organ penyimpanan yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan
hypogeal.
Perkecambahan
epigeal
adalah
perkecambahan yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan
tanah, sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perecambahan yang menghasilkan kecambah
dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah. Tanaman jagung merupakan salah
satu contoh benih dengan perkecambahan hipogeal. Proses perkecambahan hypogeal melalui
plumula dan radikel masing-masing menembus kulit benih. Radikel menuju ke bawah dilinungi
oleh koleoriza, dan plumula menuju ke atas dilindungi oleh koleoptil. Setelah kolepotil
menembus permukaan tanah dari bawah mencapai udara, lalu membuka dan plumula terbebas dari
lindungan koleoptil dan terus tumbuh dan berkembang, sedangkan koleotil sendiri berhenti tumbuh
(Putra 2003).
proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai dalam
proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat
untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu
yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap.
Perkecambahan memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahay yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di
tempat terang (Sitompul dan Guritno 1995).
Tahap awal pertumbuhan pada monokotil berbeda dengan dikotil. Pada monokotil, akan
tumbuh koleoptil sebagai pelindung ujung bakal batang. Begitu koleoptil muncul di atas permukaan
tanah, pucuk daun pertama akan muncul menerobos koleoptil. Biji masih tetap berada di dalam tanah
dan memberi suplai makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh. Perkecambahan seperti ini
dinamakan perkecambahan hypogeal. Pada koleptil tidak muncul koleoptil. Dari dalam tanah,
kotiledonnya akan muncul ke atas permukaan tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama.
Kotiledon akan member makan bakal daun dan bakal akar sampai keduanya dapat mengadakan
fotosintasis. Itulah sebabnya lama-kelamaan kotiledon menjadi kecil dan kisut. Perkecambahan yang
kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah dinamakan perkecambahan epigeal (Ferdinand dan Mukti
2007).

Putra, Y. 2003. Observasi perkecambahan dan pertumbuhan kecambah biji jagung (Vigna
radiata Linn) di dalam medan magnit. Skripsi. FMIPA Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Ferdinand F dan Moekti A 2007. Biologi. Jakarta: Visindo Media Persada.

Anda mungkin juga menyukai