PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu
system yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin
(air kemih). System urinary terdiri atas renal, ureter, vesica urinaria, dan uretra.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem perkemihan ?
2. Bagaimana proses pembentukan dan komposisi urin ?
3. Bagaimana penyimpanan dan eliminasi urin ?
4. Bagaimana pemekatan urine,mekanisme counter current ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem perkemihan
2. Mengetahui proses pembentukan dan komposisi urin
3. Mengetahui penyimpanan dan eliminasi urin
4. Mengetahui pemekatan urine,mekanisme counter current
D. MANFAAT
Agar dapat lebih memahami dan mengerti tentang anatomi dan fisiologi sistem
perkemihan secara mendetail.
E. METODE
Adapun metode penulisan yang digunakan yaitu metode kepustakaan yang
mengambil materi dari beberapa literature
BAB II
PEMBAHASAN
urinari-uretra dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urine.
Meskipun cairan dan elektrolit dapat hilang melalui jalur lain dan ada organ lain yang
turut serta dalam mengatur keseimbangan asam-basa, namun organ yang mengatur
lingkungan kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal, dan traktus perkemihan
lainnya. Fungsi ekskresi diperlukan untuk mempertahankan mempertahankan
kehidupan serta memiliki terapi yang dapat dilakukan untuk menggantikan fungsifungsi tertentu dari ginjal, seperti misalnya proses dialysis (ginjal artificial).
(Brunner&Suddart, 2001)
Sistem perkemihan terdiri dari :
a) Dua ginjal (Ren) yang menghasilkan urin
b) Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)
c) Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan
d) Satu uretra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
1. Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Ginjal merupakan
organ berbentuk seperti kacang merah Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram
dan wanita dewasa 115-155 gram dengan bentuk seperti kacang. Sisi dalam
menghadap ke vertebrae thorakalis, sisi luarnya cembung dan sisi di atas setiap ginjal
terdapat sebuah kelenjar suprarenal. (Setiadi, 2007)
(sumber: http://anfisdeny.blogspot.com)
Ginjal mempunyai panjang 12cm,tebal 1-2cm,lebar 5-7cm dan tinggi
2,2 cm. Ginjal merupakan organ yang berpasangan dan setiap ginjal memiliki
berat
kurang
lebih
125
gram.
Ginjal
terletak
pada
dinding
posterior
a. Struktur Ginjal
Secara anatomis ginjal dibagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal.
didalam korteks terdapat berjuta nefron sedangkan didalam medulla banyak
terdapat duktus ginjal. Darah yang membawa sisa hasil metabolisme tubuh
difiltrasi di dalam glomerulus kemudian di tubili ginjal, beberapa zat yang masih
diperlukan tubuh mengalami reasorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme
mengalami sekresi bersama air membentuk urine. Setiap hari kurang lebih 180 liter
cairan tubuh difiltrasi diglomerulus dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang
terbentuk didalam nefron disalurkan melalui piramida ke sistem pelvikalis ginjal
untuk kemudian disalurkan kedalam ureter. Sistem pelvikalis ginjal terdiri atas
kaliks minor, infundi-bulum, kaliks mayor, dan pileum/ pelvis renalis. Mukosa
sistem pelvikalis terdiri atas epitel transisional dan dindingnya terdiri atas otot
polos yang mampu berkonsentrasi untuk mengelirkan urin sampai ke ureter
Bila dibuat irisan frontal vginjjal dibagian tengah melalui hilus renalis , maka
tampak bahwa ginjal ada dua bagian , yaitu korteks renalis dan medulla renalis.
Korteks renalis
1.
2.
3.
4.
