PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya yang masih memberi
kesempatan kepada kami, sehigga kami bisa mengajukan proposal ini salawat dan
salamatus rosul yang telah menuntun umat manusia kejalan yang lurus.
Sebagai ucapan rasa syukur atas segala karunia-Nya kepada kami sehingga
kami selaku penyelenggara gerakan menetralisir lingkungan dari sampah plastik ini
semoga lancar dan seksama. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar
tanpa adanya suatu hambatan apapun yang dapat menghambat kegiatan tersebut.
Dengan disusunnya proposal ini kami selaku panitia penyelenggara kegiatan
gerakan menetralisir lingkungan dari sampah plastik berharap kepada bapak ibu
agar dapat memberi dukungan untuk kegiatan tersebut dan tidak lupa juga
dukungan dari kawan-kawan skalian.
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan rasa hormat kami ucapkan
terima kasih.
Ketua Panitia,
Sekertaris,
Yuyun Elvania
I. Latar belakang
a. PLH Dan ADIWIYATA
Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap
orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat
dan bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat
dan bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan
perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus-menerus.Selama ini
anggapan hidup bersih dan sehat adalah tanggung jawab dokter atau bidang
kesehatan. Padahal anggapan seperti itu tidak dibenarkan, karena hidup bersih dan
sehat adalah hak dan kewajiban semua orang. Indikator yang digunakan dalam
pendataan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) aspek kesehatan, meliputi sebelas
indikator perilaku, antara lain tidak merokok, persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, pemberian ASI eksklusif, imunisasi, balita ditimbang, sarapan pagi,
makan buah dan sayur, cuci tangan, gosok gigi, dan olahraga. Dari aspek
lingkungan, harus memenuhi tujuh indikator yaitu tersedianya jamban, air bersih,
bebas jentik, pemilahan sampah, sistem pembuangan air limbah (SPAL), ventilasi,
lantai, dan kepadatan rumah.Budaya atau perilaku hidup bersih dan sehat harus
menjadi bagian integral dari kehidupan kita. PHBS harus tertanam pada anak sejak
kecil sehingga mereka sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat hingga
mereka dewasa.
Sekolah merupakan komunitas masyarakat yang terdiri dari siswa, guru,
staff kepala sekolah, kepala sekolah, dan staff tata usaha dan karyawan , yang di
dalamnya merupakan salah satu medium efektif bagi pembelajaran dan penyadaran
warga sekolah. Agar individu-individu, mulai dari guru, murid, dan pekerja yang
terlibat dalam upaya menghentikan laju kerusakan lingkungan yang disebabkan
tangan manusia.
pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsipprinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan Berkelanjutan.
b. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara
keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Di daerah Jombang khususnya daerah sekitar SMA Negeri 3 Jombang
terdapat banyak sampah-sampah Plastik di sekitar jalan maupun di sekitar saluran
irigasi air (selokan) sehingga tidak indah di pandang dan menyebabkan
tersumbatnya saluran irigasi air (selokan) oleh sampah-sampah plastik yang tidak
bisa terurai.
Melihat masalah tersebut kami selaku Anggota Adiwiyata terpacu untuk
mencari solusi dan terjun langsung untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga
kami mengadakan kegiatan yang berjudul
GERAKAN MENETRALISIR LINGKUNGAN DARI SAMPAH ANORGANIK.
II. Tujuan kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
Setiap
pilihan
memiliki
sampah organik dengan sampah anorganik, lalu setiap dua minggu sekali sampah
anorganik akan dikumpulkan. Selain itu, siswa juga diberi sosialisasi tentang cara
menggunting atau membuka kemasan dengan benar, karena jika cara menggunting
kemasan tersebut salah maka akan sulit dirangkai menjadi produk jadi yang rapi.
Produk kerajinan yang dibuat beragam, bunga hias, celemek masak, pigora,
tas kecil, dan lain lain. Namun kerajinan barang bekas ini masih belum dijual,
karena produk yang dibuat masih sedikit. Kegiatan ini juga mendapat kendala
cukup besar karena pemasaran hasil produksi sangat sulit dilakukan. Perlu diakui,
tidak semua orang mau dan berminat menggunakan produk dari barang bekas.
Walaupun kegiatan ini dilakukan hanya satu bulan sekali, namun cara ini
sangat efisien dalam penyelamatan bumi. Siswa pun mengaku merasakan manfaat
kegiatan tersebut dengan mengurangi sampah anorganik. Seperti contoh, untuk
membuat satu dompet kecil saja dibutuhkan sekitar 300 plastik bekas kemasan mi
instan.
: 21 Februari 2012
Tempat
Waktu
V. Kepanitiaan
Penanggung jawab
Ketua
Wakil
: Latifatur Rosyidah
Anggota
: Yuyun Elvania
Dokumentasi
: Ventiswanda Rararizky
VI. Anggaran
Pemasukan
Bupati Jombang
Rp 200.000
Rp 200.000
Donatur
Rp 100.000
__________+
Rp 500.000
Pengeluaran
Konsumsi
10 x Rp 10.000
Rp 100.000
Bak sampah
3 x Rp 25.000
Rp 75.000
Sapu
10 x Rp 15.000
Rp 150.000
Masker
10 x Rp
1.500
Rp 15.000
Cikrak
x Rp 10.000
Rp 60.000
Sarung tangan
10 x Rp 10.000
Rp 100.000
__________+
Rp 500.000
VII. Penutup
Kegiatan ini akan berjalan dengan baik dan lancar berkat semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Oleh karena itu kami ucapkan banyak
terima kasih.
Ketua panitia,