1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
-1-
BAB 2
-2-
kata 'rahmat' dan selalu disebut-sebut kaum Muslim setiap hari adalah nama-nama
Allah SWT sendiri ( asmaul husna ). Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
"Sayangilah siapa saja yang ada di muka bumi niscaya Allah SWT menyanyanginya."
Alquran memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dalam masyarakat
Muslim di seluruh dunia. Di samping sebagai sumber hukum, pedoman moral,
bimbingan ibadah, dan doktrin keimanan, Alquran juga merupakan sumber peradaban
yang bersifat historis dan universal. Alquran, sumber Islam paling otoritatif,
menyebutkan misi kerahmatan ini, wama ar salnaka illa rahmantan lil'alamin (Aku
tidak mengutus Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta). Ibnu Abbas,
ahli tafsir awal, mengatakan bahwa kerahmatan Allah meliputi orang-orang Mukmin
dan orang kafir. Alquran juga menegaskan, rahmat Allah meliputi segala hal. Karena
itu, para ahli tafsir sepakat bahwa rahmat Allah mencakup orang-orang Mukmin dan
orang-orang kafir, orang baik ( al-birr ) dan yang jahat ( al-fajir ), serta semua
makhluk Allah. Apabila ajaran Islam dilaksanakan secara benar, rahman dan rahim
Allah akan turun semua. Dengan demikian, berlakulah sunatullah; baik muslim
maupun nonmuslim, kalau melakukan hal-hal yang diperlukan oleh kerahmanan,
mereka akan mendapatkannya.
Atas prinsip persamaan itu, maka setiap orang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama. Islam tidak memberi hak-hak istimewa bagi seseorang atau golongan
lainnya, baik dalam bidang kerohanian, maupun dalam bidang politik, sosial, ekonomi
dan kebudayaan. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan
masyarakat, dan masyarakat mempunyai kewajiban bersama atas kesejahteraan tiaptiap anggotanya. Islam menentang setiap bentuk diskriminasi, baik diskriminasi
secara keturunan, maupun karena warna kulit, kesukuan, kebangsaan, kekayaan dan
lain sebagainya.
Bahkan Nabi Muhammad bersabda Tidak beriman seorang kamu sehingga
kamu mencintai saudaramu sebagaimana mencintai dirimu sendiri. Dari sinilah
konsep ajaran Islam dapat diketahui dan dipelajari. Persaudaraan manusia semakin
dikembangkan, karena sesama manusia bukan hanya berasal dari satu bapak satu ibu
(Adam dan Hawa) tetapi karena satu sama lain saling membutuhkan, saling
menghargai dan saling menghormati. Pada akhirnya terciptalah kehidupan yang
tenteram dan sejahtera. Itulah hakikat Islam sebagai agama rahmatan lilalamin.
Wallahu alamu bis shawab.
-3-
2.2 Ukuwah
Kata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya adanya perasaan simpati dan
empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki perasaan yang
sama baik dalam keadaan suka maupun duka, bisa diartikan mereka ikut merasakan
perasaan pihak lain. Dengan adanya ukhuwah ini, timbullah timbal balik untuk saling
membantu jika ada yang mengalami kesulitan dan turut membagi kebahagiaan kepada
orang lain jika mendapat kesenangan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Manusia yang baik adalah manusia yang bisa menjalin dan mempererat persaudaraan
antar sesama manusia.
Ada 3 macam persaudaraan (ukhuwah):
1.
2.
3.
-4-
-5-
-6-
-7-
kongkrit
yang
harus
kita
lakukan
dalam
-8-
Dalam QS. Al Hujurat: 13, Allah menggambarkan adanya indikasi yang cukup
kuat tentang pluralitas. Pluralitas merupakan hukum alam (sunnatullah) yang mesti
terjadi dan tidak mungkin terelakkan, ia sudah merupakan kodrati dalam kehidupan.
Namun pluralitas tidak semata menunjukkan pada kenyataan adanya
kemajemukan, tetapi lebih dari itu adanya keterlibatan aktif terhadap kenyataan
adanya pluralitas tersebut. Seseorang baru dikatakan memiliki sikap keterlibatan aktif
dalam pluralitas apabila dia dapat berinteraksi secara positif dalam lingkungan
kemajemukan. Pemahaman pluralitas agama menuntut sikap pemeluk agama untuk
tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga harus terlibat dalam
usaha memahami perbedaan dan persamaan guna mencapai kerukunan dan
kebersamaan.
Eksistensi manusia dalam kerukunan dan kebersamaan ini, diperoleh
pengertian bahwa arti sesungguhnya dari manusia terletak pada kebersamaannya.
Kerukunan dan kebersamaan ini bukan hanya harus tercipta intern seagama, tetapi
lebih penting adalah antar umat yang berbeda agama didunia (pluralitas agama).
Dalam mewujudkan kerukunan dan kebersamaan dalam pluralitas agama,
didalam QS. An Naml: 125, menganjurkan dialog dengan baik. Dialog tersebut
dimaksudkan untuk saling mengenal dan saling membina pengetahuan tentang agama
kepada mitra dialog.
Kerukunan dan kebersamaan yang didambakan dalam islam bukanlah yang
bersifat semu, tetapi yang dapat memberikan rasa aman pada jiwa setiap manusia. Ada
perbedaan yang mendasar antara kerukunan dengan toleransi, namun antara keduanya
saling memerlukan.
Itulah konsep ajaran Islam tentang pluralitas, kalaupun kenyataannya berbeda
dengan realita, bukan berarti konsep ajarannya yang salah, akan tetapi pelaku atau
manusianya yang perlu dipersalahkan dan selanjutnya diingatkan dengan cara-cara
yang hasanah dan hikmah.
-9-
BAB 3
Kesimpulan
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw diperuntukkan bagi
seluruh umat manusia pada umumnya dan melintas batas ruang dan waktu. Oleh
sebab itu, Islam dikenal sebagai agama yang bersifat universal. Bahwa Islam
ditujukan untuk semua ras manusia, tanpa terkecuali, tersurat dengan jelas dalam
firman Allah berikut ini, Dan kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan
untuk rahmat bagi semesta alam (QS al-Anbiya [21]: 107).
Ada 3 macam persaudaraan(ukhuwah):
1. Ukhuwah Islamiyah,yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang
atas
dasar
keagamaan(Islam)
baik
dalam
skala
lokal,nasional,maupun internasional.
2. Ukhuwah wathaniyyah yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kebangsaan.
3. Ukhuwah basyariyyah,yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kemanusiaan.
Ketiga macam ukhuwah tersebut harus diwujudkan secara seimbang menurut
posisi masing-masing. Satu dan lainnya tidak boleh dipertentangkan. Sebab hanya
melalui 3 dimensi ukhuwah itulah rahmatan lil alamin akan terealisasikan.
Di jaman modern seperti saat ini, ukhuwah menjadi hal yang urgen untuk
dibangun demi terciptanya masyarakat yang rukun dan damai. Urgensi ukhuwah
antara lain:
a. Ukhuwah menjadi pilar kekuatan Islam.
b. Bangunan ukhuwah yang solid akan mempermudah membangun
masyarakat madani.
- 10 -
- 11 -
- 12 -