Kapsula bowman
Glomerulus
Tubulus kontortus proksimalis
Tubulus konturtus distalis
Struktur ginjal
1. Lengkung henle ( pars asenden,
pars desenden)
2. Duktus koligentes
3. Duktus belini ( duktus papilaris)
Medulla renalis
1) Korteks renalis
Korteks renalis merupakan bagian luar ginjal yang warna merah coklat terletak
langsung dibawah kapsula fibrosa dan berbintik-bintik. Bintik- bintik korteks
renalis karena adanaya korpuskulus renalis dari Malphigi yang terdiri atas
Bowman dan Glomerulus.
a) Kapsula Bowmann
Kapsula bowman merupakan permulaan dari saluran ginjal yang meliputi
glomerulus. Diantara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan
dalam kapsula bowman terdapat tiga lapisan:
Kapiler selapis sel endothelium pada glomerulus
Lapisan kaya protein sebagai membran dasar
Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula bowman (podosit)
b) Glumerulus
Glomerulus merupakan anyam pembuluh-pembuluh darah pada ginjal.
Secara fisiologis pada bagian glomerulus terjadi filtrasi darah untuk
mengeluarakann zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh.
c) Tubulus renalis
Tubulus renalis merupakan bagian korteks yang masuk kedalam medulla
diantara piramida renalis , sering disebut kolumna renalis ( Bertini )
2) Medulla renalis
Medulla renalis terletak dekat hilus , sering terlihat berupa garis-garios putih
oleh karena adanya saluran-saluran yang terletak dalampiramida renalis . tiap
piramida renalis mempunhyai basis yang menjurus
kearah
korteks dan
lubang keluar dari saluran saluran ginjal sehingga disebut juga lamina
kribrosa ( jumlah duktus papilaris ginjal kurang lebih (18-20 buah ). Jaringan
medulla dari piramida renalis ada yang menonjol masuk kedalam jaringan
korteks disebut Fascilus radiates ferreini. Saluran saluran di dalam medulla
gelung Henle ( pars asenden dan Pars desenden ), duktus koligentes, dan
duktus Bellini ( duktus Papilaris )
b. Fungsi Ginjal :
1) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
2) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, Bila terjadi pemasukan /
pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan
atau penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan eksresi ionion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan fosfat ).
3) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa yang
dimakan, campuran makan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH
kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila banyak
makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8
8,2. Ginjal mensekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
4) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak.
5) Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh. Kelebihn air dalam tubuh akan di
ekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar,
kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang dieksresikan
berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan
tubuh dapat di pertahankan relative normal.
6) Fungsi hormonal dan metabolism. Ginjal menyekresi hormone renin yang
mempunyai perananpenting mengatur tekana darah (system rennin angiotensin
aldosteron) membentuk eritropoiesis mempunyai peranan penting untuk
memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis) Di samping itu ginjal
juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorbsi ion kalium di usus.
c. Fascia Renalis terdiri dari :
Fasia prarenalis
6
Fasia
retrorenals
Fiksasi Ginjal
Kapsula
adiposa
Kapsula fibrosa
1) Fasia suprarenalis
Fasia suprarenalis merupakan penebalan jaringan extraperitoneal yang terletak
venteral dari ginjal. Ke medial menutup aorta abdominalis dan kava inferior
kemudian bargabung dengan fasia yang kontralateral. Ke cranial setelah
menutup glandula suprarenalis, fasia ini bergabung dengan fasia retrorenalis
kemudian melekat pada fasicies inferior diafragma. Ke arah lateral mengabung
dengan fasia retrorenalis kemudian ada beberapa pendapat yang mengatakan
melanjutkan diri menjadi fasia transversa abdominnis, sedangkan pendapat
tidak bergabung dengan fasia retrorenalis, tetapi tetap terbuka dan menghilang
jadi jaringan ekstraperitonela sekitar ureter
2) Fasia retrorenalis
Perjalanan fasia retrorenalis sama dengan fasia prerenalis, bedanhya kearah
medial ia melekat pada komumna vertebrarlis dan letaknhya dorsal dari ginjal.
Kedua fasia renalis ini dipisahkan dari kapsula fibrosa oleh suatu yang
dinamakan spatiumperirenalis yang terisi oleh jaringan lemall perirenal.
