Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
170210110049
Hukum Internasional 1
Risky Febrian
170210110049
diizankan meninggalkan Peru. Peru kemudian menolak, dengan beralasan bahwa cara
yang dilakukan Kolumbia hanya berdasarkan pandangan sepihak saja dan tidak sesuai
dengan klasifikasi dari pemberian Suaka pada perjanjian yang menjelaskan tentang
klasifikasi Suaka Politik, yaitu Konvensi Montevideo pada 1933 dan juga Konvensi
Havana. Lalu, Peru menganggap bahwa kejahatan yang dilakukan oleh de la Torre
hanya sebuah kejahatan umum, dan bukan merupakan kejahatan yang tertera di
perjanjian suaka dan pantas untuk diberi perlindungan politik. Karena tidak dapat
mencapai kesepakatan, maka kedua negara ini kemudian membawa kasus ini ke
Mahkamah Internasional.
Mahkamah Internasional berpendapat bahwa memang benar, dalam hal ini
Kolumbia tidak mempunyai hak untuk mengklasifikasikan dan memaksakan pemberian
suaka dengan mengabaikan keputusan dari pihak kedua, yaitu Peru. Akan tetapi,
pengadilan juga menolak menmbenarkan bahwa kejahatan yang dilakukan de la Torre
merupakan kejahatan umum. Pada intinya Mahkamah Internasional mengakui bahwa
Torre merupakan buangan politik dan kolombia tidak diharuskan untuk menganinya
terlalu jauh dari pemerintah Peru. Dalam kasus ini Peru tidak harus memberikan Safe
conduct Pass untuk meninggalkan negaranya, tapi tidak dengan Kolombia berhak
untuk membantu buangan politik dari Peru.
Kolumbia kemudian membawa tuntutan kepada Peru, dan menyatakan bahwa
Kolumbia telah benar dalam pemberian suaka, selain berdasarkan penjelasan yang
tertera dalam perjanjian tentang suaka politik, "hukum internasional Amerika yang
berlaku umum" di samping aturan-aturan yang timbul dari perjanjian yang telah
disepakati, yang tergantung pada kondisi regional atau adat (kebiasaan) masyarakat
yang khas dari Negara-Negara Amerika Latin juga dapat digunakan dalam pemberian
suaka ini.
Sedangkan dalam pandangan Mahkamah Internasional, Negara yang bergantung
pada aturan adat (kebiasaan) harus dapat membuktikan bahwa kebiasaan telah menjadi
hukum sehingga dapat mengikat pihak lain. Pemerintah Kolombia harus membuktikan
bahwa aturan yang ada tersebut masih digunakan secara konstan (terus menerus) dan
seragam dilakukan oleh negara yang bersangkutan, dan penggunaannya juga merupakan
ekspresi dari hak negara yang melakukan pemberian suaka serta kewajiban dalam
Hukum Internasional 1
Risky Febrian
170210110049
Hukum Internasional 1
Risky Febrian
170210110049
Selain itu dapat disimpulkan dalam kasus ini tidak saling menggantikan tapi
saling melengkapi antara peru dan Kolombia. Dan kasus ini menghasilkan dalam
masalah suaka dan sekaligus melengkapi konvensi Havana yang belum lengkap, dimana
peran kedutaan dalam suatu negara tidak dapat diganggu atau dicampur tangani
kebijakanya dan kedaulatanya, namun disisi lain ada hukum yang universal dan
mengatur serta mengharuskan semuanya untuk tunduk dan patuh pada hukum negara
itu.
Hukum Internasional 1