Jaringan lemak di luar fasia renalis disebut jaringan lemak parrarenal . diduga
tidak ada hubungan antara spatium perirenalis yang kiri
3) Kapsula fibrosa
Kapsula bibrosa merupakan jaringanikat / membrane yang melekat langsung
pada jaringan ginjal dan menjadi dasar, serta atap sinus renalis. Memberikan
septa-septa kea rah fasia renalis sehingga memperkuat fiksasi ginjal.
4)
Kapsula adipose
7
Kapsula adipose merupakan jaringan lemak yang berada antara kapsula fibrosa
dengan fasia renalis. Jadi, bagian ini merupakan jaringan lemak perirenal.
Vaskularisasi ginjal. Vaskularisasi ginjal
abdominalis dari arteri mesenterika superior yang kanan dorsal dari vena kava
inferior sebelum mencapai hilus telah bercabang-cabang jadi aa. Segmentales,
biasanya 3 anterior dari pelvis renalis dan 1 cabang di posterior dari pelvis
renal;is. Setel;ah mencapai hilus renalis masing-masing arteri renalis bercabang
jadi 4-5 cabang yang dinamakan : arteri interlobaris. Sebelum mencapai hilus
ia member cabang untuk glandula suprarenalis, ureter, dan jaringan lemak
pararenal.
Kadang- kadang ada sebuah arteri renalis aksesoris yang juga keluar dari aorta
abdominalis langsung menuju ke polus dari ginjal tanpa melaui hilus. Arteriarteri interlobularis berjalan di dalam medulla ( dalam kelumna renalis dan
Bertini ) yang akhirnya masing-masing membelok untuk membentuk arteri
arkuata yang berjalan di superficial basis piramida renalis ( pada perbatasan
koprteks medulla).
Aliran Limfa
1. Pleksus limfasius di dalam jatringan ginjal membentuk 4-5 trankus limfasius
, cairan limfa kemudian dialirkan ke nodus limfa dalam hilus renalis
akhirnya ke nodus limfa lumbalis ( nodus limfa paraaortikus ).
2. Pleksus limfaseus di dalam kapsula adip[osa dialirkan ke nodus limfa pada
hilus renlis akhirnya juga ke nodus limfa lumbalis
3. Pleksus limfaseus profundus dari kapsula fibrosa dialirkan ke nodus limfa
pada hilus renalis akhirnya ke nodus limfa lumbalis.
4. Terdapat hubungan timbal balik antara pleksus limfaseus dalam kapsula
adipose yang terletak profundus dari kapsula fibrosa.
2. Ureter
Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dari ginjal (melalui pelvis
renalis) ke vesika urinaria (buli-buli). Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing
bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi
terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a) Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b) Lapisan tengah lapisan otot polos
c) Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
8
Pars
abdominalis
Ureter
Pars pelvika
dari artikulasio
10
vena
vesika
urinaria
dialirkan
kedalam
pleksus
venosus
berjalan miring sedikit ke arah atas , penjangnya kurang lebih 3 4 cm. Lapisan
uretra wanita terdiri dari tunika muskularis ( sebelah luar ), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena-vena dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam ).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagian)
dan uretra disini hanya sebagai saluran ekstresi.
Apabila tidak berdilatasi dimeternya 6 cm. Uretra ini menembus fasia difragma
urogenitalis dan orifisium ekterna langsung di depan permukaan vagina, 2,5 cm
dibelakang gland klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar
diantarany adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam orifisum
uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi. Diafragma urogenitalis dan
orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagian dan 2,5 cm di belakang
gland klitoris.
Uretra wanita jauh lebih pendek dari pada uretra pria dan terdiri dari lapisan
otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan
berupa kelenjar dan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai dengan banyak
sinus venosus mirip jaringan kavernosus.
Vaskularisasi. Vaskularisasi arteri
uretra
pria
diantaranya
arteri
haemorrhoidalis media, arteri vesikalis kaudalis, arteri bulbi penis, dan arteri
uretralis. Vaskularisasi vena uretra pria berjalan melalui pleksus vesikopudendalis
dialirkan ke vena pudendalis interna.
13
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal,
darah ini terdiri dari bagian yang pada yaitu sel darah dan sebagian plasma darah.
Ada 3 tahap pembentukan urine :
a. Proses Filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan
sebgian yang tersaring adalah bagian cairan kecuali protein. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,
natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
b. Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa,
natrium, klorida, fosfat dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorbsiterjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada
tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion
bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian
14
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kandungan
Air
Benda padat:
- Urea
- Lainya
Ureum
Asam urat
Kreatinin
Elektrolit
peristaltic yang menyebar ke pelvis renalis kemudian turun sepanjang ureter. Dengan
demikian mendorong urine dari pelvis renalis kea rah kandung kemih.
Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersarafi oleh saraf simpatis.
Kontraksi peristaltic pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan para simpatis dan
dihambat oleh perangsangan simpatis. Ureter memasuki kandung kemih menembus
otot destrusor di daerah trigonum kandung kemih sepanjang beberapa sentimeter
menembus dinding kandung kemih. Tonus normal dari otot destrusor pada dinding
kandung kemih cenderung menekan ureter dengan demikian mencegah aliran balik
urine dari kandung kemih sewaktu terjadi kompresi kandung kemih.
Setiap gelombang peristaltic terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan
tekanan dalam ureter sehingga bagian yang menembus dinding kandung kemih
membuka dan memberikan kesempatan urine mengalir ke dalam kandung kemih.
2. Eliminasi Urin
Mikturisi merupakan peristiwa pembuangan urine. Keinginan berkemih
disebabkan oleh penambahan tekanan dalam kandung kemih dan isi urine di
dalamnya. Jumlah urine yang ditampung kandung kemih dan menyebabkan miksi
yaitu 170-230 ml. Mikturisi merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan
oleh pusat0pusat persarafan. Kandung kemih dikendalikan oleh saraf pelvis dan
serabut saraf simpatik dari pleksus hipogastrik.
D. Pemekatan Urine dan Mekanisme Counter Current
1. Pemekatan Urine
Proses untuk pemekatan urina tidak sesederhana mengencerkannya. Namun
terkadang sangat penting untuk memekatkannya sehingga dapat membuang solute
yang kelebihan dengan kehilangan air sekecil mungkin dari tubuh. Untungnya ginjal
mempunyai mekanisme khusus untuk memekatkan urina tersebut, yang disebut
mekanisme counter current.
Mekanisme counter current tergantung kepada suatu susunan anatomis khusus
dari ansa Henle dan vasa rekta. Pada manusia, ansa Henle dari kira-kira sepertiga
sampai seperlima nefron jatuh turun ke dalam medulla kemudian kembali ke korteks.
Kelompok nefron ini dengan ansa Henle panjang dinamai nefron juktameduler. Sejajar
dengan ansa Henle panjang adalah gelung kapiler peritubular yang dinamai vasa rekta,
gelung ini turun ke bawah ke dalam medulla dan kemudian kembali ke korteks.
17
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu
system yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin
Sistem urinary memiliki beberapa organ yang memiliki peran dalam
mengekskresikan urin yaitu:
a) Renal
b) Ureter
c) Vesica urinaria
d) Uretra
Proses pembentukan urin yakni dengan cara proses filtrasi , absorbsi ,
reabsorbsi, sekresi dan komposisi dari urine adalah terdiri dari kira-kira 95% air, Zat-zat
sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak, dan kreatinin,
klemudian dari cairan elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat,
Pagman (birilubin dan urobilin), Toksin , dan Hormon.
B. SARAN
Disarankan kepada pembaca agar dapat lebih memahami tentang anatomi dan
sisiologi sistem perkemihan dan pembaca dapat mencari data terkait di sumber-sumber
lain.
DAFTAR PUSTAKA
20
21